HIPPII Sukses Gelar PIT, Inginkan IPCN Jadi Profesional <p> <a href="" class="thickbox" title="" ><img src="" alt="" /> </a> <p style="text-align: justify;">Infokom DPP PPNI - Resiko infeksi sangat mempengaruhi terhadap mutu pelayanan kesehatan dengan perlunya pengelolaan yang baik dan diterapkan secara sungguh-sungguh.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Standar kualitas mutu pelayanan kesehatan harus dimiliki oleh fasilitas pelayanan kesehatan yang nantinya diharapkan melalui penilaian SNARS edisi 1 yang diterapkan oleh seluruh petugas kesehatan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sebagai penunjang diperlukan pendidikan dan sosialisasi update pengetahuan terkait PPI yang ditujukan kepada petugas kesehatan yang berkerja dalam bidang PPI terutama IPCN yang merupakan ujung tombak pelaksanan kegiatan PPI.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Untuk diketahui bahwa keberhasilan program PPI tersebut tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak dan kompetensi seorang Infection Prevention and Control Nurse (IPCN).</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik seorang IPCN harus selalu mengembangkan potensinya melalui update ilmu pengetahuan khusus di bidang pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dalam upaya meningkatkan pemahaman terkait dalam bidang PPI sangatlah diperlukan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman baru tentang pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Untuk itulah Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia (HIPPII) menggelar kegiatan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) yang ke 4 di Jakarta, 5-7 April 2019.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Ati Suryamediawati (Ketua DPP PPNI Bidang Pelayanan).</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Panitia menghadirkan narasumber kompeten pada kegiatan seminar dihari pertama Jumát (5/4 2019), diantaranya Tri Hesty Widyastoeti (Kemenkes RI) dengan materi Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Indonesia., Sutoto (Kemenkes RI) materi Akreditasi Rumah Sakit (SNAR) edisi 1 dalam upaya  peningkatan kualitas pelayanan di fasilitas Pelayanan Kesehatan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sementara, materi Profesional IPCN dalam profesi keperawatan disampaikan Ati Suryamediawati (DPP PPNI)., materi Pengembangan mutu pelayanan kesehatan dalam penilaian akreditasi di Indonesia oleh Amy Rahmadianty (Kemenkes RI), sedangkan materi Peran Komite IPCN dalam pengendalian resistensi Anti Mikroba disampaikan Hindra Irawan Satari (PERDALIN).</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“Kami dari HIPPII itu melaksanakan kegiatan ilmiah tahunan, jadi sebetulnya pertemuan ilmiah tahunan ini dilakukan secara rutin setiap tahun. Saat ini adalah yang ke-4 kalinya, pertama kali diadakan di Surabaya, kedua di Batam (Kepri), ketiga di Bandung," ucap Wardalena Yunus disela-sela kegiatan di Hotel Twin Plaza, DKI Jakarta, Sabtu (6/4/2019).</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ketua HIPPII Pusat ini mengungkapkan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman para IPCN terkait dengan update ilmu pengetahuan terkait dengan pencegahan pengendalian infeksi. Sebelumnya HIPPII terfokus juga dengan wilayah Asia Pasifik yang telah mengikuti dan berperan di kongres pada tanggal 19-22 Maret 2019 di Vietnam.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“Kami banyak mengutus dari HIPPII untuk berangkat kesana, sehingga ilmu yang kami dapatkan dari sana, dapat kami akan kembalikan kesini, kami akan informasikan kembali bagaimana pencegahan pengendalian infeksi itu terupdate,” jelasnya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Wardalena mengatakan bahwa bukan hanya untuk meningkatkan pemahaman itu saja tentang ilmu tadi, saat ini IPCN sudah tersebar diseluruh 20 cabang di Indonesia.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“Mereka sendiri sudah dilatih sebagai IPCN, pelatihan IPCN yang diselenggarakan oleh HIPPII itu sudah mencapai 39 angkatan. Tentunya mereka memiliki rasa kangen, karena prinsipnya HIPPII itu adalah 1 keluarga saling asah, saling asih dan berbagi ilmu sehingga dengan pertemuan ini mereka menjadikan ajang silahturahmi sesama IPCN itu yang kita galang,” terang Wardalena.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dikatakannya, pada kegiatan ini juga membahas terkait standar-standar yang dilaksanakan oleh Akreditasi SNARS edisi 1. Melalui cara kemampuan yang terkait persiapan akreditasi, dalam standar akreditasi terkait dengan PPI masing-masing dibahas sesuai standar. Untuk itulah diterapkan bersama-sama dan berbagi bagaimana upaya serta perannya sebagai IPCN untuk mempersiapkan pemahaman terkait dengan standar-standar yang ada.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Diungkapkan juga pada hari terakhir diadakannya ajang silahturahmi, agar dapat saling melepaskan kangen dan mengingatkan lagi pada saat mereka dilatih ataupun adanya kesulitan pada saat berlatih dulu.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“Harapan saya, agar IPCN menjadi profesional, akan selalu berusaha meningkatkan pengetahuan mereka dengan melakukan update dan juga mengikat tali persaudaraan bagaimana rasanya berbagi cerita peran mereka sebagai IPCN,” katanya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“Kita ketahui bahwa IPCN itu kan ujung tombak di lapangan, jadi mereka pun pasti mendapatkan kesulitan-kesulitan dalam perilaku petugas kesehatan, jadi mereka akan saling bertemu untuk saling berbagi cerita, saling menguatkan, saling memotivasi sehingga mereka berdiri tegak sebagai IPCN purnawaktu,” imbuhnya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada hari kedua Sabtu (6/4/2019), diadakannya workshop. Peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dibagi menjadi 3 ruangan pembahasan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Adapun narasumber yang menyampaikan materi pada kegiatan workhop, diantaranya : Wardalena Yunus, Irma Nurmaisyah, Minarnih, Kuraesin, Elis Puji Utami, Mutiara Adelina Panjaitan, Lili Agustina, Djubaedah, Rini Kurniati, Sri Hastuti, Tati Herawati, Siti Rohani, Fraulin, Chuchum Sumiaty, Ade Yanti Hidayat, Agnes Dwi Kusdirini, Astrid, Ria Sitorus, Agung E.H, dan Durakmal.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kegiatan ini berjalan baik dan sukses atas dukungan dari para Pengurus HIPPII yang dikoordinir oleh Minarni Ketua HIPPII DKI Jakarta yang dipercaya sebagai Organizing Commite dan Kuraesin sebagai Steering Commite. (IR)</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p> <p> </p> </p>

HIPPII Sukses Gelar PIT, Inginkan IPCN Jadi Profesional

Infokom DPP PPNI - Resiko infeksi sangat mempengaruhi terhadap mutu pelayanan kesehatan dengan perlunya pengelolaan yang baik dan diterapkan secara sungguh-sungguh.

Standar kualitas mutu pelayanan kesehatan harus dimiliki oleh fasilitas pelayanan kesehatan yang nantinya diharapkan melalui penilaian SNARS edisi 1 yang diterapkan oleh seluruh petugas kesehatan.

Sebagai penunjang diperlukan pendidikan dan sosialisasi update pengetahuan terkait PPI yang ditujukan kepada petugas kesehatan yang berkerja dalam bidang PPI terutama IPCN yang merupakan ujung tombak pelaksanan kegiatan PPI.

Untuk diketahui bahwa keberhasilan program PPI tersebut tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak dan kompetensi seorang Infection Prevention and Control Nurse (IPCN).

Agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik seorang IPCN harus selalu mengembangkan potensinya melalui update ilmu pengetahuan khusus di bidang pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan.

Dalam upaya meningkatkan pemahaman terkait dalam bidang PPI sangatlah diperlukan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan pemahaman baru tentang pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan.

Untuk itulah Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia (HIPPII) menggelar kegiatan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) yang ke 4 di Jakarta, 5-7 April 2019.

Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Ati Suryamediawati (Ketua DPP PPNI Bidang Pelayanan).

Panitia menghadirkan narasumber kompeten pada kegiatan seminar dihari pertama Jumát (5/4 2019), diantaranya Tri Hesty Widyastoeti (Kemenkes RI) dengan materi Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Indonesia., Sutoto (Kemenkes RI) materi Akreditasi Rumah Sakit (SNAR) edisi 1 dalam upaya  peningkatan kualitas pelayanan di fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Sementara, materi Profesional IPCN dalam profesi keperawatan disampaikan Ati Suryamediawati (DPP PPNI)., materi Pengembangan mutu pelayanan kesehatan dalam penilaian akreditasi di Indonesia oleh Amy Rahmadianty (Kemenkes RI), sedangkan materi Peran Komite IPCN dalam pengendalian resistensi Anti Mikroba disampaikan Hindra Irawan Satari (PERDALIN).

“Kami dari HIPPII itu melaksanakan kegiatan ilmiah tahunan, jadi sebetulnya pertemuan ilmiah tahunan ini dilakukan secara rutin setiap tahun. Saat ini adalah yang ke-4 kalinya, pertama kali diadakan di Surabaya, kedua di Batam (Kepri), ketiga di Bandung," ucap Wardalena Yunus disela-sela kegiatan di Hotel Twin Plaza, DKI Jakarta, Sabtu (6/4/2019).

Ketua HIPPII Pusat ini mengungkapkan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman para IPCN terkait dengan update ilmu pengetahuan terkait dengan pencegahan pengendalian infeksi. Sebelumnya HIPPII terfokus juga dengan wilayah Asia Pasifik yang telah mengikuti dan berperan di kongres pada tanggal 19-22 Maret 2019 di Vietnam.

“Kami banyak mengutus dari HIPPII untuk berangkat kesana, sehingga ilmu yang kami dapatkan dari sana, dapat kami akan kembalikan kesini, kami akan informasikan kembali bagaimana pencegahan pengendalian infeksi itu terupdate,” jelasnya.

Wardalena mengatakan bahwa bukan hanya untuk meningkatkan pemahaman itu saja tentang ilmu tadi, saat ini IPCN sudah tersebar diseluruh 20 cabang di Indonesia.

“Mereka sendiri sudah dilatih sebagai IPCN, pelatihan IPCN yang diselenggarakan oleh HIPPII itu sudah mencapai 39 angkatan. Tentunya mereka memiliki rasa kangen, karena prinsipnya HIPPII itu adalah 1 keluarga saling asah, saling asih dan berbagi ilmu sehingga dengan pertemuan ini mereka menjadikan ajang silahturahmi sesama IPCN itu yang kita galang,” terang Wardalena.

Dikatakannya, pada kegiatan ini juga membahas terkait standar-standar yang dilaksanakan oleh Akreditasi SNARS edisi 1. Melalui cara kemampuan yang terkait persiapan akreditasi, dalam standar akreditasi terkait dengan PPI masing-masing dibahas sesuai standar. Untuk itulah diterapkan bersama-sama dan berbagi bagaimana upaya serta perannya sebagai IPCN untuk mempersiapkan pemahaman terkait dengan standar-standar yang ada.

Diungkapkan juga pada hari terakhir diadakannya ajang silahturahmi, agar dapat saling melepaskan kangen dan mengingatkan lagi pada saat mereka dilatih ataupun adanya kesulitan pada saat berlatih dulu.

“Harapan saya, agar IPCN menjadi profesional, akan selalu berusaha meningkatkan pengetahuan mereka dengan melakukan update dan juga mengikat tali persaudaraan bagaimana rasanya berbagi cerita peran mereka sebagai IPCN,” katanya.

“Kita ketahui bahwa IPCN itu kan ujung tombak di lapangan, jadi mereka pun pasti mendapatkan kesulitan-kesulitan dalam perilaku petugas kesehatan, jadi mereka akan saling bertemu untuk saling berbagi cerita, saling menguatkan, saling memotivasi sehingga mereka berdiri tegak sebagai IPCN purnawaktu,” imbuhnya.

Pada hari kedua Sabtu (6/4/2019), diadakannya workshop. Peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dibagi menjadi 3 ruangan pembahasan.

Adapun narasumber yang menyampaikan materi pada kegiatan workhop, diantaranya : Wardalena Yunus, Irma Nurmaisyah, Minarnih, Kuraesin, Elis Puji Utami, Mutiara Adelina Panjaitan, Lili Agustina, Djubaedah, Rini Kurniati, Sri Hastuti, Tati Herawati, Siti Rohani, Fraulin, Chuchum Sumiaty, Ade Yanti Hidayat, Agnes Dwi Kusdirini, Astrid, Ria Sitorus, Agung E.H, dan Durakmal.

Kegiatan ini berjalan baik dan sukses atas dukungan dari para Pengurus HIPPII yang dikoordinir oleh Minarni Ketua HIPPII DKI Jakarta yang dipercaya sebagai Organizing Commite dan Kuraesin sebagai Steering Commite. (IR)