Perjuangan Tim Relawan PPNI Gelombang Kedua Di Lombok mengoptimalkan Pelayanan <p> <a href="" class="thickbox" title="" ><img src="" alt="" /> </a> <p style="text-align: justify;">Infokom DPP PPNI - Pengorbanan yang diberikan Tim Relawan Perawat PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) terhadap korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada gelombang pertama dan kedua menjadi pelajaran berharga dalam mengungkapkan rasa kepedulian dan kemanusian.</p> <p><span style="text-align: justify;">Setelah tiba di wilayah NTB, Tim Relawan Perawat PPNI yang berasal dari DPW PPNI DKI Jakarta langsung diarahkan ke lokasi Kabupaten Lombok Utara (KLU) yang menjadi target pertolongan. Dimana sebelumnya Tim Relawan DPW PPNI Jawa Timur telah mengawali bantuan pada gelombang pertama.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sebelum menuju ke lokasi KLU Tim Relawan Perawat PPNI gelombang kedua terlebih dahulu diterima oleh Ketua DPW PPNI TB Ns. H. Muhir, S.Kep, Ketua IDI Provinsi NTB Dr. Doddy, Sp.OG dan Sekretaris IDI dr. Lalu Ahmadi, SpPD di Kantor Sekretariat, Mataram, NTB, Kamis (9/8/2018).</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kemudian perjalanan dilanjutkan menuju lokasi KLU yang penuh tantangan karena Tim Relawan memperlihatkan kondisi akibat adanya guncangan gempa termasuk kondisi jalan yang ada juga terkena dampaknya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dengan semangat  juang yang ditorehkan Tim Relawan Perawat gelombang kedua untuk memberikan pelayanan kesehatan dalam situasi darurat. Melalui pengalaman yang dimiliki, Tim sudah terbiasa mengatasi kondisi korban yang biasa terluka.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Berdasarkan informasi dari ketua Tim gelombang kedua yang dipimpin Ratna Aryani berkesempatan mengirimkan keterangannya, melalui pesan tertulisnya, Jumat (10/8/2018) yang menjelaskan bahwa banyak juga rumah dan gedung yang runtuh dan hotel retak, padahal hotel masih baru, kondisi tersebut dilihat saat Tim dalam perjalanan, termasuk sebagian besar toko tutup karena takut sebagian kecil tetap buka</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Memasuki wilayah  KLU, Ia ceritakan rumah terlihat hancur jauh lebih banyak, hancur rata dengan tanah dan banyak yang tertimpa. Jalanan retak di pinggiran maupun di badan jalan. Tanah lapang juga dijadikan tempat kumpul pengungsi. Disekitar perbukitan,  pengungsi pun sempat lari ke arah bukit sewaktu dikabarkan tsunami.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ratna dan Tim juga merasakan guncangannya gempa susulan dengan 6.2 SR tepat di jam 12.25 pada hari Kamis (9/8/2018) itu juga. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Berikut ini kegiatan utama yang dilakukan oleh Tim Relawan Perawat gelombang kedua dan kegiatan rutinitasnya berdasarkan notulensi yang ada.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sekitar jam 14.00 WITA Kamis (9/8) dilakukannya operan dari Tim Relawan DPW Jatim kepada Tim Relawan DPW DKI Jakarta sekaligus survey lapangan. Pada jam17.00 WITA : Briefing internal (korlap+relawan) PPNI DKI Jakarta, Jam 19.00 WITA : Korlap Briefing dengan mahasiswa. Jam 20.00 WITA : Korlap Briefing dengan tim Nakes. Simultan dengan briefing relawan non medis.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tim Relawan dari PPNI DKI Jakarta dibagi menjadi 2 shift bertugas mulai dari 18.00 s.d 06.00 dilanjutkan 06.00 s.d 18.00 Tiap tim terdapat perawat OK, anak dan gadar. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tim 1 : Hanif (ketua tim) beranggotakan Ridwan, Dwi Basuki, Nurleman,Eti, Karsini dan Faital sedangkan Tim 2 Taufik,Suraya Lisa, Widodo, Imansyah, Istinganah, Ely dan Nurhayati. Setiap hari ada 15 mahasiswa profesi Stikes Mataram yang turut membantu, rata-rata 20 hari mahasiswa/hari yg bertugas selama 24 jam. Jumlah pasien sampai saat ini jam 21.00 WITA berjumlah 6 pasien dengan kasus asma, hipertensi, febris, ISPA (2), dispepsia.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Rekomendasi untuk tim selanjutnya, mohon membawa : Infus set,Blood set, Spuit lengkap ukuran, Abocath 18-24, Cairan, Spalk , Antibiotik dan analgesik IV (stok menipis).</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kasus yang diprediksi akan banyak : ISPA dan Diare. (IR)</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sumber : Ketua Tim Relawan PPNI DKI Jakarta (Ratna)</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p> </p>

Perjuangan Tim Relawan PPNI Gelombang Kedua Di Lombok mengoptimalkan Pelayanan

Infokom DPP PPNI - Pengorbanan yang diberikan Tim Relawan Perawat PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) terhadap korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada gelombang pertama dan kedua menjadi pelajaran berharga dalam mengungkapkan rasa kepedulian dan kemanusian.

Setelah tiba di wilayah NTB, Tim Relawan Perawat PPNI yang berasal dari DPW PPNI DKI Jakarta langsung diarahkan ke lokasi Kabupaten Lombok Utara (KLU) yang menjadi target pertolongan. Dimana sebelumnya Tim Relawan DPW PPNI Jawa Timur telah mengawali bantuan pada gelombang pertama.

Sebelum menuju ke lokasi KLU Tim Relawan Perawat PPNI gelombang kedua terlebih dahulu diterima oleh Ketua DPW PPNI TB Ns. H. Muhir, S.Kep, Ketua IDI Provinsi NTB Dr. Doddy, Sp.OG dan Sekretaris IDI dr. Lalu Ahmadi, SpPD di Kantor Sekretariat, Mataram, NTB, Kamis (9/8/2018).

Kemudian perjalanan dilanjutkan menuju lokasi KLU yang penuh tantangan karena Tim Relawan memperlihatkan kondisi akibat adanya guncangan gempa termasuk kondisi jalan yang ada juga terkena dampaknya.

Dengan semangat  juang yang ditorehkan Tim Relawan Perawat gelombang kedua untuk memberikan pelayanan kesehatan dalam situasi darurat. Melalui pengalaman yang dimiliki, Tim sudah terbiasa mengatasi kondisi korban yang biasa terluka.

Berdasarkan informasi dari ketua Tim gelombang kedua yang dipimpin Ratna Aryani berkesempatan mengirimkan keterangannya, melalui pesan tertulisnya, Jumat (10/8/2018) yang menjelaskan bahwa banyak juga rumah dan gedung yang runtuh dan hotel retak, padahal hotel masih baru, kondisi tersebut dilihat saat Tim dalam perjalanan, termasuk sebagian besar toko tutup karena takut sebagian kecil tetap buka

Memasuki wilayah  KLU, Ia ceritakan rumah terlihat hancur jauh lebih banyak, hancur rata dengan tanah dan banyak yang tertimpa. Jalanan retak di pinggiran maupun di badan jalan. Tanah lapang juga dijadikan tempat kumpul pengungsi. Disekitar perbukitan,  pengungsi pun sempat lari ke arah bukit sewaktu dikabarkan tsunami.

Ratna dan Tim juga merasakan guncangannya gempa susulan dengan 6.2 SR tepat di jam 12.25 pada hari Kamis (9/8/2018) itu juga. 

Berikut ini kegiatan utama yang dilakukan oleh Tim Relawan Perawat gelombang kedua dan kegiatan rutinitasnya berdasarkan notulensi yang ada.

Sekitar jam 14.00 WITA Kamis (9/8) dilakukannya operan dari Tim Relawan DPW Jatim kepada Tim Relawan DPW DKI Jakarta sekaligus survey lapangan. Pada jam17.00 WITA : Briefing internal (korlap+relawan) PPNI DKI Jakarta, Jam 19.00 WITA : Korlap Briefing dengan mahasiswa. Jam 20.00 WITA : Korlap Briefing dengan tim Nakes. Simultan dengan briefing relawan non medis.

Tim Relawan dari PPNI DKI Jakarta dibagi menjadi 2 shift bertugas mulai dari 18.00 s.d 06.00 dilanjutkan 06.00 s.d 18.00 Tiap tim terdapat perawat OK, anak dan gadar. 

Tim 1 : Hanif (ketua tim) beranggotakan Ridwan, Dwi Basuki, Nurleman,Eti, Karsini dan Faital sedangkan Tim 2 Taufik,Suraya Lisa, Widodo, Imansyah, Istinganah, Ely dan Nurhayati. Setiap hari ada 15 mahasiswa profesi Stikes Mataram yang turut membantu, rata-rata 20 hari mahasiswa/hari yg bertugas selama 24 jam. Jumlah pasien sampai saat ini jam 21.00 WITA berjumlah 6 pasien dengan kasus asma, hipertensi, febris, ISPA (2), dispepsia.

Rekomendasi untuk tim selanjutnya, mohon membawa : Infus set,Blood set, Spuit lengkap ukuran, Abocath 18-24, Cairan, Spalk , Antibiotik dan analgesik IV (stok menipis).

Kasus yang diprediksi akan banyak : ISPA dan Diare. (IR)

 

 

Sumber : Ketua Tim Relawan PPNI DKI Jakarta (Ratna)