Infokom DPP PPNI - Peringatan hari ulang tahun Persatuan Perawat Nasional Indonesia yang ke 46 tahun 2020 (HUT PPNI ke-46) dengan tema “Perawat Hebat - Rakyat Sehat” dilakukan dengan sangat sederhana oleh perawat dan pengurus PPNI diberbagai tempat. Kebijakan tersebut diambil oleh karena situasi pandemi Covid-19 dan sebagai wujud dukungan PPNI terhadap upaya pemerintah pusat dan daerah dalam mencegah penyebaran penyebaran Virus Corona (Covid-19) yang sudah ditetapkan menjadi bencana nasional non alam.
Tanpa mengurangi makna perayaan itu sendiri, pada HUT PPNI ke-46 kali ini, DPP PPNI melakukannya dengan menerapkan teknologi berupa Webinar yang mengedepankan sisi edukasi demi kepentingan perawat, tenaga kesehatan, dan masyarakat luas. Melalui Webinar pesan moral dan edukatif tentang pencegahan penyebaran Covid-19 dapat disampaikan kepada khalayak dalam jarak dan jangkauan yang luas, sehingga himbauan pemerintah tentang social distancing dapat dilaksanakan.
Diawali dengan kegiatan pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh Harif Fadhillah, S.Kp.,SH., M.Kep., MH selaku Ketua Umum DPP PPNI bersama Sekretaris Jenderal DPP PPNI Dr. Mustikasari, S.Kp.,MARS, Ketua DPP PPNI Bidang Infokom Rohman Azzam, M.Kep., Sp.Kep.MB., S.Pd., DR. dr. Tb. Rachmat Sentika, Sp.A., MARS dan Dr. Ira Cyndira Tresna, M.I.Kom.
“Hadirin teman sejawat seluruh Indonesia yang saya banggakan, hari ini adalah HUT PPNI yang biasa kita lakukan secara meriah, dengan cukup besar anggotanya, tentu dengan kemeriahan itu dilakukan bermacam aktifitas. Untuk tahun ini memang tidak melakukan hal yang besar seperti itu, tetapi hari ini kita juga dalam rangka kondisi bangsa kita yang sedang mendapat ujian, dengan adanya pandemi Covid-19 ini,” ungkap Harif Fadhillah pada saat kegiatan Webinar di Graha PPNI, DKI Jakarta, Selasa (17 Maret 2020).
Ketua Umum DPP PPNI ini mengatakan bahwa selain adanya permasalahan tersebut, saat ini masih mempunyai keberuntungan yang lain, dikarenakan adanya keberadaan teknologi 4.0 yang sudah merebak sebelum kejadian Covid ini, sehingga dapat digunakan sekarang ini.
“Maka hari ini kita menggunakan metode lain dalam perayaan ulang tahun ini, yaitu dengan cara Webinar. Mudah-mudahan metode ini dapat bermanfaat dalam rangka penyebaran informasi kita yang lebih luas lagi kepada sejawat, yang tidak mengurangi kemeriahan HUT kita, sekaligus juga kita melakukan anjuran pemerintah dan dunia yaitu Social Distance. Mudah-mudahan ini bisa menjadi yang lebih baik kepada kita semua,” tutur Harif Fadhillah.
“Sejawat yang berbahagia di seluruh Indonesia, momen hari ulang tahun kali ini dirayakan dalam suasana negara yang sedang mendapat ujian dengan pandemi Virus Corona. Hal ini membuat kegelisahan baik itu masyarakat dan tidak terkecuali bagi kita sebagai perawat yang merupakan bagian dari sistim kesehatan,” sebutnya.
Harif Fadhillah menerangkan bahwa ada beberapa perawat yang menjadi korban, baik itu yang ODP (orang dalam pemantauan) maupun PDP (pasien dalam pengawasan). Menurutnya, hal ini juga menjadi perhatian khusus dari organisasi profesi dan tentu saja PPNI pada seluruh tingkatan selalu mengadvokasi untuk keamanan dan kesiapsiagaan dari pada perawat, sehingga harus dapat dijamin dalam melaksanakan pelayanan keperawatan di semua lini.
“Teman-temanku yang saya hormati dan saya banggakan, walaupun kondisi mencekam hari ini, tapi tidak akan menyurutkan rasa keikhlasan dan pengabdian perawat di seluruh Indonesia. Saya punya keyakinan dan kepercayaan, bahwa disisi lain orang diliburkan tetapi perawat dan tenaga kesehatan lainnya, tentu saja pasti hari ini sangat dibutuhkan terutama dalam rangka melayani pasien dan pelayanan,” katanya.
Dalam situasi saat ini, Harif Fadhillah berharap dan memohon kepada stake holder untuk lebih memperhatikan kebutuhan tenaga perawat, bagaimana agar perawat tetap dijamin keselamatan dan keamanannya dalam merawat pasien.
“Bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah maupun pimpinan institusi, Kami mohon penyediaan untuk Alat Pelindung Diri (APD), suplemen gizi dan tambahan vitamin yang cukup, memberikan ruang atau waktu yang cukup, sehingga mereka (perawat) bisa kembali bekerja dengan kondisi bugar untuk bisa memberikan yang terbaik buat masyarakat,” harapnya.
“Bagi teman-teman yang merasa kurang sehat, saya kira hari ini tentu harus mawas diri dan sadar diri untuk bisa melakukan perawatan diri, paling tidak mengenali kondisi hari ini. Jangan sampai kita justru menjadi sumber penyebaran kepada masyarakat,” ujar Harif Fadhillah.
Sebelumnya, pada kesempatan itu pula Harif Fadhillah menjelaskan mengenai arah perjuangan PPNI sejak 17 Maret 1974, bahwa PPNI bergerak untuk meningkatkan dan mengembangkan perawat agar dapat lebih berkiprah dan menjadi penentu di dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dikatakannya, orientasi dari gerakan PPNI ini adalah bagaimana memberdayakan perawat itu bisa diakui atas keprofesionalannya dan diakui kipranya di dalam masyarakat, hal inilah yang menjadi orientasi gerakan PPNI dari saat berdiri hingga hari ini.
Diungkapkannya pula, sebagai organisasi profesi tentu saja tanggung jawab utamanya selain kepada profesi, juga ada dua hal, yaitu yang pertama kepada masyarakat, tentu saja tanggung jawab profesi pada masyarakat dalam rangka menjamin dan memfasilitasi penyediaan kualitas dan etika serta akhlak dari pada anggotanya untuk melayani masyarakat.
Selanjutnya, tanggung jawab kepada anggota, yaitu bagaimana anggotanya bisa lebih dilayani dengan baik, ditingkatkan pemberdayaanya, kemampuan profesionalitasnya dan juga secara umum meningkatkan martabat profesi perawat itu sendiri.
Pada kesempatan ini juga Harif Fadhillah memaparkan sejarah terbentuknya PPNI, dan berharap agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan perawat, serta bagaimana mengimplementasikan UU Keperawatan No. 38/2014 yang sudah dimiliki PPNI agar dapat bermanfaat untuk bangsa terutama bagi perawat.
Diuraikannya, dalam kepemimpinannya menjadi Ketua Umum DPP PPNI Periode 2015-2020, telah mempunyai dan menjalankan visi PPNI yaitu menjadikan organisasi profesi yang handal, yang disayangi anggota, dicintai pemerintah dan disegani organisasi lain.
Selain itu, Harif Fadhillah mengatakan bahwa ada empat langkah besar sebagai misi dari PPNI, yang dijalankan selama lima tahun ini, yaitu Pertama: Penguatan kepengurusan pada setiap level dan badan kelengkapan., Kedua: Mengupayakan dan mengutamakan kepentingan anggota dalam pelaksanaan praktik yang aman, profesional, beretika dan bermartabat selayaknya profesi., Ketiga: Membangun jejaring yang luas dan efektif dalam melaksanakan peran, dan yang Keempat: Bekerjasama dan berkoordinasi dengan pemerintah dalam kebijakan keperawatan.
Pada kesempatan ini pula, panitia pelaksana menghadirkan narasumber berkompeten lainnya, yaitu DR. Dr. Tb. Rachmat Sentika, Sp.A.,MARS selaku Tim Ahli PPNI menyampaikan materi Peran Perawat Dalam Pencegahan Dan Penanggulangan Mata Rantai Penularan Covid-19.
Kemudian dilanjutkan dengan materi Strategi Promotif dan Preventif Untuk Mengatasi Coronavirus Disease (Covid-19) Di Indonesia yang disampaikan oleh Dr. Ira Cyndira Tresna, M.I.Kom, Kepala Bidang Evaluasi dan Informasi Pusat Krisis Kesehatan, Kemenkes RI.
Dikesempatan ini pula Rohman Azzam, M.Kep.,Sp. KMB.,S.Pd yang dipercaya sebagai Moderator berkesempatan pula berkomunikasi langsung dengan Pengurus DPLN Qatar dalam hal perkembangan perawat di Qatar sekaligus tata cara penangananan dan mengantisipasi penyebaran Covid-19 di negara tersebut. (IR)
HUT PPNI Tahun 2020 : Prioritaskan Pesan Moral & Edukasi Pencegahan Penyebaran COVID-19
Infokom DPP PPNI - Peringatan hari ulang tahun Persatuan Perawat Nasional Indonesia yang ke 46 tahun 2020 (HUT PPNI ke-46) dengan tema “Perawat Hebat - Rakyat Sehat” dilakukan dengan sangat sederhana oleh perawat dan pengurus PPNI diberbagai tempat. Kebijakan tersebut diambil oleh karena situasi pandemi Covid-19 dan sebagai wujud dukungan PPNI terhadap upaya pemerintah pusat dan daerah dalam mencegah penyebaran penyebaran Virus Corona (Covid-19) yang sudah ditetapkan menjadi bencana nasional non alam.
Tanpa mengurangi makna perayaan itu sendiri, pada HUT PPNI ke-46 kali ini, DPP PPNI melakukannya dengan menerapkan teknologi berupa Webinar yang mengedepankan sisi edukasi demi kepentingan perawat, tenaga kesehatan, dan masyarakat luas. Melalui Webinar pesan moral dan edukatif tentang pencegahan penyebaran Covid-19 dapat disampaikan kepada khalayak dalam jarak dan jangkauan yang luas, sehingga himbauan pemerintah tentang social distancing dapat dilaksanakan.
Diawali dengan kegiatan pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh Harif Fadhillah, S.Kp.,SH., M.Kep., MH selaku Ketua Umum DPP PPNI bersama Sekretaris Jenderal DPP PPNI Dr. Mustikasari, S.Kp.,MARS, Ketua DPP PPNI Bidang Infokom Rohman Azzam, M.Kep., Sp.Kep.MB., S.Pd., DR. dr. Tb. Rachmat Sentika, Sp.A., MARS dan Dr. Ira Cyndira Tresna, M.I.Kom.
“Hadirin teman sejawat seluruh Indonesia yang saya banggakan, hari ini adalah HUT PPNI yang biasa kita lakukan secara meriah, dengan cukup besar anggotanya, tentu dengan kemeriahan itu dilakukan bermacam aktifitas. Untuk tahun ini memang tidak melakukan hal yang besar seperti itu, tetapi hari ini kita juga dalam rangka kondisi bangsa kita yang sedang mendapat ujian, dengan adanya pandemi Covid-19 ini,” ungkap Harif Fadhillah pada saat kegiatan Webinar di Graha PPNI, DKI Jakarta, Selasa (17 Maret 2020).
Ketua Umum DPP PPNI ini mengatakan bahwa selain adanya permasalahan tersebut, saat ini masih mempunyai keberuntungan yang lain, dikarenakan adanya keberadaan teknologi 4.0 yang sudah merebak sebelum kejadian Covid ini, sehingga dapat digunakan sekarang ini.
“Maka hari ini kita menggunakan metode lain dalam perayaan ulang tahun ini, yaitu dengan cara Webinar. Mudah-mudahan metode ini dapat bermanfaat dalam rangka penyebaran informasi kita yang lebih luas lagi kepada sejawat, yang tidak mengurangi kemeriahan HUT kita, sekaligus juga kita melakukan anjuran pemerintah dan dunia yaitu Social Distance. Mudah-mudahan ini bisa menjadi yang lebih baik kepada kita semua,” tutur Harif Fadhillah.
“Sejawat yang berbahagia di seluruh Indonesia, momen hari ulang tahun kali ini dirayakan dalam suasana negara yang sedang mendapat ujian dengan pandemi Virus Corona. Hal ini membuat kegelisahan baik itu masyarakat dan tidak terkecuali bagi kita sebagai perawat yang merupakan bagian dari sistim kesehatan,” sebutnya.
Harif Fadhillah menerangkan bahwa ada beberapa perawat yang menjadi korban, baik itu yang ODP (orang dalam pemantauan) maupun PDP (pasien dalam pengawasan). Menurutnya, hal ini juga menjadi perhatian khusus dari organisasi profesi dan tentu saja PPNI pada seluruh tingkatan selalu mengadvokasi untuk keamanan dan kesiapsiagaan dari pada perawat, sehingga harus dapat dijamin dalam melaksanakan pelayanan keperawatan di semua lini.
“Teman-temanku yang saya hormati dan saya banggakan, walaupun kondisi mencekam hari ini, tapi tidak akan menyurutkan rasa keikhlasan dan pengabdian perawat di seluruh Indonesia. Saya punya keyakinan dan kepercayaan, bahwa disisi lain orang diliburkan tetapi perawat dan tenaga kesehatan lainnya, tentu saja pasti hari ini sangat dibutuhkan terutama dalam rangka melayani pasien dan pelayanan,” katanya.
Dalam situasi saat ini, Harif Fadhillah berharap dan memohon kepada stake holder untuk lebih memperhatikan kebutuhan tenaga perawat, bagaimana agar perawat tetap dijamin keselamatan dan keamanannya dalam merawat pasien.
“Bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah maupun pimpinan institusi, Kami mohon penyediaan untuk Alat Pelindung Diri (APD), suplemen gizi dan tambahan vitamin yang cukup, memberikan ruang atau waktu yang cukup, sehingga mereka (perawat) bisa kembali bekerja dengan kondisi bugar untuk bisa memberikan yang terbaik buat masyarakat,” harapnya.
“Bagi teman-teman yang merasa kurang sehat, saya kira hari ini tentu harus mawas diri dan sadar diri untuk bisa melakukan perawatan diri, paling tidak mengenali kondisi hari ini. Jangan sampai kita justru menjadi sumber penyebaran kepada masyarakat,” ujar Harif Fadhillah.
Sebelumnya, pada kesempatan itu pula Harif Fadhillah menjelaskan mengenai arah perjuangan PPNI sejak 17 Maret 1974, bahwa PPNI bergerak untuk meningkatkan dan mengembangkan perawat agar dapat lebih berkiprah dan menjadi penentu di dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dikatakannya, orientasi dari gerakan PPNI ini adalah bagaimana memberdayakan perawat itu bisa diakui atas keprofesionalannya dan diakui kipranya di dalam masyarakat, hal inilah yang menjadi orientasi gerakan PPNI dari saat berdiri hingga hari ini.
Diungkapkannya pula, sebagai organisasi profesi tentu saja tanggung jawab utamanya selain kepada profesi, juga ada dua hal, yaitu yang pertama kepada masyarakat, tentu saja tanggung jawab profesi pada masyarakat dalam rangka menjamin dan memfasilitasi penyediaan kualitas dan etika serta akhlak dari pada anggotanya untuk melayani masyarakat.
Selanjutnya, tanggung jawab kepada anggota, yaitu bagaimana anggotanya bisa lebih dilayani dengan baik, ditingkatkan pemberdayaanya, kemampuan profesionalitasnya dan juga secara umum meningkatkan martabat profesi perawat itu sendiri.
Pada kesempatan ini juga Harif Fadhillah memaparkan sejarah terbentuknya PPNI, dan berharap agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan perawat, serta bagaimana mengimplementasikan UU Keperawatan No. 38/2014 yang sudah dimiliki PPNI agar dapat bermanfaat untuk bangsa terutama bagi perawat.
Diuraikannya, dalam kepemimpinannya menjadi Ketua Umum DPP PPNI Periode 2015-2020, telah mempunyai dan menjalankan visi PPNI yaitu menjadikan organisasi profesi yang handal, yang disayangi anggota, dicintai pemerintah dan disegani organisasi lain.
Selain itu, Harif Fadhillah mengatakan bahwa ada empat langkah besar sebagai misi dari PPNI, yang dijalankan selama lima tahun ini, yaitu Pertama: Penguatan kepengurusan pada setiap level dan badan kelengkapan., Kedua: Mengupayakan dan mengutamakan kepentingan anggota dalam pelaksanaan praktik yang aman, profesional, beretika dan bermartabat selayaknya profesi., Ketiga: Membangun jejaring yang luas dan efektif dalam melaksanakan peran, dan yang Keempat: Bekerjasama dan berkoordinasi dengan pemerintah dalam kebijakan keperawatan.
Pada kesempatan ini pula, panitia pelaksana menghadirkan narasumber berkompeten lainnya, yaitu DR. Dr. Tb. Rachmat Sentika, Sp.A.,MARS selaku Tim Ahli PPNI menyampaikan materi Peran Perawat Dalam Pencegahan Dan Penanggulangan Mata Rantai Penularan Covid-19.
Kemudian dilanjutkan dengan materi Strategi Promotif dan Preventif Untuk Mengatasi Coronavirus Disease (Covid-19) Di Indonesia yang disampaikan oleh Dr. Ira Cyndira Tresna, M.I.Kom, Kepala Bidang Evaluasi dan Informasi Pusat Krisis Kesehatan, Kemenkes RI.
Dikesempatan ini pula Rohman Azzam, M.Kep.,Sp. KMB.,S.Pd yang dipercaya sebagai Moderator berkesempatan pula berkomunikasi langsung dengan Pengurus DPLN Qatar dalam hal perkembangan perawat di Qatar sekaligus tata cara penangananan dan mengantisipasi penyebaran Covid-19 di negara tersebut. (IR)