Infokom DPP PPNI - Himpunan Perawat Onkologi Indonesia (HIMPONI) baru saja mensukseskan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ke 4 di Jakarta selama dua hari, 7-8 September 2019.
Pada hari kedua pelaksanaan kegiatan PIT Ke 4 HIMPONI, sudah menjadi keinginan bagi manajer keperawatan dalam pelayanan kanker, perawat pelaksana, dosen maupun mahasiswa pendidikan ilmu keperawatan ataupun tenaga kesehatan lainnya, dalam menambah kompetensi yang telah ada.
“PPNI menyambut baik kegiatan pertemuan ilmiah tahunan ini dan HIMPONI membuat beda dalam penyajiannya pada kegiatan PIT dengan himpunan atau ikatan lainnya, dan itu sangat baik,” ungkap Rohman Azzam, SPd, S.Kep,Ns,M.Kep,Sp.KMB dalam sambutannya mewakili Ketum DPP PPNI Harif Fadhillah, S.Kp,SH,M.Kep,MH pada kegiatan seminar keperawatan onkologi di Hotel Twin Plaza Jakarta, Minggu (8/9/2019).
Ketua DPP PPNI Bidang Informasi dan Komunikasi ini menerangkan bahwa HIMPONI adalah salah satu dari 24 Ikatan Himpunan atau badan kelengkapan PPNI, sebagai badan kelengkapan tentunya HIMPONI mempunyai kedudukan yang sama dengan ikatan/himpunan lain atau badan kelengkapan lain dalam konteks keilmuannya masing-masing.
“Dalam kegiatan PIT kali ini diharapkan dapat diikuti oleh peserta, pada saat kemarin (Sabtu) sudah dilaksanakannya workshop, oral presentation. Itu salah satu ciri yang tidak banyak dimiliki oleh ikatan atau himpunan lain dan perlu terus dipertahankan,” katanya.
Dijelaskannya, berkaitan dengan perbedan dalam hal tersebut, agar ciri itu tetap dipertahankan dan nantinya akan terbangun sendiri, sehingga kemanapun, dimanapun, bila nanti ada kegiatan HIMPONI selalu ada oral presentasi, yang merupakan sesuatu dalam hal berbagi sharing dari hasil-hasil riset terbaru, dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
“Saya membaca data yang masuk ke dalam PPNI dan mohon disebarluaskan, bahwa saya menemukan keanehan dari data itu. Saya tidak yakin, jika perawat yang bekerja di bidang onkologi itu hanya ada 212 perawat yang terafiliasi pada HIMPONI yang tersebar di 14 Provinsi,” terangnya.
Rohman Azzam beralasan, dirinya berkeyakinan bahwa jumlah perawat onkologi di Jakarta saja ada banyak. Berkaitan dengan hal ini, dirinya meminta tolong kepada para aktivis di bidang onkologis nursing nantinya, untuk melengkapi data keanggotaannya, baik di dalam website HIMPONI maupun PPNI.
“Bapak atau ibu kan punya data pribadi, antara lain : disitu ada identitas diri sampai dengan keanggotaan, di keanggotaan nanti bisa pilih onkologi dan sebagainya. Bila merasa dirinya adalah aktifis dalam onkologi nursing jadi tolong diisi, supaya kita bisa mendapatkan data yang valid, untuk mengetahui pasti jumlah dan kekuatan perawat onkologi di Indonesia,” lanjutnya.
Melalui kegiatan PIT yang dilakukan setiap tahun ini, ia berharap kepada peserta untuk dapat mengambil manfaatnya demi kemajuan keperawatan onkologi dan masyarakat pun dapat merasakannya.
“Mudah-mudahan kegiatan ini dapat menaikan kompetensi kita masing-masing dan pada akhirnya akan berimbas pada meningkatnya kualitas pelayanan terhadap pasien-pasien dengan gangguan kanker,” harapnya.
Usai menyampaikan sambutan, Rohman Azzam berkesempatan untuk membuka secara resmi kegiatan seminar keperawatan onkologi. Dilanjutkan, dengan menjadi Keynote Speaker mengenai Kebijakan PPNI dalam peningkatan kompetensi perawat.
Dalam rangkaian kegiatan seminar keperawatan onkologi kali ini, pihak panitia pelaksana menghadirkan narasumber yang berkompeten.
Pada sessi seminar pertama, menampilkan dr. Yudi Gumara, Sp.An.KN dengan materi Manajemen nyeri pada pasien kanker., dr. Maria Widjaksono, M.Phall (FU) materi Comprehensive Care in Palliative., dr. Siti Annisa Nuhonni, Sp.RM materi Application end of life care; from theory to practice., dipandu moderator Dr. Kemala Rita Wahidi, SKp,Sp.Kep.Onk,ETN,MARS.
Sessi seminar kedua, materi Tata Laksana Kanker pada Geriatrik : What Should you know disampaikan Dr.dr. Nina Kemala Sari, Sp.PD., KGer., untuk materi End of Life Care dalam Snars edisi 1 disampaikan Dr. Kemala Rita Wahidi, SKp,Sp.Kep.Onk,ETN,MARS., sedangkan materi Peran perawat dalam tata laksana Chemobrain disampaikan oleh DR. Hilman Syarief, S.Kep,Ns,M.Kep,Sp.KMB, dengan moderator Nani Sutarni, SKp,Sp.Kep.Onk,M.Kep.
Untuk sessi seminar III ketiga, sehubungan dengan pengalaman “Pedasnya perjuangan Bu Rudi melawan Kanker dan harapan terhadap perawat yang merawat pasien kanker" disampaikan langsung oleh Lanny Siswadi (Bu Rudi), merupakan pemilik “Raja Sambel Surabaya" didampingi moderator Retno Setiowati, SKp,Sp.Kep.Onk.,MKM dan Hana Dodik, S.Kep,Ns.
Kesuksesan penyelenggaraan kegiatan ini berkat dukungan dari berbagai pihak, dan bantuan dari segenap kepanitian yang diketuai Vera Sulistyaningrum, S.Kep,Ns. (IR)
HIMPONI Sukses Gelar PIT Ke 4 : Cara Penyajian Perlu Dipertahankan
Infokom DPP PPNI - Himpunan Perawat Onkologi Indonesia (HIMPONI) baru saja mensukseskan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ke 4 di Jakarta selama dua hari, 7-8 September 2019.
Pada hari kedua pelaksanaan kegiatan PIT Ke 4 HIMPONI, sudah menjadi keinginan bagi manajer keperawatan dalam pelayanan kanker, perawat pelaksana, dosen maupun mahasiswa pendidikan ilmu keperawatan ataupun tenaga kesehatan lainnya, dalam menambah kompetensi yang telah ada.
“PPNI menyambut baik kegiatan pertemuan ilmiah tahunan ini dan HIMPONI membuat beda dalam penyajiannya pada kegiatan PIT dengan himpunan atau ikatan lainnya, dan itu sangat baik,” ungkap Rohman Azzam, SPd, S.Kep,Ns,M.Kep,Sp.KMB dalam sambutannya mewakili Ketum DPP PPNI Harif Fadhillah, S.Kp,SH,M.Kep,MH pada kegiatan seminar keperawatan onkologi di Hotel Twin Plaza Jakarta, Minggu (8/9/2019).
Ketua DPP PPNI Bidang Informasi dan Komunikasi ini menerangkan bahwa HIMPONI adalah salah satu dari 24 Ikatan Himpunan atau badan kelengkapan PPNI, sebagai badan kelengkapan tentunya HIMPONI mempunyai kedudukan yang sama dengan ikatan/himpunan lain atau badan kelengkapan lain dalam konteks keilmuannya masing-masing.
“Dalam kegiatan PIT kali ini diharapkan dapat diikuti oleh peserta, pada saat kemarin (Sabtu) sudah dilaksanakannya workshop, oral presentation. Itu salah satu ciri yang tidak banyak dimiliki oleh ikatan atau himpunan lain dan perlu terus dipertahankan,” katanya.
Dijelaskannya, berkaitan dengan perbedan dalam hal tersebut, agar ciri itu tetap dipertahankan dan nantinya akan terbangun sendiri, sehingga kemanapun, dimanapun, bila nanti ada kegiatan HIMPONI selalu ada oral presentasi, yang merupakan sesuatu dalam hal berbagi sharing dari hasil-hasil riset terbaru, dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
“Saya membaca data yang masuk ke dalam PPNI dan mohon disebarluaskan, bahwa saya menemukan keanehan dari data itu. Saya tidak yakin, jika perawat yang bekerja di bidang onkologi itu hanya ada 212 perawat yang terafiliasi pada HIMPONI yang tersebar di 14 Provinsi,” terangnya.
Rohman Azzam beralasan, dirinya berkeyakinan bahwa jumlah perawat onkologi di Jakarta saja ada banyak. Berkaitan dengan hal ini, dirinya meminta tolong kepada para aktivis di bidang onkologis nursing nantinya, untuk melengkapi data keanggotaannya, baik di dalam website HIMPONI maupun PPNI.
“Bapak atau ibu kan punya data pribadi, antara lain : disitu ada identitas diri sampai dengan keanggotaan, di keanggotaan nanti bisa pilih onkologi dan sebagainya. Bila merasa dirinya adalah aktifis dalam onkologi nursing jadi tolong diisi, supaya kita bisa mendapatkan data yang valid, untuk mengetahui pasti jumlah dan kekuatan perawat onkologi di Indonesia,” lanjutnya.
Melalui kegiatan PIT yang dilakukan setiap tahun ini, ia berharap kepada peserta untuk dapat mengambil manfaatnya demi kemajuan keperawatan onkologi dan masyarakat pun dapat merasakannya.
“Mudah-mudahan kegiatan ini dapat menaikan kompetensi kita masing-masing dan pada akhirnya akan berimbas pada meningkatnya kualitas pelayanan terhadap pasien-pasien dengan gangguan kanker,” harapnya.
Usai menyampaikan sambutan, Rohman Azzam berkesempatan untuk membuka secara resmi kegiatan seminar keperawatan onkologi. Dilanjutkan, dengan menjadi Keynote Speaker mengenai Kebijakan PPNI dalam peningkatan kompetensi perawat.
Dalam rangkaian kegiatan seminar keperawatan onkologi kali ini, pihak panitia pelaksana menghadirkan narasumber yang berkompeten.
Pada sessi seminar pertama, menampilkan dr. Yudi Gumara, Sp.An.KN dengan materi Manajemen nyeri pada pasien kanker., dr. Maria Widjaksono, M.Phall (FU) materi Comprehensive Care in Palliative., dr. Siti Annisa Nuhonni, Sp.RM materi Application end of life care; from theory to practice., dipandu moderator Dr. Kemala Rita Wahidi, SKp,Sp.Kep.Onk,ETN,MARS.
Sessi seminar kedua, materi Tata Laksana Kanker pada Geriatrik : What Should you know disampaikan Dr.dr. Nina Kemala Sari, Sp.PD., KGer., untuk materi End of Life Care dalam Snars edisi 1 disampaikan Dr. Kemala Rita Wahidi, SKp,Sp.Kep.Onk,ETN,MARS., sedangkan materi Peran perawat dalam tata laksana Chemobrain disampaikan oleh DR. Hilman Syarief, S.Kep,Ns,M.Kep,Sp.KMB, dengan moderator Nani Sutarni, SKp,Sp.Kep.Onk,M.Kep.
Untuk sessi seminar III ketiga, sehubungan dengan pengalaman “Pedasnya perjuangan Bu Rudi melawan Kanker dan harapan terhadap perawat yang merawat pasien kanker" disampaikan langsung oleh Lanny Siswadi (Bu Rudi), merupakan pemilik “Raja Sambel Surabaya" didampingi moderator Retno Setiowati, SKp,Sp.Kep.Onk.,MKM dan Hana Dodik, S.Kep,Ns.
Kesuksesan penyelenggaraan kegiatan ini berkat dukungan dari berbagai pihak, dan bantuan dari segenap kepanitian yang diketuai Vera Sulistyaningrum, S.Kep,Ns. (IR)