Infokom DPP PPNI - Patut diberikan apresiasi yang setinggi-tingi atas keberhasilan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) DKI Jakarta yang secara resmi telah mengoperasikan kantor sekretariat yang baru.
Harif Fadhillah selaku Ketua Umum DPP PPNI meresmikan secara langsung penggunaan Grha Perawat dengan menandatangani prasasti peresmian bersama Ketua DPW PPNI DKI Jakarta.
Hadir pada acara ini Lusy Widyastuti dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Sekretaris DPW PPNI DKI Jakarta Kristianawati dan pengurus DPW PPNI lainnya, perwakilan Ketua DPD PPNI se DKI Jakarta, Ketua Ikatan atau Himpunan Keperawatan se DKI Jakarta dan para undangan lainnya.
Gedung Grha Perawat terletak di Jalan Lenteng Agung Timur Gang H. Shibi No. 1A, Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
“Hari ini 5 Oktober 2019 DPW DKI Jakarta, Alhamdulillah kita mengadakan kegiatan peresmian Graha Perawat DPW PPNI DKI Jakarta, Kami namakan Graha Perawat karena ini rumahnya perawat, perawat Jakarta yang sudah bekerjasama, berkoordinasi, mengumpulkan seluruh kekuatan untuk punya gedung sendiri,” ucap Jajang Rahmat saat ditemui di ruang kerjanya, setelah peresmian Grha Perawat DPW PPNI DKI Jakarta, Sabtu (5/10/2019).
Sebagai Ketua DPW PPNI DKI Jakarta menjelaskan bahwa Gedung ini merupakan gedung perawatnya Jakarta bernama "Grha Perawat" dan milik sendiri, sekaligus sudah disertifikatkan atas nama PPNI.
“Tanah dan bangunan sudah kami sertifikatkan atas nama PPNI. Luasnya 260 m² dengan bangunan 2 lantai. Untuk Lantai 1 digunakan sekretariat kantor, staf, bendahara, sekretaris, dan ada ruang rapat kecil juga. Kita sudah siapkan 1 ruangan untuk siapa saja perawat yang akan melakukan praktek mandiri,” ungkapnya.
Ditambahkannya, pada lantai 2 digunakan untuk pelatihan, cukup untuk sekitar 40 orang sebagai model kelas, kalau model kursinya tersedia untuk 80 orang. Disediakan juga ruang ketua PPNI dan ruang sholat. Jadi gedung ini dapat digunakan untuk kesekretariatan dan ruang pelatihan.
Jajang Rahmat meminta seluruh ikatan atau himpunan perawat yang ada di Jakarta untuk dapat bersekretariat bersama disini. Selain itu, dapat digunakan membantu masyarakat sekitarnya melalui Posbindu, edukasi terhadap lansia atau remaja. Nanti juga dapat dipakai untuk kegiatan kemasyarakatan apabila PPNI sedang tidak ada kegiatan.
“DPW DKI Jakarta sudah punya gedung sendiri, kemudian telah diikuti DPD Jakarta Selatan yang areanya representative berada di pinggir jalan raya, yang digunakan untuk kegiatan kesekretariatan dan rapat pengurus,” tuturnya.
Lanjutnya, Jajang Rahmat sudah menyarankan dan mendorong ke seluruh DPD se DKI Jakarta untuk memiliki gedung sendiri, namun disadarinya bahwa harga tanah dan bangunan agak mahal di Jakarta, sehingga harus berupaya lebih keras untuk menyiapkan dananya. Mudah-mudahan kedepannya nanti semua DPD sudah punya milik sendiri.
“Bagi pelayanan terhadap anggota, kita melayani untuk pengurusan STR, kemudian SKP baik itu lokal ataupun rekomendasi SKP untuk ke pusat (DPP PPNI). Saat ini kami punya unggulan pelayanan yang namanya sentra sertifikat,” katanya.
Diterangkannya, layanan sentra sertifikat ini sudah disentralkan secara online. Jadi anggota perawat yang datang kesini dalam pengurusan melalui sistem online, hanya tinggal mengambil ataupun menambah persyaratan yang kurang saja.
“Kami disini juga menyediakan pendaftaran online artinya kalau ada perawat berurusan dengan sentra sertifikat, urusan dengan pengambilan legalisir STR, termasuk pembelian buku dan lain-lainnya. Mereka bisa daftar secara online, setelah sudah memasukan identitas sampai disini tinggal mengambil nomer antrian saja,” sebut Jajang Rahmat.
Melalui penerapan sistem sentra online memiliki kelebihan, diungkapkannya bahwa salah satunya adalah antrian dalam kecepatan melayani anggota dapat terpenuhi. Jadi dalam proses pelayanan lebih banyak dilayani dibandingkan secara manual yang diterapkan sebelumnya. Saat ini dalam sehari sekitar 30-40 orang datang untuk mengurus keperluan administrasi keperawatan.
Berkaitan dengan pengurus PPNI DKI Jakarta, diharapkannya agar sekarang harus lebih bersemangat, harus sudah mulai tertata dengan baik untuk dokumen dan program kerja, termasuk pula keaktifan teman-teman dalam menggunakan gedung ini untuk berbagai keperluan pengurus.
“Harus ada semangat baru, bahwa kita sudah punya gedung dapat dipergunakan sebaik-baiknya dan terjadwal. Mudah-mudahan keberadaan gedung ini berdampak lebih pada pelayanan kepada pengurus, kegiatan organisasi profesi yang lebih maksimal, dan pada akhirnya perawat Jakarta merasakan manfaat dari gedung ini,” tutupnya. (IR)
Keren! Perawat Jakarta Punya Grha Perawat & Bersertifikat Milik PPNI
Infokom DPP PPNI - Patut diberikan apresiasi yang setinggi-tingi atas keberhasilan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) DKI Jakarta yang secara resmi telah mengoperasikan kantor sekretariat yang baru.
Harif Fadhillah selaku Ketua Umum DPP PPNI meresmikan secara langsung penggunaan Grha Perawat dengan menandatangani prasasti peresmian bersama Ketua DPW PPNI DKI Jakarta.
Hadir pada acara ini Lusy Widyastuti dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Sekretaris DPW PPNI DKI Jakarta Kristianawati dan pengurus DPW PPNI lainnya, perwakilan Ketua DPD PPNI se DKI Jakarta, Ketua Ikatan atau Himpunan Keperawatan se DKI Jakarta dan para undangan lainnya.
Gedung Grha Perawat terletak di Jalan Lenteng Agung Timur Gang H. Shibi No. 1A, Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
“Hari ini 5 Oktober 2019 DPW DKI Jakarta, Alhamdulillah kita mengadakan kegiatan peresmian Graha Perawat DPW PPNI DKI Jakarta, Kami namakan Graha Perawat karena ini rumahnya perawat, perawat Jakarta yang sudah bekerjasama, berkoordinasi, mengumpulkan seluruh kekuatan untuk punya gedung sendiri,” ucap Jajang Rahmat saat ditemui di ruang kerjanya, setelah peresmian Grha Perawat DPW PPNI DKI Jakarta, Sabtu (5/10/2019).
Sebagai Ketua DPW PPNI DKI Jakarta menjelaskan bahwa Gedung ini merupakan gedung perawatnya Jakarta bernama "Grha Perawat" dan milik sendiri, sekaligus sudah disertifikatkan atas nama PPNI.
“Tanah dan bangunan sudah kami sertifikatkan atas nama PPNI. Luasnya 260 m² dengan bangunan 2 lantai. Untuk Lantai 1 digunakan sekretariat kantor, staf, bendahara, sekretaris, dan ada ruang rapat kecil juga. Kita sudah siapkan 1 ruangan untuk siapa saja perawat yang akan melakukan praktek mandiri,” ungkapnya.
Ditambahkannya, pada lantai 2 digunakan untuk pelatihan, cukup untuk sekitar 40 orang sebagai model kelas, kalau model kursinya tersedia untuk 80 orang. Disediakan juga ruang ketua PPNI dan ruang sholat. Jadi gedung ini dapat digunakan untuk kesekretariatan dan ruang pelatihan.
Jajang Rahmat meminta seluruh ikatan atau himpunan perawat yang ada di Jakarta untuk dapat bersekretariat bersama disini. Selain itu, dapat digunakan membantu masyarakat sekitarnya melalui Posbindu, edukasi terhadap lansia atau remaja. Nanti juga dapat dipakai untuk kegiatan kemasyarakatan apabila PPNI sedang tidak ada kegiatan.
“DPW DKI Jakarta sudah punya gedung sendiri, kemudian telah diikuti DPD Jakarta Selatan yang areanya representative berada di pinggir jalan raya, yang digunakan untuk kegiatan kesekretariatan dan rapat pengurus,” tuturnya.
Lanjutnya, Jajang Rahmat sudah menyarankan dan mendorong ke seluruh DPD se DKI Jakarta untuk memiliki gedung sendiri, namun disadarinya bahwa harga tanah dan bangunan agak mahal di Jakarta, sehingga harus berupaya lebih keras untuk menyiapkan dananya. Mudah-mudahan kedepannya nanti semua DPD sudah punya milik sendiri.
“Bagi pelayanan terhadap anggota, kita melayani untuk pengurusan STR, kemudian SKP baik itu lokal ataupun rekomendasi SKP untuk ke pusat (DPP PPNI). Saat ini kami punya unggulan pelayanan yang namanya sentra sertifikat,” katanya.
Diterangkannya, layanan sentra sertifikat ini sudah disentralkan secara online. Jadi anggota perawat yang datang kesini dalam pengurusan melalui sistem online, hanya tinggal mengambil ataupun menambah persyaratan yang kurang saja.
“Kami disini juga menyediakan pendaftaran online artinya kalau ada perawat berurusan dengan sentra sertifikat, urusan dengan pengambilan legalisir STR, termasuk pembelian buku dan lain-lainnya. Mereka bisa daftar secara online, setelah sudah memasukan identitas sampai disini tinggal mengambil nomer antrian saja,” sebut Jajang Rahmat.
Melalui penerapan sistem sentra online memiliki kelebihan, diungkapkannya bahwa salah satunya adalah antrian dalam kecepatan melayani anggota dapat terpenuhi. Jadi dalam proses pelayanan lebih banyak dilayani dibandingkan secara manual yang diterapkan sebelumnya. Saat ini dalam sehari sekitar 30-40 orang datang untuk mengurus keperluan administrasi keperawatan.
Berkaitan dengan pengurus PPNI DKI Jakarta, diharapkannya agar sekarang harus lebih bersemangat, harus sudah mulai tertata dengan baik untuk dokumen dan program kerja, termasuk pula keaktifan teman-teman dalam menggunakan gedung ini untuk berbagai keperluan pengurus.
“Harus ada semangat baru, bahwa kita sudah punya gedung dapat dipergunakan sebaik-baiknya dan terjadwal. Mudah-mudahan keberadaan gedung ini berdampak lebih pada pelayanan kepada pengurus, kegiatan organisasi profesi yang lebih maksimal, dan pada akhirnya perawat Jakarta merasakan manfaat dari gedung ini,” tutupnya. (IR)