Ungkapan Fakta PPNI Kab Bogor : Perawat Tak Terlibat Kasus Bayi Tertukar di RS Sentosa Bogor <p> <a href="" class="thickbox" title="" ><img src="" alt="" /> </a> <p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong>Infokom DPP PPNI</strong> - Peran dan dukungan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) telah diupayakan optimal terhadap anggota Perawat yang mendapatkan tanggapan kurang baik di masyarakat termasuk di media sosial akibat kasus tertentu.  </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Sehubungan hal itu, Jajat Sudrajat selaku Ketua DPD PPNI Kabupaten Bogor bersama Rozi Buana selaku Sekretaris DPD PPNI Kabupaten Bogor menyampaikan press release berkaitan kasus Bayi Tertukar di RS Sentosa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Berikut ini press release yang dibuat dan disampaikan DPD PPNI Kabupaten Bogor pada Kamis, 7 September 2023 : </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Dewan Pengurus Daerah PPNI Kabupaten Bogor, sebagai organisasi yang mewakili kepentingan perawat di Kabupaten Bogor dengan penuh kepedulian terhadap profesionalisme dan kondisi psikologis perawat, dengan tegas membantah dan mengklarifikasi informasi yang telah beredar di berbagai media terkait kasus bayi tertukar yang terjadi di RS. Sentosa Bogor yang menyebutkan dan terkesan menyudutkan perawat sebagai pihak yang bersalah. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Kami mencermati bahwa dalam beberapa pemberitaan, perawatperawat yang bertugas di rumah sakit tersebut disalahkan sebagai pelaku dalam peristiwa ini. Namun, kami ingin menegaskan dengan sungguh-sungguh bahwa perawat tidak terlibat dalam proses tertukarnya bayi-bayi tersebut. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Adapun petugas yang terlibat dalam proses penanganan dan pemulangan bayi yang tertukar adalah tenaga kesehatan lain (bukan perawat). Perlu kami sampaikan pula bahwa petugas dirumah sakit bukan hanya perawat namun ada profesi lain khususnya yang memberikan penanganan pada proses persalinan dan bayi baru lahir. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Kami merasa perlu untuk menyampaikan kebenaran sesuai fakta dan memberikan pemahaman yang lebih jelas terkait peran perawat dalam kasus ini, serta dampaknya terhadap kondisi psikologis perawat yang bekerja di RS. Sentosa dan perawat di Kabupaten Bogor pada umumnya. Untuk itu, kami sampaikan hal-hal berikut ini: </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">1. Setelah menerima laporan kronoligis mengenai kasus bayi tertukar dari Dewan Pengurus Komisariat (DPK) PPNI RS. Sentosa Bogor, Dewan Pengurus Daerah PPNI Kabupaten Bogor segera melakukan penelusuran dan wawancara. Hasilnya dengan jelas menunjukkan bahwa perawatperawat pelaksana yang bertugas di rumah sakit tersebut tidak terlibat dalam proses tertukarnya bayi-bayi tersebut. Mereka telah menjalankan tugas mereka dengan integritas, profesionalisme, dan rasa tanggung jawab yang tinggi. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">2. Dalam kasus ini, peran yang terlibat dalam proses pertukaran bayi adalah tenaga kesehatan lain yang bukan perawat (Untuk menjaga hubungan baik antar profesi kami memilih tidak menyebutkan nama profesinya – Silahkan dikonfirmasi kepada pihak RS Sentosa). Kami ingin menegaskan bahwa perawat-perawat yang bekerja di RS. Sentosa Bogor adalah individu individu yang telah berkomitmen untuk memberikan perawatan yang terbaik kepada pasien/klien yang mereka tangani.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">3. Kami sangat prihatin dengan dampak psikologis yang dialami oleh perawat-perawat yang tidak terlibat dalam kasus ini, tetapi secara salah disalahkan oleh beberapa media. Kondisi psikologis perawat yang bekerja di RS. Sentosa Bogor dan perawat pada umumnya sangatlah penting untuk memberikan pelayanan perawatan kesehatan yang berkualitas. Kita harus memahami bahwa tuduhan yang tidak berdasar dapat merusak kesejahteraan mental mereka. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">4. Dewan Pengurus Daerah PPNI Kabupaten Bogor ingin menegaskan dukungan penuh kami kepada perawat-perawat yang bekerja dengan dedikasi dan profesionalisme di RS. Sentosa Bogor. Mereka adalah pilar penting dalam sistem perawatan kesehatan, dan kami yakin mereka tidak boleh disalahkan atas kesalahan yang dilakukan oleh pihak lain. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">5. Kami sepenuhnya memahami kekhawatiran dan kebingungan masyarakat terkait dengan kasus ini. Kami juga menyadari bahwa RS. Sentosa Bogor telah mengambil tindakan hukum yang diperlukan dan langkah-langkah perbaikan untuk menangani masalah ini dengan serius, serta memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang di masa depan. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">6. Dewan Pengurus Daerah PPNI Kabupaten Bogor mengajak semua pihak untuk mendukung proses hukum yang sedang berlangsung dan memastikan agar transparansi dan kepatuhan terhadap standar etika serta profesionalisme dalam praktik pelayanan kesehatan tetap terjaga.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">7. Kami juga ingin menghimbau kepada awak media untuk menjalankan perannya dengan etika dan integritas yang tinggi dalam memberitakan kasus seperti ini. Pemberitaan yang tidak akurat dapat merusak reputasi profesi perawat yang telah berdedikasi. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Kami berharap bahwa pernyataan ini dapat membantu mengklarifikasi informasi yang keliru terkait peran perawat dalam kasus ini. Kami juga mengajak semua pihak untuk lebih memahami dan mendukung perawat-perawat yang terus bekerja keras untuk memberikan pelayanan perawatan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat. (IR) <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Sumber<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>: DPD PPNI Kab Bogor</span></p> </p> </p>

Ungkapan Fakta PPNI Kab Bogor : Perawat Tak Terlibat Kasus Bayi Tertukar di RS Sentosa Bogor

Infokom DPP PPNI - Peran dan dukungan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) telah diupayakan optimal terhadap anggota Perawat yang mendapatkan tanggapan kurang baik di masyarakat termasuk di media sosial akibat kasus tertentu.  

Sehubungan hal itu, Jajat Sudrajat selaku Ketua DPD PPNI Kabupaten Bogor bersama Rozi Buana selaku Sekretaris DPD PPNI Kabupaten Bogor menyampaikan press release berkaitan kasus Bayi Tertukar di RS Sentosa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.  

Berikut ini press release yang dibuat dan disampaikan DPD PPNI Kabupaten Bogor pada Kamis, 7 September 2023 :

Dewan Pengurus Daerah PPNI Kabupaten Bogor, sebagai organisasi yang mewakili kepentingan perawat di Kabupaten Bogor dengan penuh kepedulian terhadap profesionalisme dan kondisi psikologis perawat, dengan tegas membantah dan mengklarifikasi informasi yang telah beredar di berbagai media terkait kasus bayi tertukar yang terjadi di RS. Sentosa Bogor yang menyebutkan dan terkesan menyudutkan perawat sebagai pihak yang bersalah.

Kami mencermati bahwa dalam beberapa pemberitaan, perawatperawat yang bertugas di rumah sakit tersebut disalahkan sebagai pelaku dalam peristiwa ini. Namun, kami ingin menegaskan dengan sungguh-sungguh bahwa perawat tidak terlibat dalam proses tertukarnya bayi-bayi tersebut.

Adapun petugas yang terlibat dalam proses penanganan dan pemulangan bayi yang tertukar adalah tenaga kesehatan lain (bukan perawat). Perlu kami sampaikan pula bahwa petugas dirumah sakit bukan hanya perawat namun ada profesi lain khususnya yang memberikan penanganan pada proses persalinan dan bayi baru lahir.

Kami merasa perlu untuk menyampaikan kebenaran sesuai fakta dan memberikan pemahaman yang lebih jelas terkait peran perawat dalam kasus ini, serta dampaknya terhadap kondisi psikologis perawat yang bekerja di RS. Sentosa dan perawat di Kabupaten Bogor pada umumnya. Untuk itu, kami sampaikan hal-hal berikut ini:

1. Setelah menerima laporan kronoligis mengenai kasus bayi tertukar dari Dewan Pengurus Komisariat (DPK) PPNI RS. Sentosa Bogor, Dewan Pengurus Daerah PPNI Kabupaten Bogor segera melakukan penelusuran dan wawancara. Hasilnya dengan jelas menunjukkan bahwa perawatperawat pelaksana yang bertugas di rumah sakit tersebut tidak terlibat dalam proses tertukarnya bayi-bayi tersebut. Mereka telah menjalankan tugas mereka dengan integritas, profesionalisme, dan rasa tanggung jawab yang tinggi.

2. Dalam kasus ini, peran yang terlibat dalam proses pertukaran bayi adalah tenaga kesehatan lain yang bukan perawat (Untuk menjaga hubungan baik antar profesi kami memilih tidak menyebutkan nama profesinya – Silahkan dikonfirmasi kepada pihak RS Sentosa). Kami ingin menegaskan bahwa perawat-perawat yang bekerja di RS. Sentosa Bogor adalah individu individu yang telah berkomitmen untuk memberikan perawatan yang terbaik kepada pasien/klien yang mereka tangani.

3. Kami sangat prihatin dengan dampak psikologis yang dialami oleh perawat-perawat yang tidak terlibat dalam kasus ini, tetapi secara salah disalahkan oleh beberapa media. Kondisi psikologis perawat yang bekerja di RS. Sentosa Bogor dan perawat pada umumnya sangatlah penting untuk memberikan pelayanan perawatan kesehatan yang berkualitas. Kita harus memahami bahwa tuduhan yang tidak berdasar dapat merusak kesejahteraan mental mereka.

4. Dewan Pengurus Daerah PPNI Kabupaten Bogor ingin menegaskan dukungan penuh kami kepada perawat-perawat yang bekerja dengan dedikasi dan profesionalisme di RS. Sentosa Bogor. Mereka adalah pilar penting dalam sistem perawatan kesehatan, dan kami yakin mereka tidak boleh disalahkan atas kesalahan yang dilakukan oleh pihak lain.

5. Kami sepenuhnya memahami kekhawatiran dan kebingungan masyarakat terkait dengan kasus ini. Kami juga menyadari bahwa RS. Sentosa Bogor telah mengambil tindakan hukum yang diperlukan dan langkah-langkah perbaikan untuk menangani masalah ini dengan serius, serta memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

6. Dewan Pengurus Daerah PPNI Kabupaten Bogor mengajak semua pihak untuk mendukung proses hukum yang sedang berlangsung dan memastikan agar transparansi dan kepatuhan terhadap standar etika serta profesionalisme dalam praktik pelayanan kesehatan tetap terjaga.

7. Kami juga ingin menghimbau kepada awak media untuk menjalankan perannya dengan etika dan integritas yang tinggi dalam memberitakan kasus seperti ini. Pemberitaan yang tidak akurat dapat merusak reputasi profesi perawat yang telah berdedikasi.

Kami berharap bahwa pernyataan ini dapat membantu mengklarifikasi informasi yang keliru terkait peran perawat dalam kasus ini. Kami juga mengajak semua pihak untuk lebih memahami dan mendukung perawat-perawat yang terus bekerja keras untuk memberikan pelayanan perawatan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat. (IR)  

 

Sumber  : DPD PPNI Kab Bogor