Infokom DPP PPNI - Gempabumi berkekuatan 7 SR di Lombok NTB pada 5/8/2018 yang lalu, telah menimbulkan kerusakan harta benda, penderitaan, luka, dan bahkan kehilangan nyawa. Jumlah korban gempabumi terusbertambah.
Data korban meninggal dunia hingga (13/8) sejumlah 437 jiwa berasal dari Kab. Lombok Utara 374 jiwa, Kab. Lombok Timur 12 jiwa, Kab. Lombok Barat 38 jiwa, Kab. Lombok Tengah 2 jiwa, Kota Mataram 9, dan Kota Denpasar 2 jiwa.
Jumlah pengungsi hingga hari ini sebanyak 352.793 jiwa. Sedangkan total rumah rusak 52.812 unit, sarana pendidikan terdampak 458 unit dan fasum serta tempat ibadah sebanyak 197 unit. Gempa menyasar siapapun, tidak terkecuali Perawat yang berdomisili di area gempa.
Pada Rabu (29/8/2018), Harif Fadhillah Ketum DPP PPNI didampingi Apri Sunadi Bendahara Umum DPP PPNI, Ketua DPW PPNI Provinsi NTB H. Muhir mengunjungi masyarakat dan Perawat terdampak dilokasi gempa. Mereka melaporkan kepada Ketua Umum DPP PPNI, bahwa sedikitnya 285 anggota PPNI turut menjadi korban gempa berasal dari Kab. Lombok Utara dan Barat 220 orang serta Kab. Sumbawa 65 orang.
Saat berdialog dengan Harif, mereka sampaikan “kami kehilangan banyak hal, rumah kami roboh, puskesmas dan klinik hancur, kendaraan hancur, termasuk STR dan ijazah kami hilang. Namun kami menyadari, kami harus tetap dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.
“Atas kunjungan Ketua Umum DPP PPNI dan bantuan teman sejawat dari DPW PPNI Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, Bali, DI Yogyakarta danBanten. Kami menyampaikan terima kasih, sehingga masyarakat diwilayah kerja kami tetap terlayani,” ungkap mereka.
Dalam dialognya tersebut, Harif memberikan penguatan kepada teman-teman perawat yang tetap bekerja melayani masyarakat meskipun kondisi mereka dan Fasyankesnya mengalami kerusakan.
Dalam kesempatan itu, DPP PPNI memberikan bantuan dana dan kebutuhan pokok yang langsung diserahkan kepada Ketua DPW PPNI Provinsi NTB H. Muhir. (RA)
Ketum PPNI Beri Dukungan Kepada 285 Anggotanya Terdampak Gempa Lombok
Infokom DPP PPNI - Gempabumi berkekuatan 7 SR di Lombok NTB pada 5/8/2018 yang lalu, telah menimbulkan kerusakan harta benda, penderitaan, luka, dan bahkan kehilangan nyawa. Jumlah korban gempabumi terusbertambah.
Data korban meninggal dunia hingga (13/8) sejumlah 437 jiwa berasal dari Kab. Lombok Utara 374 jiwa, Kab. Lombok Timur 12 jiwa, Kab. Lombok Barat 38 jiwa, Kab. Lombok Tengah 2 jiwa, Kota Mataram 9, dan Kota Denpasar 2 jiwa.
Jumlah pengungsi hingga hari ini sebanyak 352.793 jiwa. Sedangkan total rumah rusak 52.812 unit, sarana pendidikan terdampak 458 unit dan fasum serta tempat ibadah sebanyak 197 unit. Gempa menyasar siapapun, tidak terkecuali Perawat yang berdomisili di area gempa.
Pada Rabu (29/8/2018), Harif Fadhillah Ketum DPP PPNI didampingi Apri Sunadi Bendahara Umum DPP PPNI, Ketua DPW PPNI Provinsi NTB H. Muhir mengunjungi masyarakat dan Perawat terdampak dilokasi gempa. Mereka melaporkan kepada Ketua Umum DPP PPNI, bahwa sedikitnya 285 anggota PPNI turut menjadi korban gempa berasal dari Kab. Lombok Utara dan Barat 220 orang serta Kab. Sumbawa 65 orang.
Saat berdialog dengan Harif, mereka sampaikan “kami kehilangan banyak hal, rumah kami roboh, puskesmas dan klinik hancur, kendaraan hancur, termasuk STR dan ijazah kami hilang. Namun kami menyadari, kami harus tetap dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat,” katanya.
“Atas kunjungan Ketua Umum DPP PPNI dan bantuan teman sejawat dari DPW PPNI Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, Bali, DI Yogyakarta danBanten. Kami menyampaikan terima kasih, sehingga masyarakat diwilayah kerja kami tetap terlayani,” ungkap mereka.
Dalam dialognya tersebut, Harif memberikan penguatan kepada teman-teman perawat yang tetap bekerja melayani masyarakat meskipun kondisi mereka dan Fasyankesnya mengalami kerusakan.
Dalam kesempatan itu, DPP PPNI memberikan bantuan dana dan kebutuhan pokok yang langsung diserahkan kepada Ketua DPW PPNI Provinsi NTB H. Muhir. (RA)