Keren ! DPD PPNI Kota Padang Tayangkan Perdana Film Layar Lebar <p> <a href="" class="thickbox" title="" ><img src="" alt="" /> </a> <p style="text-align: justify;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; mso-ascii-theme-font: minor-latin; mso-hansi-theme-font: minor-latin; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-bidi-theme-font: minor-bidi;">Infokom DPP PPNI </span></strong>- Untuk mengurangi citra negatif terhadap film bertemakan perawat yang beredar di masyarakat telah terealisasi. Melalui kerjasama perawat, mahasiswa keperawatan, pemerintah daerah dan pendukung laiinnya, akhirnya sebuah film layar lebar tersebut akan disaksikan masyarakat luas.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat sebagai pemekarsa pembuatan film yang berkaitan dengan tenaga perawat dalam pengabdiannya. Film yang berjudul "Embun Gurun Pasir" yang melibatkan Pemerintah Daerah Kota/ Kabupaten maupun Provinsi Sumatera Barat.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Film Embun Gurun Pasir akan mulai tayang perdana pada hari Sabtu, 6 Oktober 2018 di Bioskop Karya Kota Padang.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“Penayangan film ini sesuatu hal yang luar biasa, di tengah adanya film-film yang beredar saat ini yang menyangkut perawat, tetapi membuat kesan perawat/image yang kurang menggembirakan, seperti : film bertemakan hantu, suster ngesot, dan sebagainya, sehingga menggerus image perawat menjadi kurang baik,” ucap Harif Fadhillah, S.Kep, M.Kep, SH, MH sehubungan dengan penayangan perdana film Embun Gurun Pasir di Graha PPNI Jakarta, Jum’at (5/10/2018).</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ketua Umum DPP PPNI ini mengungkapkan bahwa dengan hadirnya film yang disutradarai Rahmond Moza, diibaratkan minum air setelah puasa sekian lama. Film ini menceritakan kisah pengabdian seorang perawat di daerah terpencil di kepulauan Mentawai. Tentunya film yang punya nilai pengabdian perawat yang luar biasa ini, pas atau sejalan dengan pembangunan citra perawat yang saat ini sedang berkembang.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ia juga menjelaskan bahwa film ini diproduksi oleh PPNI Kota Padang dengan bekerja sama Pemda Kabupaten Mentawai dan disupport Pemda Provinsi Sumatera Barat, khususnya Wakil Gubernur.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“Ini karya yang luar biasa, khusus kepada para perawat, harus nonton film ini agar kita dapat mereview kembali nilai-nilai pengabdian profesionalitas perawat. Umumnya, kepada masyarakat seluruh Indonesia  untuk menonton film yang bagus ini. Mudah-mudahan film ini menjadi salah satu karya terbaik anak bangsa di tahun ini,” harapnya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Harif pula menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pendukung  film tersebut dan dapat menginsipirasi kepada pengurus PPNI yang ada di Indonesia.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“Saya ucapkan terima kasih kepada Pemda Kabupaten Mentawai, Pemda Sumatera Barat atas dukungan terhadap film ini, dan lebih khusus lagi kepada DPD PPNI Kota Padang yang berkarya luar biasa, serta nantinya dapat ditularkan ke DPD PPNI lainnya untuk menciptakan karya yang membangun citra perawat masa kini dan akan datang,” pungkas Harif. (IR)</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p> </p> </p>

Keren ! DPD PPNI Kota Padang Tayangkan Perdana Film Layar Lebar

Infokom DPP PPNI - Untuk mengurangi citra negatif terhadap film bertemakan perawat yang beredar di masyarakat telah terealisasi. Melalui kerjasama perawat, mahasiswa keperawatan, pemerintah daerah dan pendukung laiinnya, akhirnya sebuah film layar lebar tersebut akan disaksikan masyarakat luas.

Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat sebagai pemekarsa pembuatan film yang berkaitan dengan tenaga perawat dalam pengabdiannya. Film yang berjudul "Embun Gurun Pasir" yang melibatkan Pemerintah Daerah Kota/ Kabupaten maupun Provinsi Sumatera Barat.

Film Embun Gurun Pasir akan mulai tayang perdana pada hari Sabtu, 6 Oktober 2018 di Bioskop Karya Kota Padang.

“Penayangan film ini sesuatu hal yang luar biasa, di tengah adanya film-film yang beredar saat ini yang menyangkut perawat, tetapi membuat kesan perawat/image yang kurang menggembirakan, seperti : film bertemakan hantu, suster ngesot, dan sebagainya, sehingga menggerus image perawat menjadi kurang baik,” ucap Harif Fadhillah, S.Kep, M.Kep, SH, MH sehubungan dengan penayangan perdana film Embun Gurun Pasir di Graha PPNI Jakarta, Jum’at (5/10/2018).

Ketua Umum DPP PPNI ini mengungkapkan bahwa dengan hadirnya film yang disutradarai Rahmond Moza, diibaratkan minum air setelah puasa sekian lama. Film ini menceritakan kisah pengabdian seorang perawat di daerah terpencil di kepulauan Mentawai. Tentunya film yang punya nilai pengabdian perawat yang luar biasa ini, pas atau sejalan dengan pembangunan citra perawat yang saat ini sedang berkembang.

Ia juga menjelaskan bahwa film ini diproduksi oleh PPNI Kota Padang dengan bekerja sama Pemda Kabupaten Mentawai dan disupport Pemda Provinsi Sumatera Barat, khususnya Wakil Gubernur.

“Ini karya yang luar biasa, khusus kepada para perawat, harus nonton film ini agar kita dapat mereview kembali nilai-nilai pengabdian profesionalitas perawat. Umumnya, kepada masyarakat seluruh Indonesia  untuk menonton film yang bagus ini. Mudah-mudahan film ini menjadi salah satu karya terbaik anak bangsa di tahun ini,” harapnya.

Harif pula menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pendukung  film tersebut dan dapat menginsipirasi kepada pengurus PPNI yang ada di Indonesia.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Pemda Kabupaten Mentawai, Pemda Sumatera Barat atas dukungan terhadap film ini, dan lebih khusus lagi kepada DPD PPNI Kota Padang yang berkarya luar biasa, serta nantinya dapat ditularkan ke DPD PPNI lainnya untuk menciptakan karya yang membangun citra perawat masa kini dan akan datang,” pungkas Harif. (IR)