Infokom DPP PPNI - Organisasi profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dalam UU Keperawatan No. 38 tahun 2014 memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, martabat maupun etika profesi perawat di Indonesia.
Salah satunya, PPNI berkewajiban untuk menyusun standar-standar yang meliputi standar kompetensi, standar asuhan keperawatan, dan standar kinerja profesional.
Dalam standar asuhan keperawatan dibutuhkan Standar Diagnosa Keperawatan. Pada tanggal 29 Desember 2016, PPNI telah menerbitkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI). Sebenarnya Standar Diagnosis ini merupakan program yang sudah lama dinanti oleh seluruh perawat di Indonesia, yang sebelumnya mengacu pada NANDA, ICNP-DC, CCC, dan lain-lain.
Diagnosa keperawatan telah diterapkan di berbagai rumah sakit, puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya, namun pengetahuan perawat terkait indikator - indikator diagnostik untuk penegakan diagnosisi masih perlu ditingkatkan agar penegakan dapat dilakukan secara tepat dan terstandarisasi.
Selain itu, proses penegakan diagnosisi tidak dianggap sulit dan perlunya keseragaman agar nantinya dapat disesuaikan dalam proses asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien.
Berkaitan persamaan persepsi mengenai Standar Diagnosis Indonesia, PPNI juga telah membuat persamaan persepsi tentang Standar Intervensi (SIKI) dan Standar Luaran (SLKI) asuhan keperawatan di Indonesia.
Dalam upaya mengoptimalkan asuhan keperawatan dan memberikan edukasi kepada perawat, mahasiswa keperawatan maupun praktisi atau pihak terkait yang terlibat dalam asuhan keperawatan, maka Dewan Pengurus Daerah (DPD) PPNI Kota Kediri bersama DPD PPNI Kabupaten Kediri menggelar seminar dan workshop nasional sekaligus kegiatan Halal Bihalal 1430 H.
Seminar dan workshop nasional mengenai Penerapan SDKI, SLKI & SIKI Dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan berlangsung di Auditorium IIK Bhakti Wiyata Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (30/6/2019).
Dikesempatan ini, panitia pelaksana menghadirkan pembicara berkompeten, diantaranya : Dinarti, S.Kp., MAP (Diklat DPP PPNI) dan Ns. Dally Rahman, M.Kep.,Sp.Kep.MB (Tim Penyusun Buku SDKI PPNI).
Adapun tujuan umum dari kegiatan ini untuk menjadikan acuan dalam menegakkan diagnosis keperawatan, intervensi dan luaran asuhan keperawatan, meningkatkan otonomi perawat, memudahkan komunikasi intraprofesional, meningkatkan kualitas mutu asuhan keperawatan, mendukung pelayanan kesehatan yang efektif dan efesien, serta mengukur beban kerja dan reward perawat.
Sementara tujuan khususnya diharapkan a. Perawat mampu mengunakan SDKI dan mengetahui penenggunaannya sesuai kebutuhan., b. Perawat mampu menggunakan SIKI yang sesuai dengan diagnosis yang telah ditentukan sebelumnya., c. Perawat mampu mengevaluasi dengan menentukan luaran yang akan dicapai sesuai dengan intervensi yang dilakukan.
Kegiatan seminar dan workshop ini mendapat dukungan dan arahan dari Erwanto, AMK., SKM selaku Ketua DPD PPNI Kota Kediri dan Dr. Wahyu Sri Astutik, S.Kp., M.Kes selaku Ketua DPD PPNI Kabupaten Bekasi.
Kesuksesan pelaksanaan kegiatan ini berkat kerjasama dari kedua pengurus DPD PPNI tersebut & koordinasi dari Sucipto, S.Kep., Ns., M.Kes yang dipercaya sebagai ketua panitia.
Berdasarkan pesan tertulisnya, Rabu (3/7/2019), Dr. Wahyu Sri Astutik, S.Kp., M.Kes, setelah berakhirnya kegiatan, ia berharap agar semua perawat mampu mengaplikasikan SDKI, SLKI dan SIKI pada tatanan pelayanan keperawatan secara profesional sehingga profesi keperawatan dapat mempertanggungjawabkan asuhan keperawatan, sehingga profesi pemberi pelayanan (dokter, perawat, ahli gizi dan apoteker) dapat mempertimbangkan hasil karya asuhan keperawatan.
Selain itu, Ketua DPD PPNI Kab Kediri ini mengharapkan pula kepada perawat agar dapat menulis sesuai SDKI, SLKI dan SIKI, perawat dapat berperan aktif menghadapi akreditasi, dan adanya sinergitas dalam penulisan serta persepsi antara pelayanan dan pendidikan. (IR)
Sumber : Ketua DPD PPNI Kab Kediri
PPNI Kota & Kab Kediri Sukses Gelar Seminar Dan Workshop Nasional
Infokom DPP PPNI - Organisasi profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dalam UU Keperawatan No. 38 tahun 2014 memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, martabat maupun etika profesi perawat di Indonesia.
Salah satunya, PPNI berkewajiban untuk menyusun standar-standar yang meliputi standar kompetensi, standar asuhan keperawatan, dan standar kinerja profesional.
Dalam standar asuhan keperawatan dibutuhkan Standar Diagnosa Keperawatan. Pada tanggal 29 Desember 2016, PPNI telah menerbitkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI). Sebenarnya Standar Diagnosis ini merupakan program yang sudah lama dinanti oleh seluruh perawat di Indonesia, yang sebelumnya mengacu pada NANDA, ICNP-DC, CCC, dan lain-lain.
Diagnosa keperawatan telah diterapkan di berbagai rumah sakit, puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya, namun pengetahuan perawat terkait indikator - indikator diagnostik untuk penegakan diagnosisi masih perlu ditingkatkan agar penegakan dapat dilakukan secara tepat dan terstandarisasi.
Selain itu, proses penegakan diagnosisi tidak dianggap sulit dan perlunya keseragaman agar nantinya dapat disesuaikan dalam proses asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien.
Berkaitan persamaan persepsi mengenai Standar Diagnosis Indonesia, PPNI juga telah membuat persamaan persepsi tentang Standar Intervensi (SIKI) dan Standar Luaran (SLKI) asuhan keperawatan di Indonesia.
Dalam upaya mengoptimalkan asuhan keperawatan dan memberikan edukasi kepada perawat, mahasiswa keperawatan maupun praktisi atau pihak terkait yang terlibat dalam asuhan keperawatan, maka Dewan Pengurus Daerah (DPD) PPNI Kota Kediri bersama DPD PPNI Kabupaten Kediri menggelar seminar dan workshop nasional sekaligus kegiatan Halal Bihalal 1430 H.
Seminar dan workshop nasional mengenai Penerapan SDKI, SLKI & SIKI Dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan berlangsung di Auditorium IIK Bhakti Wiyata Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (30/6/2019).
Dikesempatan ini, panitia pelaksana menghadirkan pembicara berkompeten, diantaranya : Dinarti, S.Kp., MAP (Diklat DPP PPNI) dan Ns. Dally Rahman, M.Kep.,Sp.Kep.MB (Tim Penyusun Buku SDKI PPNI).
Adapun tujuan umum dari kegiatan ini untuk menjadikan acuan dalam menegakkan diagnosis keperawatan, intervensi dan luaran asuhan keperawatan, meningkatkan otonomi perawat, memudahkan komunikasi intraprofesional, meningkatkan kualitas mutu asuhan keperawatan, mendukung pelayanan kesehatan yang efektif dan efesien, serta mengukur beban kerja dan reward perawat.
Sementara tujuan khususnya diharapkan a. Perawat mampu mengunakan SDKI dan mengetahui penenggunaannya sesuai kebutuhan., b. Perawat mampu menggunakan SIKI yang sesuai dengan diagnosis yang telah ditentukan sebelumnya., c. Perawat mampu mengevaluasi dengan menentukan luaran yang akan dicapai sesuai dengan intervensi yang dilakukan.
Kegiatan seminar dan workshop ini mendapat dukungan dan arahan dari Erwanto, AMK., SKM selaku Ketua DPD PPNI Kota Kediri dan Dr. Wahyu Sri Astutik, S.Kp., M.Kes selaku Ketua DPD PPNI Kabupaten Bekasi.
Kesuksesan pelaksanaan kegiatan ini berkat kerjasama dari kedua pengurus DPD PPNI tersebut & koordinasi dari Sucipto, S.Kep., Ns., M.Kes yang dipercaya sebagai ketua panitia.
Berdasarkan pesan tertulisnya, Rabu (3/7/2019), Dr. Wahyu Sri Astutik, S.Kp., M.Kes, setelah berakhirnya kegiatan, ia berharap agar semua perawat mampu mengaplikasikan SDKI, SLKI dan SIKI pada tatanan pelayanan keperawatan secara profesional sehingga profesi keperawatan dapat mempertanggungjawabkan asuhan keperawatan, sehingga profesi pemberi pelayanan (dokter, perawat, ahli gizi dan apoteker) dapat mempertimbangkan hasil karya asuhan keperawatan.
Selain itu, Ketua DPD PPNI Kab Kediri ini mengharapkan pula kepada perawat agar dapat menulis sesuai SDKI, SLKI dan SIKI, perawat dapat berperan aktif menghadapi akreditasi, dan adanya sinergitas dalam penulisan serta persepsi antara pelayanan dan pendidikan. (IR)
Sumber : Ketua DPD PPNI Kab Kediri