Kontribusi Alm. Sutopo Untuk Kemajuan PPNI, Perlu Diteruskan... <p> <a href="" class="thickbox" title="" ><img src="" alt="" /> </a> <p style="text-align: justify;">Infokom DPP PPNI - Berita duka meninggalnya H. Sutopo (51 tahun) dipenghujung bulan suci Ramadhan 1439 H tersiarkan melalui media online hingga kepada perawat Indonesia yang ada di luar negeri. Setelah terinfokan berita duka tersebut, Perwakilan dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Jawa Barat, Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kab/Kota Bogor, Pengurus DPK yang ada di DPD Kab/Kota Bogor maupun rekan perawat lainnya datang langsung melayat ke rumah duka.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tri Wahyu Harini, para pejabat lainnya dan masyarakat turut hadir ke rumah duka, di Rancamaya, Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat. Tentunya kehadiran pelayat untuk memberikan doa, permohonan ketabahan dan kesabaran bagi keluarga yang ditinggalkan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Jenazah alm. Sutopo, Selasa (12/6/2018) sekitar pukul 8.15 dibawa dari rumahnya menuju mesjid untuk di sholatkan dan selanjutnya dimakamkan di lokasi yang tidak jauh dari rumahnya. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Isak tangis dari keluarga alm. saat jenazah dimasukkan ke liang lahat, rasa dukapun terasa baik rekan, kerabat maupun tetangga alm.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kepergian H.Sutopo meninggalkan kenangan tersendiri bagi rekan pengurus dan perawat Bogor. Kinerja maupun jasa beliau yang pernah menjadi pengurus PPNI Kabupaten Bogor menjadi inspirasi bagi para penerus PPNI selanjutnya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Saat memberikan pernyataan setelah proses pemakaman alm, Yusniar utusan perwakilan DPW PPNI Jawa Barat mengatakan bahwa semoga dedikasi <span style="mso-fareast-language: IN;">alm. menjadi teladan bagi penerusnya, jasanya agar selalu dikenang, biar bagaimanapun beliau sudah berkontribusi bagi kemajuan PPNI. Untuk kelurga yang ditinggalkan, Ia berharap semoga tabah menghadapi cobaan ini dan alm. menjadi teladan bagi keluarganya serta selalu mendoakannya. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">Yusniar mengungkapkan bahwa Ia terus terang sangat kehilangan sosok alm. Yusniar menganggap alm. sebagai sahabat sekaligus adik sehingga merasa kehilangan atas kepergiannya, dikarenakan kebersamaannya saat sama-sama menjadi Ketua DPD PPNI, Ia di Kota Bogor sedangkan alm. di Kabupaten Bogor, jadi secara wilayah saling berdekatan dan tentunya kami dulunya saling mendukung dalam mengurus PPNI. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-fareast-language: IN;">Alm. H. Sutopo meninggal dunia, Senin (11/6/2018) pukul 19.30 di RS PMI Bogor, lahir di Yogyakarta, 10 Agustus 1966, meninggalkan Bidan Eli Liawati (isteri) dan Nur W. Deswantari, Gusti Anggara, Adit (anak) serta lima saudara kandungnya. (IR)</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"> </p> <p> </p> </p>

Kontribusi Alm. Sutopo Untuk Kemajuan PPNI, Perlu Diteruskan...

Infokom DPP PPNI - Berita duka meninggalnya H. Sutopo (51 tahun) dipenghujung bulan suci Ramadhan 1439 H tersiarkan melalui media online hingga kepada perawat Indonesia yang ada di luar negeri. Setelah terinfokan berita duka tersebut, Perwakilan dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Jawa Barat, Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kab/Kota Bogor, Pengurus DPK yang ada di DPD Kab/Kota Bogor maupun rekan perawat lainnya datang langsung melayat ke rumah duka.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tri Wahyu Harini, para pejabat lainnya dan masyarakat turut hadir ke rumah duka, di Rancamaya, Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat. Tentunya kehadiran pelayat untuk memberikan doa, permohonan ketabahan dan kesabaran bagi keluarga yang ditinggalkan.

Jenazah alm. Sutopo, Selasa (12/6/2018) sekitar pukul 8.15 dibawa dari rumahnya menuju mesjid untuk di sholatkan dan selanjutnya dimakamkan di lokasi yang tidak jauh dari rumahnya. 

Isak tangis dari keluarga alm. saat jenazah dimasukkan ke liang lahat, rasa dukapun terasa baik rekan, kerabat maupun tetangga alm.

Kepergian H.Sutopo meninggalkan kenangan tersendiri bagi rekan pengurus dan perawat Bogor. Kinerja maupun jasa beliau yang pernah menjadi pengurus PPNI Kabupaten Bogor menjadi inspirasi bagi para penerus PPNI selanjutnya.

Saat memberikan pernyataan setelah proses pemakaman alm, Yusniar utusan perwakilan DPW PPNI Jawa Barat mengatakan bahwa semoga dedikasi alm. menjadi teladan bagi penerusnya, jasanya agar selalu dikenang, biar bagaimanapun beliau sudah berkontribusi bagi kemajuan PPNI. Untuk kelurga yang ditinggalkan, Ia berharap semoga tabah menghadapi cobaan ini dan alm. menjadi teladan bagi keluarganya serta selalu mendoakannya.

Yusniar mengungkapkan bahwa Ia terus terang sangat kehilangan sosok alm. Yusniar menganggap alm. sebagai sahabat sekaligus adik sehingga merasa kehilangan atas kepergiannya, dikarenakan kebersamaannya saat sama-sama menjadi Ketua DPD PPNI, Ia di Kota Bogor sedangkan alm. di Kabupaten Bogor, jadi secara wilayah saling berdekatan dan tentunya kami dulunya saling mendukung dalam mengurus PPNI.

Alm. H. Sutopo meninggal dunia, Senin (11/6/2018) pukul 19.30 di RS PMI Bogor, lahir di Yogyakarta, 10 Agustus 1966, meninggalkan Bidan Eli Liawati (isteri) dan Nur W. Deswantari, Gusti Anggara, Adit (anak) serta lima saudara kandungnya. (IR)