Infokom DPP PPNI - Kepedulian perawat terhadap korban bencana yang terjadi akhir-akhir ini perlu mendapatkan apresiasi terutama bagi mereka yang ditugaskan di daerah yang lebih jauh.
Melalui koordinasi Ati Suryamediawati selaku Ketua DPP PPNI Bidang Pelayanan bersama pengurus DPW PPNI DKI Jakarta dan Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, telah melakukan pengiriman tenaga kesehatan ke wilayah Maluku.
Relawan PPNI yang diberatkan asal DKI Jakarta bersama Tim Kesehatan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah berangkatkan melalui pesawat udara dari Bandara Soekarno Hatta (Jakarta) menuju Ambon pada Senin pagi (30/9/2019).
Usai mengantarkan relawan PPNI atau anggota PPNI menuju Maluku, melalu pesan tertulisnya, Senin (30/9), Cicielia Ernawati Rahayu berharap agar relawan PPNI dapat menjalankan tugas dengan baik dan diberikan kemudahan dan keselamatan.
Selaku Sekretaris II DPW PPNI DKI Jakarta, ia merasa bangga PPNI cepat dalam merespon tanggap darurat apapun situasinya.
Sementara itu dalam kesempatan berbeda, Ketum DPP PPNI Harif Fadhillah mengucapkan terima kasih kepada relawan yang bersedia ditugaskan ke Maluku, yang merupakan bentuk kepedulian dan kontribusi PPNI dalam mengatasi daerah yang terdampak gempa.
“PPNI berkomitmen membantu pemerintah khususnya dalam hal bencana tentu dibawah koordinasi dari Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan, dalam hal tenaga kesehatan, biasanya meminta PPNI untuk dapat berkontribusi,” ucap Harif Fadhillah saat ditemui setelah kegiatan pers conference masalah penanganan Wamena di Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Senin (30/9/2019).
Untuk tahap pertama ini, Harif Fadhillah menerangkan bahwa sudah dikirimkan beberapa perawat dari DKI Jakarta, sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan disana. Selanjutnya, mereka bergabung dengan tim Pusat Krisis dalam melayani pelayanan kesehatan wilayah di Maluku.
“Sebagai perawat, penting dijaga dalam melayani secara profesional sesuai standar dan etik tetapi tetap waspada dan berhati-hati terhadap kondisi-kondisi yang dapat membahayakan diri,” pesannya, terhadap relawan yang harus dilaksanakan sebagai perawat saat ditugaskan di wilayah rawan bencana maupun konflik.
“Dikarenakan kondisi bencana yang berulang-ulang juga harus diantisipasi, kemudian kondisi-kondisi yang konflik sosial juga harus diantisipasi,” tutupnya. (IR)
PPNI Sigap & Peduli Korban Bencana Gempa Di Maluku
Infokom DPP PPNI - Kepedulian perawat terhadap korban bencana yang terjadi akhir-akhir ini perlu mendapatkan apresiasi terutama bagi mereka yang ditugaskan di daerah yang lebih jauh.
Melalui koordinasi Ati Suryamediawati selaku Ketua DPP PPNI Bidang Pelayanan bersama pengurus DPW PPNI DKI Jakarta dan Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, telah melakukan pengiriman tenaga kesehatan ke wilayah Maluku.
Relawan PPNI yang diberatkan asal DKI Jakarta bersama Tim Kesehatan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah berangkatkan melalui pesawat udara dari Bandara Soekarno Hatta (Jakarta) menuju Ambon pada Senin pagi (30/9/2019).
Usai mengantarkan relawan PPNI atau anggota PPNI menuju Maluku, melalu pesan tertulisnya, Senin (30/9), Cicielia Ernawati Rahayu berharap agar relawan PPNI dapat menjalankan tugas dengan baik dan diberikan kemudahan dan keselamatan.
Selaku Sekretaris II DPW PPNI DKI Jakarta, ia merasa bangga PPNI cepat dalam merespon tanggap darurat apapun situasinya.
Sementara itu dalam kesempatan berbeda, Ketum DPP PPNI Harif Fadhillah mengucapkan terima kasih kepada relawan yang bersedia ditugaskan ke Maluku, yang merupakan bentuk kepedulian dan kontribusi PPNI dalam mengatasi daerah yang terdampak gempa.
“PPNI berkomitmen membantu pemerintah khususnya dalam hal bencana tentu dibawah koordinasi dari Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan, dalam hal tenaga kesehatan, biasanya meminta PPNI untuk dapat berkontribusi,” ucap Harif Fadhillah saat ditemui setelah kegiatan pers conference masalah penanganan Wamena di Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Senin (30/9/2019).
Untuk tahap pertama ini, Harif Fadhillah menerangkan bahwa sudah dikirimkan beberapa perawat dari DKI Jakarta, sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan disana. Selanjutnya, mereka bergabung dengan tim Pusat Krisis dalam melayani pelayanan kesehatan wilayah di Maluku.
“Sebagai perawat, penting dijaga dalam melayani secara profesional sesuai standar dan etik tetapi tetap waspada dan berhati-hati terhadap kondisi-kondisi yang dapat membahayakan diri,” pesannya, terhadap relawan yang harus dilaksanakan sebagai perawat saat ditugaskan di wilayah rawan bencana maupun konflik.
“Dikarenakan kondisi bencana yang berulang-ulang juga harus diantisipasi, kemudian kondisi-kondisi yang konflik sosial juga harus diantisipasi,” tutupnya. (IR)