ToT Terintegrasi Jawa Barat : Didik Pionir Baru & Aset Yang Perlu Dipertahankan <p> <a href="" class="thickbox" title="" ><img src="" alt="" /> </a> <p style="text-align: justify;">Infokom DPP PPNI - Berbagai upaya memberikan informasi terbaru dalam meningkat pelayanan prima bagi anggota perawat. Diperlukan sarana pelatihan yang di berikan oleh pengurus pusat hingga ke tingkat komisariat dengan bertahap dan berkelanjutan. Untuk itu DPW PPNI Jawa Barat menggelar TOT Terintegrasi bagi pengurus DPW, DPD dan DPK. Kegiatan dilaksanakan di hotel Holiday Inn, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia, 10-11 Maret 2018.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada era globalisasi ini organisasi profesi kesehatan sudah seharusnya turut mengikuti perkembangan yang ada. Dengan cara mengambil kebijakan maupun sistem informasi yang serba online. Melalui edukasi yang lebih intensif kepada pengurus dan anggota akan lebih mudah terealisasi dan mengaplikasikannya kedepan. Sistem yang baru diharapkan informasi maupun kebijakan dari pusat dapat diterima lebih efisien dalam berbagai hal. Salah satunya kemudahan mendapat informasi menjadi penting dalam upaya peningkatan dan penguatan berorganisasi. <span style="mso-spacerun: yes;">    </span><span style="mso-spacerun: yes;">  </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“Kita mengadakan ToT Terintegasi selama dua hari, bertujuan bagaimana teman pengurus dapat berproses dalam aspek hukum, etika, dll terutama keuangan yang belum terpapar selama ini, karena sebelumnya cara manual atau pola lama yang diterapkan. Kehadiran kecanggihan teknologi dalam bidang sistem informasi dari DPP PPNI ini perlu dimanfaatkan dengan sebaiknya. Dengan kebutuhan meningkat, maka DPW perlu memberikan pemahaman pelatihan khusus kepada penggurus. Peserta yang<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>ikut dari 27 kabupaten/kota se Jawa Barat dengan perwakilan masing-masing 5 orang termasuk komisariat, jadi total seluruhnya ada 210 orang,” ucap <em><strong>Wawan Hernawan, S.Kp.</strong></em></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Wawan juga menjelaskan bahwa kegiatan ini perdana dan perlu berkelanjutan. “Ini memang baru awal, mereka yang dilatih akan menjadi pionir untuk melatih para DPK yang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>ada di masing-masing DPK yang ada di kota/kab, nantinya narasumbernya dari DPW. Kedepannya bagaimana bisa terintegrasi dengan DPP berkaitan dengan virtual accountnya, serta mendapat kemudahan fasilitas dari Bank BNI yang telah bekerjasama. DPW juga memberikan kemudahan bagi anggota dengan menggratiskan biaya, bila anggota berkeinginan membuka rekening BNI,” katanya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Lebih lanjut, dia menegaskan pula pemahaman pengurus tentang ada AD/ART masih kurang. Disamping<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>pelatihan, bagaimana DPW nantinya akan menjadwalkan turun kebawah atau road show. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Bertujuan agar mudah dipahami dengan baik peranan dan fungsi dari masing-masing bidang di organisasi PPNI. Dengan berkunjung ke pengurusan PPNI di rumah sakit, lembaga pendidikan termasuk puskesmas.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“Peranan kami kedepannya pula, yaitu memberikan perhatian pelayanan kepada puskemas. Ini penting dilakukan untuk menghilangkan image perawat yang selama ini merasa dianak-tirikan, mereka selalu termarginalkan, karena informasi selama ini tidak sampai ke mereka. Penyebabnya, ketua DPD bukan orang dari puskesmas, yang selalu dominan dari RS ataupun institusi pendidikan, sehingga mereka terasa terisolir.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Pemahaman dan pelatihan ini juga dapat diterima oleh mereka, sehingga perlu memberikan fasilitas terutama di jaman sistem online untuk saat ini, karena mereka bisa mudah mengakses program yang berjalan di pengurusan PPNI,” terangnya. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ketua DPW PPNI Jawa Barat periode 2016-2021 ini mengungkapkan bahwa program dari DPP ini luar biasa dan terobosan baru, kebijakan sistem ini akan ini mempermudah teman pengurus dalam proses berorganisasi. Dikarenakan kemudahaan aksesnya, Lebih efisien untuk mendapatka informasi dari pusat ke bawah, jadi aset ini perlu dipertahankan. Untuk masalah dengan belum adanya kesamaan, karena masih baru, perlu bertahap antara 2-3 bulan kedepan agar berjalan baik penerapannya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Selain itu, Wawan juga memberikan masukan kepada DPP PPNI berkaitan program terbaru ini. Untuk yang akan datang, bagaimana program yang terbaru perlunya informasi tersebut disosialisasikan terlebih dahulu, dari DPP ke DPW, DPD hingga DPK. Dilakukan, supaya tidak kaget menerima informasi yang baru atau perubahan baru,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>jadi akan lebih mudah terkoordinasi dan sinkronisasi.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada kesempatan ini juga DPW PPNI Jawa Barat pada hari pertama, Sabtu (10/3) mengadakan layanan One Day Service (ODS) bekerjasama dengan MTKP Jawa Barat, untuk pembuatan baru dan perpanjangan STR. (Ibrahim Romending). </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p> <p> </p> </p>

ToT Terintegrasi Jawa Barat : Didik Pionir Baru & Aset Yang Perlu Dipertahankan

Infokom DPP PPNI - Berbagai upaya memberikan informasi terbaru dalam meningkat pelayanan prima bagi anggota perawat. Diperlukan sarana pelatihan yang di berikan oleh pengurus pusat hingga ke tingkat komisariat dengan bertahap dan berkelanjutan. Untuk itu DPW PPNI Jawa Barat menggelar TOT Terintegrasi bagi pengurus DPW, DPD dan DPK. Kegiatan dilaksanakan di hotel Holiday Inn, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia, 10-11 Maret 2018.

Pada era globalisasi ini organisasi profesi kesehatan sudah seharusnya turut mengikuti perkembangan yang ada. Dengan cara mengambil kebijakan maupun sistem informasi yang serba online. Melalui edukasi yang lebih intensif kepada pengurus dan anggota akan lebih mudah terealisasi dan mengaplikasikannya kedepan. Sistem yang baru diharapkan informasi maupun kebijakan dari pusat dapat diterima lebih efisien dalam berbagai hal. Salah satunya kemudahan mendapat informasi menjadi penting dalam upaya peningkatan dan penguatan berorganisasi.       

“Kita mengadakan ToT Terintegasi selama dua hari, bertujuan bagaimana teman pengurus dapat berproses dalam aspek hukum, etika, dll terutama keuangan yang belum terpapar selama ini, karena sebelumnya cara manual atau pola lama yang diterapkan. Kehadiran kecanggihan teknologi dalam bidang sistem informasi dari DPP PPNI ini perlu dimanfaatkan dengan sebaiknya. Dengan kebutuhan meningkat, maka DPW perlu memberikan pemahaman pelatihan khusus kepada penggurus. Peserta yang  ikut dari 27 kabupaten/kota se Jawa Barat dengan perwakilan masing-masing 5 orang termasuk komisariat, jadi total seluruhnya ada 210 orang,” ucap Wawan Hernawan, S.Kp.

Wawan juga menjelaskan bahwa kegiatan ini perdana dan perlu berkelanjutan. “Ini memang baru awal, mereka yang dilatih akan menjadi pionir untuk melatih para DPK yang ada di masing-masing DPK yang ada di kota/kab, nantinya narasumbernya dari DPW. Kedepannya bagaimana bisa terintegrasi dengan DPP berkaitan dengan virtual accountnya, serta mendapat kemudahan fasilitas dari Bank BNI yang telah bekerjasama. DPW juga memberikan kemudahan bagi anggota dengan menggratiskan biaya, bila anggota berkeinginan membuka rekening BNI,” katanya.

Lebih lanjut, dia menegaskan pula pemahaman pengurus tentang ada AD/ART masih kurang. Disamping  pelatihan, bagaimana DPW nantinya akan menjadwalkan turun kebawah atau road show.  Bertujuan agar mudah dipahami dengan baik peranan dan fungsi dari masing-masing bidang di organisasi PPNI. Dengan berkunjung ke pengurusan PPNI di rumah sakit, lembaga pendidikan termasuk puskesmas.

“Peranan kami kedepannya pula, yaitu memberikan perhatian pelayanan kepada puskemas. Ini penting dilakukan untuk menghilangkan image perawat yang selama ini merasa dianak-tirikan, mereka selalu termarginalkan, karena informasi selama ini tidak sampai ke mereka. Penyebabnya, ketua DPD bukan orang dari puskesmas, yang selalu dominan dari RS ataupun institusi pendidikan, sehingga mereka terasa terisolir. Pemahaman dan pelatihan ini juga dapat diterima oleh mereka, sehingga perlu memberikan fasilitas terutama di jaman sistem online untuk saat ini, karena mereka bisa mudah mengakses program yang berjalan di pengurusan PPNI,” terangnya.  

Ketua DPW PPNI Jawa Barat periode 2016-2021 ini mengungkapkan bahwa program dari DPP ini luar biasa dan terobosan baru, kebijakan sistem ini akan ini mempermudah teman pengurus dalam proses berorganisasi. Dikarenakan kemudahaan aksesnya, Lebih efisien untuk mendapatka informasi dari pusat ke bawah, jadi aset ini perlu dipertahankan. Untuk masalah dengan belum adanya kesamaan, karena masih baru, perlu bertahap antara 2-3 bulan kedepan agar berjalan baik penerapannya.

Selain itu, Wawan juga memberikan masukan kepada DPP PPNI berkaitan program terbaru ini. Untuk yang akan datang, bagaimana program yang terbaru perlunya informasi tersebut disosialisasikan terlebih dahulu, dari DPP ke DPW, DPD hingga DPK. Dilakukan, supaya tidak kaget menerima informasi yang baru atau perubahan baru, jadi akan lebih mudah terkoordinasi dan sinkronisasi.

Pada kesempatan ini juga DPW PPNI Jawa Barat pada hari pertama, Sabtu (10/3) mengadakan layanan One Day Service (ODS) bekerjasama dengan MTKP Jawa Barat, untuk pembuatan baru dan perpanjangan STR. (Ibrahim Romending).