Infokom DPP PPNI - Pelaksanaan program Training of Trainer (ToT) dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mendapat respon baik dari berbagai pengurus daerah yang telah menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan pengurus disemua tingkat kepengurusan dari pusat hingga sampai komisariat.
DPW PPNI Bengkulu menjadi salah satu pengurus wilayah yang antusias mengikuti kegiatan ini termasuk pemerintah daerah yang turut mendukung segala akitifitas selama ini juga.
Dibuktikan dengan pejabat Walikota Bengkulu H. Budiman Ismaun, M.Pd yang berkesempatan menghadiri acara pembukaan ToT Terintegrasi.
Acara ini dihadiri Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah, SKp, SH, M.Kep, Sekjen DPP PPNI Dr. Mustikasari, SKp, MARS, Korwil Sumatera H. Elia Tarigan, SKM dan Pengurus DPP Lainnya yang terlibat menjadi pemberi meteri.
“Kami melakukan kegiatan TOT Terintegrasi bagi Pengurus DPD yang hadir dari 9 Kabupaten dan 1 Kotamadya, setiap DPD diwakilkan 6 orang termasuk ketuanya. Kegiatan ini melibatkan pengurus DPP dan mendapat antusias dari pemerintah Provinsi, karena dijadwalkan gubernur yang akan hadir, namun karena sesuatu hal, diwakilkan dengan Walikota. Disamping kegiatan ini dilaksanakan mendadak tetapi pengurus DPD siap hadir selama 2 hari pelaksanaan,” ucap H. Fauzan Adriansyah, SKM, MM disela-sela acara kegiatan di Bengkulu, Sabtu (21/7/2018).
Ketua DPW PPNI Provinsi Bengkulu ini mengatakan bahwa kegiatan TOT Terintegrasi sangat ditunggu oleh sesama teman pengurus. Ia menganggap program ini menjadi satu kata kesamaan atau terintegrasi, yang nantinya dapat diketahui disemua tingkat kepengurusan. Kepengurusan DPP saat ini menurutnya banyak perubahan. Tentunya ada juga program yang disukai maupun tidak. Ia beranggapan jika ada hal yang baik, tentunya akan didukungnya.
“Dengan adanya kehadiran unsur pemerintah pada kegiatan ini, menandakan PPNI selama ini dengan pemerintah selalu bekerjasama pada bidang kesehatan dalam menuju masyarakat sehat. Kita ketahui setiap tahun jumlah perawat bertambah, jadi saya harap perawat dapat melakukan seperti adanya praktek mandiri, tentunya perawat tidak hanya berkeinginan menjadi PNS saja,” jelas Fauzan.
Ia juga telah terangkan berkaitan dengan UMR bagi perawat yang ada di Bengkulu di tahun 2017-2018 telah diupayakan. Dengan tidak ada lagi yang PKS, dimana saat sekarang telah menjadi PTT. Disamping Pengurus PPNI Bengkulu biasa beraudiensi dengan pemerintah untuk mengatasi masalalah tersebut.
“Kami berulang kali melakukan audiensi dengan pemerintah untuk membicarakan kesejahteraan perawat, termasuk RS disini menyesuaikan UMR. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada DPP atas dukungan yang diberikan dalam pelaksanaan kegiatan ini ToT Terintegrasi yang berkesan positif,” ungkapnya.
Dihari kedua pelaksanaan, setelah peserta mendapatkan informasi langsung dari para pengurus DPP, kegiatanpun ditutup oleh Ketum DPP PPNI.
Kegiatan ToT Terintegrasi digelar di Splash Hotel Bengkulu, selama dua hari, 21-22 Juli 2018 dan diikuti oleh 150 peserta. (IR)
Respon Positif, Kesuksesan DPW PPNI Gelar ToT Terintegrasi
Infokom DPP PPNI - Pelaksanaan program Training of Trainer (ToT) dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mendapat respon baik dari berbagai pengurus daerah yang telah menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan pengurus disemua tingkat kepengurusan dari pusat hingga sampai komisariat.
DPW PPNI Bengkulu menjadi salah satu pengurus wilayah yang antusias mengikuti kegiatan ini termasuk pemerintah daerah yang turut mendukung segala akitifitas selama ini juga.
Dibuktikan dengan pejabat Walikota Bengkulu H. Budiman Ismaun, M.Pd yang berkesempatan menghadiri acara pembukaan ToT Terintegrasi.
Acara ini dihadiri Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah, SKp, SH, M.Kep, Sekjen DPP PPNI Dr. Mustikasari, SKp, MARS, Korwil Sumatera H. Elia Tarigan, SKM dan Pengurus DPP Lainnya yang terlibat menjadi pemberi meteri.
“Kami melakukan kegiatan TOT Terintegrasi bagi Pengurus DPD yang hadir dari 9 Kabupaten dan 1 Kotamadya, setiap DPD diwakilkan 6 orang termasuk ketuanya. Kegiatan ini melibatkan pengurus DPP dan mendapat antusias dari pemerintah Provinsi, karena dijadwalkan gubernur yang akan hadir, namun karena sesuatu hal, diwakilkan dengan Walikota. Disamping kegiatan ini dilaksanakan mendadak tetapi pengurus DPD siap hadir selama 2 hari pelaksanaan,” ucap H. Fauzan Adriansyah, SKM, MM disela-sela acara kegiatan di Bengkulu, Sabtu (21/7/2018).
Ketua DPW PPNI Provinsi Bengkulu ini mengatakan bahwa kegiatan TOT Terintegrasi sangat ditunggu oleh sesama teman pengurus. Ia menganggap program ini menjadi satu kata kesamaan atau terintegrasi, yang nantinya dapat diketahui disemua tingkat kepengurusan. Kepengurusan DPP saat ini menurutnya banyak perubahan. Tentunya ada juga program yang disukai maupun tidak. Ia beranggapan jika ada hal yang baik, tentunya akan didukungnya.
“Dengan adanya kehadiran unsur pemerintah pada kegiatan ini, menandakan PPNI selama ini dengan pemerintah selalu bekerjasama pada bidang kesehatan dalam menuju masyarakat sehat. Kita ketahui setiap tahun jumlah perawat bertambah, jadi saya harap perawat dapat melakukan seperti adanya praktek mandiri, tentunya perawat tidak hanya berkeinginan menjadi PNS saja,” jelas Fauzan.
Ia juga telah terangkan berkaitan dengan UMR bagi perawat yang ada di Bengkulu di tahun 2017-2018 telah diupayakan. Dengan tidak ada lagi yang PKS, dimana saat sekarang telah menjadi PTT. Disamping Pengurus PPNI Bengkulu biasa beraudiensi dengan pemerintah untuk mengatasi masalalah tersebut.
“Kami berulang kali melakukan audiensi dengan pemerintah untuk membicarakan kesejahteraan perawat, termasuk RS disini menyesuaikan UMR. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada DPP atas dukungan yang diberikan dalam pelaksanaan kegiatan ini ToT Terintegrasi yang berkesan positif,” ungkapnya.
Dihari kedua pelaksanaan, setelah peserta mendapatkan informasi langsung dari para pengurus DPP, kegiatanpun ditutup oleh Ketum DPP PPNI.
Kegiatan ToT Terintegrasi digelar di Splash Hotel Bengkulu, selama dua hari, 21-22 Juli 2018 dan diikuti oleh 150 peserta. (IR)