Infokom DPP PPNI - Dalam mengatasi permasalahan bencana, bidang keperawatan berperan penting, selain tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang terdampak bencana.
Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) menjadi salah satu himpunan perawat yang bernaung dibawah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), dimana kehadirannya paling dibutuhkan perannya di saat kejadian berlangsung.
Kontribusi HIPGABI selama ini telah dirasakan masyarakat yang mengalami musibah. Namun, masih adanya kekurangan yang perlu terus diperbaiki agar nantinya pelayanan dapat dioptimalkan dari penanganan yang diberikan selama ini.
Menurut, mantan Ketua Umum HIBGABI, Amelia Kurniati, S.Kp. MN, saat ditemui di Graha PPNI Jakarta, Rabu (17/10/2018), sebelum kegiatan Ilmiah Tahunan dan Konggres Nasional III HIBGABI 2018 di Manado. Dikatakannya, masih diperlukan sistem penanganan bencana yang baik, dikarenakan negara Indonesia saat ini rawan bencana.
Ia jelaskan bahwa bencana alam seperti kejadian di Aceh, Lombok dan terakhir di Palu menjadi bukti Indonesia memang rawan bencana dan perlu penanganan yang cepat dan efisien.
Peran HIBGABI dijelaskannya, memiliki pelimpahan tugas tentang bencana yang perlu dijalankan dengan sebaiknya. Ia menginginkan untuk kedepannya, sistem pelayanan secara keilmuan dan SDM perlu terpadu. Jadi saat kejadian bencana, di saat itu pula sistem pelayanan sudah bisa berjalan. Tentunya perlu duduk bersama dengan pihak yang terkait untuk memperbaiki sistem pelayanan yang sudah berjalan selama ini.
Ditambahkan Amelia, pada saat ini pelayanan sudah terpadu dari berbagai himpunan keperawatan yang ada di Indonesia dalam memberikan pertolongan bencana, dengan cara melalui koordinasi, termasuk pengurus HIBGABI dan PPNI yang ada di pusat maupun di daerah.
Saat ini pula, katanya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, melalui penerapan nurses caring for nurses to serve the people better, dimana perawat dapat mengurus perawat yang terdampak bencana, diharapkan pula perawat dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Amelia yang pernah menjadi Ketum HIPGABI dua periode ini berharap kedepannya penanganan bencana akan lebih mendetail atau terperinci lagi, selain penanganan langsung, adanya keilmuan dan SDM yang harus lebih terpadu lagi. Menurutnya, keilmuan perawat dalam mengatasi bencana setiap waktu diharapkan selalu berubah dan bertambah.
Disamping itu, Amelia inginkan adanya sistem pencatatan yang positif maupun negatif di saat memberikan penanganan bencana. Ia pun sadari bahwa pelayanan yang diberikan saat ini, diawali dengan memberikan pelayanan terbaik terlebih dahulu, jadi belum adanya koordinasi dengan baik dalam hal keilmuannya.
Diungkapkannya, saat ini pencatatan dan foto masih terbatas, padahal itu menjadi bagian terpenting dan menjadi bahan evaluasi untuk penanganan selanjutnya. Ia berharap nantinya adanya badan atau bidang yang mengurus hal tersebut, jadi penting sekali untuk dilakukan dan dikembangkan, agar menjadi lebih baik lagi penanganan yang diberikan.
Amelia menyatakan tertarik dengan sistem SPDGT, dengan adanya kordinasi DPP PPNI dan HIBGABI di Pusat dan daerah yang saling berkoordinasi dalam menangani bencana, dengan melibatkan daerah yang tidak terkena bencana dan berada disekitarnya untuk langsung memberikan bantuan.
Ia bangga dengan penanganan gempa & tsunami terakhir di Sulawesi Tengah, membuktikan telah diterapkannya sistem SPDGT. Diketahui DPW/DPD Palu tak berdaya, dikarenakan langsung terkena dampaknya, sehingga tidak maksimal perawatnya untuk memberikan bantuan keperawatan, untuk itulah DPW dan DPD sekitarnya langsung memberikan bantuan.
Dalam permasalahan ini, Ia jelaskan pula posisi antara PPNI dan HIBGABI saling mendukung, tentunya PPNI sebagai payungnya untuk terus saling berkoordinasi dalam penanganan masalah bencana di Indonesia. Disamping itu, perlunya sistem pelayanan terpadu yang baik lagi dalam mengatasi bencana, yang melibatkan seluruh DPW dan DPD PPNI di seluruh Indonesia.
Terakhir, ia katakan bahwa PPNI dan HIPGABI sudah siap tangani bencana secara cepat dan efisien di kemudian hari, tentunya melalui koordinasi yang lebih baik lagi. (IR)
Ini PR & Peran HIPGABI Tangani Bencana Di Indonesia
Infokom DPP PPNI - Dalam mengatasi permasalahan bencana, bidang keperawatan berperan penting, selain tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang terdampak bencana.
Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) menjadi salah satu himpunan perawat yang bernaung dibawah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), dimana kehadirannya paling dibutuhkan perannya di saat kejadian berlangsung.
Kontribusi HIPGABI selama ini telah dirasakan masyarakat yang mengalami musibah. Namun, masih adanya kekurangan yang perlu terus diperbaiki agar nantinya pelayanan dapat dioptimalkan dari penanganan yang diberikan selama ini.
Menurut, mantan Ketua Umum HIBGABI, Amelia Kurniati, S.Kp. MN, saat ditemui di Graha PPNI Jakarta, Rabu (17/10/2018), sebelum kegiatan Ilmiah Tahunan dan Konggres Nasional III HIBGABI 2018 di Manado. Dikatakannya, masih diperlukan sistem penanganan bencana yang baik, dikarenakan negara Indonesia saat ini rawan bencana.
Ia jelaskan bahwa bencana alam seperti kejadian di Aceh, Lombok dan terakhir di Palu menjadi bukti Indonesia memang rawan bencana dan perlu penanganan yang cepat dan efisien.
Peran HIBGABI dijelaskannya, memiliki pelimpahan tugas tentang bencana yang perlu dijalankan dengan sebaiknya. Ia menginginkan untuk kedepannya, sistem pelayanan secara keilmuan dan SDM perlu terpadu. Jadi saat kejadian bencana, di saat itu pula sistem pelayanan sudah bisa berjalan. Tentunya perlu duduk bersama dengan pihak yang terkait untuk memperbaiki sistem pelayanan yang sudah berjalan selama ini.
Ditambahkan Amelia, pada saat ini pelayanan sudah terpadu dari berbagai himpunan keperawatan yang ada di Indonesia dalam memberikan pertolongan bencana, dengan cara melalui koordinasi, termasuk pengurus HIBGABI dan PPNI yang ada di pusat maupun di daerah.
Saat ini pula, katanya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, melalui penerapan nurses caring for nurses to serve the people better, dimana perawat dapat mengurus perawat yang terdampak bencana, diharapkan pula perawat dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Amelia yang pernah menjadi Ketum HIPGABI dua periode ini berharap kedepannya penanganan bencana akan lebih mendetail atau terperinci lagi, selain penanganan langsung, adanya keilmuan dan SDM yang harus lebih terpadu lagi. Menurutnya, keilmuan perawat dalam mengatasi bencana setiap waktu diharapkan selalu berubah dan bertambah.
Disamping itu, Amelia inginkan adanya sistem pencatatan yang positif maupun negatif di saat memberikan penanganan bencana. Ia pun sadari bahwa pelayanan yang diberikan saat ini, diawali dengan memberikan pelayanan terbaik terlebih dahulu, jadi belum adanya koordinasi dengan baik dalam hal keilmuannya.
Diungkapkannya, saat ini pencatatan dan foto masih terbatas, padahal itu menjadi bagian terpenting dan menjadi bahan evaluasi untuk penanganan selanjutnya. Ia berharap nantinya adanya badan atau bidang yang mengurus hal tersebut, jadi penting sekali untuk dilakukan dan dikembangkan, agar menjadi lebih baik lagi penanganan yang diberikan.
Amelia menyatakan tertarik dengan sistem SPDGT, dengan adanya kordinasi DPP PPNI dan HIBGABI di Pusat dan daerah yang saling berkoordinasi dalam menangani bencana, dengan melibatkan daerah yang tidak terkena bencana dan berada disekitarnya untuk langsung memberikan bantuan.
Ia bangga dengan penanganan gempa & tsunami terakhir di Sulawesi Tengah, membuktikan telah diterapkannya sistem SPDGT. Diketahui DPW/DPD Palu tak berdaya, dikarenakan langsung terkena dampaknya, sehingga tidak maksimal perawatnya untuk memberikan bantuan keperawatan, untuk itulah DPW dan DPD sekitarnya langsung memberikan bantuan.
Dalam permasalahan ini, Ia jelaskan pula posisi antara PPNI dan HIBGABI saling mendukung, tentunya PPNI sebagai payungnya untuk terus saling berkoordinasi dalam penanganan masalah bencana di Indonesia. Disamping itu, perlunya sistem pelayanan terpadu yang baik lagi dalam mengatasi bencana, yang melibatkan seluruh DPW dan DPD PPNI di seluruh Indonesia.
Terakhir, ia katakan bahwa PPNI dan HIPGABI sudah siap tangani bencana secara cepat dan efisien di kemudian hari, tentunya melalui koordinasi yang lebih baik lagi. (IR)