Saat Berlakunya PSBB, PPNI Usulkan Penanganan Transportasi Bagi Perawat <p> <a href="" class="thickbox" title="" ><img src="" alt="" /> </a> <p style="text-align: justify;">Infokom DPP PPNI - Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka Percepatan Penanganan Covid-19 sudah diterapkan oleh pemerintah DKI Jakarta mulai Jumat (10/4/2020) selama dua minggu.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada saat penerapan PSBB, sektor pelayanan kesehatan menjadi salah satu bagian yang tetap memberikan pelayanan bagi masyarakat.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) senantiasa memberikan perhatian khusus kepada anggotanya dalam hal keamanan, keselamatan, dan kenyamanan disaat menjalankan tugas menangani pandemi Covid-19, terutama pada masa pemberlakuan PSBB di wilayah Jakarta.<span style="mso-spacerun: yes;">  </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">“Saat pelaksanaan PSBB di Jakarta, saya berharap pemerintah segera menyiapkan sarana transportasi terutama untuk nakes khususnya perawat yang jumlahnya cukup besar,” ujar Jajang Rahmat, setelah prosesi penerimaan bantuan APD dari PT Modena Indonesia di Grha Perawat, Jakarta, Kamis (9/4/2020). </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">Ketua DPW PPNI DKI Jakarta ini menjelaskan bahwa saat ini jumlah perawat di Jakarta ada sekitar 46.000 orang, mereka harus beraktifitas melayani masyarakat, sehingga perlu kendaraan untuk tetap bisa beroperasional. Ditambahkannya, memang ada perawat yang punya sendiri kendaraan, dan memang masih ada juga menggunakan angkutan umum. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">“Ada beberapa keluhan dari teman-teman perawat, sudah mulai kesulitan untuk mendapatkan angkutan umum. Untuk itulah dalam hal ini, harus dipikirkan oleh manajemen rumah sakit terutama oleh pemerintah.<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>Disampang itu, bagaimana memfasilitasi perawat dari tempat tinggalnya yang berada di Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) yang bekerja di Jakarta, ini yang menjadi perhatian,” tegas Jajang Rahmat.<span style="mso-spacerun: yes;">  </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">“Kalau penginapan, alhamdulillah, pada saat ini ada beberapa rumah sakit menyediakan hotel, mess, wisma bagi perawat maupun nakes lainnya,” imbuhnya. (IR) </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"> </span></p> <p> </p> </p>

Saat Berlakunya PSBB, PPNI Usulkan Penanganan Transportasi Bagi Perawat

Infokom DPP PPNI - Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam rangka Percepatan Penanganan Covid-19 sudah diterapkan oleh pemerintah DKI Jakarta mulai Jumat (10/4/2020) selama dua minggu.

Pada saat penerapan PSBB, sektor pelayanan kesehatan menjadi salah satu bagian yang tetap memberikan pelayanan bagi masyarakat.

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) senantiasa memberikan perhatian khusus kepada anggotanya dalam hal keamanan, keselamatan, dan kenyamanan disaat menjalankan tugas menangani pandemi Covid-19, terutama pada masa pemberlakuan PSBB di wilayah Jakarta. 

“Saat pelaksanaan PSBB di Jakarta, saya berharap pemerintah segera menyiapkan sarana transportasi terutama untuk nakes khususnya perawat yang jumlahnya cukup besar,” ujar Jajang Rahmat, setelah prosesi penerimaan bantuan APD dari PT Modena Indonesia di Grha Perawat, Jakarta, Kamis (9/4/2020).

Ketua DPW PPNI DKI Jakarta ini menjelaskan bahwa saat ini jumlah perawat di Jakarta ada sekitar 46.000 orang, mereka harus beraktifitas melayani masyarakat, sehingga perlu kendaraan untuk tetap bisa beroperasional. Ditambahkannya, memang ada perawat yang punya sendiri kendaraan, dan memang masih ada juga menggunakan angkutan umum.

“Ada beberapa keluhan dari teman-teman perawat, sudah mulai kesulitan untuk mendapatkan angkutan umum. Untuk itulah dalam hal ini, harus dipikirkan oleh manajemen rumah sakit terutama oleh pemerintah.  Disampang itu, bagaimana memfasilitasi perawat dari tempat tinggalnya yang berada di Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) yang bekerja di Jakarta, ini yang menjadi perhatian,” tegas Jajang Rahmat. 

“Kalau penginapan, alhamdulillah, pada saat ini ada beberapa rumah sakit menyediakan hotel, mess, wisma bagi perawat maupun nakes lainnya,” imbuhnya. (IR)