Kepedulian & Sumbangsih DPP PPNI Terhadap Perawat Di Masa Pandemi Covid-19 <p> <a href="" class="thickbox" title="" ><img src="" alt="" /> </a> <p style="text-align: justify;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Infokom DPP PPNI - Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) telah berupaya memberikan pelayanan optimal kepada para perawat, walaupun dalam suasana pandemi Covid-19. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Kehadiran Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah bersama Tim Penanganan Covid-19 DPP PPNI (Satgas Covid-19) dalam setiap penampilan Zoominar yang mendapatkan perhatian besar bagi perawat. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Cara penyampaian informasi yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan bagi tenaga keperawatan yang mengutamakan aspek efisien menjadi alternatif pilihan di masa pandemi Covid-19. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Salah satu tugas Satgas adalah selain mempersiapkan APD dan perangkat lainnya, juga harus membekali perawat agar siap menangani Covid 19. Dikarenakan sekarang situasi PSBB, mereka (perawat) tidak boleh ada pertemuan tatap muka langsung, harus social distancing,” ungkap Jajat Sudrajat di Graha PPNI, Jakarta, Selasa (9/6/2020). <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Ketua Satgas Covid-19 DPP PPNI ini menerangkan bahwa dipilihnya kegiatan virtual dengan melalui platform webinar ini bisa menjangkau ke seluruh daerah di Indonesia dengan ratusan ribu perawat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Terbukti bahwa Zoominar-Zoominar kita ini yang menonton langsung bisa mencapai 20.000 orang, kemudian yang menonton siaran tunda bisa sampai 100.000 orang. Jadi kalau dilihat di youtube itu, dicek pervideonya ada yang ditonton antara 150.000 - 250.000 orang,” terang Jajat Sudrajat. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Dijelaskannya, bahwa artinya daya jelajah kegiatan ini lebih baik, tentunya daya jangkau melewati batas ruang, kalau di gedung hanya beberapa orang atau paling banyak hanya 500 orang yang menyaksikannya, tapi kalau di Zoominar yang hadir menyaksikan bisa 1.000 orang, dan yang nonton di youtube tidak terbatas.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Menurutnya, kegiatan Zoominar ini menjadi yang paling tepat dan ini bagian dari tugas Satgas, karena wabah Covid-19 ini merupakan penyakit baru dan pandemi yang baru dihadapi oleh semua perawat. Tentunya kalau tidak mempersiapkan, dapat mengalami kebingungan bagaimana caranya menangani Covid-19 yang benar sesuai standar profesi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Diterangkannya pula, ada beberapa episode yang ditampilkan saat penanyangan Zoominar, pada episode pertama mengusung tema besar, yaitu perawat di garda terdepan penanggulangan Covid-19. Selanjutnya, dari tema besar itu dirinci dalam topik-topik kecil, jadi dalam satu narasumber ada satu topik yang sesuai bidang keilmuan. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Oleh karena itu, kita melibatkan ikatan/himpunan serta kolegium supaya ada keragaman materi, misalnya Himpunan Perawat Kamar Bedah, mereka (narasumber) menyampaikan penanganan Covid-19 di kamar bedah. Kalau Himpunan Gawat Darurat menyampaikan materi tentang bagaimana penanganan di UGD,” sebut Jajat Sudrajat. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Ditambahkannya, bahwa semua disiplin ilmu disampaikan melalui ikatan/himpunan, jadi ini sangat lengkap paketnya, juga ada tambahan-tambahan studi banding dengan luar negeri, misalnya dari Kuwait, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Jerman, Australia, dan Singapura.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Kita minta memberikan atau sharing pengalaman bagaimana penanganan Covid di luar negeri, untuk menambah hasanah dan wawasan, serta memperkaya pengetahuan selain dari dalam negeri juga dari luar negeri,” jelasnya. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Selain itu, Jajat Sudrajat mengungkapkan bahwa Badan Bantuan Hukum (BBH) PPNI juga telah menyampaikan materi yang berhubungan dengan malpraktik dan juga hubungan industrial. Sebagaimana diketahui bahwa profesi perawat kemungkinan juga melakukan malpraktik dan semoga tidak terjadi hal itu. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">BBH PPNI pun, katanya, membahas permasalahan di kalangan swasta, adanya masalah honorer yang ada konfliknya, dan masalah-masalah hubungan kerja, sehingga harus diberikan penjelasan, contohnya masalah THR, gaji, pemutusan hubungan kerja dan lain-lain.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">“Zoominar ini gratis, sampai dengan saat ini Satgas sudah mengeluarkan sekitar 500.000 sertifikat gratis untuk seluruh perawat seluruh Indonesia. Ini juga bentuk sumbangsih PPNI terhadap anggotanya bahwa selama pandemi, kita peduli terhadap anggota baik secara keilmuan, memfasilitasi untuk mendapatkan SKP dan lain-lain,” pungkasnya. (IR)</span></p> </p> </p>

Kepedulian & Sumbangsih DPP PPNI Terhadap Perawat Di Masa Pandemi Covid-19

Infokom DPP PPNI - Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) telah berupaya memberikan pelayanan optimal kepada para perawat, walaupun dalam suasana pandemi Covid-19.

Kehadiran Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah bersama Tim Penanganan Covid-19 DPP PPNI (Satgas Covid-19) dalam setiap penampilan Zoominar yang mendapatkan perhatian besar bagi perawat.

Cara penyampaian informasi yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan bagi tenaga keperawatan yang mengutamakan aspek efisien menjadi alternatif pilihan di masa pandemi Covid-19.

“Salah satu tugas Satgas adalah selain mempersiapkan APD dan perangkat lainnya, juga harus membekali perawat agar siap menangani Covid 19. Dikarenakan sekarang situasi PSBB, mereka (perawat) tidak boleh ada pertemuan tatap muka langsung, harus social distancing,” ungkap Jajat Sudrajat di Graha PPNI, Jakarta, Selasa (9/6/2020).  

Ketua Satgas Covid-19 DPP PPNI ini menerangkan bahwa dipilihnya kegiatan virtual dengan melalui platform webinar ini bisa menjangkau ke seluruh daerah di Indonesia dengan ratusan ribu perawat.

“Terbukti bahwa Zoominar-Zoominar kita ini yang menonton langsung bisa mencapai 20.000 orang, kemudian yang menonton siaran tunda bisa sampai 100.000 orang. Jadi kalau dilihat di youtube itu, dicek pervideonya ada yang ditonton antara 150.000 - 250.000 orang,” terang Jajat Sudrajat.   

Dijelaskannya, bahwa artinya daya jelajah kegiatan ini lebih baik, tentunya daya jangkau melewati batas ruang, kalau di gedung hanya beberapa orang atau paling banyak hanya 500 orang yang menyaksikannya, tapi kalau di Zoominar yang hadir menyaksikan bisa 1.000 orang, dan yang nonton di youtube tidak terbatas.

Menurutnya, kegiatan Zoominar ini menjadi yang paling tepat dan ini bagian dari tugas Satgas, karena wabah Covid-19 ini merupakan penyakit baru dan pandemi yang baru dihadapi oleh semua perawat. Tentunya kalau tidak mempersiapkan, dapat mengalami kebingungan bagaimana caranya menangani Covid-19 yang benar sesuai standar profesi.

Diterangkannya pula, ada beberapa episode yang ditampilkan saat penanyangan Zoominar, pada episode pertama mengusung tema besar, yaitu perawat di garda terdepan penanggulangan Covid-19. Selanjutnya, dari tema besar itu dirinci dalam topik-topik kecil, jadi dalam satu narasumber ada satu topik yang sesuai bidang keilmuan.

“Oleh karena itu, kita melibatkan ikatan/himpunan serta kolegium supaya ada keragaman materi, misalnya Himpunan Perawat Kamar Bedah, mereka (narasumber) menyampaikan penanganan Covid-19 di kamar bedah. Kalau Himpunan Gawat Darurat menyampaikan materi tentang bagaimana penanganan di UGD,” sebut Jajat Sudrajat.   

Ditambahkannya, bahwa semua disiplin ilmu disampaikan melalui ikatan/himpunan, jadi ini sangat lengkap paketnya, juga ada tambahan-tambahan studi banding dengan luar negeri, misalnya dari Kuwait, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Jerman, Australia, dan Singapura.

“Kita minta memberikan atau sharing pengalaman bagaimana penanganan Covid di luar negeri, untuk menambah hasanah dan wawasan, serta memperkaya pengetahuan selain dari dalam negeri juga dari luar negeri,” jelasnya.

Selain itu, Jajat Sudrajat mengungkapkan bahwa Badan Bantuan Hukum (BBH) PPNI juga telah menyampaikan materi yang berhubungan dengan malpraktik dan juga hubungan industrial. Sebagaimana diketahui bahwa profesi perawat kemungkinan juga melakukan malpraktik dan semoga tidak terjadi hal itu.

BBH PPNI pun, katanya, membahas permasalahan di kalangan swasta, adanya masalah honorer yang ada konfliknya, dan masalah-masalah hubungan kerja, sehingga harus diberikan penjelasan, contohnya masalah THR, gaji, pemutusan hubungan kerja dan lain-lain.

“Zoominar ini gratis, sampai dengan saat ini Satgas sudah mengeluarkan sekitar 500.000 sertifikat gratis untuk seluruh perawat seluruh Indonesia. Ini juga bentuk sumbangsih PPNI terhadap anggotanya bahwa selama pandemi, kita peduli terhadap anggota baik secara keilmuan, memfasilitasi untuk mendapatkan SKP dan lain-lain,” pungkasnya. (IR)