Infokom DPP PPNI - Dalam rangka pembahasan peran Ikatan/Himpunan selaku badan kelengkapan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dalam upaya peningkatan kompetensi perawat melalui penguatan organisasi dan kegiatan pendidikan keperawatan berkelanjutan.
Dewan Pengurus Pusat (DPP) PPNI berinisiasi mengadakan pertemuan dengan Ketua maupun pengurus Ikatan/Himpunan yang dilaksanakan di Graha PPNI Jakarta, Jumat (9/11/2018).
Pertemuan ini dihadiri Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah, S.Kp.,SH.,M.Kep.,MH untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan penguatan organisasi profesi, pendidikan pelatihan dan permasalahan yang dihadapi masing-masing Ikatan/Himpunan.
Setelah melakukan pertemuan yang dikoordinir oleh Bidang Pendidikan dan Pelatihan DPP PPNI, di hari berikutnya, Pengurus berkesempatan memberikan ulasan berkaitan dengan pertemuan tersebut.
“Pertemuan ini bertujuan memverifikasi standar yang sudah disusun dari ikatan atau himpunan sesuai dengan matrix atau outline yang sudah disepakati dan arahan dari Ketua Bidang Diklat (Prof. Nursalam). Dari hasil pertemuan kemarin itu, berdasarkan tugas yang sudah dikumpukan, ternyata dari 24 himpunan/ikatan yang ada, tersisa 4 Himpunan yang belum menyerahkan," ungkap Miciko Umeda, S.Kp.,M.Miomed di Graha PPNI, Senin (12/9/2018).
Miciko mengharapkan kepada 4 Ikatan/himpunan yang belum menyerahkan, agar segera menyerahkannya.
“Oleh karena itu, kesimpulan akhirnya, pertama, kita akan merampungkan tugas-tugas dari ikatan/himpunan melalui workshop, agar nantinya dibuatkan menjadi standar. workshop akan dilaksanakan 8-9 Desember 2018,” terang Miciko, Ketua Departemen Diklat DPP PPNI ini.
“Kesimpulan kedua, kita menyepakati juga untuk finalisasi level dari masing-masing pelatihan keahlian, kita sepakat bahwa pelatihan basic itu minimal 30 JPL,” terangnya lagi.
Menurutnya, PPNI sebagai organisasi profesi berusaha memberikan peluang bagi anggotanya untuk berupaya meningkatkan kompetensi yang dimiliki dalam menghadapi persaingan yang ada.
“Harapan kedepannya, sesuai dengan PKB (Pendidikan Keperawatan Berkelanjutan), bahwa OP dalam hal ini, memberikan kesempatan kepada seluruh anggota, untuk dapat meningatkan kemampuan kompetensinya melalui PKB sesuai dengan keahlian bidangnya masing-masing,” pungkasnya. (IR)
DPP PPNI Ajak Himpunan Perawat Evaluasi Standar Diklat
Infokom DPP PPNI - Dalam rangka pembahasan peran Ikatan/Himpunan selaku badan kelengkapan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dalam upaya peningkatan kompetensi perawat melalui penguatan organisasi dan kegiatan pendidikan keperawatan berkelanjutan.
Dewan Pengurus Pusat (DPP) PPNI berinisiasi mengadakan pertemuan dengan Ketua maupun pengurus Ikatan/Himpunan yang dilaksanakan di Graha PPNI Jakarta, Jumat (9/11/2018).
Pertemuan ini dihadiri Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah, S.Kp.,SH.,M.Kep.,MH untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan penguatan organisasi profesi, pendidikan pelatihan dan permasalahan yang dihadapi masing-masing Ikatan/Himpunan.
Setelah melakukan pertemuan yang dikoordinir oleh Bidang Pendidikan dan Pelatihan DPP PPNI, di hari berikutnya, Pengurus berkesempatan memberikan ulasan berkaitan dengan pertemuan tersebut.
“Pertemuan ini bertujuan memverifikasi standar yang sudah disusun dari ikatan atau himpunan sesuai dengan matrix atau outline yang sudah disepakati dan arahan dari Ketua Bidang Diklat (Prof. Nursalam). Dari hasil pertemuan kemarin itu, berdasarkan tugas yang sudah dikumpukan, ternyata dari 24 himpunan/ikatan yang ada, tersisa 4 Himpunan yang belum menyerahkan," ungkap Miciko Umeda, S.Kp.,M.Miomed di Graha PPNI, Senin (12/9/2018).
Miciko mengharapkan kepada 4 Ikatan/himpunan yang belum menyerahkan, agar segera menyerahkannya.
“Oleh karena itu, kesimpulan akhirnya, pertama, kita akan merampungkan tugas-tugas dari ikatan/himpunan melalui workshop, agar nantinya dibuatkan menjadi standar. workshop akan dilaksanakan 8-9 Desember 2018,” terang Miciko, Ketua Departemen Diklat DPP PPNI ini.
“Kesimpulan kedua, kita menyepakati juga untuk finalisasi level dari masing-masing pelatihan keahlian, kita sepakat bahwa pelatihan basic itu minimal 30 JPL,” terangnya lagi.
Menurutnya, PPNI sebagai organisasi profesi berusaha memberikan peluang bagi anggotanya untuk berupaya meningkatkan kompetensi yang dimiliki dalam menghadapi persaingan yang ada.
“Harapan kedepannya, sesuai dengan PKB (Pendidikan Keperawatan Berkelanjutan), bahwa OP dalam hal ini, memberikan kesempatan kepada seluruh anggota, untuk dapat meningatkan kemampuan kompetensinya melalui PKB sesuai dengan keahlian bidangnya masing-masing,” pungkasnya. (IR)