Infokom DPP PPNI - Sesuai dengan adanya visi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), salah satunya agar dicintai pemerintah, berbagai upaya telah dan akan dilaksanakan untuk merealisasikannya.
Perlunya mengoptimalkan peran perawat agar selalu turut andil dalam menunjang program pemerintah, setidaknya diperlukan regulasi ataupun kebijakan-kebijakan dan lebih mengetahui sejauhmana kebutuhan pihak terkait terhadap keberadaan perawat hingga saat ini.
Dalam rangka upaya tersebut, Dewan Pengurus Pusat (DPP) PPNI melakukan audiensi dengan Kasubdit Kesehatan, Ditjen Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri RI di Graha PPNI, Jakarta, Jum’at (16/8/2019).
Hadir pada pertemuan ini, Paudah selaku Kasubdit Kesehatan Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri bersama tamu undangan lainnya, Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah, Sekretaris Jenderal DPP PPNI Mustikasari, Pengurus DPP PPNI lainnya dan DPW PPNI Sulawesi Tenggara.
“Maksud dan tujuan pertemuan ini, sebenarnya yang menjadi diskusi adalah bagaimana program Satu Desa Satu Perawat ini dapat terkomunikasi atau bisa lahir regulasi-regulasi dari Kementerian Dalam Negeri,” ungkap Heryanto, usai mengikuti kegiatan audiensi di Graha PPNI, Jumát malam (16/8).
Ketua DPW PPNI Provinsi Sulawesi Tenggara ini mengatakan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk mengetahui dan mendukung program nasional. Untuk diketahui pada saat ini, Pak Jokowi (Presiden RI) berfokus tentang SDM dan kemudian tentang program stunting yang ada di Kementerian Desa maupun di Kementerian Dalam Negeri.
“Diharapkan keberadaan perawat desa dapat terlegitimasi dengan baik, dapat menjadi prospek atau peluang buat teman-teman perawat desa dapat terkomunikasi dengan Kementerian-kementerian yang tekait,” terang Heryanto, yang juga telah berhasil menerapkan program ‘Satu Desa, Satu Perawat’ di wilayahnya.
Heryanto menginginkan, semoga program ‘Satu Desa, Satu Perawat’ ini bukan hanya menjadi trend di Sulawesi Tenggara, tetapi diharapkan dapat meluas ke daerah lainnya.
“Kita berharap program ini dapat menjadi program nasional dalam rangka mensupport perawat-perawat kita, khususnya di organisasi PPNI untuk menjadi leader atau menjadi salah satu kekuatan dalam rangka mensukseskan program-program tersebut,” pungkasnya. (IR)
Audiensi PPNI & Kemendagri : Optimalkan Peran Perawat Di Pedesaan
Infokom DPP PPNI - Sesuai dengan adanya visi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), salah satunya agar dicintai pemerintah, berbagai upaya telah dan akan dilaksanakan untuk merealisasikannya.
Perlunya mengoptimalkan peran perawat agar selalu turut andil dalam menunjang program pemerintah, setidaknya diperlukan regulasi ataupun kebijakan-kebijakan dan lebih mengetahui sejauhmana kebutuhan pihak terkait terhadap keberadaan perawat hingga saat ini.
Dalam rangka upaya tersebut, Dewan Pengurus Pusat (DPP) PPNI melakukan audiensi dengan Kasubdit Kesehatan, Ditjen Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri RI di Graha PPNI, Jakarta, Jum’at (16/8/2019).
Hadir pada pertemuan ini, Paudah selaku Kasubdit Kesehatan Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri bersama tamu undangan lainnya, Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah, Sekretaris Jenderal DPP PPNI Mustikasari, Pengurus DPP PPNI lainnya dan DPW PPNI Sulawesi Tenggara.
“Maksud dan tujuan pertemuan ini, sebenarnya yang menjadi diskusi adalah bagaimana program Satu Desa Satu Perawat ini dapat terkomunikasi atau bisa lahir regulasi-regulasi dari Kementerian Dalam Negeri,” ungkap Heryanto, usai mengikuti kegiatan audiensi di Graha PPNI, Jumát malam (16/8).
Ketua DPW PPNI Provinsi Sulawesi Tenggara ini mengatakan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk mengetahui dan mendukung program nasional. Untuk diketahui pada saat ini, Pak Jokowi (Presiden RI) berfokus tentang SDM dan kemudian tentang program stunting yang ada di Kementerian Desa maupun di Kementerian Dalam Negeri.
“Diharapkan keberadaan perawat desa dapat terlegitimasi dengan baik, dapat menjadi prospek atau peluang buat teman-teman perawat desa dapat terkomunikasi dengan Kementerian-kementerian yang tekait,” terang Heryanto, yang juga telah berhasil menerapkan program ‘Satu Desa, Satu Perawat’ di wilayahnya.
Heryanto menginginkan, semoga program ‘Satu Desa, Satu Perawat’ ini bukan hanya menjadi trend di Sulawesi Tenggara, tetapi diharapkan dapat meluas ke daerah lainnya.
“Kita berharap program ini dapat menjadi program nasional dalam rangka mensupport perawat-perawat kita, khususnya di organisasi PPNI untuk menjadi leader atau menjadi salah satu kekuatan dalam rangka mensukseskan program-program tersebut,” pungkasnya. (IR)