Infokom DPP PPNI - Pendekatan melalui keimanan kepada Tuhan Yang Esa dalam mengatasi wabah Covid-19 merupakan langkah konkrit bagi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), disamping mengutamakan penerapan protokol kesehatan bagi anggotanya.
Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah bersama Tim Penanganan Covid-19 DPP PPNI melibatkan tokoh lintas agama, termasuk Pendakwah terkenal KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dalam acara Doa Perawat Untuk Negeri secara virtual.
Kegiatan yang dipandu moderator Yeti Resnayati bersama Agung Waluyo mendapatkan perhatian dari semua pihak yang terlibat terutama dari masyarakat keperawatan.
“Semoga Allah yang mengatur pertemuan ini terjadi, dan benar-benar memberikan keberkahan kepada siapapun yang hadir, yang berniat hadir, dan khususon kepada para pejuang yang berada di garis depan, serta utama sekali bagi saudara kita, yang sudah pulang mendahului kita dalam perjuangan membela dan membantu saudara kita untuk lepas dari bencana Covid-19 ini,” ucap KH. Abdullah Gymnastiar saat menyampaikan tausyiah di acara Doa Perawat Untuk Negeri, melalui tayangan Youtube Bapena PPNI, Selasa (15/9/2020).
“Sebagai salah seorang rakyat Indonesia, saya sangat merasa berterima kasih atas perjuangan para petugas kesehatan, khususnya para perawat, dokter dan semua pihak yang berkaitan, serta mendoakan sedalam-dalamnya rasa dukacita, rasa hormat atas perjuangan bagi yang telah wafat. Semoga ini menjadi jalan kemuliaan bagi akhiratnya kelak, juga bagi yang ditinggalkan,” sambungnya.
Pada kesempatan ini, Aa gym menjelaskan dan menerangkan bahwa keutamaan Nabi Muhammad SAW yang diutus Allah ke bumi ini, salah satunya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.
Jadi menurutnya dari keterangan yang diuraikannya, jikalau ingin mengetahui siapa yang paling sukses dalam hidup ini adalah orang-orang yang paling mulia akhlaknya.
Melalui penjelasanya pula, disimpulkannya bahwa orang yang paling benar-benar beriman dan berakhlak mulia, merupakan orang yang paling sukses dalam hidup ini.
Diterangkannya, bahwa akhlak tersebut ada tiga tingkatan, yaitu pertama, orang yang dapat memberikan rasa aman bagi ke semua orang, jadi orang itu tidak pernah merugikan atau menggangu orang lain baik lisan maupun tangan. Kedua, orang yang memberikan kenyamanan, dengan cara menebar rahmat, salam, sapa, kesopanan dan kesantunan bagi sesamanya.
Sementara, tingkat yang ketiga dari akhlak yaitu orang yang dapat memberikan manfaat, jadi sebaik-baiknya manusia adalah orang yang paling mempersembahkan hal terbaik dari kehidupannya dan dilakukan secara tulus ikhlas.
Aa Gym menjelaskan bahwa nilai kemuliaan seseorang adalah hidupnya yang dapat memberikan manfaatnya. Jadi menurutnya, jika menilai orang itu sukses atau tidaknya seseorang, jangan dilihat casingnya (jabatan, gelar, pangkat, dsbnya), tetapi bagaiman orang tersebut dapat bermanfaat dan itulah nilai seseorang yang sukses dalam kehidupannya.
“Oleh karena itu, mari kita tekadkan bahwa hidup yang hanya sekali-kalinya di dunia ini, benar-benar kita bulatkan dan tekadkan dalam pengabdian kepada sang Pencipta, dan berkhidmat kepada manusia maupun ke sesama makhluk ciptaan di alam semesta ini,” harapnya.
Berkaitan dengan tenaga kesehatan yang wafat, Aa Gym menerangkan di dalam pemahaman agama Islam, bahwa sehubungan dengan orang yang wafat itu ada tiga rahasianya.
“Rahasia yang pertama adalah masalah waktu, yang mana waktunya sudah ditetapkan oleh sang Pencipta, kedua masalah tempat, dimana tempat meninggalnya seseorang tersebut sudah ditetapkan Tuhan. Sementara yang ketiga masalah caranya, kita tidak mengetahui cara seperti apa orang dapat meninggal, yang jelas kita pasti akan meninggal,” tuturnya.
Ia juga mengingatkan dan yang paling penting dalam hidup ini adalah bagaimana meninggalnya seseorang dalam keadaan husnul khotimah, yaitu meninggal dalam keadaan yang terbaik.
Pada kesempatan ini pula, Aa Gym mengajak dan meminta pertama, agar tidak mengabaikan kewajiban sebagai umat manusia, kedua jangan menunda taubat, ketiga jangan berbuat maksiat, keempat jangan menyiakan kebersamaan dan yang kelima mengingatkan kematian, agar meninggal secara husnul khotimah, maka perlunya seluruh kegiatan dengan mengutamakan kebaikan-kebaikan.
“Sebagai penutup, perkenan bahwa kita sebagai negara yang berketuhanan Yang Maha Esa, harus yakin bahwa musibah ini terjadi dengan ijinNya. Kita diuji untuk seluruh umat manusia dengan wabah Covid-19 ini,” ungkap Aa Gym.
“Bahwa ujian ini sudah diukur oleh sang Pencipta, Allah tidak membebani seseorang, kecuali sesuai dengan kesanggupannya. Pasti ujian ini ada akhirnya, bersama ada kesulitan, disitu pasti ada kemudahannya,” sebutnya.
Ditambahkannya, dengan adanya ujian Covid-19 ini sebenarnya akan mengangkat derajat bagi orang-orang tertentu, asalkan dapat menyikapinya dengan benar, sebagaimana seperti ujian-ujian lainnya. Jadi menurutnya kalau dapat bersikap benar maka akan menjadi orang yang sukses.
Mengakhiri pemaparannya, Aa Gym mengajak semua rakyat Indonesia untuk mengatasi wabah Covid ini, melalui keyakinan (hati) bahwa sang Pencipta akan mengangkat penyakit ini. Sementara itu, jika melalui akal atau pemahaman, sebagai umat manusia harus sekuat tenaga atau berihtiar dalam mengasah akal sehat dalam mengatasi kasus Covid-19 ini.
Sedangkan upaya yang lainnya, Pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhid ini menyarankan untuk melakukan disiplin dan menyempurnakan protokol kesehatan, memperbanyak doa, melakukan protokol istigfar atau meminta ampun yang banyak kepada Tuhan, dan yang terakhir dapat menerapkan tebar manfaat dengan cara bersedekah, disamping berkeyakinan tinggi agar ujian ini akan berakhir.
“Mari kita yakini ujian ini terjadi dengan ijin Allah, dan ujian ini bisa diangkat oleh sang Pencipta,” imbuh KH. Abdullah Gymnastiar, sebelum memanjatkan doa yang langsung dipimpinnya dan diikuti secara bersama-sama, baik peserta yang berada di ruang Zoominar maupun masyarakat yang menyaksikan melalui tayangan youtube.
Dalam kesempatan ini penyelenggara juga menghadirkan pernyataan-pernyataan dari tokoh lintas agama, diantaranya KH. Robikin Emhas (Ketua Tanfidziyah PBNU), Pendeta Silitonga (Rohaniwan Silitonga), Romo Rido Eduard Simatupang (Rohaniwan Katolik), I Nengah Dana (Rohaniwan Hindu), dan Rusli (Rohaniwan Buddha). (IR)
PPNI Bersinergi Dengan Tokoh Agama Tangani Covid-19
Infokom DPP PPNI - Pendekatan melalui keimanan kepada Tuhan Yang Esa dalam mengatasi wabah Covid-19 merupakan langkah konkrit bagi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), disamping mengutamakan penerapan protokol kesehatan bagi anggotanya.
Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah bersama Tim Penanganan Covid-19 DPP PPNI melibatkan tokoh lintas agama, termasuk Pendakwah terkenal KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dalam acara Doa Perawat Untuk Negeri secara virtual.
Kegiatan yang dipandu moderator Yeti Resnayati bersama Agung Waluyo mendapatkan perhatian dari semua pihak yang terlibat terutama dari masyarakat keperawatan.
“Semoga Allah yang mengatur pertemuan ini terjadi, dan benar-benar memberikan keberkahan kepada siapapun yang hadir, yang berniat hadir, dan khususon kepada para pejuang yang berada di garis depan, serta utama sekali bagi saudara kita, yang sudah pulang mendahului kita dalam perjuangan membela dan membantu saudara kita untuk lepas dari bencana Covid-19 ini,” ucap KH. Abdullah Gymnastiar saat menyampaikan tausyiah di acara Doa Perawat Untuk Negeri, melalui tayangan Youtube Bapena PPNI, Selasa (15/9/2020).
“Sebagai salah seorang rakyat Indonesia, saya sangat merasa berterima kasih atas perjuangan para petugas kesehatan, khususnya para perawat, dokter dan semua pihak yang berkaitan, serta mendoakan sedalam-dalamnya rasa dukacita, rasa hormat atas perjuangan bagi yang telah wafat. Semoga ini menjadi jalan kemuliaan bagi akhiratnya kelak, juga bagi yang ditinggalkan,” sambungnya.
Pada kesempatan ini, Aa gym menjelaskan dan menerangkan bahwa keutamaan Nabi Muhammad SAW yang diutus Allah ke bumi ini, salah satunya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.
Jadi menurutnya dari keterangan yang diuraikannya, jikalau ingin mengetahui siapa yang paling sukses dalam hidup ini adalah orang-orang yang paling mulia akhlaknya.
Melalui penjelasanya pula, disimpulkannya bahwa orang yang paling benar-benar beriman dan berakhlak mulia, merupakan orang yang paling sukses dalam hidup ini.
Diterangkannya, bahwa akhlak tersebut ada tiga tingkatan, yaitu pertama, orang yang dapat memberikan rasa aman bagi ke semua orang, jadi orang itu tidak pernah merugikan atau menggangu orang lain baik lisan maupun tangan. Kedua, orang yang memberikan kenyamanan, dengan cara menebar rahmat, salam, sapa, kesopanan dan kesantunan bagi sesamanya.
Sementara, tingkat yang ketiga dari akhlak yaitu orang yang dapat memberikan manfaat, jadi sebaik-baiknya manusia adalah orang yang paling mempersembahkan hal terbaik dari kehidupannya dan dilakukan secara tulus ikhlas.
Aa Gym menjelaskan bahwa nilai kemuliaan seseorang adalah hidupnya yang dapat memberikan manfaatnya. Jadi menurutnya, jika menilai orang itu sukses atau tidaknya seseorang, jangan dilihat casingnya (jabatan, gelar, pangkat, dsbnya), tetapi bagaiman orang tersebut dapat bermanfaat dan itulah nilai seseorang yang sukses dalam kehidupannya.
“Oleh karena itu, mari kita tekadkan bahwa hidup yang hanya sekali-kalinya di dunia ini, benar-benar kita bulatkan dan tekadkan dalam pengabdian kepada sang Pencipta, dan berkhidmat kepada manusia maupun ke sesama makhluk ciptaan di alam semesta ini,” harapnya.
Berkaitan dengan tenaga kesehatan yang wafat, Aa Gym menerangkan di dalam pemahaman agama Islam, bahwa sehubungan dengan orang yang wafat itu ada tiga rahasianya.
“Rahasia yang pertama adalah masalah waktu, yang mana waktunya sudah ditetapkan oleh sang Pencipta, kedua masalah tempat, dimana tempat meninggalnya seseorang tersebut sudah ditetapkan Tuhan. Sementara yang ketiga masalah caranya, kita tidak mengetahui cara seperti apa orang dapat meninggal, yang jelas kita pasti akan meninggal,” tuturnya.
Ia juga mengingatkan dan yang paling penting dalam hidup ini adalah bagaimana meninggalnya seseorang dalam keadaan husnul khotimah, yaitu meninggal dalam keadaan yang terbaik.
Pada kesempatan ini pula, Aa Gym mengajak dan meminta pertama, agar tidak mengabaikan kewajiban sebagai umat manusia, kedua jangan menunda taubat, ketiga jangan berbuat maksiat, keempat jangan menyiakan kebersamaan dan yang kelima mengingatkan kematian, agar meninggal secara husnul khotimah, maka perlunya seluruh kegiatan dengan mengutamakan kebaikan-kebaikan.
“Sebagai penutup, perkenan bahwa kita sebagai negara yang berketuhanan Yang Maha Esa, harus yakin bahwa musibah ini terjadi dengan ijinNya. Kita diuji untuk seluruh umat manusia dengan wabah Covid-19 ini,” ungkap Aa Gym.
“Bahwa ujian ini sudah diukur oleh sang Pencipta, Allah tidak membebani seseorang, kecuali sesuai dengan kesanggupannya. Pasti ujian ini ada akhirnya, bersama ada kesulitan, disitu pasti ada kemudahannya,” sebutnya.
Ditambahkannya, dengan adanya ujian Covid-19 ini sebenarnya akan mengangkat derajat bagi orang-orang tertentu, asalkan dapat menyikapinya dengan benar, sebagaimana seperti ujian-ujian lainnya. Jadi menurutnya kalau dapat bersikap benar maka akan menjadi orang yang sukses.
Mengakhiri pemaparannya, Aa Gym mengajak semua rakyat Indonesia untuk mengatasi wabah Covid ini, melalui keyakinan (hati) bahwa sang Pencipta akan mengangkat penyakit ini. Sementara itu, jika melalui akal atau pemahaman, sebagai umat manusia harus sekuat tenaga atau berihtiar dalam mengasah akal sehat dalam mengatasi kasus Covid-19 ini.
Sedangkan upaya yang lainnya, Pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhid ini menyarankan untuk melakukan disiplin dan menyempurnakan protokol kesehatan, memperbanyak doa, melakukan protokol istigfar atau meminta ampun yang banyak kepada Tuhan, dan yang terakhir dapat menerapkan tebar manfaat dengan cara bersedekah, disamping berkeyakinan tinggi agar ujian ini akan berakhir.
“Mari kita yakini ujian ini terjadi dengan ijin Allah, dan ujian ini bisa diangkat oleh sang Pencipta,” imbuh KH. Abdullah Gymnastiar, sebelum memanjatkan doa yang langsung dipimpinnya dan diikuti secara bersama-sama, baik peserta yang berada di ruang Zoominar maupun masyarakat yang menyaksikan melalui tayangan youtube.
Dalam kesempatan ini penyelenggara juga menghadirkan pernyataan-pernyataan dari tokoh lintas agama, diantaranya KH. Robikin Emhas (Ketua Tanfidziyah PBNU), Pendeta Silitonga (Rohaniwan Silitonga), Romo Rido Eduard Simatupang (Rohaniwan Katolik), I Nengah Dana (Rohaniwan Hindu), dan Rusli (Rohaniwan Buddha). (IR)