Infokom DPP PPNI - Himpunan Perawat Kamar Bedah Indonesia (HIPKABI) merupakan organisasi profesi yang menghimpun para perawat kamar bedah Indonesia.
Perawat kamar bedah ini bertugas khusus untuk membantu para dokter bedah. Disamping itu, perawat ini mempunyai keterampilan khusus dalam membantu dokter bedah.
Perawat Kamar Bedah dalam melaksanakan tugasnya sering berhubungan dengan pasien yang terlibat dalam kasus criminal baik sebagai korban maupun sebagai pelaku, pada kasus kriminal seringkali ditemukan barang bukti yang masih tertanan pada tubuh pasien.
Untuk hal ini, diperlukan tindakan operasi untuk mengeluarkan barang bukti tesebut yang nantinya akan digunakan dalam persidangan, tentunya perawat yang terlibat dalam operasi mempunyai peran yang penting dalam penanganan pasien maupun barang bukti yang telah dikeluarkan.
Dalam rangka Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) XVIII, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan Perawat Kamar Bedah khususnya dan keperawatan Perioperatif pada umumnya, maka Pengurus Pusat dan Pengurus Wilayah HIPKABI Sulawesi Selatan menggelar Symposium dengan tema “Safe Surgery Safe Evidence“.
Kegiatan yang mendapatkan apresisi dari peserta yang berasal dari berbagai daerah ini berlangsung di Claro Hotel Makassar, 5-7 Juli 2019.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Ketum DPP PPNI yang diwakili Ns. Abdul Rakhmat, S.Kep, M.Kes selaku Ketua Dept Organisasi dan Kaderisasi DPP PPNI sekaligus Ketua DPW PPNI Sulawesi Selatan.
Sebelumnya, telah dilaksanakan kegiatan Pra symposium : Hands On Basic Surgery (ESU, Posisi di meja operasi, benang bedah, perawatan instrumen, pengendalian infeksi) pada tanggal 5 juli 2019.
Pada kesempatan ini, panitia pelaksana menghadirkan pembicara berkompeten, diantaranya : Dr Gatot Lorence Sp.PA-K, FESC menyampaikan materi Konsep Barang Bukti Forensik dan Penanganan., Akemat, SKp, MKes materi Dampak Psikologis Pasien dan Keluarga dengan Trauma Injury., Ns. Antoneta Paliama, SKp.Sp.KV materi Pencegahaan Infeksi Pada Pasien Trauma Injury., dan materi Manajemen Implant Di Kamar Operasi (SNARS ed 1) disampaikan oleh dr. Henry Boyke Sitompul, SpB., FICS.
Perawat Kamar Bedah dalam melaksanakan tugasnya sering berhubungan dengan pasien yang terlibat dalam kasus criminal baik sebagai korban maupun sebagai pelaku. Pada kasus kriminal seringkali ditemukan barang bukti yang masih tertanan pada tubuh pasien sehingga diperlukan tindakan operasi untuk mengeluarkan barang bukti tesebut yang nantinya akan digunakan dalam persidangan.
Tentunya perawat yang terlibat dalam operasi mempunyai peran yang penting dalam penanganan pasien maupun barang bukti yang telah dikeluarkan.
Setelah pelaksanaan Symposium, melalui pesan tertulisnya, Selasa (9/7/2019), Ns Suatmaji, S.Kep menyampaikan bahwa kegiatan PIT kali ini akan memberikan kesempatan kepada peserta untuk meningkatkan pengetahuan tentang peran perawat dalam penanganan pasien dengan trauma criminal serta penangan barang bukti, sehingga menjadi barang bukti yang dapat dipergunakan dalam pengadilan disamping meningkatkan keterampilan dalam hal pembedahan.
Ketua Umum PP HIPKABI ini mengapresiasi yang setinggi-tingginya kepada PW HIPKABI Sulawesi Selatan yang telah sukses menyelenggarakan PIT 2019, sekaligus ia sampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh peserta PIT 2019 atas partisipasinya dalam kegiatan ini.
Tak lupa, Suatmaji menyampaikan pula ucapan terima kasih kepada Ketua Umum DPP PPNI, Ketua DPW PPNI Sulawesi Selatan, Ketua DPD PPNI Makasar yang telah mendukung terlaksanaanya PIT HIPKABI ke 18 di Makasar dan kepada pihak sponsor. (IR)
Sumber : Ketua Umum PP HIPKABI
HIPKABI Sukses Gelar PIT Ke 18 Di Makassar
Infokom DPP PPNI - Himpunan Perawat Kamar Bedah Indonesia (HIPKABI) merupakan organisasi profesi yang menghimpun para perawat kamar bedah Indonesia.
Perawat kamar bedah ini bertugas khusus untuk membantu para dokter bedah. Disamping itu, perawat ini mempunyai keterampilan khusus dalam membantu dokter bedah.
Perawat Kamar Bedah dalam melaksanakan tugasnya sering berhubungan dengan pasien yang terlibat dalam kasus criminal baik sebagai korban maupun sebagai pelaku, pada kasus kriminal seringkali ditemukan barang bukti yang masih tertanan pada tubuh pasien.
Untuk hal ini, diperlukan tindakan operasi untuk mengeluarkan barang bukti tesebut yang nantinya akan digunakan dalam persidangan, tentunya perawat yang terlibat dalam operasi mempunyai peran yang penting dalam penanganan pasien maupun barang bukti yang telah dikeluarkan.
Dalam rangka Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) XVIII, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan Perawat Kamar Bedah khususnya dan keperawatan Perioperatif pada umumnya, maka Pengurus Pusat dan Pengurus Wilayah HIPKABI Sulawesi Selatan menggelar Symposium dengan tema “Safe Surgery Safe Evidence“.
Kegiatan yang mendapatkan apresisi dari peserta yang berasal dari berbagai daerah ini berlangsung di Claro Hotel Makassar, 5-7 Juli 2019.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Ketum DPP PPNI yang diwakili Ns. Abdul Rakhmat, S.Kep, M.Kes selaku Ketua Dept Organisasi dan Kaderisasi DPP PPNI sekaligus Ketua DPW PPNI Sulawesi Selatan.
Sebelumnya, telah dilaksanakan kegiatan Pra symposium : Hands On Basic Surgery (ESU, Posisi di meja operasi, benang bedah, perawatan instrumen, pengendalian infeksi) pada tanggal 5 juli 2019.
Pada kesempatan ini, panitia pelaksana menghadirkan pembicara berkompeten, diantaranya : Dr Gatot Lorence Sp.PA-K, FESC menyampaikan materi Konsep Barang Bukti Forensik dan Penanganan., Akemat, SKp, MKes materi Dampak Psikologis Pasien dan Keluarga dengan Trauma Injury., Ns. Antoneta Paliama, SKp.Sp.KV materi Pencegahaan Infeksi Pada Pasien Trauma Injury., dan materi Manajemen Implant Di Kamar Operasi (SNARS ed 1) disampaikan oleh dr. Henry Boyke Sitompul, SpB., FICS.
Perawat Kamar Bedah dalam melaksanakan tugasnya sering berhubungan dengan pasien yang terlibat dalam kasus criminal baik sebagai korban maupun sebagai pelaku. Pada kasus kriminal seringkali ditemukan barang bukti yang masih tertanan pada tubuh pasien sehingga diperlukan tindakan operasi untuk mengeluarkan barang bukti tesebut yang nantinya akan digunakan dalam persidangan.
Tentunya perawat yang terlibat dalam operasi mempunyai peran yang penting dalam penanganan pasien maupun barang bukti yang telah dikeluarkan.
Setelah pelaksanaan Symposium, melalui pesan tertulisnya, Selasa (9/7/2019), Ns Suatmaji, S.Kep menyampaikan bahwa kegiatan PIT kali ini akan memberikan kesempatan kepada peserta untuk meningkatkan pengetahuan tentang peran perawat dalam penanganan pasien dengan trauma criminal serta penangan barang bukti, sehingga menjadi barang bukti yang dapat dipergunakan dalam pengadilan disamping meningkatkan keterampilan dalam hal pembedahan.
Ketua Umum PP HIPKABI ini mengapresiasi yang setinggi-tingginya kepada PW HIPKABI Sulawesi Selatan yang telah sukses menyelenggarakan PIT 2019, sekaligus ia sampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh peserta PIT 2019 atas partisipasinya dalam kegiatan ini.
Tak lupa, Suatmaji menyampaikan pula ucapan terima kasih kepada Ketua Umum DPP PPNI, Ketua DPW PPNI Sulawesi Selatan, Ketua DPD PPNI Makasar yang telah mendukung terlaksanaanya PIT HIPKABI ke 18 di Makasar dan kepada pihak sponsor. (IR)
Sumber : Ketua Umum PP HIPKABI