Infokom DPP PPNI - Berbagai eksistensi telah dilakukan Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) dalam mengedukasi anggota perawat di masa pandemi Covid-19 yang terbatas dengan waktu maupun jarak.
Kepedulian Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah untuk selalu menyempatkan waktu menjadi Keynote Speaker dalam kegiatan Zoominar, sebagai upaya untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi tenaga perawat sekaligus mendukung program pemerintah yang sedang berjalan.
Keterlibatan Tim Penanganan Covid-19 DPP PPNI bersama pembicara-pembicara berkompeten dan pihak terkait dalam pelaksanaan Zoominar mendapatkan apresiasi dari Ketua Umum DPP PPNI.
“Terima kasih kepada pembicara atas keikhlasannya, karena masih sempat menyediakan waktu kepada perawat-perawat Indonesia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka memberikan pelayanan di era pandemi ini,” ucap Harif Fadhillah saat membuka dan memberikan pengarahan pada Zoominar sesi 85 ‘Asuhan Keperawatan Pada Pasien Stroke’, ketika sedang berada di Poltekkes Kemenkes Malang, Jawa Timur, Jum’at (7/8/2020).
“Mudah-mudahan ini bermanfaat dan tentu saja kepada ibu berdua (pembicara) menjadi amal jariah yang diperhitungkan oleh Allah SWT, Tuhan yang maha kuasa di hari akhir nanti,” sambungnya, sebelum mengikuti prosesi penyaluran santunan kematian bersama Menkes Terawan Agus Putranto.
Harif Fadhillah menyampaikan apresiasi kepada Jajat Sudrajat (Ketua Tim Penanganan Covid-19 DPP PPNI), yang selama ini dapat mengadakan Zoominar bersama Tim Satgas Covid-19 lainnya, walaupun dalam kondisi sulit dan masih dalam situasi memprihatinkan.
Disampaikannya pula, bahwa hampir setiap hari masih ada saudara atau teman sejawat perawat yang wafat disaat menangani Covid-19 di tanah air.
“Hari ini saya mendengar ada dua orang, satu di Medan dan satu lagi di Tuban. Ini sangat memperhatikan dan cukup berduka, sehingga sudah ada 58 orang perawat yang wafat (per tanggal 7 Agustus 2020),” sebut Harif Fadhillah.
“Tentu kesedihan ini juga menjadi peringatan bagi diri kita, untuk tetap waspada dan disiplin serta menjaga kesehatan kita secara optimal,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Harif Fadhillah menginginkan agar jangan sampai perawat terpapar atau bahkan dapat memaparkan kepada orang lain. Melalui pesannya agar terhindar hal tersebut, maka perlu selalu menerapkan protokol kesehatan PPI (pencegahan, pengendali infeksi) di tempat kerja plus physical distancing.
Selain itu pesannya pula, penting selalu menjaga kesehatan diri melalui makanan yang cukup bergizi, istirahat yang cukup dan mohon advokasi kepada teman-teman agar bila jadwal dinas yang panjang untuk tidak dilakukan, jadi menurutnya cukup satu shif saja dulu perhari, sehingga dapat memberikan kebugaran dan kondisi yang fit kepada perawat.
“Jangan lupa kita selalu berpikir positif, hal ini dapat mengaktifkan za-zat dalam tubuh kita untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap Covid ini,” harapnya, yang perlu diterapkan juga oleh perawat di masa pandemi Covid.
Dalam keterangannya, Ketua Umum DPP PPNI juga mengatakan saat itu bahwa dirinya akan mengikuti prosesi pemberian santunan kepada tenaga kesehatan (perawat, dokter, bidan dan lainnya) yang telah wafat oleh Presiden RI melalui Menkes.
Menurutnya pula, yang penting dilakukan sebagai nakes adalah punya tanggungjawab untuk tidak terpapar dan tidak memaparkan kepada orang lain. Tentunya, sebagai organisasi profesi PPNI menginginkan agar physical distancing harus dijaga. Kemudian, pada masa covid ini harus memberikan pelayanan yang terbaik, agar penderita segera pulih dan kembali kepada keluarganya serta tidak menularkan kepada orang lain.
“Untuk itulah, kita memerlukan terus menerus informasi dan pengetahuan, makanya kita berkomitmen untuk melaksanakan Zoominar setiap harinya,” ungkapnya, atas alasan DPP PPNI melakukan Zoominar hingga saat ini.
“Saya yakin kepada teman-teman, bukan karena sertifikat atau SKP nya lagi, tapi karena sudah kebutuhan. Selamat atas niat-niat seperti itu,” katanya.
Harif Fadhillah mengingatkan atas kebijakan Pemerintah Indonesia saat ini dalam melakukan Gerakan Nasional untuk dua hal, yaitu yang pertama, bagaimana Gerakan nasional untuk mengedukasi masyarakat dalam kepatuhan protokol kesehatan dan yang kedua, untuk seluruh komponen seluruh bangsa agar dapat melaksanakan edukasi kepada masyarakat.
Dijelaskannya dalam kontek ini perawat relevan sekali melakukannya, karena menurutnya perawat itu secara frekuensi sering bertemu dengan klien dan masyarakat, secara intens dapat ketemu klien dan masyarakat, secara waktu bahwa perawat itu lebih lama bertemu dengan klien, dan juga lebih dekat dengan pelayanan kepada masyarakat.
“Oleh karena itu, kita memanfaatkan kesempatan ini untuk ikut serta dalam penanggulangan covid ini,” tutupnya, saat mengakhiri pengarahan. (IR)
DPP PPNI Kontinyu Mengedukasi Perawat & Dukung Program Pemerintah
Infokom DPP PPNI - Berbagai eksistensi telah dilakukan Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) dalam mengedukasi anggota perawat di masa pandemi Covid-19 yang terbatas dengan waktu maupun jarak.
Kepedulian Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah untuk selalu menyempatkan waktu menjadi Keynote Speaker dalam kegiatan Zoominar, sebagai upaya untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi tenaga perawat sekaligus mendukung program pemerintah yang sedang berjalan.
Keterlibatan Tim Penanganan Covid-19 DPP PPNI bersama pembicara-pembicara berkompeten dan pihak terkait dalam pelaksanaan Zoominar mendapatkan apresiasi dari Ketua Umum DPP PPNI.
“Terima kasih kepada pembicara atas keikhlasannya, karena masih sempat menyediakan waktu kepada perawat-perawat Indonesia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka memberikan pelayanan di era pandemi ini,” ucap Harif Fadhillah saat membuka dan memberikan pengarahan pada Zoominar sesi 85 ‘Asuhan Keperawatan Pada Pasien Stroke’, ketika sedang berada di Poltekkes Kemenkes Malang, Jawa Timur, Jum’at (7/8/2020).
“Mudah-mudahan ini bermanfaat dan tentu saja kepada ibu berdua (pembicara) menjadi amal jariah yang diperhitungkan oleh Allah SWT, Tuhan yang maha kuasa di hari akhir nanti,” sambungnya, sebelum mengikuti prosesi penyaluran santunan kematian bersama Menkes Terawan Agus Putranto.
Harif Fadhillah menyampaikan apresiasi kepada Jajat Sudrajat (Ketua Tim Penanganan Covid-19 DPP PPNI), yang selama ini dapat mengadakan Zoominar bersama Tim Satgas Covid-19 lainnya, walaupun dalam kondisi sulit dan masih dalam situasi memprihatinkan.
Disampaikannya pula, bahwa hampir setiap hari masih ada saudara atau teman sejawat perawat yang wafat disaat menangani Covid-19 di tanah air.
“Hari ini saya mendengar ada dua orang, satu di Medan dan satu lagi di Tuban. Ini sangat memperhatikan dan cukup berduka, sehingga sudah ada 58 orang perawat yang wafat (per tanggal 7 Agustus 2020),” sebut Harif Fadhillah.
“Tentu kesedihan ini juga menjadi peringatan bagi diri kita, untuk tetap waspada dan disiplin serta menjaga kesehatan kita secara optimal,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Harif Fadhillah menginginkan agar jangan sampai perawat terpapar atau bahkan dapat memaparkan kepada orang lain. Melalui pesannya agar terhindar hal tersebut, maka perlu selalu menerapkan protokol kesehatan PPI (pencegahan, pengendali infeksi) di tempat kerja plus physical distancing.
Selain itu pesannya pula, penting selalu menjaga kesehatan diri melalui makanan yang cukup bergizi, istirahat yang cukup dan mohon advokasi kepada teman-teman agar bila jadwal dinas yang panjang untuk tidak dilakukan, jadi menurutnya cukup satu shif saja dulu perhari, sehingga dapat memberikan kebugaran dan kondisi yang fit kepada perawat.
“Jangan lupa kita selalu berpikir positif, hal ini dapat mengaktifkan za-zat dalam tubuh kita untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap Covid ini,” harapnya, yang perlu diterapkan juga oleh perawat di masa pandemi Covid.
Dalam keterangannya, Ketua Umum DPP PPNI juga mengatakan saat itu bahwa dirinya akan mengikuti prosesi pemberian santunan kepada tenaga kesehatan (perawat, dokter, bidan dan lainnya) yang telah wafat oleh Presiden RI melalui Menkes.
Menurutnya pula, yang penting dilakukan sebagai nakes adalah punya tanggungjawab untuk tidak terpapar dan tidak memaparkan kepada orang lain. Tentunya, sebagai organisasi profesi PPNI menginginkan agar physical distancing harus dijaga. Kemudian, pada masa covid ini harus memberikan pelayanan yang terbaik, agar penderita segera pulih dan kembali kepada keluarganya serta tidak menularkan kepada orang lain.
“Untuk itulah, kita memerlukan terus menerus informasi dan pengetahuan, makanya kita berkomitmen untuk melaksanakan Zoominar setiap harinya,” ungkapnya, atas alasan DPP PPNI melakukan Zoominar hingga saat ini.
“Saya yakin kepada teman-teman, bukan karena sertifikat atau SKP nya lagi, tapi karena sudah kebutuhan. Selamat atas niat-niat seperti itu,” katanya.
Harif Fadhillah mengingatkan atas kebijakan Pemerintah Indonesia saat ini dalam melakukan Gerakan Nasional untuk dua hal, yaitu yang pertama, bagaimana Gerakan nasional untuk mengedukasi masyarakat dalam kepatuhan protokol kesehatan dan yang kedua, untuk seluruh komponen seluruh bangsa agar dapat melaksanakan edukasi kepada masyarakat.
Dijelaskannya dalam kontek ini perawat relevan sekali melakukannya, karena menurutnya perawat itu secara frekuensi sering bertemu dengan klien dan masyarakat, secara intens dapat ketemu klien dan masyarakat, secara waktu bahwa perawat itu lebih lama bertemu dengan klien, dan juga lebih dekat dengan pelayanan kepada masyarakat.
“Oleh karena itu, kita memanfaatkan kesempatan ini untuk ikut serta dalam penanggulangan covid ini,” tutupnya, saat mengakhiri pengarahan. (IR)