DPLN PPNI Qatar Dilantik, Buka Peluang Perawat Ke Luar Negeri <p> <a href="" class="thickbox" title="" ><img src="" alt="" /> </a> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong>Infokom DPP PPNI –</strong> Dalam upaya penguatan organisasi sebagai usaha untuk membantu kebutuhan anggota dalam suatu organisasi, maka DPP PPNI melantik  Dewan Pengurus Luar Negeri (DPLN) PPNI Qatar. Diharapkan dengan adanya kepengurusan ini dapat meningkatkan komunikasi yang intens dengan kepengurus yang ada di Indonesia dalam menjalankan organisasi profesi dan memaksimalkan pemberdayaan tenaga perawat ke luar negeri.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Melalui mekanisme pemilihan yang telah dijalankankan dan diputuskan di negara Qatar, dengan terpilihnya Ns. Sukartana Rusna, S.Kep menjadi Ketua Perwakilan PPNI di Qatar untuk periode 2017-2022. Untuk melegitimasi kepengurusan tersebut, maka pengurus yang terpilih secara resmi dilantik di Indonesia oleh DPP PPNI.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dengan adanya  UU No 38 Tahun 2014 berpengaruh dengan tuntunan masyarakat peran maupun fungsi dan eksistensi organisasi profesi keperawatan. Melalui dukungan struktur organisasi yang sudah terbentuk bahkan sampai keluar negeri, diharapkan pengurus yang dilantik dapat memaksimalkan kinerjanya untuk menghadapi kebutuhan perawat secara global.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">“Kita sebagai organisasi profesi bertanggung jawab dalam dua hal pengembangan yaitu organisasi  dan keprofesian, kita tinggalkan kebiasaan yang kurang baik dalam berorganisasi dan kita diharapkan menjadi organisasi modern. Dalam dua tahun terakhir beberapa regulasi internal dilakukan mengenai pendisiplinan, pedoman penyelesaian etik keperawatan dan pengelolaan sistem keuangan iuran anggota yang berakuntabilitas. Tentunya untuk mewujudkan organisasi modern perlu dukungan dari DPK, DPD, DPW dan DPLN dengan penguatan organisasi maupun kesadaran atas peran dan fungsi dalam berorganisasi merupakan sesuatu hal yang penting disamping sistem keperawatan yang masih perlu diperbaiki lagi,” ucap Harif Fadhillah, S.Kp, SH, M.Kep dalam sambutannya setelah melantik Pengurus DPLN Qatar di Hotel  Grand Sahid Jaya - DKI Jakarta, Indonesia, Selasa (06/02/2018).</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Lebih lanjut Harif mengatakan pemberdayaan perawat perlu dimaksimalkan disamping kompetensi perawat perlu ditingkatkan. Pengembangan profesi perawat bertujuan untuk dapat bersaing lebih baik lagi di luar negeri dengan keprofesional perawat Indonesi yang tidak tertinggal dengan negara lain. Berkat pengembangan organisasi saat ini sudah banyak kemajuan diantaranya sistem online keanggotaan. Pada saat ini pun yang masuk ke sistem keanggotaan kurang lebih 4.600 dalam sebulannya menjadi anggota PPNI. Program waktu dekat ini direncanakan migrasi anggota yang ada di luar negeri melalui sistem keanggotaan yang baru. Kemajuan lainnya, adanya jurnal nasional maupun internasional. Kemajuan ini berkat dukungan dari para pengurus yang ada.   </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ketum DPP PPNI Ini mengharapkan dengan ketua terpilih untuk tetap melanjutkan komunikasi yang maksimal dengan DPP PPNI di Jakarta maupun dengan pihak terkait, sebagai usaha pemberdayaan tenaga perawat yang masih di Indonesia dengan melihat populasi produksi perawat meningkat dibandingakan dengan ketersediaan lapangan kerja. “Kami perlu informasi kepada pengurus yang baru, sesuai pembicaraan dengan Kemenkes RI yang lalu melalui permintaannya kepada PPNI, bahwa diantaranya perlu data akurat tentang kebutuhan perawat, keterampilan apa saja yang diperlukan maupun trik untuk mengirim perawat ke luar negeri. Perlu diketahui baru kurang lebih 11 ribuan yang diserap atau berpeluang bekerja di Indonesia dari produksi 34 ribu yang lulus uji kompetensi per tahunnya. Sehingga salah satu usaha diantaranya mengirimkan perawat ke luar negeri dengan perlakuan sistem keperawatan yang baik sesuai keahlian yg dimiliki. Kami berpesan juga kepada perawat yang saat ini bekerja di luar negeri untuk menjaga nama baik perawat Indonesia disana,” harapnya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Acara pelantikan dihadiri Sekjen DPP PPNI Dr. Mustikasari, S.Kp, MARS sekaligus yang membacakan SK Pelantikan, sedangkan Muhammad Ilyas, SST, M.Kes Bidang Organisasi dan Kaderisasi bersama Masfuri, S.Kep, MN Bidang Kerjasama Luar Negeri sebagai saksi penandatanganan naskah pelantikan.</p> <p style="text-align: justify;">Hadir pula dalam acara ini Rohman Azzam, S.Kep, Sp.KMB, S.Pd Bidang Sistem Informasi dan Komunikasi DPP PPNI dan undangan lainnya. Pada saat ini DPLN PPNI yang sudah terbentuk selain Qatar adalah Kuwait dan akan menyusul Uni Emirat Arab. (Ibrahim Romending).</p> <p style="text-align: justify;"> </p> <p style="text-align: justify;"> </p> </p>

DPLN PPNI Qatar Dilantik, Buka Peluang Perawat Ke Luar Negeri

Infokom DPP PPNI – Dalam upaya penguatan organisasi sebagai usaha untuk membantu kebutuhan anggota dalam suatu organisasi, maka DPP PPNI melantik  Dewan Pengurus Luar Negeri (DPLN) PPNI Qatar. Diharapkan dengan adanya kepengurusan ini dapat meningkatkan komunikasi yang intens dengan kepengurus yang ada di Indonesia dalam menjalankan organisasi profesi dan memaksimalkan pemberdayaan tenaga perawat ke luar negeri.

Melalui mekanisme pemilihan yang telah dijalankankan dan diputuskan di negara Qatar, dengan terpilihnya Ns. Sukartana Rusna, S.Kep menjadi Ketua Perwakilan PPNI di Qatar untuk periode 2017-2022. Untuk melegitimasi kepengurusan tersebut, maka pengurus yang terpilih secara resmi dilantik di Indonesia oleh DPP PPNI.

Dengan adanya  UU No 38 Tahun 2014 berpengaruh dengan tuntunan masyarakat peran maupun fungsi dan eksistensi organisasi profesi keperawatan. Melalui dukungan struktur organisasi yang sudah terbentuk bahkan sampai keluar negeri, diharapkan pengurus yang dilantik dapat memaksimalkan kinerjanya untuk menghadapi kebutuhan perawat secara global.

“Kita sebagai organisasi profesi bertanggung jawab dalam dua hal pengembangan yaitu organisasi  dan keprofesian, kita tinggalkan kebiasaan yang kurang baik dalam berorganisasi dan kita diharapkan menjadi organisasi modern. Dalam dua tahun terakhir beberapa regulasi internal dilakukan mengenai pendisiplinan, pedoman penyelesaian etik keperawatan dan pengelolaan sistem keuangan iuran anggota yang berakuntabilitas. Tentunya untuk mewujudkan organisasi modern perlu dukungan dari DPK, DPD, DPW dan DPLN dengan penguatan organisasi maupun kesadaran atas peran dan fungsi dalam berorganisasi merupakan sesuatu hal yang penting disamping sistem keperawatan yang masih perlu diperbaiki lagi,” ucap Harif Fadhillah, S.Kp, SH, M.Kep dalam sambutannya setelah melantik Pengurus DPLN Qatar di Hotel  Grand Sahid Jaya - DKI Jakarta, Indonesia, Selasa (06/02/2018).

Lebih lanjut Harif mengatakan pemberdayaan perawat perlu dimaksimalkan disamping kompetensi perawat perlu ditingkatkan. Pengembangan profesi perawat bertujuan untuk dapat bersaing lebih baik lagi di luar negeri dengan keprofesional perawat Indonesi yang tidak tertinggal dengan negara lain. Berkat pengembangan organisasi saat ini sudah banyak kemajuan diantaranya sistem online keanggotaan. Pada saat ini pun yang masuk ke sistem keanggotaan kurang lebih 4.600 dalam sebulannya menjadi anggota PPNI. Program waktu dekat ini direncanakan migrasi anggota yang ada di luar negeri melalui sistem keanggotaan yang baru. Kemajuan lainnya, adanya jurnal nasional maupun internasional. Kemajuan ini berkat dukungan dari para pengurus yang ada.   

Ketum DPP PPNI Ini mengharapkan dengan ketua terpilih untuk tetap melanjutkan komunikasi yang maksimal dengan DPP PPNI di Jakarta maupun dengan pihak terkait, sebagai usaha pemberdayaan tenaga perawat yang masih di Indonesia dengan melihat populasi produksi perawat meningkat dibandingakan dengan ketersediaan lapangan kerja. “Kami perlu informasi kepada pengurus yang baru, sesuai pembicaraan dengan Kemenkes RI yang lalu melalui permintaannya kepada PPNI, bahwa diantaranya perlu data akurat tentang kebutuhan perawat, keterampilan apa saja yang diperlukan maupun trik untuk mengirim perawat ke luar negeri. Perlu diketahui baru kurang lebih 11 ribuan yang diserap atau berpeluang bekerja di Indonesia dari produksi 34 ribu yang lulus uji kompetensi per tahunnya. Sehingga salah satu usaha diantaranya mengirimkan perawat ke luar negeri dengan perlakuan sistem keperawatan yang baik sesuai keahlian yg dimiliki. Kami berpesan juga kepada perawat yang saat ini bekerja di luar negeri untuk menjaga nama baik perawat Indonesia disana,” harapnya.

Acara pelantikan dihadiri Sekjen DPP PPNI Dr. Mustikasari, S.Kp, MARS sekaligus yang membacakan SK Pelantikan, sedangkan Muhammad Ilyas, SST, M.Kes Bidang Organisasi dan Kaderisasi bersama Masfuri, S.Kep, MN Bidang Kerjasama Luar Negeri sebagai saksi penandatanganan naskah pelantikan.

Hadir pula dalam acara ini Rohman Azzam, S.Kep, Sp.KMB, S.Pd Bidang Sistem Informasi dan Komunikasi DPP PPNI dan undangan lainnya. Pada saat ini DPLN PPNI yang sudah terbentuk selain Qatar adalah Kuwait dan akan menyusul Uni Emirat Arab. (Ibrahim Romending).