PPNI Berduka, Meninggalnya Perawat Hernawaty Gurusinga Di Qatar <p> <a href="" class="thickbox" title="" ><img src="" alt="" /> </a> <p style="text-align: justify;">Infokom DPP PPNI - Kabar duka kembali diterima dari rekan perawat bernama Hernawaty Gurusinga yang meninggal dunia di Qatar, Selasa (18/6/2019) Jam 08.30 waktu setempat.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Perawat asal Sumatera Utara yang selama 13 tahun telah bermukim di Qatar dan bekerja sebagai perawat di sebuah perusahaan national Qatar, sementara suaminya Eko Murdianto, hingga saat ini masih aktif bekerja di perusahaan yang sama, sebagai perawat ambulan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Berita meninggalnya alm Hernawaty Gurusinga (45 tahun) telah tersampaikan dan diterima oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Jakarta, Indonesia, melalui informasi DPLN (Dewan Pengurus Luar Negeri) PPNI Qatar.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada kesempatan itu pula, Mustikasari selaku Sekretaris Jenderal DPP PPNI menyampaikan ucapan rasa duka yang mendalam dan turut berbela sungkawa atas meninggalnya alm Hernawaty Gurusinga.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dikesempatan berbeda, Ketua DPLN PPNI Perwakilan Kuwait Rana P Lahardi, turut pula menyampaikan ucapan duka citanya yang mendalam.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sehari sebelum menghembuskan napas terakhir, Senin (17/6/2019), pemberitaan alm terkabar melalui whatsapp group INNAQ (Indonesian National Nurses Association in Qatar), yang beranggotakan 59 orang.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pesan singkat yang disampaikan Sukartana Rusna, selaku Ketua DPLN PPNI Perwakilan Qatar, mengabarkan bahwa rekan sejawat, Hernawaty Gurusinga, kembali dalam kondisi kritis, di National Center for Cancer Care & amp; Research (NCCCR), Al Amal Hospital, Doha, Qatar.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Melalui Whatsapp group perawat Indonesia yang sedang bekerja di Qatar ini, do’a demi do’a dipanjatkan agar sejawat Hernawaty Gurusinga dapat melalui masa kritisnya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Untuk diketahui, sejawat Eko Murdianto, suami alm selalu mendampinginya disaat melalui masa-masa kritisnya, bahkan Eko Murdianto mengambil cuti kerja, agar dapat fokus untuk melakukan pendampingan terhadap alm. Turut pula Ibunda Hernawaty Gurusinga mendampingi anaknya selama masa-masa sulitnya. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Berbagai upaya dan usaha telah dilakukan demi kesembuhan alm, namun Tuhan berkehendak lain. Sudah 5 tahun lamanya, alm telah berjuang atas penyakit yang dideritanya dan tidak mudah dalam menjalani proses kesembuhan tersebut.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Semenjak terkabarnya alm meninggal dunia, usai pulang kerja, Jam 15:00 waktu Qatar, rekan sejawat perawat dari wilayah Dukhan, Al Khor, Messaieed dan Doha, berdatangan menuju tempat peristirahatan sementara, di ruang jenazah, Hamad Medical Coporation, Doha-Qatar, untuk memberi penghormatan terakhir.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Selanjutnya, menuju ke rumah duka yang beralamat di area Bin Omran, Doha, untuk memberi support dan penguatan terhadap keluarga yang ditinggalkan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Di hari yang sama, Selasa (18/6/2019), sekitar Jam 17:00 waktu Qatar, rekan-rekan se-iman Kristiani dari gereja, melakukan penghormatan dan peribadatan terakhir untuk sejawat di ruang jenazah, Hamad Medical Corporation, Doha.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada kesempatan itu pula, Ketua DPLN PPNI Perwakilan Qatar, Sukartana Rusna, bersama Heri Aminudin dan<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>Dodi Andi Sapari, langsung menuju ke National Center for Cancer Care & Research (NCCCR), Al Amal hospital, Doha, Qatar, untuk memberikan support dan bantuan yang diperlukan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Melalui media sosial, ucapan duka cita datang dari sejawat perawat maupun masyarakat Diaspora Indonesia yang sedang bekerja di Qatar.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dari informasi email yang beredar ke seluruh jajaran staff, dan berdasarkan keterangan dari atasan alm semasa hidup di tempatnya bekerja, yang bernama Dr. Mahmood dan Dr. Khalid, menyampaikan turut berduka cita yang sangat dalam dan merasa kehilangan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dalam pesannya, dirinya dan semua rekan kerja alm, mengenal sosok Hernawaty Gurusinga sebagai sosok yang sangat hangat, sopan, dan pekerja keras.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Setelah terkabar berita duka kepada pihak keluarga, maka keluarga alm memutuskan agar jenazah nantinya dimakamkan di Medan, Sumatera Utara, Indonesia.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Berkat kerjasama dan bantuan dari semua pihak, akhirnya semua proses legal dan administrasi selesai, Jenazah dan keluarga selanjutnya menuju tanah air, Indonesia, pada hari Rabu (19/6/ 2019), dengan penerbangan pesawat udara dari Hamad International Airport, Doha menuju Soekarno-Hatta airport, Jakarta, pada pukul 18:45 waktu Qatar.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dilanjutkan dan terjadwal, pada hari Kamis (20/6/2019) direncanakan menuju Medan, Sumatera Utara, tempat jenazah akan dimakamkan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sejawat Hernawaty Gurusinga, meninggalkan seorang suami, Eko Murdianto (47 tahun), dua orang anak, Dhimas Panji (Laki-laki, 15 tahun) dan Anggie Lintang (Perempuan, 10 tahun).</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Untuk diketahui, jika meninggal dunia di Luar negeri, kemudian akan membawa jenazahnya ke tanah air, memerlukan pendekatan, usaha dan prosedur yang sedikit berbeda, jika dibandingkan meninggal di tanah air Indonesia.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Beberapa prosedur yang perlu dilalui, seperti di negara Qatar, dengan melibatkan diantaranya: Kementerian Dalam Negeri (Security, Polisi, dan Forensik), Kejaksaan Umum, Kementerian Publik Health, Hamad Medical Corporation, Qatar Airways, Kementerian Luar Negeri, dan Perwakilan negara yang bersangkutan/Kedutaan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada saat ini di Qatar, semua proses administrasi tersebut sudah lebih terintegrasi dengan baik. Sistem layanan satu pintu, yang berkantor di The Humanitarian Services Office, berlokasi tepat di belakang Hamad Medical Corporation, Doha.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Jadi semua dokumen legal, untuk keperluan pemulangan jenazah ke tanah air, dapat dilakukan di satu tempat. Pelayanan publik seperti ini, sungguh sangat meringankan, bagi keluarga yang sedang berduka/berkabung dan jauh dari sanak keluarga.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sementara itu, <span style="background: white;">melalui pesan tertulisnya, Kamis (20/6/2019), Sukartana Rusna menyampaikan bahwa atas nama keluarga besar PPNI cabang Qatar mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Ibu Hernawaty Gurusinga, yang merupakan anggota PPNI cabang Qatar. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="background: white;">Sebagai Ketua DPLN PPNI Qatar, ia menyampaikan juga salam duka kembali untuk Pak Eko Murdianto sebagai suami dan keluarga besarnya, ia berharap semoga Tuhan akan memberikan samudera kesabaran dan ketabahan atas cobaan ini. Semoga alm Hernawaty Gurusinga tetap terkenang di dalam hati keluarga yang ditinggalkan.</span> (IR)</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sumber : Ketua & Humas DPLN PPNI Qatar </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p> <p> </p> </p>

PPNI Berduka, Meninggalnya Perawat Hernawaty Gurusinga Di Qatar

Infokom DPP PPNI - Kabar duka kembali diterima dari rekan perawat bernama Hernawaty Gurusinga yang meninggal dunia di Qatar, Selasa (18/6/2019) Jam 08.30 waktu setempat.

Perawat asal Sumatera Utara yang selama 13 tahun telah bermukim di Qatar dan bekerja sebagai perawat di sebuah perusahaan national Qatar, sementara suaminya Eko Murdianto, hingga saat ini masih aktif bekerja di perusahaan yang sama, sebagai perawat ambulan.

Berita meninggalnya alm Hernawaty Gurusinga (45 tahun) telah tersampaikan dan diterima oleh Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Jakarta, Indonesia, melalui informasi DPLN (Dewan Pengurus Luar Negeri) PPNI Qatar.

Pada kesempatan itu pula, Mustikasari selaku Sekretaris Jenderal DPP PPNI menyampaikan ucapan rasa duka yang mendalam dan turut berbela sungkawa atas meninggalnya alm Hernawaty Gurusinga.

Dikesempatan berbeda, Ketua DPLN PPNI Perwakilan Kuwait Rana P Lahardi, turut pula menyampaikan ucapan duka citanya yang mendalam.

Sehari sebelum menghembuskan napas terakhir, Senin (17/6/2019), pemberitaan alm terkabar melalui whatsapp group INNAQ (Indonesian National Nurses Association in Qatar), yang beranggotakan 59 orang.

Pesan singkat yang disampaikan Sukartana Rusna, selaku Ketua DPLN PPNI Perwakilan Qatar, mengabarkan bahwa rekan sejawat, Hernawaty Gurusinga, kembali dalam kondisi kritis, di National Center for Cancer Care & amp; Research (NCCCR), Al Amal Hospital, Doha, Qatar.

Melalui Whatsapp group perawat Indonesia yang sedang bekerja di Qatar ini, do’a demi do’a dipanjatkan agar sejawat Hernawaty Gurusinga dapat melalui masa kritisnya.

Untuk diketahui, sejawat Eko Murdianto, suami alm selalu mendampinginya disaat melalui masa-masa kritisnya, bahkan Eko Murdianto mengambil cuti kerja, agar dapat fokus untuk melakukan pendampingan terhadap alm. Turut pula Ibunda Hernawaty Gurusinga mendampingi anaknya selama masa-masa sulitnya.  

Berbagai upaya dan usaha telah dilakukan demi kesembuhan alm, namun Tuhan berkehendak lain. Sudah 5 tahun lamanya, alm telah berjuang atas penyakit yang dideritanya dan tidak mudah dalam menjalani proses kesembuhan tersebut.

Semenjak terkabarnya alm meninggal dunia, usai pulang kerja, Jam 15:00 waktu Qatar, rekan sejawat perawat dari wilayah Dukhan, Al Khor, Messaieed dan Doha, berdatangan menuju tempat peristirahatan sementara, di ruang jenazah, Hamad Medical Coporation, Doha-Qatar, untuk memberi penghormatan terakhir.

Selanjutnya, menuju ke rumah duka yang beralamat di area Bin Omran, Doha, untuk memberi support dan penguatan terhadap keluarga yang ditinggalkan.

Di hari yang sama, Selasa (18/6/2019), sekitar Jam 17:00 waktu Qatar, rekan-rekan se-iman Kristiani dari gereja, melakukan penghormatan dan peribadatan terakhir untuk sejawat di ruang jenazah, Hamad Medical Corporation, Doha.

Pada kesempatan itu pula, Ketua DPLN PPNI Perwakilan Qatar, Sukartana Rusna, bersama Heri Aminudin dan  Dodi Andi Sapari, langsung menuju ke National Center for Cancer Care & Research (NCCCR), Al Amal hospital, Doha, Qatar, untuk memberikan support dan bantuan yang diperlukan.

Melalui media sosial, ucapan duka cita datang dari sejawat perawat maupun masyarakat Diaspora Indonesia yang sedang bekerja di Qatar.

Dari informasi email yang beredar ke seluruh jajaran staff, dan berdasarkan keterangan dari atasan alm semasa hidup di tempatnya bekerja, yang bernama Dr. Mahmood dan Dr. Khalid, menyampaikan turut berduka cita yang sangat dalam dan merasa kehilangan.

Dalam pesannya, dirinya dan semua rekan kerja alm, mengenal sosok Hernawaty Gurusinga sebagai sosok yang sangat hangat, sopan, dan pekerja keras.

Setelah terkabar berita duka kepada pihak keluarga, maka keluarga alm memutuskan agar jenazah nantinya dimakamkan di Medan, Sumatera Utara, Indonesia.

Berkat kerjasama dan bantuan dari semua pihak, akhirnya semua proses legal dan administrasi selesai, Jenazah dan keluarga selanjutnya menuju tanah air, Indonesia, pada hari Rabu (19/6/ 2019), dengan penerbangan pesawat udara dari Hamad International Airport, Doha menuju Soekarno-Hatta airport, Jakarta, pada pukul 18:45 waktu Qatar.

Dilanjutkan dan terjadwal, pada hari Kamis (20/6/2019) direncanakan menuju Medan, Sumatera Utara, tempat jenazah akan dimakamkan.

Sejawat Hernawaty Gurusinga, meninggalkan seorang suami, Eko Murdianto (47 tahun), dua orang anak, Dhimas Panji (Laki-laki, 15 tahun) dan Anggie Lintang (Perempuan, 10 tahun).

Untuk diketahui, jika meninggal dunia di Luar negeri, kemudian akan membawa jenazahnya ke tanah air, memerlukan pendekatan, usaha dan prosedur yang sedikit berbeda, jika dibandingkan meninggal di tanah air Indonesia.

Beberapa prosedur yang perlu dilalui, seperti di negara Qatar, dengan melibatkan diantaranya: Kementerian Dalam Negeri (Security, Polisi, dan Forensik), Kejaksaan Umum, Kementerian Publik Health, Hamad Medical Corporation, Qatar Airways, Kementerian Luar Negeri, dan Perwakilan negara yang bersangkutan/Kedutaan.

Pada saat ini di Qatar, semua proses administrasi tersebut sudah lebih terintegrasi dengan baik. Sistem layanan satu pintu, yang berkantor di The Humanitarian Services Office, berlokasi tepat di belakang Hamad Medical Corporation, Doha.

Jadi semua dokumen legal, untuk keperluan pemulangan jenazah ke tanah air, dapat dilakukan di satu tempat. Pelayanan publik seperti ini, sungguh sangat meringankan, bagi keluarga yang sedang berduka/berkabung dan jauh dari sanak keluarga.

Sementara itu, melalui pesan tertulisnya, Kamis (20/6/2019), Sukartana Rusna menyampaikan bahwa atas nama keluarga besar PPNI cabang Qatar mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Ibu Hernawaty Gurusinga, yang merupakan anggota PPNI cabang Qatar.

Sebagai Ketua DPLN PPNI Qatar, ia menyampaikan juga salam duka kembali untuk Pak Eko Murdianto sebagai suami dan keluarga besarnya, ia berharap semoga Tuhan akan memberikan samudera kesabaran dan ketabahan atas cobaan ini. Semoga alm Hernawaty Gurusinga tetap terkenang di dalam hati keluarga yang ditinggalkan. (IR)

 

Sumber : Ketua & Humas DPLN PPNI Qatar