Infokom DPP PPNI - Sebagai organisasi profesi yang handal, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) terus melakukan upaya optimal dalam penguatan organisasi hingga pada setiap level kepengurusan, termasuk keberadaan pengurus yang ada di luar negeri.
Dalam upaya memberikan pelayanan terbaiknya, Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) turut melakukan kunjungan kerja ke Dewan Pengurus Luar Negeri (DPLN) Arab Saudi di Kerajaan Arab Saudi, 20-21 Desember 2019.
Disaat rangkaian kunjungan kerjanya, Bendahara Umum DPP PPNI Apri Sunadi mewakili Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah secara resmi telah melaksanakan pelantikan pengurus DPLN PPNI Arab Saudi untuk periode 2019-2024 yang diketuai Ade Koswara di Jeddah (20/12/2019).
Setelah pelantikan, dilakukan pula sosialisasi STR 2.0 kepada para pengurus yang baru dilantik dan para anggota perawat yang hadir.
Sementara itu, pada kunjungan kerja kali ini Delegasi RI dipimpin langsung Sekretaris Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI), bersama dengan anggota delegasi dari perwakilan Biro Kerja Sama Luar Negeri Kemenkes, perwakilan Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI), termasuk pula perwakilan DPP PPNI.
Setibanya di Jeddah-Arab Saudi, delegasi menuju ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) dan langsung diterima oleh Bachtiar Saleh selaku Pelaksana Fungsi Ekonomi, dengan didampingi pejabat di lingkungan KJRI Jeddah.
Delegasi DPP PPNI yang mengikuti kunjungan kerja selain Bendahara Umum DPP PPNI Apri Sunadi, yaitu Sekretaris III DPP PPNI Ahmad Eru Saprudin, Anggota Departemen Organisasi dan Kaderisasi DPP PPNI Wawan Arif Sawana dan Anggota Departemen Infokom DPP PPNI Pramita Iriana.
Berdasarkan keterangan hasil kunjungan kerja tersebut, Oos Fatimah Rosyati selaku Ketua Delegasi RI menyampaikan tujuan kunjungan ke Jeddah adalah dalam rangka melakukan Sosialisasi Surat Tanda Registrasi (STR) melalui Sistem Online 2.0 kepada perawat Indonesia yang bekerja di Arab Saudi.
Dikatakannya, lebih lanjut disampaikannya :
1. Tugas dan fungsi KTKI salah satunya untuk melakukan registrasi Perawat.
2. STR merupakan kewajiban yang harus dipenuhi, termasuk perawat di luar negeri.
3. Registrasi perawat mengalami perkembangan yang asalnya secara manual dan sistem Online versi 1.0, maka sejak Januari 2019 dirubah dengan menggunakan aplikasi STR Online versi 2.0 dengan perubahan menjadi paperless, mampu telusur, menggunakan QR-code, pengiriman STR secara langsung ke pengusul, proses pengajuan STR dapat dimonitor, tersedia Helpdesk, sehingga pengajuan STR menjadi lebih mudah dan cepat.
4. Prosedur STR Sistem Online 2.0. cukup mudah karena hanya melakukan upload dokumen, tanpa mengirimkan berkas dokumen.
5. Masa berlaku STR selama 5 tahun, dan untuk perpanjangan harus mencapai 25 SKP dengan dibuktikan rekomendasi PPNI. DPP PPNI dan Dewan Pengurus Luar Negeri (DPLN) Arab Saudi perlu membangun mekanisme perolehan SKP bagi tenaga perawat yang bekerja di Arab Saudi.
6. DPP PPNI dan Dewan Pengurus Luar Negeri (DPLN) Arab Saudi perlu membangun mekanisme perolehan SKP bagi tenaga perawat yang bekerja di Arab Saudi.
7. KTKI berharap DPLN Arab Saudi dapat mensosialisasi STR Online 2.0. Hal ini pula yang menjadi dasar perlunya segera dilantik pengurus DPLN Arab Saudi yang baru.
Di kesempatan yang sama dalam keterangannya pula, Bachtiar Saleh sebagai Perwakilan Konjen RI juga menyampaikan:
1. Saat ini peningkatan kerjasama Diaspora menitikberatkan pada bidang ekonomi.
2. Pengiriman Tenaga Kerja ke Timur Tengah selama ini identik dengan tenaga un-skilled, sehingga perlu pembuktian dengan peningkatan pengiriman tenaga professional, salah satunya adalah perawat yang masih sangat dibutuhkan di Arab Saudi.
3. Konsil adalah entitas resmi bagi tenaga profesional, maka KJRI menyambut baik di Indonesia akan dibentuk Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI), yang diinisiasi dengan adanya Sekretariat KTKI.
4. KJRI mengharapkan kegiatan pertemuan antara tenaga kerja profesional dengan Pemerintah Indonesia dapat dilaksanakan secara rutin dua kali setahun di KJRI Jeddah, karena tenaga kesehatan di Arab Saudi sangat banyak dan belum semua dapat hadir pada pertemuan Sosialisasi STR Online 2.0.
Pada kunjungan kerja kali ini, dilaksanakan pula pertemuan, dengan membahas permasalahan antara lain:
1. Proses verifikasi ijazah perawat yang bekerja di Arab Saudi.
2. Mekanisme perolehan SKP bagi perawat yang bekerja di Arab Saudi.
3. Peningkatan kompetensi dan pendidikan perawat yang bekerja di Arab Saudi.
Mengakhiri keterangannnya, sehubungan dengan tindak lanjut dari kunjungan kerja ini, maka Kemenkes RI, KTKI dan PPNI akan melakukan koordinasi dengan perwakilan RI di Arab Saudi secara terus menerus untuk menjamin semua perawat Indonesia di Arab Saudi memiliki STR serta akan memaksimalkan upaya untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami perawat di Arab Saudi. (IR)
Sumber : Berdasarkan Laporan Kuker dari Ketua Delegasi RI & Sekretaris III DPP PPNI
Mantap! DPP PPNI Sudah Melantik DPLN Arab Saudi
Infokom DPP PPNI - Sebagai organisasi profesi yang handal, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) terus melakukan upaya optimal dalam penguatan organisasi hingga pada setiap level kepengurusan, termasuk keberadaan pengurus yang ada di luar negeri.
Dalam upaya memberikan pelayanan terbaiknya, Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) turut melakukan kunjungan kerja ke Dewan Pengurus Luar Negeri (DPLN) Arab Saudi di Kerajaan Arab Saudi, 20-21 Desember 2019.
Disaat rangkaian kunjungan kerjanya, Bendahara Umum DPP PPNI Apri Sunadi mewakili Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah secara resmi telah melaksanakan pelantikan pengurus DPLN PPNI Arab Saudi untuk periode 2019-2024 yang diketuai Ade Koswara di Jeddah (20/12/2019).
Setelah pelantikan, dilakukan pula sosialisasi STR 2.0 kepada para pengurus yang baru dilantik dan para anggota perawat yang hadir.
Sementara itu, pada kunjungan kerja kali ini Delegasi RI dipimpin langsung Sekretaris Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI), bersama dengan anggota delegasi dari perwakilan Biro Kerja Sama Luar Negeri Kemenkes, perwakilan Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI), termasuk pula perwakilan DPP PPNI.
Setibanya di Jeddah-Arab Saudi, delegasi menuju ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) dan langsung diterima oleh Bachtiar Saleh selaku Pelaksana Fungsi Ekonomi, dengan didampingi pejabat di lingkungan KJRI Jeddah.
Delegasi DPP PPNI yang mengikuti kunjungan kerja selain Bendahara Umum DPP PPNI Apri Sunadi, yaitu Sekretaris III DPP PPNI Ahmad Eru Saprudin, Anggota Departemen Organisasi dan Kaderisasi DPP PPNI Wawan Arif Sawana dan Anggota Departemen Infokom DPP PPNI Pramita Iriana.
Berdasarkan keterangan hasil kunjungan kerja tersebut, Oos Fatimah Rosyati selaku Ketua Delegasi RI menyampaikan tujuan kunjungan ke Jeddah adalah dalam rangka melakukan Sosialisasi Surat Tanda Registrasi (STR) melalui Sistem Online 2.0 kepada perawat Indonesia yang bekerja di Arab Saudi.
Dikatakannya, lebih lanjut disampaikannya :
1. Tugas dan fungsi KTKI salah satunya untuk melakukan registrasi Perawat.
2. STR merupakan kewajiban yang harus dipenuhi, termasuk perawat di luar negeri.
3. Registrasi perawat mengalami perkembangan yang asalnya secara manual dan sistem Online versi 1.0, maka sejak Januari 2019 dirubah dengan menggunakan aplikasi STR Online versi 2.0 dengan perubahan menjadi paperless, mampu telusur, menggunakan QR-code, pengiriman STR secara langsung ke pengusul, proses pengajuan STR dapat dimonitor, tersedia Helpdesk, sehingga pengajuan STR menjadi lebih mudah dan cepat.
4. Prosedur STR Sistem Online 2.0. cukup mudah karena hanya melakukan upload dokumen, tanpa mengirimkan berkas dokumen.
5. Masa berlaku STR selama 5 tahun, dan untuk perpanjangan harus mencapai 25 SKP dengan dibuktikan rekomendasi PPNI. DPP PPNI dan Dewan Pengurus Luar Negeri (DPLN) Arab Saudi perlu membangun mekanisme perolehan SKP bagi tenaga perawat yang bekerja di Arab Saudi.
6. DPP PPNI dan Dewan Pengurus Luar Negeri (DPLN) Arab Saudi perlu membangun mekanisme perolehan SKP bagi tenaga perawat yang bekerja di Arab Saudi.
7. KTKI berharap DPLN Arab Saudi dapat mensosialisasi STR Online 2.0. Hal ini pula yang menjadi dasar perlunya segera dilantik pengurus DPLN Arab Saudi yang baru.
Di kesempatan yang sama dalam keterangannya pula, Bachtiar Saleh sebagai Perwakilan Konjen RI juga menyampaikan:
1. Saat ini peningkatan kerjasama Diaspora menitikberatkan pada bidang ekonomi.
2. Pengiriman Tenaga Kerja ke Timur Tengah selama ini identik dengan tenaga un-skilled, sehingga perlu pembuktian dengan peningkatan pengiriman tenaga professional, salah satunya adalah perawat yang masih sangat dibutuhkan di Arab Saudi.
3. Konsil adalah entitas resmi bagi tenaga profesional, maka KJRI menyambut baik di Indonesia akan dibentuk Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI), yang diinisiasi dengan adanya Sekretariat KTKI.
4. KJRI mengharapkan kegiatan pertemuan antara tenaga kerja profesional dengan Pemerintah Indonesia dapat dilaksanakan secara rutin dua kali setahun di KJRI Jeddah, karena tenaga kesehatan di Arab Saudi sangat banyak dan belum semua dapat hadir pada pertemuan Sosialisasi STR Online 2.0.
Pada kunjungan kerja kali ini, dilaksanakan pula pertemuan, dengan membahas permasalahan antara lain:
1. Proses verifikasi ijazah perawat yang bekerja di Arab Saudi.
2. Mekanisme perolehan SKP bagi perawat yang bekerja di Arab Saudi.
3. Peningkatan kompetensi dan pendidikan perawat yang bekerja di Arab Saudi.
Mengakhiri keterangannnya, sehubungan dengan tindak lanjut dari kunjungan kerja ini, maka Kemenkes RI, KTKI dan PPNI akan melakukan koordinasi dengan perwakilan RI di Arab Saudi secara terus menerus untuk menjamin semua perawat Indonesia di Arab Saudi memiliki STR serta akan memaksimalkan upaya untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami perawat di Arab Saudi. (IR)
Sumber : Berdasarkan Laporan Kuker dari Ketua Delegasi RI & Sekretaris III DPP PPNI