Infokom DPP PPNI - Untuk memperdalam keahlian yang telah dimiliki bagi seorang perawat anestesi dan bedah sudah menjadi keharusan, mengingat kemajuan teknologi keperawatan yang semakin berkembang.
Dalam upaya mengembangkan kompetensinya, Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (HIPANI) bersama Himpunan Perawat Kamar Bedah Indonesia (HIPKABI) menggelar kegiatan ilmiah sebagai upaya meningkatkan keprofesionalan anggotanya.
“Hari ini kita mengadakan ilmiah tahunan bekerjasama antara HIPANI dengan HIPKABI, dimana keduanya adalah bagian dari PPNI yang merupakan ikatan atau himpunan dibawa naungan PPNI,” terang Waryono, S.IP.,S.Kep.,M.Kes disela-sela kegiatan seminar dan workshop di Grand Cempaka Hotel Jakarta, Sabtu (28/9/2019).
Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) HIPANI ini mengatakan kegiatan yang dilakukan sebagai upaya mempersatukan dan bagaimana mempersepsikan antara perawat-perawat yang ada dikamar operasi terkait dengan pelayanan kepada pasien dengan -1- pre, durante dan pasca operasi yang artinya adalah pelayanan asuhan keperawatan pada perioperatif.
“Kami berharap nanti kedepannya, dapat memposisikan profesionalisme kita masing-masing sesuai dengan kompetensi dari masing-masing perawat yang telah ditetapkan sesuai dengan aturan dari DPP PPNI,” kata Waryono.
Dijelaskannya, HIPKABI maupun HIPANI merupakan satu bagian tim di dalam kamar operasi, dimana bersama-sama saling menjunjung tinggi keamanan pasien atau klien. Selain itu, berharap kepada DPP PPNI kedepannya untuk tidak memerlukan lagi bagaimana melakukan kerjasama kepada masing-masing ikatan, tetapi dapat langsung dipayungi oleh DPP PPNI.
“Berkaitan harapan kepada pemerintah, kita bersama-sama PPNI dapat merumuskan dan meregulasi yang tepat bagi kita dalam memberikan pelayanan baik di masyarakat maupun di RS,” terangnya.
Diungkapkannya pula, bahwa keterpaduan diantara semua akan dapat menunjukkan profesionalisme masing-masing profesi dengan didukungnya peraturan perundang-undangan yang banyak memberikan dukungan kepada pelayanan keperawatan di Indonesia, seperti adanya UU Keperawatan, UU Tenaga Kesehatan dan Peraturan-peraturan menteri.
“Selain itu, bagaimana kita dapat memposisikan pada Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 26 tahun 2019 yaitu petunjuk pelaksanaan dari UU Keperawatan No. 38 dan itu merupakan suatu prestasi yang bagus dari DPP PPNI untuk membawa ikatan himpunan menuju kedepan, kearah kemajuan,” imbuhnya.
Kegiatan ini dihadiri Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah, S.Kp.,SH.,M.Kep.,MH yang diwakili Dr. Atik Hodikoh, M.Kep.,Sp.Mat selaku Bidang Pelayanan DPP PPNI dan sekaligus membuka acara tersebut.
Turut hadir pula Ketua DPP HIPKABI Ns. Suatmaji, S.Kep.,M.Kep bersama pengurus HIPKABI dan HIPANI lainnya.
Panitia Pelaksana menghadirkan narasumber berkompeten diantaranya : Dr. Hendry Boyke Sitompul, SpB., FICS menyampaikan materi Kebijakan Penyelenggaraan Akreditasi RS Terkait Standar Keselamatan Pasien dalam Pelayanan Anestesi dan Bedah Serta Pengorganisasian Pelayanan Anestesi dan Bedah sesuai standar SNAR.
Ahmad Efendi Kasim, S.Kep., SH., MH.Kes dari Badan Bantuan Hukum (BBH) DPP PPNI dengan materi Kedudukan Organisasi dalam Memberikan Perlindungan Hukum sesuai standar Pelayanan di RS Bagi Perawat Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB).
dr. Raihanita Zahra, SpAn materi Standar Mutu Pelayanan Anestesi dan Bedah dalam Pengelolaan Pelayanan Anestesi dan Bedah sesuai SNAR. Sedangkan materi Pendokumentasian Asuhan Dalam Pelayanan Anestesi dan Bedah disampaikan oleh Letkol CKM Hendrik Wicaksono, S.Kep., Ns.,M.Kes.
Sementara narasumber untuk workshop (HIPANI) dengan materi Penerapan Kewenangan Klinis Perawat Kompetensi Anestesi disampaikan I Ketut Sudiarta, M.Kep, workshop materi Indikator Mutu Pelayanan Anestesi dan Sedasi oleh Aris Totok Rusdianto, S.Kep., Ners. Pada materi workshop Keperawatan Pelayanan Anestesi dan Sedasi (menyiapkan dokumen Akreditasi PAB SNAR) oleh Sri Etty Wijayaningsih, S.Kep.
Untuk workshop (HIPKABI) materi Penerapan Kewenangan Klinis Perawat Pelayanan Kamar Bedah disampaikan oleh Yani Sriyani, S.Kp., M.Kep., workshop Manajemen Implan disampaikan Sugeng Suryanto, ST., SKM., S.Kep., dan materi workshop Indikator Mutu Kamar Bedah disampaikan Ns. Finnni A. Livetta, S.Kep.
Sebelum berlangsung seminar dan workshop, dilaksanakannya potong tumpeng dalam rangka syukuran terbentuknya yang ke 3 tahun HIPANI.
Semua rangkaian kegiatan berjalan baik berkat kerjasama pengurus HIPANI dan HIPKABI dibawah koordinasi Euis Faridah, S.Kep yang dipercaya sebagai ketua panitia pelaksana. (IR)
Sukses PIT II HIPANI, Upaya Mempersatukan & Samakan Persepsi
Infokom DPP PPNI - Untuk memperdalam keahlian yang telah dimiliki bagi seorang perawat anestesi dan bedah sudah menjadi keharusan, mengingat kemajuan teknologi keperawatan yang semakin berkembang.
Dalam upaya mengembangkan kompetensinya, Himpunan Perawat Anestesi Indonesia (HIPANI) bersama Himpunan Perawat Kamar Bedah Indonesia (HIPKABI) menggelar kegiatan ilmiah sebagai upaya meningkatkan keprofesionalan anggotanya.
“Hari ini kita mengadakan ilmiah tahunan bekerjasama antara HIPANI dengan HIPKABI, dimana keduanya adalah bagian dari PPNI yang merupakan ikatan atau himpunan dibawa naungan PPNI,” terang Waryono, S.IP.,S.Kep.,M.Kes disela-sela kegiatan seminar dan workshop di Grand Cempaka Hotel Jakarta, Sabtu (28/9/2019).
Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) HIPANI ini mengatakan kegiatan yang dilakukan sebagai upaya mempersatukan dan bagaimana mempersepsikan antara perawat-perawat yang ada dikamar operasi terkait dengan pelayanan kepada pasien dengan -1- pre, durante dan pasca operasi yang artinya adalah pelayanan asuhan keperawatan pada perioperatif.
“Kami berharap nanti kedepannya, dapat memposisikan profesionalisme kita masing-masing sesuai dengan kompetensi dari masing-masing perawat yang telah ditetapkan sesuai dengan aturan dari DPP PPNI,” kata Waryono.
Dijelaskannya, HIPKABI maupun HIPANI merupakan satu bagian tim di dalam kamar operasi, dimana bersama-sama saling menjunjung tinggi keamanan pasien atau klien. Selain itu, berharap kepada DPP PPNI kedepannya untuk tidak memerlukan lagi bagaimana melakukan kerjasama kepada masing-masing ikatan, tetapi dapat langsung dipayungi oleh DPP PPNI.
“Berkaitan harapan kepada pemerintah, kita bersama-sama PPNI dapat merumuskan dan meregulasi yang tepat bagi kita dalam memberikan pelayanan baik di masyarakat maupun di RS,” terangnya.
Diungkapkannya pula, bahwa keterpaduan diantara semua akan dapat menunjukkan profesionalisme masing-masing profesi dengan didukungnya peraturan perundang-undangan yang banyak memberikan dukungan kepada pelayanan keperawatan di Indonesia, seperti adanya UU Keperawatan, UU Tenaga Kesehatan dan Peraturan-peraturan menteri.
“Selain itu, bagaimana kita dapat memposisikan pada Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 26 tahun 2019 yaitu petunjuk pelaksanaan dari UU Keperawatan No. 38 dan itu merupakan suatu prestasi yang bagus dari DPP PPNI untuk membawa ikatan himpunan menuju kedepan, kearah kemajuan,” imbuhnya.
Kegiatan ini dihadiri Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah, S.Kp.,SH.,M.Kep.,MH yang diwakili Dr. Atik Hodikoh, M.Kep.,Sp.Mat selaku Bidang Pelayanan DPP PPNI dan sekaligus membuka acara tersebut.
Turut hadir pula Ketua DPP HIPKABI Ns. Suatmaji, S.Kep.,M.Kep bersama pengurus HIPKABI dan HIPANI lainnya.
Panitia Pelaksana menghadirkan narasumber berkompeten diantaranya : Dr. Hendry Boyke Sitompul, SpB., FICS menyampaikan materi Kebijakan Penyelenggaraan Akreditasi RS Terkait Standar Keselamatan Pasien dalam Pelayanan Anestesi dan Bedah Serta Pengorganisasian Pelayanan Anestesi dan Bedah sesuai standar SNAR.
Ahmad Efendi Kasim, S.Kep., SH., MH.Kes dari Badan Bantuan Hukum (BBH) DPP PPNI dengan materi Kedudukan Organisasi dalam Memberikan Perlindungan Hukum sesuai standar Pelayanan di RS Bagi Perawat Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB).
dr. Raihanita Zahra, SpAn materi Standar Mutu Pelayanan Anestesi dan Bedah dalam Pengelolaan Pelayanan Anestesi dan Bedah sesuai SNAR. Sedangkan materi Pendokumentasian Asuhan Dalam Pelayanan Anestesi dan Bedah disampaikan oleh Letkol CKM Hendrik Wicaksono, S.Kep., Ns.,M.Kes.
Sementara narasumber untuk workshop (HIPANI) dengan materi Penerapan Kewenangan Klinis Perawat Kompetensi Anestesi disampaikan I Ketut Sudiarta, M.Kep, workshop materi Indikator Mutu Pelayanan Anestesi dan Sedasi oleh Aris Totok Rusdianto, S.Kep., Ners. Pada materi workshop Keperawatan Pelayanan Anestesi dan Sedasi (menyiapkan dokumen Akreditasi PAB SNAR) oleh Sri Etty Wijayaningsih, S.Kep.
Untuk workshop (HIPKABI) materi Penerapan Kewenangan Klinis Perawat Pelayanan Kamar Bedah disampaikan oleh Yani Sriyani, S.Kp., M.Kep., workshop Manajemen Implan disampaikan Sugeng Suryanto, ST., SKM., S.Kep., dan materi workshop Indikator Mutu Kamar Bedah disampaikan Ns. Finnni A. Livetta, S.Kep.
Sebelum berlangsung seminar dan workshop, dilaksanakannya potong tumpeng dalam rangka syukuran terbentuknya yang ke 3 tahun HIPANI.
Semua rangkaian kegiatan berjalan baik berkat kerjasama pengurus HIPANI dan HIPKABI dibawah koordinasi Euis Faridah, S.Kep yang dipercaya sebagai ketua panitia pelaksana. (IR)