Infokom DPP PPNI - Penyebab meninggalnya perawat Patra Marinna Jauhari menjadi perhatian bersama bagi pihak terkait bersama pemerintah agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.
Atas kejadian ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI turut berduka cita atas meninggalnya perawat yang bertugas di Kampung Oya, Distrik Naikere, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Tentunya kejadian tersebut menjadi bahan evaluasi pemerintah dan lintas sektor.
Almarhum meninggal diduga karena terserang malaria selama 2 hingga 3 minggu. Dalam hal ini, Sekretaris Jenderal Kemenkes drg. Oscar Primadi, MPH menyampaikan rasa duka tersebut mewakili pemerintah pusat dan daerah.
“Kami dari Kemenkes merasa berduka dan prihatin atas kejadian ini. Kita harapkan ke depan tidak terjadi kembali,” ungkap Sekjen Oscar di salah satu stasiun TV nasional, Selasa (25/6/2019) di Jakarta.
Sekjen Oscar mengatakan persoalan ini harus dilihat secara holistik, yakni bagaimana semua pihak lintas sektor ikut berperan. Dari kejadian ini semangat kolaborasi lintas sektor harus diperkuat seperti pada tatanan pengawasan dan pembinaan.
“Begitu juga upaya taktis seperti pembinaan wilayah, dari Kemenkes punya tim tersendiri untuk membina wilayah yang tersebar di Indonesia. Pembinan wilayah dari Kemenkes itu dibagi di bawah koordinasi eselon 1. Tugasnya mengawal, memastikan keamanan kebutuhan bidang kesehatan, termasuk konteks mengevaluasi persoalan sumber daya manusia, termasuk program kesehatan,” kata drg. Oscar.
Dalam kolaborasi bersama, tambah drg. Oscar, harus melakukan penguatan dari level kabupaten, pusat, juga lintas sektor. Termasuk kalau di daerah ada aparat keamanan, dan bagaimana penguatan infrastruktur agar kesehatan masyarakat dapat terbangun dengan baik.
“Langkah ke depan adalah bagaimana kita memberikan penguatan dalam penempatan tenaga kesehatan di wilayah. Sudah ada skema dimana kita melakukan upaya perencanaan, pendayagunaan, evaluasi. Sekali lagi kita (pemerintah lintas sektor) bersama-sama bahwa ini tidak hanya Kemenkes tapi harus bersama-sama,” ucapnya.
Drg. Oscar juga menekankan harus dilakukan upaya peningkatan yang signifikan secara intens dengan semangat kolaborasi. Bukan hanya persoalan ketidakadaan tenaga kesehatan tapi juga memetakan bagaimana kondisi geografis, kondisi infrastruktur di daerah setempat termasuk persoalan informasi dan komunikasi. (IR)
Sumber : Berita dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kemenkes RI
Kemenkes RI Turut Berduka Cita Atas Meninggalnya Perawat Patra Marinna Jauhari
Infokom DPP PPNI - Penyebab meninggalnya perawat Patra Marinna Jauhari menjadi perhatian bersama bagi pihak terkait bersama pemerintah agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.
Atas kejadian ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI turut berduka cita atas meninggalnya perawat yang bertugas di Kampung Oya, Distrik Naikere, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Tentunya kejadian tersebut menjadi bahan evaluasi pemerintah dan lintas sektor.
Almarhum meninggal diduga karena terserang malaria selama 2 hingga 3 minggu. Dalam hal ini, Sekretaris Jenderal Kemenkes drg. Oscar Primadi, MPH menyampaikan rasa duka tersebut mewakili pemerintah pusat dan daerah.
“Kami dari Kemenkes merasa berduka dan prihatin atas kejadian ini. Kita harapkan ke depan tidak terjadi kembali,” ungkap Sekjen Oscar di salah satu stasiun TV nasional, Selasa (25/6/2019) di Jakarta.
Sekjen Oscar mengatakan persoalan ini harus dilihat secara holistik, yakni bagaimana semua pihak lintas sektor ikut berperan. Dari kejadian ini semangat kolaborasi lintas sektor harus diperkuat seperti pada tatanan pengawasan dan pembinaan.
“Begitu juga upaya taktis seperti pembinaan wilayah, dari Kemenkes punya tim tersendiri untuk membina wilayah yang tersebar di Indonesia. Pembinan wilayah dari Kemenkes itu dibagi di bawah koordinasi eselon 1. Tugasnya mengawal, memastikan keamanan kebutuhan bidang kesehatan, termasuk konteks mengevaluasi persoalan sumber daya manusia, termasuk program kesehatan,” kata drg. Oscar.
Dalam kolaborasi bersama, tambah drg. Oscar, harus melakukan penguatan dari level kabupaten, pusat, juga lintas sektor. Termasuk kalau di daerah ada aparat keamanan, dan bagaimana penguatan infrastruktur agar kesehatan masyarakat dapat terbangun dengan baik.
“Langkah ke depan adalah bagaimana kita memberikan penguatan dalam penempatan tenaga kesehatan di wilayah. Sudah ada skema dimana kita melakukan upaya perencanaan, pendayagunaan, evaluasi. Sekali lagi kita (pemerintah lintas sektor) bersama-sama bahwa ini tidak hanya Kemenkes tapi harus bersama-sama,” ucapnya.
Drg. Oscar juga menekankan harus dilakukan upaya peningkatan yang signifikan secara intens dengan semangat kolaborasi. Bukan hanya persoalan ketidakadaan tenaga kesehatan tapi juga memetakan bagaimana kondisi geografis, kondisi infrastruktur di daerah setempat termasuk persoalan informasi dan komunikasi. (IR)
Sumber : Berita dari Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kemenkes RI