Infokom DPP PPNI - Pemberian Bintang Jasa Pratama dan Bintang Jasa Nararya dari pemerintah Indonesia di HUT RI ke-75 tahun, sebagai bentuk pengakuan negara terhadap jasa perawat yang gugur dalam menangani pandemi Covid-19.
Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah turut merasakan kebanggaan atas pemberian Bintang Jasa tersebut, yang langsung diserahkan Presiden Joko Widodo kepada ahli waris dari perawat yang gugur di Istana Negara Jakarta, Kamis (13/8/2020).
Dibalik kebanggaan dan keharuan yang dirasakan oleh perawat dimanapun berada dan organisasi profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), hal yang sama juga dirasakan oleh para keluarga ahli waris atas kehilangan orang yang dicintai.
Salah satu perwakilan ahli waris dari almarhum Adharul Anam, yang turut menerima Bintang Jasa Nararya memperkuat keteguhan hatinya atas pengakuan negara sehingga rasa duka yang dialaminya, kini menjadi kekuatan dan keyakinan bahwa perjuangan semua tenaga kesehatan yang gugur akan mendapatkan tempat terbaik disisiNya.
“Perasaan menerima Bintang Jasa itu, menurut saya sedih dan senang. Sedihnya, kehilangan anggota keluarga. Senangnya, merasa diperhatikan oleh pemerintah dan negara, karena dapat penghargaan Bintang Jasa Nararya. Berarti anak saya diakui oleh negara bahwa telah membantu pemerintah untuk penanganan Covid-19,” ucap Syaiful Amin, setelah menerima penghargaan melalui hubungan telepon, Jum’at, 14 Agustus 2020.
“Mudah-mudahan anak saya meninggalnya husnul khotimah, jadi syahid karena pemerintah telah memberikan penghargaan Bintang Jasa Nararya, berarti tidak diragukan lagi,” lanjut ayah alm Adharul Anam.
Syaiful Amin menerangkan, dirinya memiliki dua anak kembar, yang kembar pertama merupakan almarhum yang gugur dalam menangani langsung pasien terpapar Covid-19. Almarhum bertugas di ruang ICU RS. Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara, DKI Jakarta.
“Kemungkinan anak saya terpapar dari 2 orang pasien, 1 orang yang baru pulang dari luar negeri dan 1 orang warga negara Indonesia yang nampaknya pasien itu tidak jujur. Waktu itu pula sepertinya pada bulan Maret 2020, bahwa APD (alat pelindung diri) belum begitu lengkap seperti sekarang ini,” sebutnya.
Menurut dirinya, PPNI sangat bagus sebagai jembatan atau penghubung antara ahli waris almarhum dengan pemerintah. Jadi mungkin kalau tidak ada PPNI, mungkin tidak sampai menerima penghargaan karena yang mengajukan itu semua PPNI.
Ditambahkannya, kepedulian PPNI terhadap keluarga ahli waris telah dibuktikan sebelumnya, ketika itu Pengurus PPNI berkunjung ke rumah kediamannya untuk mengucapkan bela sungkawa.
“Saya berterima kasih sekali kepada PPNI, Bapak Harif Fadhillah (Ketua Umum DPP PPNI), Pak Asep Gunawan (Sekretaris Tim Penanganan Covid-19 DPP PPNI), PPNI DKI Jakarta, PPNI Jakarta Utara dan semua tim, yang telah berjuang untuk membela para perawat yang gugur. Memang Pak Asep Gunawan telah bekerja keras menjadi motor penggeraknya,” tutur Syaiful Amin, yang bertugas di Mabes TNI-AD.
Rombongan PPNI yang berkunjung pada 9 Mei 2020 yang lalu ke rumah duka almarhum Adharul Anam di Kota Bekasi, Jawa Barat dipimpin langsung oleh Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah, didampingi Tim Penanganan Covid-19 DPP PPNI, Ketua DPW PPNI DKI Jakarta Jajang Rahmat, dan Ketua DPD PPNI Jakarta Utara Maryanto. (IR)
Sumber : Sekretaris Tim Penanganan Covid-19 DPP PPNI
Ahli Waris Bangga Terima Bintang Jasa & Akui Peran PPNI
Infokom DPP PPNI - Pemberian Bintang Jasa Pratama dan Bintang Jasa Nararya dari pemerintah Indonesia di HUT RI ke-75 tahun, sebagai bentuk pengakuan negara terhadap jasa perawat yang gugur dalam menangani pandemi Covid-19.
Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah turut merasakan kebanggaan atas pemberian Bintang Jasa tersebut, yang langsung diserahkan Presiden Joko Widodo kepada ahli waris dari perawat yang gugur di Istana Negara Jakarta, Kamis (13/8/2020).
Dibalik kebanggaan dan keharuan yang dirasakan oleh perawat dimanapun berada dan organisasi profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), hal yang sama juga dirasakan oleh para keluarga ahli waris atas kehilangan orang yang dicintai.
Salah satu perwakilan ahli waris dari almarhum Adharul Anam, yang turut menerima Bintang Jasa Nararya memperkuat keteguhan hatinya atas pengakuan negara sehingga rasa duka yang dialaminya, kini menjadi kekuatan dan keyakinan bahwa perjuangan semua tenaga kesehatan yang gugur akan mendapatkan tempat terbaik disisiNya.
“Perasaan menerima Bintang Jasa itu, menurut saya sedih dan senang. Sedihnya, kehilangan anggota keluarga. Senangnya, merasa diperhatikan oleh pemerintah dan negara, karena dapat penghargaan Bintang Jasa Nararya. Berarti anak saya diakui oleh negara bahwa telah membantu pemerintah untuk penanganan Covid-19,” ucap Syaiful Amin, setelah menerima penghargaan melalui hubungan telepon, Jum’at, 14 Agustus 2020.
“Mudah-mudahan anak saya meninggalnya husnul khotimah, jadi syahid karena pemerintah telah memberikan penghargaan Bintang Jasa Nararya, berarti tidak diragukan lagi,” lanjut ayah alm Adharul Anam.
Syaiful Amin menerangkan, dirinya memiliki dua anak kembar, yang kembar pertama merupakan almarhum yang gugur dalam menangani langsung pasien terpapar Covid-19. Almarhum bertugas di ruang ICU RS. Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara, DKI Jakarta.
“Kemungkinan anak saya terpapar dari 2 orang pasien, 1 orang yang baru pulang dari luar negeri dan 1 orang warga negara Indonesia yang nampaknya pasien itu tidak jujur. Waktu itu pula sepertinya pada bulan Maret 2020, bahwa APD (alat pelindung diri) belum begitu lengkap seperti sekarang ini,” sebutnya.
Menurut dirinya, PPNI sangat bagus sebagai jembatan atau penghubung antara ahli waris almarhum dengan pemerintah. Jadi mungkin kalau tidak ada PPNI, mungkin tidak sampai menerima penghargaan karena yang mengajukan itu semua PPNI.
Ditambahkannya, kepedulian PPNI terhadap keluarga ahli waris telah dibuktikan sebelumnya, ketika itu Pengurus PPNI berkunjung ke rumah kediamannya untuk mengucapkan bela sungkawa.
“Saya berterima kasih sekali kepada PPNI, Bapak Harif Fadhillah (Ketua Umum DPP PPNI), Pak Asep Gunawan (Sekretaris Tim Penanganan Covid-19 DPP PPNI), PPNI DKI Jakarta, PPNI Jakarta Utara dan semua tim, yang telah berjuang untuk membela para perawat yang gugur. Memang Pak Asep Gunawan telah bekerja keras menjadi motor penggeraknya,” tutur Syaiful Amin, yang bertugas di Mabes TNI-AD.
Rombongan PPNI yang berkunjung pada 9 Mei 2020 yang lalu ke rumah duka almarhum Adharul Anam di Kota Bekasi, Jawa Barat dipimpin langsung oleh Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah, didampingi Tim Penanganan Covid-19 DPP PPNI, Ketua DPW PPNI DKI Jakarta Jajang Rahmat, dan Ketua DPD PPNI Jakarta Utara Maryanto. (IR)
Sumber : Sekretaris Tim Penanganan Covid-19 DPP PPNI