Infokom DPP PPNI - Kepedulian dan rasa solidaritas terus tergalang dari berbagai pihak untuk membantu Perawat dan tenaga kesehatan lainnya dalam pemenuhan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) yang menjadi kebutuhan mendasar dalam menjalankan tugas menangani kasus pandemi Covid-19.
Selain Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI), melalui Gugus Tugas Covid-19 DPP PPNI menyalurkan APD berstandar ke rumah sakit yang ada di Jakarta dan sekitarnya, langkah ini diikuti pula oleh pihak swasta.
Dalam hal ini, PT. Modena Indonesia memberikan bantuan langsung APD kepada Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPNI DKI Jakarta.
Bantuan simbolis APD diterima langsung oleh Jajang Rahmat selaku Ketua DPW PPNI DKI Jakarta dari Direktur PT. Modena Indonesia Bagus Prastowo di Kantor Sekretariat DPW PPNI DKI Jakarta.
Prosesi penyerahan bantuan APD disaksikan pula oleh pengurus DPW PPNI DKI Jakarta lainnya dan jajaran manajer maupun staf pihak PT. Modena Indonesia.
Hadir pula Ketua DPD PPNI Jakarta Utara Maryanto, Ketua DPD PPNI Jakarta Timur Muzamil, dan Ratna Aryani selaku Sekretaris DPD PPNI Jakarta Selatan.
“Kami ucapkan banyak terima kasih kepada PT Modena Indonesia, yang telah menyalurkan bantuan melalui PPNI DKI Jakarta, berupa alat pelindung diri, yang sangat diperlukan oleh teman-teman Perawat,” ungkap Jajang Rahmat setelah pelaksanaan penyerahan simbolis APD, di Gedung Grha Perawat, DKI Jakarta, Rabu (8/4/2020).
Jajang Rahmat berharap juga kepada donatur, baik itu perusahaan atau lembaga lain yang bisa juga turut memberikan bantuan, yang dapat disalurkan melalui PPNI atau langsung ke rumah sakit. Menurutnya, hal terpenting bagi teman-teman yang berada di lapangan itu tersedia alat pelindung diri yang lengkap.
“Harapan kepada masyarakat, untuk sama-sama melawan virus corona ini, bekerjasama dengan pemerintah, antara lain tetap di rumah saja dengan bekerja di rumah, belajar di rumah, beribadah di rumah supaya tidak tertular,” himbau Jajang Rahmat, dalam mencegah penyebaran virus corona.
Dikatakannya, jika masyarakat tidak disiplin, dikhawatirkan akan menular, dan kalau sudah tertular mengakibatkan ramai-ramai orang akan jadi sakit semua. Tentunya jika banyak yang sakit, maka fasilitas kesehatan tidak akan bisa menampung, terbatas dengan tenaga kesehatan dan alat-alatnya juga, sehingga akan jadi merepotkan.
“Saya ucapkan terima kasih, yang paling penting adalah ketersediaan kelengkapan alat pelindung diri, maka dengan bantuan ini kami sangat berterima kasih,” ujarnya.
Jajang Rahmat mengakui, bahwa untuk bantuan APD ini memang belum merata khususnya di RS rujukan. Untuk RS rujukan dikatakannya berkaitan ketersediaan selalu ada, walaupun mungkin tidak banyak, dan tidak berlebihan. Namun, bagi rumah sakit yang kecil dan bukan rujukan, tapi pasiennya suka ada juga yang terpapar Covid-19, sehingga RS itu butuh juga APD.
Diungkapkannya, beberapa rumah sakit swasta yang menangani pasien Covid-19 sudah mulai meminta APD, tentunya dalam hal ini bagaimana cara mengatasi kekurangan APD, serta bantuan yang ada agar dapat tersebar merata.
“Kami juga berterima kasih atas bantuan dari DPP PPNI yang turut menyalurkan APD di wilayah Jakarta. Kami dorong dan dukung ke rumah sakit yang seperti itu (terbatas APD) dan kita coba list rumah sakit mana yang lebih memerlukan dan segera dibantu, termasuk bantuan yang baru diberikan ini,” jelas Jajang Rahmat.
“Alhamdulillah, sudah ada bantuan juga, baik dari pemerintah pusat maupun daerah dan terus berjalan. Tapi ada pula beberapa rumah sakit yang masih sangat terbatas APD nya, sehingga perlu dibantu. Bila terjadi keterbatasan sangat membahayakan bagi tenaga kesehatan khususnya perawat,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, sebelum meninggalkan Grha Perawat Jakarta, Bagus Prastowo menyatakan bahwa kepedulian perusahaaannya memberikan bantuan APD ini atas dasar pertimbangan kemanusiaan, berkaitan keterbatasan tersedianya APD di pelayanan kesehatan, namun sangat dibutuhkan.
“Kita membaca maupun mendengar beberapa berita dan juga kita mendapat informasi, bahwa APD ini sangat kurang, karena tenaga medis di Indonesia jumlahnya mungkin ratusan ribu, sedangkan yang tersedia hanya sebagian saja,” jelas Bagus Prastowo.
Diungkapkannya, dengan dilatarbelakangi permasalahan itu dan melalui niat yang tulus, maka perusahaannya ingin membantu hal tersebut, dikarenakan teman-teman perawat ataupun dokter adalah sahabat, yang berada di garda terdepan bangsa pada saat ini, merupakan pahlawan kemanusiaan bangsa yang membantu memerangi virus corona.
“Harapan bantuan ini adalah yang pertama, bisa mencegah penularan, itu yang pastinya. Kedua, mempermudah teman-teman perawat khususnya untuk lebih fokus menangani penderita, baik yang positif, ODP maupun PDP, agar lebih fokus dengan tidak takut lagi kekurangan APD, sesuai dengan standar WHO yang harus diganti beberapa jam sekali,” pungkasnya. (IR)
PT. Modena Indonesa Beri Bantuan APD Ke PPNI DKI Jakarta
Infokom DPP PPNI - Kepedulian dan rasa solidaritas terus tergalang dari berbagai pihak untuk membantu Perawat dan tenaga kesehatan lainnya dalam pemenuhan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) yang menjadi kebutuhan mendasar dalam menjalankan tugas menangani kasus pandemi Covid-19.
Selain Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI), melalui Gugus Tugas Covid-19 DPP PPNI menyalurkan APD berstandar ke rumah sakit yang ada di Jakarta dan sekitarnya, langkah ini diikuti pula oleh pihak swasta.
Dalam hal ini, PT. Modena Indonesia memberikan bantuan langsung APD kepada Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PPNI DKI Jakarta.
Bantuan simbolis APD diterima langsung oleh Jajang Rahmat selaku Ketua DPW PPNI DKI Jakarta dari Direktur PT. Modena Indonesia Bagus Prastowo di Kantor Sekretariat DPW PPNI DKI Jakarta.
Prosesi penyerahan bantuan APD disaksikan pula oleh pengurus DPW PPNI DKI Jakarta lainnya dan jajaran manajer maupun staf pihak PT. Modena Indonesia.
Hadir pula Ketua DPD PPNI Jakarta Utara Maryanto, Ketua DPD PPNI Jakarta Timur Muzamil, dan Ratna Aryani selaku Sekretaris DPD PPNI Jakarta Selatan.
“Kami ucapkan banyak terima kasih kepada PT Modena Indonesia, yang telah menyalurkan bantuan melalui PPNI DKI Jakarta, berupa alat pelindung diri, yang sangat diperlukan oleh teman-teman Perawat,” ungkap Jajang Rahmat setelah pelaksanaan penyerahan simbolis APD, di Gedung Grha Perawat, DKI Jakarta, Rabu (8/4/2020).
Jajang Rahmat berharap juga kepada donatur, baik itu perusahaan atau lembaga lain yang bisa juga turut memberikan bantuan, yang dapat disalurkan melalui PPNI atau langsung ke rumah sakit. Menurutnya, hal terpenting bagi teman-teman yang berada di lapangan itu tersedia alat pelindung diri yang lengkap.
“Harapan kepada masyarakat, untuk sama-sama melawan virus corona ini, bekerjasama dengan pemerintah, antara lain tetap di rumah saja dengan bekerja di rumah, belajar di rumah, beribadah di rumah supaya tidak tertular,” himbau Jajang Rahmat, dalam mencegah penyebaran virus corona.
Dikatakannya, jika masyarakat tidak disiplin, dikhawatirkan akan menular, dan kalau sudah tertular mengakibatkan ramai-ramai orang akan jadi sakit semua. Tentunya jika banyak yang sakit, maka fasilitas kesehatan tidak akan bisa menampung, terbatas dengan tenaga kesehatan dan alat-alatnya juga, sehingga akan jadi merepotkan.
“Saya ucapkan terima kasih, yang paling penting adalah ketersediaan kelengkapan alat pelindung diri, maka dengan bantuan ini kami sangat berterima kasih,” ujarnya.
Jajang Rahmat mengakui, bahwa untuk bantuan APD ini memang belum merata khususnya di RS rujukan. Untuk RS rujukan dikatakannya berkaitan ketersediaan selalu ada, walaupun mungkin tidak banyak, dan tidak berlebihan. Namun, bagi rumah sakit yang kecil dan bukan rujukan, tapi pasiennya suka ada juga yang terpapar Covid-19, sehingga RS itu butuh juga APD.
Diungkapkannya, beberapa rumah sakit swasta yang menangani pasien Covid-19 sudah mulai meminta APD, tentunya dalam hal ini bagaimana cara mengatasi kekurangan APD, serta bantuan yang ada agar dapat tersebar merata.
“Kami juga berterima kasih atas bantuan dari DPP PPNI yang turut menyalurkan APD di wilayah Jakarta. Kami dorong dan dukung ke rumah sakit yang seperti itu (terbatas APD) dan kita coba list rumah sakit mana yang lebih memerlukan dan segera dibantu, termasuk bantuan yang baru diberikan ini,” jelas Jajang Rahmat.
“Alhamdulillah, sudah ada bantuan juga, baik dari pemerintah pusat maupun daerah dan terus berjalan. Tapi ada pula beberapa rumah sakit yang masih sangat terbatas APD nya, sehingga perlu dibantu. Bila terjadi keterbatasan sangat membahayakan bagi tenaga kesehatan khususnya perawat,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, sebelum meninggalkan Grha Perawat Jakarta, Bagus Prastowo menyatakan bahwa kepedulian perusahaaannya memberikan bantuan APD ini atas dasar pertimbangan kemanusiaan, berkaitan keterbatasan tersedianya APD di pelayanan kesehatan, namun sangat dibutuhkan.
“Kita membaca maupun mendengar beberapa berita dan juga kita mendapat informasi, bahwa APD ini sangat kurang, karena tenaga medis di Indonesia jumlahnya mungkin ratusan ribu, sedangkan yang tersedia hanya sebagian saja,” jelas Bagus Prastowo.
Diungkapkannya, dengan dilatarbelakangi permasalahan itu dan melalui niat yang tulus, maka perusahaannya ingin membantu hal tersebut, dikarenakan teman-teman perawat ataupun dokter adalah sahabat, yang berada di garda terdepan bangsa pada saat ini, merupakan pahlawan kemanusiaan bangsa yang membantu memerangi virus corona.
“Harapan bantuan ini adalah yang pertama, bisa mencegah penularan, itu yang pastinya. Kedua, mempermudah teman-teman perawat khususnya untuk lebih fokus menangani penderita, baik yang positif, ODP maupun PDP, agar lebih fokus dengan tidak takut lagi kekurangan APD, sesuai dengan standar WHO yang harus diganti beberapa jam sekali,” pungkasnya. (IR)