Inisiator Pertama Pemberi Penghargaan Kepada PPNI, Ini Alasannya ? <p> <a href="" class="thickbox" title="" ><img src="" alt="" /> </a> <p style="text-align: justify;">Infokom DPP PPNI - Pengalaman yang dialami seseorang atas peran perawat menjadi motivasi untuk memberikan penghargaan kepada tenaga perawat. Kejadian yang dialami secara pribadi maupun <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>pihak keluarga menjadi kenangan yang tak terlupakan atas pengabdian perawat.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Untuk itulah anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI berinisitif untuk memberikan penghargaan kepada insan perawat yang terorganisir dalam naungan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang selama ini telah memberikan pengabdian yang tinggi terhadap pelayanan kesehatan masyarakat.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“Saya sangat terkesan sekali pada saat pertemuan pertama kali dengan PPNI, terutama pada proses council keperawatan.<span style="mso-spacerun: yes;">  </span>Saya melihat ternyata selama ini pemerintah masih sangat lalai terhadap perawat. Terbukti apresiasi terhadap perawat masih kurang, segi perlindungan hukum masih adanya diskriminasi, dan menyedihkan lagi, masalah upah bagi perawat,” ucap DR. Hj. Fahira Idris, SE, MH setelah pelaksanaan pemberian penghargaan kepada insan keperawatan dan penyajian materi pada Seminar Nasional Keperawatan di Gedung Walikota Jakarta Utara, DKI Jakarta, Sabtu (01/09/2018).</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ketua Komite III DPD RI ini menuturkan pengalamannya semasa kecil sering masuk ke RS dan pernah mengalami pengalaman dirawat oleh perawat, selain dokter yang mengobatinya. Menurutnya, perawat itu sahabat, dialah yang merawat dan lebih banyak memperhatikan pasiennya. Tanpa adanya suport dan psikologis dari perawat, tentunya pasien tidak mudah sehat kembali.<span style="mso-spacerun: yes;">  </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“Sebenarnya psikologis pasien tergantung juga peranan perawat, sehingga saya sangat apresiasi atas kerja perawat terutama pengalamanan saya, ditemani perawat disaat saya ikut terlibat dalam merawat ibu saya yang waktu itu sedang dirawat di RS, hingga meninggalnya beliau di RS,” kata Fahira, anggota DPD RI periode 2014-2019 ini.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ia beranggapan, dari perjuangan perawat selama ini, perawat itu merupakan pahlawan, pahlawan bagi masyarakat. Namun Ia menyayangkan kepada pemerintah belum sepenuhnya memperhatikan perawat secara baik dan betul.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, bersamaan saya diundang PPNI Jakarta Utara. Saya sebagai anggota DPD RI asal DKI Jakarta memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada perawat. Penghargaan itu, saya berikan kepada PPNI pusat, pengurus wilayah (DPW) DKI Jakarta maupun DPD di seluruh PPNI DKI Jakarta. Sebenarnya apresiasi ini, sebagai penghargaan juga terhadap perawat yang ada di seluruh Indonesia," ungkap putri Fahmi Idris ini.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Melalui pertemuan dan kegiatan seminar yang bertopik perlindungan hukum ini, Ia berpesan disaat saya menyampaikan materi juga, bahwa perawat jangan segan dan jangan takut untuk melaporkan yang berkaitan dengan masalah perawat. Menurutnya, laporan itu kan dapat melalui PPNI dan bisa juga lapor juga ke wakil rakyat.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“Saya beranggapan, saya merasa bagian juga dari masyarakat, sahabat perawat dan tentunya juga perawat itu saudara saya, jadi penting bagi saya. Ini akan menjadi ladang perjuangan bagi saya juga,” tegasnya. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ketua Umum Bang Japar (Kebangkitan Jawara & Pengacara ini) ini mengungkapkan keinginannya dan meminta dukungan juga, atas keinginan dirinya untuk mencalonkan kembali dan melanjutkan perjuangan selama ini, dan tentunya atas ijin dan kehendak dari Allah. Ia akan mengikuti pemilihan DPD RI pada periode berikutnya, yang nantinya akan dilaksanakan pada bulan April 2019.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“Saya pun berharap adanya dukungan dari perawat, karena perjuangan membela perawat, akan lebih baik jika saya masuk dalam sistem ketimbang di luar sistem,” harap Fahira, satu-satunya wanita yang menjadi Senator dari DKI Jakarta dan juga cucu KH. Hasan Basri (Mantan Ketua MUI).</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Penghargaan kepada perawat diterima langsung oleh Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah, S.Kp, SH, M.Kep, BBH DPP PPNI, MKEK DPP PPNI, Komnas Ham RI, Direktur STIKes Abdi Nusantara, Ketua DPW PPNI DKI Jakarta, Para Ketua DPD PPNI se- DKI Jakarta dan 32 DPK (komisariat) seluruh DPD PPNI Jakarta Utara.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Acara pemberian penghargaan dan Seminar Nasional Keperawatan ini atas inisiasi DPD PPNI Jakarta Utara yang diketuai H. Maryanto, AMK yang bekerjasama dengan STIKes Abdi Nusantara. (IR)</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 13.5pt; line-height: 115%; font-family: "><a href="https://dpdri.merdeka.com/berita/pemerintah-diminta-memperketat-tenaga-kerja-asing-150726k.html"><span style="color: black; text-decoration: none; text-underline: none;"><br /> </span></a></span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p> <p> </p> </p>

Inisiator Pertama Pemberi Penghargaan Kepada PPNI, Ini Alasannya ?

Infokom DPP PPNI - Pengalaman yang dialami seseorang atas peran perawat menjadi motivasi untuk memberikan penghargaan kepada tenaga perawat. Kejadian yang dialami secara pribadi maupun  pihak keluarga menjadi kenangan yang tak terlupakan atas pengabdian perawat.

Untuk itulah anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI berinisitif untuk memberikan penghargaan kepada insan perawat yang terorganisir dalam naungan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang selama ini telah memberikan pengabdian yang tinggi terhadap pelayanan kesehatan masyarakat.

“Saya sangat terkesan sekali pada saat pertemuan pertama kali dengan PPNI, terutama pada proses council keperawatan.  Saya melihat ternyata selama ini pemerintah masih sangat lalai terhadap perawat. Terbukti apresiasi terhadap perawat masih kurang, segi perlindungan hukum masih adanya diskriminasi, dan menyedihkan lagi, masalah upah bagi perawat,” ucap DR. Hj. Fahira Idris, SE, MH setelah pelaksanaan pemberian penghargaan kepada insan keperawatan dan penyajian materi pada Seminar Nasional Keperawatan di Gedung Walikota Jakarta Utara, DKI Jakarta, Sabtu (01/09/2018).

Ketua Komite III DPD RI ini menuturkan pengalamannya semasa kecil sering masuk ke RS dan pernah mengalami pengalaman dirawat oleh perawat, selain dokter yang mengobatinya. Menurutnya, perawat itu sahabat, dialah yang merawat dan lebih banyak memperhatikan pasiennya. Tanpa adanya suport dan psikologis dari perawat, tentunya pasien tidak mudah sehat kembali. 

“Sebenarnya psikologis pasien tergantung juga peranan perawat, sehingga saya sangat apresiasi atas kerja perawat terutama pengalamanan saya, ditemani perawat disaat saya ikut terlibat dalam merawat ibu saya yang waktu itu sedang dirawat di RS, hingga meninggalnya beliau di RS,” kata Fahira, anggota DPD RI periode 2014-2019 ini.

Ia beranggapan, dari perjuangan perawat selama ini, perawat itu merupakan pahlawan, pahlawan bagi masyarakat. Namun Ia menyayangkan kepada pemerintah belum sepenuhnya memperhatikan perawat secara baik dan betul.

“Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, bersamaan saya diundang PPNI Jakarta Utara. Saya sebagai anggota DPD RI asal DKI Jakarta memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada perawat. Penghargaan itu, saya berikan kepada PPNI pusat, pengurus wilayah (DPW) DKI Jakarta maupun DPD di seluruh PPNI DKI Jakarta. Sebenarnya apresiasi ini, sebagai penghargaan juga terhadap perawat yang ada di seluruh Indonesia," ungkap putri Fahmi Idris ini.

Melalui pertemuan dan kegiatan seminar yang bertopik perlindungan hukum ini, Ia berpesan disaat saya menyampaikan materi juga, bahwa perawat jangan segan dan jangan takut untuk melaporkan yang berkaitan dengan masalah perawat. Menurutnya, laporan itu kan dapat melalui PPNI dan bisa juga lapor juga ke wakil rakyat.

“Saya beranggapan, saya merasa bagian juga dari masyarakat, sahabat perawat dan tentunya juga perawat itu saudara saya, jadi penting bagi saya. Ini akan menjadi ladang perjuangan bagi saya juga,” tegasnya.  

Ketua Umum Bang Japar (Kebangkitan Jawara & Pengacara ini) ini mengungkapkan keinginannya dan meminta dukungan juga, atas keinginan dirinya untuk mencalonkan kembali dan melanjutkan perjuangan selama ini, dan tentunya atas ijin dan kehendak dari Allah. Ia akan mengikuti pemilihan DPD RI pada periode berikutnya, yang nantinya akan dilaksanakan pada bulan April 2019.

“Saya pun berharap adanya dukungan dari perawat, karena perjuangan membela perawat, akan lebih baik jika saya masuk dalam sistem ketimbang di luar sistem,” harap Fahira, satu-satunya wanita yang menjadi Senator dari DKI Jakarta dan juga cucu KH. Hasan Basri (Mantan Ketua MUI).

Penghargaan kepada perawat diterima langsung oleh Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah, S.Kp, SH, M.Kep, BBH DPP PPNI, MKEK DPP PPNI, Komnas Ham RI, Direktur STIKes Abdi Nusantara, Ketua DPW PPNI DKI Jakarta, Para Ketua DPD PPNI se- DKI Jakarta dan 32 DPK (komisariat) seluruh DPD PPNI Jakarta Utara.

Acara pemberian penghargaan dan Seminar Nasional Keperawatan ini atas inisiasi DPD PPNI Jakarta Utara yang diketuai H. Maryanto, AMK yang bekerjasama dengan STIKes Abdi Nusantara. (IR)