Infokom DPP PPNI - Setelah sukses Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menyelenggarakan International Conference of Indonesian National Nurses Association (ICINNA) dan akan melanjutkan kegiatan serupa pada waktu berikutnya.
Agar kegiatan yang berskala internasional tersebut memberikan dampak yang baik kepada anggota dan mendapatkan pengarahan dari pemerintah yang membidanginya.
Untuk menyempurnakan penyelengaraan kegiatan ilmiah selanjutnya, maka PPNI melakukan pertemuan dengan Kementerian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi di Graha PPNI, DKI Jakarta, Jum’at (3/5/2019).
Dari Kemenristekdikti, hadirnya Direktur Pengembangan Teknologi dan Industri Dr. Hotmatua Daulay, M.Eng., B.Eng dan Kasubdit Fasilitasi Publikasi Ilmiah Dr. Hanif Arief, ST.,M.AP.
Sementara dari PPNI, dihadiri Sekretaris Jenderal DPP PPNI Dr. Mustikasari, S.Kep., MARS, Bendahara Umum DPP PPNI Apri Sunadi, M.Kep, Sp.KMB, Ketua DPP PPNI Bidang Infokom Rohman Azzam, M.Kep, Sp.KMB dan Panitia 2nd ICINNA.
Pada kesempatan itu, Direktur Pengembangan Teknologi dan Industri memaparkan tentang perkembangan dan arah penelitian serta publikasi hasil penelitian di Indonesia. Publikasi ilmiah di Indonesia saat ini pada posisi ke dua di ASEAN hanya terpaut sedikit dari Malaysia.
Diharapkan PPNI terus mendorong anggotanya untuk menghasilkan publikasi ilmiah yang lebih banyak sehingga dapat mendongkrak jumlah publikasi Indonesia.
Kasubdit juga memaparkan tentang program Kemenristekdikti untuk membantu publikasi ilmiah seperti bantuan seminar ke luar negeri, bantuan penyelenggaraan seminar internasional, bantuan pelatihan dan lain-lain yang dapat dilihat di website simlitabmas.ristekdikti.go.id.
Setelah pemaparan kedua pembicara dilanjutkan dengan diskusi dengan peserta yang hadir. Terkait dengan rencana penyelenggaraan 2nd ICINNA, Direktur penyarankan agar panitia mengirimkan proposal bantun seminar luar negeri yang batas waktu pengirimannya adalah tanggal 31 Mei 2019.
Dilakukan pula tanya jawab seputar pengelolaan dan akreditasi jurnal milik PPNI yaitu JPPNI dan IJINNA. (IR)
Audiensi Kemenristekdikti & PPNI, Demi Sukses Gelar 2nd ICINNA
Infokom DPP PPNI - Setelah sukses Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menyelenggarakan International Conference of Indonesian National Nurses Association (ICINNA) dan akan melanjutkan kegiatan serupa pada waktu berikutnya.
Agar kegiatan yang berskala internasional tersebut memberikan dampak yang baik kepada anggota dan mendapatkan pengarahan dari pemerintah yang membidanginya.
Untuk menyempurnakan penyelengaraan kegiatan ilmiah selanjutnya, maka PPNI melakukan pertemuan dengan Kementerian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi di Graha PPNI, DKI Jakarta, Jum’at (3/5/2019).
Dari Kemenristekdikti, hadirnya Direktur Pengembangan Teknologi dan Industri Dr. Hotmatua Daulay, M.Eng., B.Eng dan Kasubdit Fasilitasi Publikasi Ilmiah Dr. Hanif Arief, ST.,M.AP.
Sementara dari PPNI, dihadiri Sekretaris Jenderal DPP PPNI Dr. Mustikasari, S.Kep., MARS, Bendahara Umum DPP PPNI Apri Sunadi, M.Kep, Sp.KMB, Ketua DPP PPNI Bidang Infokom Rohman Azzam, M.Kep, Sp.KMB dan Panitia 2nd ICINNA.
Pada kesempatan itu, Direktur Pengembangan Teknologi dan Industri memaparkan tentang perkembangan dan arah penelitian serta publikasi hasil penelitian di Indonesia. Publikasi ilmiah di Indonesia saat ini pada posisi ke dua di ASEAN hanya terpaut sedikit dari Malaysia.
Diharapkan PPNI terus mendorong anggotanya untuk menghasilkan publikasi ilmiah yang lebih banyak sehingga dapat mendongkrak jumlah publikasi Indonesia.
Kasubdit juga memaparkan tentang program Kemenristekdikti untuk membantu publikasi ilmiah seperti bantuan seminar ke luar negeri, bantuan penyelenggaraan seminar internasional, bantuan pelatihan dan lain-lain yang dapat dilihat di website simlitabmas.ristekdikti.go.id.
Setelah pemaparan kedua pembicara dilanjutkan dengan diskusi dengan peserta yang hadir. Terkait dengan rencana penyelenggaraan 2nd ICINNA, Direktur penyarankan agar panitia mengirimkan proposal bantun seminar luar negeri yang batas waktu pengirimannya adalah tanggal 31 Mei 2019.
Dilakukan pula tanya jawab seputar pengelolaan dan akreditasi jurnal milik PPNI yaitu JPPNI dan IJINNA. (IR)