Santunan Kematian Kembali Disalurkan Pemerintah & DPP PPNI Di Kalsel <p> <a href="" class="thickbox" title="" ><img src="" alt="" /> </a> <p style="text-align: justify;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Infokom DPP PPNI - Prosesi penyerahan santunan kematian bagi tenaga kesehatan yang wafat dalam penanganan Covid-19 berlanjut ke wilayah Kalimantan Selatan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Santunan dan juga pemberian insentif bagi tenaga kesehatan yang menangani Covid-19 dari pemerintah melalui Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto berlangsung di RSUD Ulin Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (17/7/2020).</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Kegiatan ini dihadiri Kepala PPSDM Kesehatan Kemenkes RI Abdul Kadir, Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Resnawan, Anggota DPRD Kalsel, Kadinkes Kalsel, Direktur RSUD Ulin Banjarmasin dan pejabat terkait lainnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah yang diwakili Dedi Aprizal selaku Ketua DPP PPNI Bidang Organisasi & Kaderisasi memberikan piagam penghargaan dan santunan dari DPP PPNI kepada ahli waris dari almarhum Perawat Untung (RSUD Ulin Banjarmasin) dan Muhammad<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>Zakariya (RSUD H. Boejasin Banjarmasin).</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Turut hadir juga Ketua Departemen Hukum & Pemberdayaan Politik DPP PPNI Oman Fathurohman dan Sekretaris Tim Penanganan Covid-19 DPP PPNI Asep Gunawan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Hadir pula Ketua DPD Banjarmasin Tantawi Jauhari, Ketua Komite Keperawatan RSUD Ulin Banjarmasin Asmadian Noor dan Pengurus DPD PPNI Banjarmasin lainnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Setelah penyerahan santunan berakhir, putra almarhum dari Perawat Muhammad Zakariya (meninggal usia 47 tahun), menyampaikan ucapan terima kasih atas santunan yang langsung diterimanya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Saya berterima kasih banyak sekali atas perhatian dari pihak PPNI, sangat mensupport saya, baik moral maupun materil,” ungkap Yasril Ananta Zakariya, melalui hubungan telepon dari Jakarta, Senin (20/7/2020).</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Mahasiswa Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin ini mengatakan walaupun tak seberapa besar jumlah santunan tersebut, namun dirinya tidak melihat dari angkanya, tapi disaat seperti ini menurutnya, nyawa almarhum ayahnya tidak bisa digantikan dengan uang seberapun.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Saya bersyukur sekali atas perhatian PPNI dan pemerintah juga, karena telah mendukung disaat krisis, baik moral maupun materil. Selain itu, dari PPNI Pusat sudah menyempatkan waktu untuk berkunjung ke Banjarmasin,” katanya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Menurut Yasril, santunan yang didapat dari pemerintah maupun PPNI Pusat akan dipergunakan terutama untuk pendidikan, yang sesuai dengan keinginan almarhum semasa hidup, agar anak-anaknya dapat menempuh pendidikan yang lebih tinggi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Bantuan ini selain buat saya, juga untuk biaya pendidikan adik saya yang masih sekolah, memang ini menjadi harapan dan amanah almarhum semasa hidupnya,” ucap Yasril.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Diungkapkannya pula, bantuan ini untuk persiapan buat adiknya Muthia Zahra usia 16 tahun, yang masih Kelas 1 SMA, dan nantinya dapat menempuh ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi. Hal tersebut Insya Allah akan dijalankan karena merupakan amanah dari alm ayahnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Pada saat proses penyerahan santunan, saya yang menerima langsung, karena ibu saya (Lamrah) tidak bisa ikut hadir, dikarenakan dalam situasi masih pandemi Covid ini,” pungkasnya. (IR)</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Sumber : Sekretaris Tim Penanganan Covid-19 DPP PPNI</span></p> </p> </p>

Santunan Kematian Kembali Disalurkan Pemerintah & DPP PPNI Di Kalsel

Infokom DPP PPNI - Prosesi penyerahan santunan kematian bagi tenaga kesehatan yang wafat dalam penanganan Covid-19 berlanjut ke wilayah Kalimantan Selatan.

Santunan dan juga pemberian insentif bagi tenaga kesehatan yang menangani Covid-19 dari pemerintah melalui Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto berlangsung di RSUD Ulin Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (17/7/2020).

Kegiatan ini dihadiri Kepala PPSDM Kesehatan Kemenkes RI Abdul Kadir, Wakil Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Resnawan, Anggota DPRD Kalsel, Kadinkes Kalsel, Direktur RSUD Ulin Banjarmasin dan pejabat terkait lainnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah yang diwakili Dedi Aprizal selaku Ketua DPP PPNI Bidang Organisasi & Kaderisasi memberikan piagam penghargaan dan santunan dari DPP PPNI kepada ahli waris dari almarhum Perawat Untung (RSUD Ulin Banjarmasin) dan Muhammad  Zakariya (RSUD H. Boejasin Banjarmasin).

Turut hadir juga Ketua Departemen Hukum & Pemberdayaan Politik DPP PPNI Oman Fathurohman dan Sekretaris Tim Penanganan Covid-19 DPP PPNI Asep Gunawan.

Hadir pula Ketua DPD Banjarmasin Tantawi Jauhari, Ketua Komite Keperawatan RSUD Ulin Banjarmasin Asmadian Noor dan Pengurus DPD PPNI Banjarmasin lainnya.

Setelah penyerahan santunan berakhir, putra almarhum dari Perawat Muhammad Zakariya (meninggal usia 47 tahun), menyampaikan ucapan terima kasih atas santunan yang langsung diterimanya.

“Saya berterima kasih banyak sekali atas perhatian dari pihak PPNI, sangat mensupport saya, baik moral maupun materil,” ungkap Yasril Ananta Zakariya, melalui hubungan telepon dari Jakarta, Senin (20/7/2020).

Mahasiswa Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin ini mengatakan walaupun tak seberapa besar jumlah santunan tersebut, namun dirinya tidak melihat dari angkanya, tapi disaat seperti ini menurutnya, nyawa almarhum ayahnya tidak bisa digantikan dengan uang seberapun.

“Saya bersyukur sekali atas perhatian PPNI dan pemerintah juga, karena telah mendukung disaat krisis, baik moral maupun materil. Selain itu, dari PPNI Pusat sudah menyempatkan waktu untuk berkunjung ke Banjarmasin,” katanya.

Menurut Yasril, santunan yang didapat dari pemerintah maupun PPNI Pusat akan dipergunakan terutama untuk pendidikan, yang sesuai dengan keinginan almarhum semasa hidup, agar anak-anaknya dapat menempuh pendidikan yang lebih tinggi.

“Bantuan ini selain buat saya, juga untuk biaya pendidikan adik saya yang masih sekolah, memang ini menjadi harapan dan amanah almarhum semasa hidupnya,” ucap Yasril.

Diungkapkannya pula, bantuan ini untuk persiapan buat adiknya Muthia Zahra usia 16 tahun, yang masih Kelas 1 SMA, dan nantinya dapat menempuh ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi. Hal tersebut Insya Allah akan dijalankan karena merupakan amanah dari alm ayahnya.

“Pada saat proses penyerahan santunan, saya yang menerima langsung, karena ibu saya (Lamrah) tidak bisa ikut hadir, dikarenakan dalam situasi masih pandemi Covid ini,” pungkasnya. (IR)

 

Sumber : Sekretaris Tim Penanganan Covid-19 DPP PPNI