Infokom DPP PPNI - Pengurus Provinsi DKI Jakarta Ikatan Ners Kardiovaskuler Indonesia (INKAVIN) telah dilantik Kepengurusan oleh Pengurus Pusat INKAVIN, sekaligus menggelar kegiatan Seminar Keperawatan Kardiovaskuler di Auditorium RS Jantung Jakarta, Sabtu (29/6/2019).
Acara pelantikan diawali dengan pembacaan SK Pengurus Provinsi DKI Jakarta Ikatan Ners Kardiovaskular Indonesia oleh Ns. Ii Ismail, S.Kep selaku Sekretaris PP INKAVIN, usai prosesi pengucapan janji, dilanjutkan dengan penandatanganan naskah berita acara pelantikan oleh Ketua INKAVIN DKI Jakarta dan para saksi, serta penyematan PIN INKAVIN.
Usai pelantikan, Ketua Pengurus Pusat INKAVIN Lulu Lusyana, S.Kp memberikan sambutannya berkaitan dengan perkembangan INKAVIN dan peran serta INKAVIN di masyarakat, OP dan pemerintah.
Sebelumnya, Mira Rosmiatin, S.Kp, Sp.Kep.MB sebagai Ketua INKAVIN DKI Jakarta turut juga memberikan kata sambutan, termasuk Ns Ariyanto, S.Kep selaku Ketua Panitia Seminar Keperawatan Kardiovaskuler.
Dikesempatan ini panitia menghadirkan narasumber berkompeten, diantaranya : Ns. Jajang Rahmat, S.Kep, M.Kep, Sp.Kom selalu Ketua DPW PPNI DKI Jakarta menyampaikan materi Kebijakan PPNI dalam Meningkatkan Peran Perawat Kardiovaskuler untuk Meningkatkan Derajat Kesehatan Keluarga, dr. Endang Sri Wahyuningsih, MKM materi Kebijakan Pemerintah terkait Integritas Pelayanan Kegawatdaruratan Kardiovaskuler.
dr. Wishnu Aditya, Sp.JP menyampaikan materi Tatalaksana Sindroma Koroner Akut., Ns. Ariyanto, S.Kep materi Interpretasi EKG pada Sindroma Koroner Akut sedangkan materi Peran Perawat dalam Program Preventif Penyakit Jantung Koroner disampaikan oleh Susana Luida H, SKp.
“Hari ini adalah acara pelantikan kepengurusan dari INKAVIN DKI Jakarta bersamaan dengan diadakannya seminar keperawatan kardiovaskuler. INKAVIN DKI Jakarta merupakan perpanjangan tangan dari INKAVIN Pusat. Keberadaannya sebagai upaya untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara optimal akan pelayanan kardiovaskuler dan juga untuk keperawatan sendiri yaitu untuk meningkatkan profesionalisme keperawatan dibidang kardiovaskuler Indonesia serta terbinanya hubungan kerjasama antara Ners kardiovaskuler baik di Nasional maupun Internasional khususnya juga di wilayah DKI Jakarta,” ungkap Mira Rosmiatin, S.Kp, Sp.Kep.MB disela-sela kegiatan Sabtu (29/6/2019).
Ketua Pengurus Provinsi DKI Jakarta Ikatan Ners Kardiovaskular Indonesia (INKAVIN) DKI Jakarta ini mengatakan bahwa peserta dari seminar keperawatan berasal dari mahasiswa keperawatan, perawat yang sudah bekerja baik di RS Swasta, RS Pemerintah dan bahkan dari RS di luar daerah wilayah Jakarta.
“Sebenarnya harapan terhadap peserta, agar kedepannya, mereka lebih paham lagi tentang jantung karena kita memberikan pemahaman tentang “CERDIK”, artinya cerdik dalam bidang kardiovaskuler. CERDIK itu artinya C : Cek kesehatan secara berkala, E : Enyahkan asap rokok, R : Rajin aktivitas fisik, D : Diet sehat dengan kalori seimbang, I : Istirahat cukup, dan K : Kelola stress,” katanya.
Diterangkannya, dengan ‘’CERDIK”nya di bidang kardiovaskuler ini masyarakat akan bebas dari penyakit jantung koroner. Perlu diketahui bahwa orang tiba-tiba meninggal padahal tadinya sehat-sehat saja. Jika mengetahui preventif atau pencegahaannya akan dapat dihindari.
“Kepada pengurus yang telah dilantik, dikarenakan ini organisasi no profit, diharapkan teman-teman bekerja lebih ikhlas, penuh dedikasi, karena kita tahu teman-teman orang sibuk maka diharapkan partisipasi aktif dari teman-teman pengurus, demi tercapainya niat awal kita untuk memajukan profesi keperawatan khususnya dalam bidang kardiovaskuler, tutup Mira Rosmiatin.
Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) bahwa penyakit kardiovaskular atau Cardiovascular disease adalah penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah.
Penyakit ini merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia, sementara 60 % dari seluruh penyebab kematian penyakit jantung adalah penyakit jantung iskemik dan sedikitnya 17,5 juta atau setara dengan 30,0 % kematian di seluruh dunia disebabkan oleh penyakit jantung. Data World Health Organization (WHO) tahun 2012 menunjukkan 17,5 juta oraLebih dari 3/4 kematian akibat penyakit
Adapun Survei Sample Regristration System (SRS) pada 2014 di Indonesia menunjukkan bahwa Penyakit Jantung Koroner (PJK) menjadi penyebab kematian tertinggi pada semua umur setelah stroke.
Sementara perubahan gaya hidup masyarakat menjadi salah satu penyebab terjadinya pergeseran pola penyakit, termasuk Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti Penyakit Jantung Koroner yang menduduki peringkat tertinggi.
Untuk itulah Kementerian Kesehatan RI secara khusus mengingatkan masyarakat untuk menjaga kesehatan melalui gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) demi mewujudkan Indonesia Sehat.
Tentunya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan perilaku CERDIK adalah langkah preventif yang dibuat agar masyarakat yang masih sehat dan bugar dapat terhindar dari berbagai penyakit tidak menular. (IR)
Pengurus INKAVIN DKI Jakarta Telah Dilantik & Seminar Keperawatan Kardiovaskuler
Infokom DPP PPNI - Pengurus Provinsi DKI Jakarta Ikatan Ners Kardiovaskuler Indonesia (INKAVIN) telah dilantik Kepengurusan oleh Pengurus Pusat INKAVIN, sekaligus menggelar kegiatan Seminar Keperawatan Kardiovaskuler di Auditorium RS Jantung Jakarta, Sabtu (29/6/2019).
Acara pelantikan diawali dengan pembacaan SK Pengurus Provinsi DKI Jakarta Ikatan Ners Kardiovaskular Indonesia oleh Ns. Ii Ismail, S.Kep selaku Sekretaris PP INKAVIN, usai prosesi pengucapan janji, dilanjutkan dengan penandatanganan naskah berita acara pelantikan oleh Ketua INKAVIN DKI Jakarta dan para saksi, serta penyematan PIN INKAVIN.
Usai pelantikan, Ketua Pengurus Pusat INKAVIN Lulu Lusyana, S.Kp memberikan sambutannya berkaitan dengan perkembangan INKAVIN dan peran serta INKAVIN di masyarakat, OP dan pemerintah.
Sebelumnya, Mira Rosmiatin, S.Kp, Sp.Kep.MB sebagai Ketua INKAVIN DKI Jakarta turut juga memberikan kata sambutan, termasuk Ns Ariyanto, S.Kep selaku Ketua Panitia Seminar Keperawatan Kardiovaskuler.
Dikesempatan ini panitia menghadirkan narasumber berkompeten, diantaranya : Ns. Jajang Rahmat, S.Kep, M.Kep, Sp.Kom selalu Ketua DPW PPNI DKI Jakarta menyampaikan materi Kebijakan PPNI dalam Meningkatkan Peran Perawat Kardiovaskuler untuk Meningkatkan Derajat Kesehatan Keluarga, dr. Endang Sri Wahyuningsih, MKM materi Kebijakan Pemerintah terkait Integritas Pelayanan Kegawatdaruratan Kardiovaskuler.
dr. Wishnu Aditya, Sp.JP menyampaikan materi Tatalaksana Sindroma Koroner Akut., Ns. Ariyanto, S.Kep materi Interpretasi EKG pada Sindroma Koroner Akut sedangkan materi Peran Perawat dalam Program Preventif Penyakit Jantung Koroner disampaikan oleh Susana Luida H, SKp.
“Hari ini adalah acara pelantikan kepengurusan dari INKAVIN DKI Jakarta bersamaan dengan diadakannya seminar keperawatan kardiovaskuler. INKAVIN DKI Jakarta merupakan perpanjangan tangan dari INKAVIN Pusat. Keberadaannya sebagai upaya untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara optimal akan pelayanan kardiovaskuler dan juga untuk keperawatan sendiri yaitu untuk meningkatkan profesionalisme keperawatan dibidang kardiovaskuler Indonesia serta terbinanya hubungan kerjasama antara Ners kardiovaskuler baik di Nasional maupun Internasional khususnya juga di wilayah DKI Jakarta,” ungkap Mira Rosmiatin, S.Kp, Sp.Kep.MB disela-sela kegiatan Sabtu (29/6/2019).
Ketua Pengurus Provinsi DKI Jakarta Ikatan Ners Kardiovaskular Indonesia (INKAVIN) DKI Jakarta ini mengatakan bahwa peserta dari seminar keperawatan berasal dari mahasiswa keperawatan, perawat yang sudah bekerja baik di RS Swasta, RS Pemerintah dan bahkan dari RS di luar daerah wilayah Jakarta.
“Sebenarnya harapan terhadap peserta, agar kedepannya, mereka lebih paham lagi tentang jantung karena kita memberikan pemahaman tentang “CERDIK”, artinya cerdik dalam bidang kardiovaskuler. CERDIK itu artinya C : Cek kesehatan secara berkala, E : Enyahkan asap rokok, R : Rajin aktivitas fisik, D : Diet sehat dengan kalori seimbang, I : Istirahat cukup, dan K : Kelola stress,” katanya.
Diterangkannya, dengan ‘’CERDIK”nya di bidang kardiovaskuler ini masyarakat akan bebas dari penyakit jantung koroner. Perlu diketahui bahwa orang tiba-tiba meninggal padahal tadinya sehat-sehat saja. Jika mengetahui preventif atau pencegahaannya akan dapat dihindari.
“Kepada pengurus yang telah dilantik, dikarenakan ini organisasi no profit, diharapkan teman-teman bekerja lebih ikhlas, penuh dedikasi, karena kita tahu teman-teman orang sibuk maka diharapkan partisipasi aktif dari teman-teman pengurus, demi tercapainya niat awal kita untuk memajukan profesi keperawatan khususnya dalam bidang kardiovaskuler, tutup Mira Rosmiatin.
Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) bahwa penyakit kardiovaskular atau Cardiovascular disease adalah penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah.
Penyakit ini merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia, sementara 60 % dari seluruh penyebab kematian penyakit jantung adalah penyakit jantung iskemik dan sedikitnya 17,5 juta atau setara dengan 30,0 % kematian di seluruh dunia disebabkan oleh penyakit jantung. Data World Health Organization (WHO) tahun 2012 menunjukkan 17,5 juta oraLebih dari 3/4 kematian akibat penyakit
Adapun Survei Sample Regristration System (SRS) pada 2014 di Indonesia menunjukkan bahwa Penyakit Jantung Koroner (PJK) menjadi penyebab kematian tertinggi pada semua umur setelah stroke.
Sementara perubahan gaya hidup masyarakat menjadi salah satu penyebab terjadinya pergeseran pola penyakit, termasuk Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti Penyakit Jantung Koroner yang menduduki peringkat tertinggi.
Untuk itulah Kementerian Kesehatan RI secara khusus mengingatkan masyarakat untuk menjaga kesehatan melalui gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) demi mewujudkan Indonesia Sehat.
Tentunya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan perilaku CERDIK adalah langkah preventif yang dibuat agar masyarakat yang masih sehat dan bugar dapat terhindar dari berbagai penyakit tidak menular. (IR)