Ketum DPP PPNI Apresiasi Relawan Perawat Atasi Korban Bencana <p> <a href="" class="thickbox" title="" ><img src="" alt="" /> </a> <p style="text-align: justify;">Infokom DPP PPNI - Keterlibatan Pengurus dan anggota Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dalam menghadapi dan membantu dampak korban bencana di tanah air menjadi perhatian Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Melalui kerja sama antara Pengurus PPNI dengan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam keterlibatannya membantu para korban bencana melalui sistem pelayanan yang ada sudah berjalan dengan baik dengan keterlibatan para relawan perawat PPNI.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“PPNI terlibat di dalam penanggulangan bencana merupakan bagian dari mengemban fungsi organisasi profesi terhadap masyarakat, yaitu melakukan aksi kemanusian. Dalam aksi ini, tentunya tidak dapat dikerjakan sendiri, maka harus terlibat dengan sistem yang ada dalam pemerintah yaitu pada klaster kesehatan,” ungkap Harif Fadhillah di Graha PPNI Jakarta, Senin (7/1/2019).</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Harif mengatakan bahwa PPNI sebagai OP, maka ikut terlibat dalam aksi kemanusiaan tersebut, melalui klaster yang ada, dengan berkoordinasi pada pihak yang berwenang dan ini menjadi tujuan pertama, yaitu sebagai misi kemanusiaan dalam pengiriman relawan pada setiap bencana.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dijelaskannya, adapun tujuan yang kedua, adanya aksi solidaritas, dikarenakan tidak sedikit anggota PPNI yang juga menjadi korban bencana, baik yang terjadi di Lombok, Sulawei Tengah, Banten maupun Lampung.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“Penanganan yang dilakukan, dengan cara pengiriman relawan yang dikirim secara bergantian dan selanjutnya tim relawan PPNI bergabung di klaster yang ada. Relawan perawat yang dikirim melalui antar DPD yang ada di sekitar lokasi bencana dalam satu provinsi ataupun bantuan relawan antar DPW,” Jelas Harif.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sehubungan dengan kondisi bencana saat ini yang terakhir, pasca bencana tsunami di Selat Sunda, beberapa relawan sudah kembali ke daerah masing-masing, dimana saat ini pelayananan yang diberikan tenaga kesehatan bagi dampak korban dalam hal pelayanan kebencanaan sudah berkurang dan sudah kebanyakan melayani pasien yang umum saja. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pengamatan maupun observasi diketahui oleh Ketum DPP PPNI, pada saat kunjungannya dan melihat Posko Tanggap Darurat di PKM Panimbang, Pandeglang, Banten, Sabtu (5/1/2019), bersama dengan Pengurus DPP PPNI lainnya, DPW dan DPD DKI Jakarta, termasuk DPW PPNI Banten sebagai wilayah yang terkena dampak tsunami. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“Berkaitan dengan kepulangan para relawan, tentu saja kami Pengurus PPNI memberikan apresiasi kepada para relawan, yang telah melakukan tugas kemanusiaan. Dengan risiko meninggalkan keluarganya, adanya rasa khawatir saat bertugas dalam situasi kondisi bencana, tetapi tetap saja melaksanakan tugasnya. Ini tentunya menjadi apresiasi tersendiri dan luar biasa bagi perawat yang menjadi relawan,” terang Harif.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Selain itu, para perawat yang tidak dapat hadir ke lokasi bencana, namun tidak sedikit perawat yang telah mengumpulkan dana, melalui koordinasi DPW, dengan cara memberikan sumbangan yang telah terkumpul dalam bentuk uang maupun yang lainnya. Tentunya sumbangan ini digunakan untuk aktifitas kemanusiaan. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“Kami juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tinginya dan semoga sumbangan ini dibalas oleh Tuhan yang maha Kuasa, sebagai bagian dari amalan di dunia,” tuturnya. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dari pengamatan dan sistem klaster maupun pemantauan di daerah bencana, termasuk hasil komunikasi dari tim PPNI yang terlibat langsung pada klaster tersebut selama ini di daerah bencana dan juga berdasarkan amanat dari AD/ART PPNI kemunggkinan PPNI ke depannya ada rencana maupun strategi mengatasi korban bencana. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“Rencana pertama, akan membuat Lembaga Bantuan Bencana dari PPNI, yang difungsikan untuk khusus mengkoordinasikan secara nasional, mengkoordinasikan kegiatan secara nasional, mengkomunikasikan dengan pihak pemerintah yang menjadi koordinator di klaster kesehatan, dan memobilisasi sumber-sumber yang ada termasuk untuk bantuan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh perawat,” jelasnya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“Rencana kedua, dengan adanya berbagai macam bencana, tentu kita tetap akan terus meningkatkan kompetensi perawat dalam hal kebencanaan, karena wilayah Indonesia yang berpotensi bencana cukup besar dengan kondisi geografisnya. Jadi nantinya diharapkan setiap perawat siap melayani pelayanan kesehatan, dan dirinya juga siap menghadapi bencana,” kata Harif Fadhillah.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sehubungan dengan ikatan/himpunan HIPGABI yang merupakan satu komunitas perawat yang diberikan tanggung jawab membantu PPNI untuk peningkatan kompetensi perawat dalam hal kebencanaan. Tentunya, Ketum DPP PPNI berkeinginan dan berharap agar meningkatkan kualitasnya, dengan melalui pelatihan, workshop dan sebagainya, yang disesuaikan dengan kondisi pada saat ini.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“Perlunya meningkatkan kualitas perawat HIPGABI pada kondisi saat ini dan bersama dengan PPNI untuk mengkaji dan melakukan upaya agar sistem pelayanan dapat berjalan dengan baik,” pungkasnya. (IR)</p> <p> </p> </p>

Ketum DPP PPNI Apresiasi Relawan Perawat Atasi Korban Bencana

Infokom DPP PPNI - Keterlibatan Pengurus dan anggota Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dalam menghadapi dan membantu dampak korban bencana di tanah air menjadi perhatian Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah.

Melalui kerja sama antara Pengurus PPNI dengan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam keterlibatannya membantu para korban bencana melalui sistem pelayanan yang ada sudah berjalan dengan baik dengan keterlibatan para relawan perawat PPNI.

“PPNI terlibat di dalam penanggulangan bencana merupakan bagian dari mengemban fungsi organisasi profesi terhadap masyarakat, yaitu melakukan aksi kemanusian. Dalam aksi ini, tentunya tidak dapat dikerjakan sendiri, maka harus terlibat dengan sistem yang ada dalam pemerintah yaitu pada klaster kesehatan,” ungkap Harif Fadhillah di Graha PPNI Jakarta, Senin (7/1/2019).

Harif mengatakan bahwa PPNI sebagai OP, maka ikut terlibat dalam aksi kemanusiaan tersebut, melalui klaster yang ada, dengan berkoordinasi pada pihak yang berwenang dan ini menjadi tujuan pertama, yaitu sebagai misi kemanusiaan dalam pengiriman relawan pada setiap bencana.

Dijelaskannya, adapun tujuan yang kedua, adanya aksi solidaritas, dikarenakan tidak sedikit anggota PPNI yang juga menjadi korban bencana, baik yang terjadi di Lombok, Sulawei Tengah, Banten maupun Lampung.

“Penanganan yang dilakukan, dengan cara pengiriman relawan yang dikirim secara bergantian dan selanjutnya tim relawan PPNI bergabung di klaster yang ada. Relawan perawat yang dikirim melalui antar DPD yang ada di sekitar lokasi bencana dalam satu provinsi ataupun bantuan relawan antar DPW,” Jelas Harif.

Sehubungan dengan kondisi bencana saat ini yang terakhir, pasca bencana tsunami di Selat Sunda, beberapa relawan sudah kembali ke daerah masing-masing, dimana saat ini pelayananan yang diberikan tenaga kesehatan bagi dampak korban dalam hal pelayanan kebencanaan sudah berkurang dan sudah kebanyakan melayani pasien yang umum saja.  

Pengamatan maupun observasi diketahui oleh Ketum DPP PPNI, pada saat kunjungannya dan melihat Posko Tanggap Darurat di PKM Panimbang, Pandeglang, Banten, Sabtu (5/1/2019), bersama dengan Pengurus DPP PPNI lainnya, DPW dan DPD DKI Jakarta, termasuk DPW PPNI Banten sebagai wilayah yang terkena dampak tsunami.   

“Berkaitan dengan kepulangan para relawan, tentu saja kami Pengurus PPNI memberikan apresiasi kepada para relawan, yang telah melakukan tugas kemanusiaan. Dengan risiko meninggalkan keluarganya, adanya rasa khawatir saat bertugas dalam situasi kondisi bencana, tetapi tetap saja melaksanakan tugasnya. Ini tentunya menjadi apresiasi tersendiri dan luar biasa bagi perawat yang menjadi relawan,” terang Harif.

Selain itu, para perawat yang tidak dapat hadir ke lokasi bencana, namun tidak sedikit perawat yang telah mengumpulkan dana, melalui koordinasi DPW, dengan cara memberikan sumbangan yang telah terkumpul dalam bentuk uang maupun yang lainnya. Tentunya sumbangan ini digunakan untuk aktifitas kemanusiaan.  

“Kami juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tinginya dan semoga sumbangan ini dibalas oleh Tuhan yang maha Kuasa, sebagai bagian dari amalan di dunia,” tuturnya.  

Dari pengamatan dan sistem klaster maupun pemantauan di daerah bencana, termasuk hasil komunikasi dari tim PPNI yang terlibat langsung pada klaster tersebut selama ini di daerah bencana dan juga berdasarkan amanat dari AD/ART PPNI kemunggkinan PPNI ke depannya ada rencana maupun strategi mengatasi korban bencana. 

“Rencana pertama, akan membuat Lembaga Bantuan Bencana dari PPNI, yang difungsikan untuk khusus mengkoordinasikan secara nasional, mengkoordinasikan kegiatan secara nasional, mengkomunikasikan dengan pihak pemerintah yang menjadi koordinator di klaster kesehatan, dan memobilisasi sumber-sumber yang ada termasuk untuk bantuan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh perawat,” jelasnya.

“Rencana kedua, dengan adanya berbagai macam bencana, tentu kita tetap akan terus meningkatkan kompetensi perawat dalam hal kebencanaan, karena wilayah Indonesia yang berpotensi bencana cukup besar dengan kondisi geografisnya. Jadi nantinya diharapkan setiap perawat siap melayani pelayanan kesehatan, dan dirinya juga siap menghadapi bencana,” kata Harif Fadhillah.

Sehubungan dengan ikatan/himpunan HIPGABI yang merupakan satu komunitas perawat yang diberikan tanggung jawab membantu PPNI untuk peningkatan kompetensi perawat dalam hal kebencanaan. Tentunya, Ketum DPP PPNI berkeinginan dan berharap agar meningkatkan kualitasnya, dengan melalui pelatihan, workshop dan sebagainya, yang disesuaikan dengan kondisi pada saat ini.

“Perlunya meningkatkan kualitas perawat HIPGABI pada kondisi saat ini dan bersama dengan PPNI untuk mengkaji dan melakukan upaya agar sistem pelayanan dapat berjalan dengan baik,” pungkasnya. (IR)