Infokom DPP PPNI - Bidang kesehatan dan pendidikan menjadi pembahasan dalam debat ketiga Wakil Presiden 17 Maret 2019. Peran media massa sangat berpengaruh dalam memberikan sarana informasi bagi para tim sukses masing-masing pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden.
Bersamaan dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang berulang tahun ke 45 pada hari ini, organisasi profesi kesehatan PPNI mendapatkan kesempatan untuk diajak berdiskusi dalam menyampaikan pandangan, tantangan dan kendala perawat pada umumnya berkaitan dengan program bagi Calon Presiden dan Wakil Presiden.
Melalui kegiatan Talkshow Akhir Pekan Terhangat POLEMIK Radio MNC Trijaya Network dengan Topik Jelang Debat III “Panggung Canggung Cawapres” dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten, berlangsung di D’Consulate Resto & Lounge Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Sabtu (16/3/2019).
Perbincangan yang disiarkan secara langsung ke penjuru tanah air Indonesia. Pemirsa radio dapat mendengarkan pandangan dan pendapat langsung dari Harif Fadhillah (Ketua Umum DPP PPNI), Didi Supriadi (Ketua PB PGRI), Rabin Hattari (TKN Jokowi - Ma’ruf Amin), Lendo Novo (BPN Prabowo - Sandi & Dewan Pakar Rumah Sandiaga Uno Indonesia) dan Gun Gun Heryanto (Analis Komunikasi Politik UIN Jakarta).
Dalam pandangan Ketum DPP PPNI dikatakannya bahwa dedikasi dan pengabdian Perawat selama ini menjadi garda terdepan dalam pelayanan kesehatan dan selalu sejalan dengan adanya program pemerintah.
Harif Fadhillah menyarankan agara program PPNI yaitu : 1 perawat 1 desa menjadi salah satu solusi untuk mengoptimalkan peran perawat yang ada, dimana saat ini rasio antara jumlah penduduk dengan keberadaan perawat masih kurang sebanding, jika dilihat berdasarkan ketetapan yang berlaku dari World Health Organization (WHO).
Harif Fadhillah menginginkan agar kesejahteraan para perawat menjadi perhatian bagi siapa saja yang nantinya diamanatkan terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden, termasuk nasib perawat yang berstatus honor yang masih banyak di daerah-daerah. Tentunya masalah kesehatan juga menjadi isu yang menarik menjelang Pemilu.
Ketum DPP PPNI juga mengusulkan dibidang kesehatan, kebijakan besar yang perlu dilakukan presiden, diantaranya : a. Penataan sistem pelayanan kesehatan (JKN) yang lebih adil dan menggeser proporsi kearah preventif dan promotif., b. Pengelolaan SDM kesehatan dalam mengatasi mal distribusi, mal fungsi dan pemerataan., c. Perlindungan dan kepastian hukum melalui harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan.
“Biasanya kesehatan bersama pendidikan menjadi topik dalam kampanye maupun debat-debat. Harapan kami sebenarnya tidak hanya sampai disitu saja, mari kita implementasikan apa yang diinginkan bukan hanya dijanjikan saja,” ungkap Harif Fadhillah saat memberikan pandangan penutup di akhir Talkshow, Sabtu (16/3/2019).
Harif Fadhillah berharap dari bidang kesehatan adalah jangan sampai ada lagi tenaga kesehatan yang melayani tapi tidak dijamin kesehatannya sendiri, nantinya perlu dilakukan oleh siapapun yang mendapat amanah. Langkah yang penting dilakukan adalah diskresi, harmonisasi regulasi, sinkronisasi bahkan kalau perlu revolusi atau perombakan kementerian dan kelembagaan.
Kegiatan yang diprakarsai Jaka Lelana (MNC Trijaya FM) selaku Producer, mendapat tanggapan langsung dari para pendengar setia radio MNC Trijaya FM dimanapun berada, sekaligus dilakukannya tanya jawab antara pemirsa radio dengan narasumber yang dipandu oleh Margi Syarief (MNC Trijaya FM). (IR)
PPNI Usulkan Optimalkan Peran Perawat, Sebelum Debat Calon Wakil Presiden
Infokom DPP PPNI - Bidang kesehatan dan pendidikan menjadi pembahasan dalam debat ketiga Wakil Presiden 17 Maret 2019. Peran media massa sangat berpengaruh dalam memberikan sarana informasi bagi para tim sukses masing-masing pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden.
Bersamaan dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang berulang tahun ke 45 pada hari ini, organisasi profesi kesehatan PPNI mendapatkan kesempatan untuk diajak berdiskusi dalam menyampaikan pandangan, tantangan dan kendala perawat pada umumnya berkaitan dengan program bagi Calon Presiden dan Wakil Presiden.
Melalui kegiatan Talkshow Akhir Pekan Terhangat POLEMIK Radio MNC Trijaya Network dengan Topik Jelang Debat III “Panggung Canggung Cawapres” dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten, berlangsung di D’Consulate Resto & Lounge Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Sabtu (16/3/2019).
Perbincangan yang disiarkan secara langsung ke penjuru tanah air Indonesia. Pemirsa radio dapat mendengarkan pandangan dan pendapat langsung dari Harif Fadhillah (Ketua Umum DPP PPNI), Didi Supriadi (Ketua PB PGRI), Rabin Hattari (TKN Jokowi - Ma’ruf Amin), Lendo Novo (BPN Prabowo - Sandi & Dewan Pakar Rumah Sandiaga Uno Indonesia) dan Gun Gun Heryanto (Analis Komunikasi Politik UIN Jakarta).
Dalam pandangan Ketum DPP PPNI dikatakannya bahwa dedikasi dan pengabdian Perawat selama ini menjadi garda terdepan dalam pelayanan kesehatan dan selalu sejalan dengan adanya program pemerintah.
Harif Fadhillah menyarankan agara program PPNI yaitu : 1 perawat 1 desa menjadi salah satu solusi untuk mengoptimalkan peran perawat yang ada, dimana saat ini rasio antara jumlah penduduk dengan keberadaan perawat masih kurang sebanding, jika dilihat berdasarkan ketetapan yang berlaku dari World Health Organization (WHO).
Harif Fadhillah menginginkan agar kesejahteraan para perawat menjadi perhatian bagi siapa saja yang nantinya diamanatkan terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden, termasuk nasib perawat yang berstatus honor yang masih banyak di daerah-daerah. Tentunya masalah kesehatan juga menjadi isu yang menarik menjelang Pemilu.
Ketum DPP PPNI juga mengusulkan dibidang kesehatan, kebijakan besar yang perlu dilakukan presiden, diantaranya : a. Penataan sistem pelayanan kesehatan (JKN) yang lebih adil dan menggeser proporsi kearah preventif dan promotif., b. Pengelolaan SDM kesehatan dalam mengatasi mal distribusi, mal fungsi dan pemerataan., c. Perlindungan dan kepastian hukum melalui harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan.
“Biasanya kesehatan bersama pendidikan menjadi topik dalam kampanye maupun debat-debat. Harapan kami sebenarnya tidak hanya sampai disitu saja, mari kita implementasikan apa yang diinginkan bukan hanya dijanjikan saja,” ungkap Harif Fadhillah saat memberikan pandangan penutup di akhir Talkshow, Sabtu (16/3/2019).
Harif Fadhillah berharap dari bidang kesehatan adalah jangan sampai ada lagi tenaga kesehatan yang melayani tapi tidak dijamin kesehatannya sendiri, nantinya perlu dilakukan oleh siapapun yang mendapat amanah. Langkah yang penting dilakukan adalah diskresi, harmonisasi regulasi, sinkronisasi bahkan kalau perlu revolusi atau perombakan kementerian dan kelembagaan.
Kegiatan yang diprakarsai Jaka Lelana (MNC Trijaya FM) selaku Producer, mendapat tanggapan langsung dari para pendengar setia radio MNC Trijaya FM dimanapun berada, sekaligus dilakukannya tanya jawab antara pemirsa radio dengan narasumber yang dipandu oleh Margi Syarief (MNC Trijaya FM). (IR)