Upaya DPP PPNI Mencegah Perawat Gugur Disaat Tangani Pasien Covid-19 <p> <a href="" class="thickbox" title="" ><img src="" alt="" /> </a> <p style="text-align: justify;">Infokom DPP PPNI - Kepedulian Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) terhadap tenaga perawat menjadi prioritas agar keselamatan tetap terjaga dalam menjalankan tugas mulianya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Hingga saat ini tenaga perawat yang meninggal dunia di saat pandemi Covid-19, berdasarkan pendataan Tim Penanganan Covid-19 (Satgas Covid-19) DPP PPNI sebanyak 33 orang.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah memberikan perhatian khusus terhadap pejuang kemanusiaan tersebut, sekaligus di setiap kesempatan memberikan arahan dan himbauan kepada anggota perawat untuk tetap mengutamakam keselamatan maupun kesehatan terutama disaat menjalankan pelayanan keperawatan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Kita memang menyayangkan dalam pandemi ini lebih dari 100 ribu tenaga kesehatan di dunia wafat, di Indonesia termasuk angka yang tinggi wafatnya tenaga kesehatan tersebut. Ini menunjukkan bahwa penyebaran virus ini masih serius di depan kita,” ujar Harif Fadhillah di Graha PPNI, Jakarta, Jum’at (26/06/2020).</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Selain itu, Ketua Umum DPP PPNI ini memberikan perhatian atas dampaknya dari penularan terhadap tenaga kesehatan, dikarenakan tenaga kesehatan ini menurutnya sangat berisiko. Akibat penularannya, adanya tenaga kesehatan termasuk beberapa perawat yang gugur. Oleh karena itu, secara organisasi profesi maupun dirinya menyesalkan dan turut berduka cita atas kejadian ini.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Kami mengucapkan belasungkawa dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada sejawat yang sudah wafat mendahului kita dalam memberikan pelayanan kemanusian selama ini. Mereka (perawat yang gugur), kita anggap sebagai pahlawan hari ini. Mudah-mudahan diterima di sisi Tuhan yang maha Esa, husnul khotimah, dan ditempatkan yang tinggi disisiNya, karena tugas kemanusiaan yang luar biasa,” tutur Harif Fadhillah.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Harif Fadhillah mengingatkan kepada teman-teman sejawat yang masih memberikan pelayanan, agar terus menerus menjaga kedisiplinan dan tetap harus dijaga.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Disamping itu, menurutnya penggunaan APD (alat pelindung diri) itu menjadi kunci juga, tentunya disiplin diri itu menjadi kuncinya, dengan cara menjaga kesehatan diri bagi perawat, sehingga akan dapat terhindar dari penularan dan dapat memberikan pelayanan yang terbaik.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Pada banyak kasus penularan terhadap perawat itu dapat pula diakibatkan APD, dikarenakan pertama, APD nya kurang dan yang kedua, diakibatkan pengelolaan yang salah, misalkan cara membuka atau melepas APD yang tidak sesuai dengan prosedur, itu akan menyebabkan penularan,” terang Harif Fadhillah.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Kalau tertular dan jika keadaan badan sehat, maka akan sembuh sendiri. Kalau seandainya dalam keadaan sakit atau adanya kormobid (penyakit penyerta), itu yang harus berhati-hati. Oleh karena itu, kita selalu mengingatkan agar menjaga kesehatan, dan harus tahu kondisi badan apakah dalam keadaan sehat atau tidak untuk melayani pasien Covid, jika ternyata tidak sehat, jangan dilakukan,” lanjutnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Selanjutnya, Harif Fadhillah juga menyampaikan agar supaya mengurangi angka kematian yang selama ini terjadi, yaitu dengan cara meningkatkan kesadaran disaat memberikan pelayanan di masa pandemi ini. Tentunya melalui kegiatan Zoominar setiap harinya, yang bertujuan untuk mengupdate ilmu pengetahuan dan teknologi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Himbauan untuk seluruh perawat agar selalu berpikir positif, karena berpikir positif ini akan menyebabkan zat-zat dalam tubuh dapat meningkat. Namun, sebaliknya bagi orang yang berpikiran negatif akan mengeluarkan zat-zat yang memang akan dapat menurunkan daya tahan tubuh. Hal ini, saya kira menjadi kunci di dalam melaksanakan kegiatan atau praktik keperawatan di masa pandemi Covid,” tutup Harif Fadhillah, yang selalu menjadi pembuka dan pembicara utama di setiap berlangsungnya Zoominar DPP PPNI. (IR)</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"> </span></p> <p> </p> </p>

Upaya DPP PPNI Mencegah Perawat Gugur Disaat Tangani Pasien Covid-19

Infokom DPP PPNI - Kepedulian Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) terhadap tenaga perawat menjadi prioritas agar keselamatan tetap terjaga dalam menjalankan tugas mulianya.

Hingga saat ini tenaga perawat yang meninggal dunia di saat pandemi Covid-19, berdasarkan pendataan Tim Penanganan Covid-19 (Satgas Covid-19) DPP PPNI sebanyak 33 orang.

Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah memberikan perhatian khusus terhadap pejuang kemanusiaan tersebut, sekaligus di setiap kesempatan memberikan arahan dan himbauan kepada anggota perawat untuk tetap mengutamakam keselamatan maupun kesehatan terutama disaat menjalankan pelayanan keperawatan.

“Kita memang menyayangkan dalam pandemi ini lebih dari 100 ribu tenaga kesehatan di dunia wafat, di Indonesia termasuk angka yang tinggi wafatnya tenaga kesehatan tersebut. Ini menunjukkan bahwa penyebaran virus ini masih serius di depan kita,” ujar Harif Fadhillah di Graha PPNI, Jakarta, Jum’at (26/06/2020).

Selain itu, Ketua Umum DPP PPNI ini memberikan perhatian atas dampaknya dari penularan terhadap tenaga kesehatan, dikarenakan tenaga kesehatan ini menurutnya sangat berisiko. Akibat penularannya, adanya tenaga kesehatan termasuk beberapa perawat yang gugur. Oleh karena itu, secara organisasi profesi maupun dirinya menyesalkan dan turut berduka cita atas kejadian ini.

“Kami mengucapkan belasungkawa dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada sejawat yang sudah wafat mendahului kita dalam memberikan pelayanan kemanusian selama ini. Mereka (perawat yang gugur), kita anggap sebagai pahlawan hari ini. Mudah-mudahan diterima di sisi Tuhan yang maha Esa, husnul khotimah, dan ditempatkan yang tinggi disisiNya, karena tugas kemanusiaan yang luar biasa,” tutur Harif Fadhillah.

Harif Fadhillah mengingatkan kepada teman-teman sejawat yang masih memberikan pelayanan, agar terus menerus menjaga kedisiplinan dan tetap harus dijaga.

Disamping itu, menurutnya penggunaan APD (alat pelindung diri) itu menjadi kunci juga, tentunya disiplin diri itu menjadi kuncinya, dengan cara menjaga kesehatan diri bagi perawat, sehingga akan dapat terhindar dari penularan dan dapat memberikan pelayanan yang terbaik.

“Pada banyak kasus penularan terhadap perawat itu dapat pula diakibatkan APD, dikarenakan pertama, APD nya kurang dan yang kedua, diakibatkan pengelolaan yang salah, misalkan cara membuka atau melepas APD yang tidak sesuai dengan prosedur, itu akan menyebabkan penularan,” terang Harif Fadhillah.

“Kalau tertular dan jika keadaan badan sehat, maka akan sembuh sendiri. Kalau seandainya dalam keadaan sakit atau adanya kormobid (penyakit penyerta), itu yang harus berhati-hati. Oleh karena itu, kita selalu mengingatkan agar menjaga kesehatan, dan harus tahu kondisi badan apakah dalam keadaan sehat atau tidak untuk melayani pasien Covid, jika ternyata tidak sehat, jangan dilakukan,” lanjutnya.

Selanjutnya, Harif Fadhillah juga menyampaikan agar supaya mengurangi angka kematian yang selama ini terjadi, yaitu dengan cara meningkatkan kesadaran disaat memberikan pelayanan di masa pandemi ini. Tentunya melalui kegiatan Zoominar setiap harinya, yang bertujuan untuk mengupdate ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Himbauan untuk seluruh perawat agar selalu berpikir positif, karena berpikir positif ini akan menyebabkan zat-zat dalam tubuh dapat meningkat. Namun, sebaliknya bagi orang yang berpikiran negatif akan mengeluarkan zat-zat yang memang akan dapat menurunkan daya tahan tubuh. Hal ini, saya kira menjadi kunci di dalam melaksanakan kegiatan atau praktik keperawatan di masa pandemi Covid,” tutup Harif Fadhillah, yang selalu menjadi pembuka dan pembicara utama di setiap berlangsungnya Zoominar DPP PPNI. (IR)