Infokom DPP PPNI - Untuk menjaga kesehatan tubuh yang diakibatkan kualitas udara yang kurang baik, berbagai cara dilakukan oleh pihak terkait pada wilayah yang terdampak.
Upaya telah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya mengantisipasi dampak kesehatan akibat Karhutla (kebakaran hutan dan lahan) dengan menyediakan ruang oksigen. Ruang ini dapat dimanfaatkan bagi masyarakat yang membutuhkan oksigen dan tidak dipungut biaya.
“Kita sudah mengantisipasi, karena sebelumnya telah memiliki rekon (rencana kontijensi) bencana, kami surati 11 Puskesmas dan 1 rumah sakit untuk mengaktifkan ruang oksigen,” kata Maria, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi.
Maria juga mengatakan bahwa ada tambahan ruang oksigen yang disiagakan yaitu 1 rumah sakit dan PMI Kota Palangka Raya. Total ada 14 ruang oksigen yang disiagakan bagi warga terdampak Karhutla. Dinkes juga menyiagakan 2 Puskesmas yang beroperasi selama 24 jam, dan 1 Puskesmas beroperasi hingga pukul 8 malam.
“Puskesmas 24 jam itu Puskesmas Tangkiling dan Pahandut, untuk Puskesmas Panarung sampai pukul 8 malam,” jelasnya.
Dengan beroperasinya 14 ruang oksigen, Dinkes berharap masyarakat terdampak karhutla dapat memanfaatkannya dengan baik, apabila mengalami gangguan pernapasan untuk segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat.
Upaya lainnya, selain penyediaan ruang oksigen, Dinkes juga mendistribusikan masker ke Puskesmas untuk selanjutnya diberikan kepada masyarakat, bekerjasama dengan PMI melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah serta sosialisasi langsung kepada masyarakat sekaligus membagikan masker.
Dalam kesempatan berbeda melalui pesan tertulisnya, Jum’at (20/9/2019), H. Riduan, SKM, M.Kes mengungkapkan bahwa UPT Puskesmas Pahandut membuka call center ambulance bagi yang terdampak Karhutla.
Sebagai Kepala UPT Puskesmas Pahandut dijelaskannya, bahwa kegiatan ini untuk menjemput pasien pasien yang memerlukan jemputan bagi yang terdampak dari karhutla di Kota Palangka Raya. Bila ada yang memerlukan oksigen, dengan cepat akan didatangi dan akan diberikan oksigen, namun jika memerlukan tindak lanjut akan dirujuk ke fasilitas rumah sakit.
Ketua DPW Persatuan Perawat NasionaI Indonesia (PPNI) Kalimantan Tengah ini menerangkan pada saat ini di UPT Puskesmas Pahandut juga membuka rumah singgah oksigen bagi warga Kota Palangka Raya yang memerlukan penanganan sementara.
Dijelaskannya pula, perawat yang bertugas terjadwal dan terbagi dalam 3 ship.
UPT Puskesmas Pahandut merupakan pelayan kesehatan yang pertama kali berdiri di Kota Palangka Raya, terletak di Jalan Darmosugondo no.1 Kelurahan Pahandut, Kec. Pahandut, Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah. (IR)
Sumber : Ketua DPW PPNI Kaimantan Tengah
Puskesmas Pahandut Siaga Tanggulangi Dampak Kabut Asap
Infokom DPP PPNI - Untuk menjaga kesehatan tubuh yang diakibatkan kualitas udara yang kurang baik, berbagai cara dilakukan oleh pihak terkait pada wilayah yang terdampak.
Upaya telah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya mengantisipasi dampak kesehatan akibat Karhutla (kebakaran hutan dan lahan) dengan menyediakan ruang oksigen. Ruang ini dapat dimanfaatkan bagi masyarakat yang membutuhkan oksigen dan tidak dipungut biaya.
“Kita sudah mengantisipasi, karena sebelumnya telah memiliki rekon (rencana kontijensi) bencana, kami surati 11 Puskesmas dan 1 rumah sakit untuk mengaktifkan ruang oksigen,” kata Maria, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi.
Maria juga mengatakan bahwa ada tambahan ruang oksigen yang disiagakan yaitu 1 rumah sakit dan PMI Kota Palangka Raya. Total ada 14 ruang oksigen yang disiagakan bagi warga terdampak Karhutla. Dinkes juga menyiagakan 2 Puskesmas yang beroperasi selama 24 jam, dan 1 Puskesmas beroperasi hingga pukul 8 malam.
“Puskesmas 24 jam itu Puskesmas Tangkiling dan Pahandut, untuk Puskesmas Panarung sampai pukul 8 malam,” jelasnya.
Dengan beroperasinya 14 ruang oksigen, Dinkes berharap masyarakat terdampak karhutla dapat memanfaatkannya dengan baik, apabila mengalami gangguan pernapasan untuk segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat.
Upaya lainnya, selain penyediaan ruang oksigen, Dinkes juga mendistribusikan masker ke Puskesmas untuk selanjutnya diberikan kepada masyarakat, bekerjasama dengan PMI melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah serta sosialisasi langsung kepada masyarakat sekaligus membagikan masker.
Dalam kesempatan berbeda melalui pesan tertulisnya, Jum’at (20/9/2019), H. Riduan, SKM, M.Kes mengungkapkan bahwa UPT Puskesmas Pahandut membuka call center ambulance bagi yang terdampak Karhutla.
Sebagai Kepala UPT Puskesmas Pahandut dijelaskannya, bahwa kegiatan ini untuk menjemput pasien pasien yang memerlukan jemputan bagi yang terdampak dari karhutla di Kota Palangka Raya. Bila ada yang memerlukan oksigen, dengan cepat akan didatangi dan akan diberikan oksigen, namun jika memerlukan tindak lanjut akan dirujuk ke fasilitas rumah sakit.
Ketua DPW Persatuan Perawat NasionaI Indonesia (PPNI) Kalimantan Tengah ini menerangkan pada saat ini di UPT Puskesmas Pahandut juga membuka rumah singgah oksigen bagi warga Kota Palangka Raya yang memerlukan penanganan sementara.
Dijelaskannya pula, perawat yang bertugas terjadwal dan terbagi dalam 3 ship.
UPT Puskesmas Pahandut merupakan pelayan kesehatan yang pertama kali berdiri di Kota Palangka Raya, terletak di Jalan Darmosugondo no.1 Kelurahan Pahandut, Kec. Pahandut, Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah. (IR)
Sumber : Ketua DPW PPNI Kaimantan Tengah