Infokom DPP PPNI - Kebanggan tersendiri bagi seluruh perawat dan organisasi profesi Persatuan Perawat NasionaI Indonesia (PPNI), atas perhatian pemerintah memberikan penghargaan terhadap jasa-jasa perawat di masa pandemi Covid-19.
Presiden Ir. H. Joko Widodo memberikan langsung Bintang Jasa Pratama dan Jasa Nararya kepada ahli waris dari almarhum/almarhumah tenaga kesehatan yang gugur disaat menangani pasien Covid-19.
Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah, S.Kp, SH, M.Kep, MH juga turut merasa bangga dan terharu atas penghargaan tersebut karena baru pertama kali diberikan kepada perawat, terutama disaat menyambut HUT Kemerdekaan RI ke 75 tahun.
“Kami berterimah kasih dan mengapresiasi atas pemberian penghargaan ini. Bintang jasa Pratama dan Nararya ini kan sebuah penghargaan pemerintah kepada warga sipil yang mempunyai jasa-jasa diluar militer yang luar biasa. Artinya kerja kita dianggap oleh pemerintah pada Covid-19 ini,” ungkap Harif Fadhillah yang dikutip melalui Mediaindonesia.com di Jakarta, Kamis (13/8/2020).
Mengamati kondisi penanganan Covid-19, Harif Fadhillah berharap kepada para tenaga kesehatan yang masih berjuang perlu ditingkatkan lagi kedisiplinannya, dikarenakan masih banyaknya nakes yang terpapar hingga saat ini.
“Ini yang perlu juga perhatian, terutama kepada keselamatan dan keamanannya pada saat melayani pesien. Jadi perlu itu ditingkatkan juga, meskipun saat ini sudah dilakukan. Kebetulan banyak juga yang terkomfirmasi positif,” jelasnya.
“Sampai saat ini perawat yang gugur dalam tugas penanganan pasien covid-19 berjumlah 59 orang,” sebut Harif Fadhillah.
Sementara itu, penyerahaan penghargaan Bintang Jasa Pratama dan Nararya yang diberikan oleh Presiden RI kepada 22 Ahli Waris dari tenaga kesehatan (13 Dokter & 9 Perawat) berlangsung di Istana Negara Jakarta, Kamis (13/8/2020).
Ada 3 orang Perawat yang menerima Bintang Jasa Pratama, yaitu Ahli Waris dari alm. Setia Aribowo, Amd.Kep., almh. Mursyida, A.md.Kep., dan almh. Elok Widyaningsih, S.Kep.
Sementara 6 orang Perawat menerima Bintang Jasa Nararya, diantaranya Ahli Waris dari almh. Ns. Ninuk Dwi Pusponingsih, S.Kep., alm. Sugiarto, Amd.Kep., almh. Mulatsih Widji Astuti, AMK, SH., alm. Adharul Anam, S.Kep., almh. Nuria Kurniasih, AMK., dan almh. Nur Putri Julianty, AMK.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian dari pemerintah. Apresiasi dari keluarga juga, kami sampaikan atas pemerintahan Pak Jokowi ini, yang telah memperhatikan kami-kami khususnya kepada para perawat yang gugur,” kata Kristantyo Wahyu Tamtomo, melalui hubungan telepon setelah menerima penghargaan, Jum’at (14/8/2020).
“Dan juga berterima kasih kepada PPNI yang tidak kenal waktu dan tak kenal lelah membantu sekecil apapun pada kami,” sambungnya, yang merupakan adik kandung dari almh. Elok Widyaningsih, S.Kep (RS Eka Hospital di Tangerang Selatan, Banten).
Disampaikannya pula, sehubungan dengan rekan-rekan lain dari keluarga ahli waris lainnya yang belum sempat diundang ke Istana untuk menerima penghargaan, menurutnya kehadiran mereka merupakan perwakilan sejawat lainnya juga.
“Ada 22 orang yang hadir untuk mewakili ahli waris lainnya, kami hadir untuk mewakili semua. Jadi bukan hanya untuk pribadi melainkan untuk semua perawat maupun dokter yang telah gugur,” pungkas Kristantyo, pada saat ini sementara masih mengunjungi rumah almh di Tangerang dan nantinya akan kembali ke Cilacap, Jawa Tengah. (IR)
Presiden Joko Widodo Anugerahkan Bintang Jasa Bagi Nakes Yang Gugur
Infokom DPP PPNI - Kebanggan tersendiri bagi seluruh perawat dan organisasi profesi Persatuan Perawat NasionaI Indonesia (PPNI), atas perhatian pemerintah memberikan penghargaan terhadap jasa-jasa perawat di masa pandemi Covid-19.
Presiden Ir. H. Joko Widodo memberikan langsung Bintang Jasa Pratama dan Jasa Nararya kepada ahli waris dari almarhum/almarhumah tenaga kesehatan yang gugur disaat menangani pasien Covid-19.
Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah, S.Kp, SH, M.Kep, MH juga turut merasa bangga dan terharu atas penghargaan tersebut karena baru pertama kali diberikan kepada perawat, terutama disaat menyambut HUT Kemerdekaan RI ke 75 tahun.
“Kami berterimah kasih dan mengapresiasi atas pemberian penghargaan ini. Bintang jasa Pratama dan Nararya ini kan sebuah penghargaan pemerintah kepada warga sipil yang mempunyai jasa-jasa diluar militer yang luar biasa. Artinya kerja kita dianggap oleh pemerintah pada Covid-19 ini,” ungkap Harif Fadhillah yang dikutip melalui Mediaindonesia.com di Jakarta, Kamis (13/8/2020).
Mengamati kondisi penanganan Covid-19, Harif Fadhillah berharap kepada para tenaga kesehatan yang masih berjuang perlu ditingkatkan lagi kedisiplinannya, dikarenakan masih banyaknya nakes yang terpapar hingga saat ini.
“Ini yang perlu juga perhatian, terutama kepada keselamatan dan keamanannya pada saat melayani pesien. Jadi perlu itu ditingkatkan juga, meskipun saat ini sudah dilakukan. Kebetulan banyak juga yang terkomfirmasi positif,” jelasnya.
“Sampai saat ini perawat yang gugur dalam tugas penanganan pasien covid-19 berjumlah 59 orang,” sebut Harif Fadhillah.
Sementara itu, penyerahaan penghargaan Bintang Jasa Pratama dan Nararya yang diberikan oleh Presiden RI kepada 22 Ahli Waris dari tenaga kesehatan (13 Dokter & 9 Perawat) berlangsung di Istana Negara Jakarta, Kamis (13/8/2020).
Ada 3 orang Perawat yang menerima Bintang Jasa Pratama, yaitu Ahli Waris dari alm. Setia Aribowo, Amd.Kep., almh. Mursyida, A.md.Kep., dan almh. Elok Widyaningsih, S.Kep.
Sementara 6 orang Perawat menerima Bintang Jasa Nararya, diantaranya Ahli Waris dari almh. Ns. Ninuk Dwi Pusponingsih, S.Kep., alm. Sugiarto, Amd.Kep., almh. Mulatsih Widji Astuti, AMK, SH., alm. Adharul Anam, S.Kep., almh. Nuria Kurniasih, AMK., dan almh. Nur Putri Julianty, AMK.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian dari pemerintah. Apresiasi dari keluarga juga, kami sampaikan atas pemerintahan Pak Jokowi ini, yang telah memperhatikan kami-kami khususnya kepada para perawat yang gugur,” kata Kristantyo Wahyu Tamtomo, melalui hubungan telepon setelah menerima penghargaan, Jum’at (14/8/2020).
“Dan juga berterima kasih kepada PPNI yang tidak kenal waktu dan tak kenal lelah membantu sekecil apapun pada kami,” sambungnya, yang merupakan adik kandung dari almh. Elok Widyaningsih, S.Kep (RS Eka Hospital di Tangerang Selatan, Banten).
Disampaikannya pula, sehubungan dengan rekan-rekan lain dari keluarga ahli waris lainnya yang belum sempat diundang ke Istana untuk menerima penghargaan, menurutnya kehadiran mereka merupakan perwakilan sejawat lainnya juga.
“Ada 22 orang yang hadir untuk mewakili ahli waris lainnya, kami hadir untuk mewakili semua. Jadi bukan hanya untuk pribadi melainkan untuk semua perawat maupun dokter yang telah gugur,” pungkas Kristantyo, pada saat ini sementara masih mengunjungi rumah almh di Tangerang dan nantinya akan kembali ke Cilacap, Jawa Tengah. (IR)