Infokom DPP PPNI - Dokumentasi keperawatan yang sesuai dengan standar bahasa keperawatan (Standarized Nursing Language/SNL), masih merupakan masalah di dalam profesi kesehatan, salah satunya adalah profesi perawat. Agar dapat menghasilkan dokumentasi keperawatan yang baik, perlu didukung dengan adanya format/instrumen dokumentasi yang baik pula.
Adapun fenomena yang sering terjadi adalah bentuk format pendokumentasian keperawatan yang masih kurang sesuai dengan standar asuhan keperawatan, yaitu belum menggunakan aturan bahasa yang terstandar yang sesuai dengan Standardized Nursing Language.
Menurut UU Keperawatan No.38 Tahun 2014 dinyatakan bahwa Standardized Nursing Language yang diakui adalah SNL yang dihasilkan oleh organisasi profesi.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) saat ini telah memiliki produk Standar Dignosis Keperawatan Indonesia (SDKI) sebagai SNL penegakan diagnosa dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) sebagai SNL pemilihan intervensi.
Dalam upaya mensosialisasikan hal tersebut, DPD PPNI Kota Surabaya berinisiatif mengadakan Workshop Aplikasi SDKI dan SIKI di Gedung Pusat Pelayanan Jantung Terpadu (PPJT) RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur, 16-17 Februari 2019.
Pada workhop kali ini, panitia pelaksana menghadirkan narasumber yang berkompeten, diantaranya : Apri Sunadi (Bendahara Umum DPP PPNI), Muhammad Adam (Anggota Departemen Pendidikan & Pelatihan DPP PPNI), Dally Rahman (Tim Penyusun SDKI DPP PPNI) dan Laili Mahmudah (Tim Penyusun SDKI DPP PPNI).
Kegiatan workhop yang dilaksanakan selama dua hari ini, mendapatkan perhatian dari 91 peserta yang hadir, perwakilan dari 51 DPK (Komisariat) PPNI se Kota Surabaya dan peserta lain dari Jawa Timur, baik yang dari pelayanan kesehatan maupun institusi pendidikan.
Tentunya penerapan SDKI dan SIKI diharapkan dapat dilakukan oleh seluruh perawat di Indonesia dan dapat memperbaiki mutu dokumentasi dan asuhan keperawatan khususnya.
Usai kegiatan workshop, melalui pesan tertulisnya, Selasa (19/2/2019), Misutarno menyampaikan bahwa dengan adanya pelatihan ini, DPD PPNI Kota Surabaya berharap Perawat Surabaya dapat mendapatkan informasi terkait dengan hal tersebut.
Disamping itu, Ketua DPD PPNI Kota Surabaya ini berharap juga, semoga dengan pelatihan ini bagi institusi pendidikan maupun pelayanan kesehatan di Kota Surabaya dapat menggunakan buku SDKI dan SIKI tersebut, karena merupakan produk PPNI dan tentunya menjadi kebanggaan perawat dan mahasiswa. (IR)
Sumber : Ketua DPD PPNI Kota Surabaya
PPNI Kota Surabaya Sukses Gelar Workshop Aplikasi SDKI & SIKI
Infokom DPP PPNI - Dokumentasi keperawatan yang sesuai dengan standar bahasa keperawatan (Standarized Nursing Language/SNL), masih merupakan masalah di dalam profesi kesehatan, salah satunya adalah profesi perawat. Agar dapat menghasilkan dokumentasi keperawatan yang baik, perlu didukung dengan adanya format/instrumen dokumentasi yang baik pula.
Adapun fenomena yang sering terjadi adalah bentuk format pendokumentasian keperawatan yang masih kurang sesuai dengan standar asuhan keperawatan, yaitu belum menggunakan aturan bahasa yang terstandar yang sesuai dengan Standardized Nursing Language.
Menurut UU Keperawatan No.38 Tahun 2014 dinyatakan bahwa Standardized Nursing Language yang diakui adalah SNL yang dihasilkan oleh organisasi profesi.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) saat ini telah memiliki produk Standar Dignosis Keperawatan Indonesia (SDKI) sebagai SNL penegakan diagnosa dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) sebagai SNL pemilihan intervensi.
Dalam upaya mensosialisasikan hal tersebut, DPD PPNI Kota Surabaya berinisiatif mengadakan Workshop Aplikasi SDKI dan SIKI di Gedung Pusat Pelayanan Jantung Terpadu (PPJT) RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur, 16-17 Februari 2019.
Pada workhop kali ini, panitia pelaksana menghadirkan narasumber yang berkompeten, diantaranya : Apri Sunadi (Bendahara Umum DPP PPNI), Muhammad Adam (Anggota Departemen Pendidikan & Pelatihan DPP PPNI), Dally Rahman (Tim Penyusun SDKI DPP PPNI) dan Laili Mahmudah (Tim Penyusun SDKI DPP PPNI).
Kegiatan workhop yang dilaksanakan selama dua hari ini, mendapatkan perhatian dari 91 peserta yang hadir, perwakilan dari 51 DPK (Komisariat) PPNI se Kota Surabaya dan peserta lain dari Jawa Timur, baik yang dari pelayanan kesehatan maupun institusi pendidikan.
Tentunya penerapan SDKI dan SIKI diharapkan dapat dilakukan oleh seluruh perawat di Indonesia dan dapat memperbaiki mutu dokumentasi dan asuhan keperawatan khususnya.
Usai kegiatan workshop, melalui pesan tertulisnya, Selasa (19/2/2019), Misutarno menyampaikan bahwa dengan adanya pelatihan ini, DPD PPNI Kota Surabaya berharap Perawat Surabaya dapat mendapatkan informasi terkait dengan hal tersebut.
Disamping itu, Ketua DPD PPNI Kota Surabaya ini berharap juga, semoga dengan pelatihan ini bagi institusi pendidikan maupun pelayanan kesehatan di Kota Surabaya dapat menggunakan buku SDKI dan SIKI tersebut, karena merupakan produk PPNI dan tentunya menjadi kebanggaan perawat dan mahasiswa. (IR)
Sumber : Ketua DPD PPNI Kota Surabaya