Infokom DPP PPNI - Keberhasilan program unggulan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia dalam upaya mengoptimalkan peran Perawat dan mensejahterahkannya mendapatkan perhatian dari pihak pengambil kebijakan.
Untuk itulah, Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah diwakili Sekretaris Jenderal DPP PPNI Mustikasari menerima kunjungan DPRD Kabupaten Bone Bolango bersama Pengurus DPW PPNI Gorontalo untuk berdiskusi mengenai penerapan program One Village One Nurse (OVON) dan sosialisasi program Struktur Skala Upah Perawat Indonesia (SUSU).
Setelah Sekjen DPP PPNI Mustikasari memberikan sambutannya, Heryanto selaku Ketua DPW PPNI Sulawesi Tenggara menyampaikan penjelasan program OVON, berlanjut penjelasan Sigit Mulyono selaku Ketua Departemen Pelayanan DPP PPNI secara online, sementara Maryanto selaku Ketua DPP PPNI Bidang Kesejahteraan menjelaskan tentang sosialisasi program SUSU.
Hadir pula Sekretaris Daerah Kabupate Bone Bolango Ishak Ntoma dan para Pengurus DPP PPNI lainnya.
“Kami dari Kabupaten Bone Bolango, tentunya kami juga melibatkan atau bersama-sama dengan Ketua PPNI Provinsi Gorontalo (Vik Salamanya). Kebetulan beliau juga ASN yang ada di Rumah Sakit (Toto Kabila) kami,” terang Halid Tangahu usai pertemuan di Graha PPNI Jakarta, Selasa (29/8/2023).
Menurutnya, tentu apa yang menjadi dialog hari ini menjadi bahan pertimbangan pihaknya untuk melakukan hal-hal yang ada di daerahnya.
Setelah mendapatkan informasi program OVON dan SUSU, dirinya menyampaikan bahwa hampir sama dengan yang sudah diterapkan program tersebut di wilayahnya.
“Itu memang hampir sama yang sudah dilakukan di kabupaten kami, tapi tentunya kami juga melihat dari kesiapan kami, Perawat maupun hal dari penganggarannya,” kata Ketua DPRD Kab Bone Bolango.
Ditambahkannya, kebetulan Anggota DPRD bagian penganggaran yang saat ini hadir adalah bagian banggar yang juga dirinya terlibat menjadi pimpinannya.
Untuk itulah upaya ke depannya, pihaknya dimungkinkan akan memberikan perhatian jika ada permasalahan di RS tipe B dan tipe D yang ada di wilayahnya.
Dijelaskannya, bahwa pihaknya saat ini telah melakukan hal ini dengan berdialog dan bertukar pikiran tadi seperti apa yang harus diterapkan untuk membantu tenaga kesehatan. Disamping itu perlu juga melihat kemampuan terhadap keuangan di daerahnya.
“Makanya kami juga sudah bilang dalam dialog tadi, bahwa kami juga sudah melakukan ini sebagai pendamping Perawat di desa,” imbuh Halid Tangahu.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPW PPNI Gorontalo Vik Salamanya menganggap pertemuan ini berlangsung dengan penuh keakraban untuk mendapatkan informasi yang sebaik-baiknya.
“Alhamdulillah… pertemuan hari ini cukup baik, penuh keakraban dan diterima secara kekeluargaan oleh DPP PPNI,” ungkap Vik Salamanya.
“Adanya timbul ide agar dapat berkunjung dan berkonsultasi langsung ke DPP PPNI terkait penempatan Perawat pada program OVON dan program SUSU merupakan keinginan bersama,” sambungnya.
Vik Salamanya yang bertugas di RS Toto Kabila (Kab Bone Bolango) mengatakan bahwa sebelumnya berkesempatan bertemu dan berbicara dengan para anggota DPRD Kab Bone Bolano termasuk anggota banggar, anggota TAPD dalam penyusunan anggaran, dan sempat membicarakan program OVON itu dengan mendapatkan respon baik, bahkan telah diterapkan pada saat ini.
“Saya sempat berbicara dan menyinggung program OVON, yang memang di wilayah kami dari tahun 2021 sampai sekarang masih tetap dilaksanakan, walaupun baru 32 desa yang direalisasikan,” terangnya.
Selain itu, diungkapkannya PPNI Gorontalo dan pihak terkait juga sempat menyinggung anggaran untuk honor atau kesejahteraan bagi Perawat umumnya di Provinsi Gorontalo dan khususnya di Kab Bone Bolango, juga termasuk program yang sedang disosialisasikan oleh DPP PPNI yang sudah ada kerja sama dengan Kemenaker yaitu program SUSU.
Selanjutnya, pihak DPW PPNI Gorontalo bersama pihak DPRD Kab Bone Tolango terutama anggota banggar memiliki ide untuk bertemu langsung dengan DPP PPNI dan sesuai jadwal akhirnya diskusi terlaksana hari ini.
Berkaitan dengan Perawat yang dilibatkan pada program OVON di wilayahnya itu telah mendapatkan respon yang baik, diakuinya kesejahteraan memang belum optimal namun permasalahan kesehatan anak setidaknya dapat teratasi.
“Alhamdulillah… penyambutan program OVON diterima baik oleh Perawat di sana, walaupun honornya itu masih sebatas UMP di provinsi. Memang baru 32 desa, tapi lokasi khusus pada daerah stunting mendapatkan perhatian,” tuturnya.
Disampaikannya, berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan OVON dari tahun 2021 hingga saat ini, dan menurut data di tahun 2023 berkaitan evaluasi stunting di wilayahnya mengalami penurunan.
“Dimana yang dulunya kami merupakan rangking terbanyak dari beberapa daerah yang mengalami stunting, tapi sekarang kami menempati rangking ke satu yang sedikit stuntingnya,” tutupnya. (IR)
Kab Bone Bolango Realisasikan Program PPNI OVON : Demi Sejahterahkan Perawat
Infokom DPP PPNI - Keberhasilan program unggulan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia dalam upaya mengoptimalkan peran Perawat dan mensejahterahkannya mendapatkan perhatian dari pihak pengambil kebijakan.
Untuk itulah, Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah diwakili Sekretaris Jenderal DPP PPNI Mustikasari menerima kunjungan DPRD Kabupaten Bone Bolango bersama Pengurus DPW PPNI Gorontalo untuk berdiskusi mengenai penerapan program One Village One Nurse (OVON) dan sosialisasi program Struktur Skala Upah Perawat Indonesia (SUSU).
Setelah Sekjen DPP PPNI Mustikasari memberikan sambutannya, Heryanto selaku Ketua DPW PPNI Sulawesi Tenggara menyampaikan penjelasan program OVON, berlanjut penjelasan Sigit Mulyono selaku Ketua Departemen Pelayanan DPP PPNI secara online, sementara Maryanto selaku Ketua DPP PPNI Bidang Kesejahteraan menjelaskan tentang sosialisasi program SUSU.
Hadir pula Sekretaris Daerah Kabupate Bone Bolango Ishak Ntoma dan para Pengurus DPP PPNI lainnya.
“Kami dari Kabupaten Bone Bolango, tentunya kami juga melibatkan atau bersama-sama dengan Ketua PPNI Provinsi Gorontalo (Vik Salamanya). Kebetulan beliau juga ASN yang ada di Rumah Sakit (Toto Kabila) kami,” terang Halid Tangahu usai pertemuan di Graha PPNI Jakarta, Selasa (29/8/2023).
Menurutnya, tentu apa yang menjadi dialog hari ini menjadi bahan pertimbangan pihaknya untuk melakukan hal-hal yang ada di daerahnya.
Setelah mendapatkan informasi program OVON dan SUSU, dirinya menyampaikan bahwa hampir sama dengan yang sudah diterapkan program tersebut di wilayahnya.
“Itu memang hampir sama yang sudah dilakukan di kabupaten kami, tapi tentunya kami juga melihat dari kesiapan kami, Perawat maupun hal dari penganggarannya,” kata Ketua DPRD Kab Bone Bolango.
Ditambahkannya, kebetulan Anggota DPRD bagian penganggaran yang saat ini hadir adalah bagian banggar yang juga dirinya terlibat menjadi pimpinannya.
Untuk itulah upaya ke depannya, pihaknya dimungkinkan akan memberikan perhatian jika ada permasalahan di RS tipe B dan tipe D yang ada di wilayahnya.
Dijelaskannya, bahwa pihaknya saat ini telah melakukan hal ini dengan berdialog dan bertukar pikiran tadi seperti apa yang harus diterapkan untuk membantu tenaga kesehatan. Disamping itu perlu juga melihat kemampuan terhadap keuangan di daerahnya.
“Makanya kami juga sudah bilang dalam dialog tadi, bahwa kami juga sudah melakukan ini sebagai pendamping Perawat di desa,” imbuh Halid Tangahu.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPW PPNI Gorontalo Vik Salamanya menganggap pertemuan ini berlangsung dengan penuh keakraban untuk mendapatkan informasi yang sebaik-baiknya.
“Alhamdulillah… pertemuan hari ini cukup baik, penuh keakraban dan diterima secara kekeluargaan oleh DPP PPNI,” ungkap Vik Salamanya.
“Adanya timbul ide agar dapat berkunjung dan berkonsultasi langsung ke DPP PPNI terkait penempatan Perawat pada program OVON dan program SUSU merupakan keinginan bersama,” sambungnya.
Vik Salamanya yang bertugas di RS Toto Kabila (Kab Bone Bolango) mengatakan bahwa sebelumnya berkesempatan bertemu dan berbicara dengan para anggota DPRD Kab Bone Bolano termasuk anggota banggar, anggota TAPD dalam penyusunan anggaran, dan sempat membicarakan program OVON itu dengan mendapatkan respon baik, bahkan telah diterapkan pada saat ini.
“Saya sempat berbicara dan menyinggung program OVON, yang memang di wilayah kami dari tahun 2021 sampai sekarang masih tetap dilaksanakan, walaupun baru 32 desa yang direalisasikan,” terangnya.
Selain itu, diungkapkannya PPNI Gorontalo dan pihak terkait juga sempat menyinggung anggaran untuk honor atau kesejahteraan bagi Perawat umumnya di Provinsi Gorontalo dan khususnya di Kab Bone Bolango, juga termasuk program yang sedang disosialisasikan oleh DPP PPNI yang sudah ada kerja sama dengan Kemenaker yaitu program SUSU.
Selanjutnya, pihak DPW PPNI Gorontalo bersama pihak DPRD Kab Bone Tolango terutama anggota banggar memiliki ide untuk bertemu langsung dengan DPP PPNI dan sesuai jadwal akhirnya diskusi terlaksana hari ini.
Berkaitan dengan Perawat yang dilibatkan pada program OVON di wilayahnya itu telah mendapatkan respon yang baik, diakuinya kesejahteraan memang belum optimal namun permasalahan kesehatan anak setidaknya dapat teratasi.
“Alhamdulillah… penyambutan program OVON diterima baik oleh Perawat di sana, walaupun honornya itu masih sebatas UMP di provinsi. Memang baru 32 desa, tapi lokasi khusus pada daerah stunting mendapatkan perhatian,” tuturnya.
Disampaikannya, berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan OVON dari tahun 2021 hingga saat ini, dan menurut data di tahun 2023 berkaitan evaluasi stunting di wilayahnya mengalami penurunan.
“Dimana yang dulunya kami merupakan rangking terbanyak dari beberapa daerah yang mengalami stunting, tapi sekarang kami menempati rangking ke satu yang sedikit stuntingnya,” tutupnya. (IR)