Infokom DPP PPNI - Capaian dan kemajuan mengelola organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menjadikan inspirasi bagi institusi pendidikan untuk mendapatkan informasi yang edukatif termasuk peran PPNI dalam rangka memperkuat kerja sama global.
Berkaitan hal itu, Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah, Sekretaris Jenderal DPP PPNI Mustikasari dan Pengurus DPP PPNI lainnya menerima kunjungan rombongan Visiting Professor dan Exchange Students dari Nueva Ecija University of Science and Technology (NEUST) dan Capiz State University, Philippines.
Rombongan dosen dan mahasiswa dari Philippines saat berkunjung ke Graha PPNI di Jakarta, Selasa (6/6/2023), didampingi oleh Perguruan Tinggi mitranya, yaitu Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) - Jawa Tengah.
Setelah melakukan audiensi, Ketua rombongan Yektiningtyastuti melalui press releasenya, Rabu (07/06/2023), menyampaikan bahwa tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk menjajaki berbagai peluang kerja sama yang dapat dilakukan antara PPNI, UMP, dan NEUST sebagai Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Keperawatan di Philippines.
Menurut Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan, Program Studi Keperawatan ini, bahwa negara Philippines sampai dengan saat ini masih menjadi negara top one pemasok Perawat profesional di 76 negara maju di berbagai belahan dunia.
Untuk itulah diharapkannya, Perguruan Tinggi Keperawatan di Indonesia harus banyak belajar dengan Perguruan Tinggi di Philipines agar dapat mencetak lulusan-lulusan yang berstandar internasional.
Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah dalam pemaparannya, menyampaikan berkaitan dengan kondisi dan perkembangan Perawat Indonesia saat ini, serta best practices berbagai program dan capaian yang telah dilakukan oleh DPP PPNI, dimana PPNI sebagai satu-satunya wadah organisasi profesi Perawat di Indonesia dalam rangka memperkuat peran advokasi bagi para Perawat di Indonesia.
Lanjutnya, Harif Fadhillah menjelaskan bahwa pada saat ini, PPNI sedang berjuang menyuarakan aspirasi Perawat Indonesia agar Pemerintah Indonesia menghentikan pembahasan RUU Kesehatan Omnibus Law, dikarenakan di dalam RUU tersebut norma-norma esensial yang mengatur pengembangan profesi, praktik profesi, perlindungan dan tidak adanya kepastian hukum di bidang keperawatan.
“Sebagai organisasi profesi yang besar, PPNI harus turut andil dalam penentuan berbagai policy yang berhubungan dengan Perawat,” ungkap Harif Fadhillah.
Rombongan dari NEUST, dipimpin oleh Dekan College of Nursing, Jean N Guillasper, didampingi 2 orang dosen, June Christian G. Reguyal, dan Grace L Lopez, serta 10 mahasiswa keperawatan tingkat akhir, termasuk 3 mahasiswa dari Capiz State University.
Pada akhir audiensi, Jean Guillasper mengungkapkan rasa sangat senangnya dapat mengunjungi PPNI, karena salah satu tujuan mereka saat berada di Indonesia adalah juga untuk bekerja sama dengan organisasi Perawat karena mereka merupakan Perawat di Philippines.
“Kami sangat berterima kasih kepada Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) karena telah memfasilitasi kami untuk kunjungan ini, sehingga kami mendapatkan banyak informasi terkait perbedaan kegiatan, program, dan proyek yang dilakukan oleh PPNI untuk Perawat di Indonesia,” kata Jean Guillasper.
“Jadi, kami dapat belajar apa saja yang PPNI sediakan dalam bentuk pelayanan dan bantuan bagi anggota Perawat Indonesia. Kami merasa informasi yang dijelaskan oleh Ketua Umum PPNI sangat membantu kami khususnya mengenai tujuan, aktivitas dan pelayanan yang tersedia bagi anggota PPNI. Kami sangat berharap, agar ke depan, dapat bekerjasama dalam pelaksanaan webinar, seminar atau international conference, dan juga dalam bidang penelitian dan publikasi ilmiah. Tentunya juga kerja sama dengan Philippines Nurses Association (PNA), karena kami juga merupakan bagian dari PNA.” sambungnya.
Lebih lanjut, Jean juga menawarkan untuk joint research dan joint publication, mengingat PNA sudah memiliki Philippine Nursing Journal (PNJ) yang terindex scopus. Jean juga menyampaikan siap membantu para Perawat Indonesia dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti examination standar internasional agar lulusan Indonesia dapat diterima bekerja di luar negeri, seperti NCLEX dan Prometric Test.
Pada akhir audiensi, Jean menyampaikan “It is our privilege to meet the National President of INNA and have worthwhile conversation, exchange of ideas and sharing of best practices. We hope we can collaborate with INNA in conducting research, seminars and trainings with the UMP and our University, the NEUST. Mabuhay and Maraming Salamat!”. (IR)
NEUST Philippines & PPNI Jajaki Peluang Kerja Sama Tingkatkan Perawat Profesional
Infokom DPP PPNI - Capaian dan kemajuan mengelola organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menjadikan inspirasi bagi institusi pendidikan untuk mendapatkan informasi yang edukatif termasuk peran PPNI dalam rangka memperkuat kerja sama global.
Berkaitan hal itu, Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah, Sekretaris Jenderal DPP PPNI Mustikasari dan Pengurus DPP PPNI lainnya menerima kunjungan rombongan Visiting Professor dan Exchange Students dari Nueva Ecija University of Science and Technology (NEUST) dan Capiz State University, Philippines.
Rombongan dosen dan mahasiswa dari Philippines saat berkunjung ke Graha PPNI di Jakarta, Selasa (6/6/2023), didampingi oleh Perguruan Tinggi mitranya, yaitu Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) - Jawa Tengah.
Setelah melakukan audiensi, Ketua rombongan Yektiningtyastuti melalui press releasenya, Rabu (07/06/2023), menyampaikan bahwa tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk menjajaki berbagai peluang kerja sama yang dapat dilakukan antara PPNI, UMP, dan NEUST sebagai Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Keperawatan di Philippines.
Menurut Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan, Program Studi Keperawatan ini, bahwa negara Philippines sampai dengan saat ini masih menjadi negara top one pemasok Perawat profesional di 76 negara maju di berbagai belahan dunia.
Untuk itulah diharapkannya, Perguruan Tinggi Keperawatan di Indonesia harus banyak belajar dengan Perguruan Tinggi di Philipines agar dapat mencetak lulusan-lulusan yang berstandar internasional.
Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah dalam pemaparannya, menyampaikan berkaitan dengan kondisi dan perkembangan Perawat Indonesia saat ini, serta best practices berbagai program dan capaian yang telah dilakukan oleh DPP PPNI, dimana PPNI sebagai satu-satunya wadah organisasi profesi Perawat di Indonesia dalam rangka memperkuat peran advokasi bagi para Perawat di Indonesia.
Lanjutnya, Harif Fadhillah menjelaskan bahwa pada saat ini, PPNI sedang berjuang menyuarakan aspirasi Perawat Indonesia agar Pemerintah Indonesia menghentikan pembahasan RUU Kesehatan Omnibus Law, dikarenakan di dalam RUU tersebut norma-norma esensial yang mengatur pengembangan profesi, praktik profesi, perlindungan dan tidak adanya kepastian hukum di bidang keperawatan.
“Sebagai organisasi profesi yang besar, PPNI harus turut andil dalam penentuan berbagai policy yang berhubungan dengan Perawat,” ungkap Harif Fadhillah.
Rombongan dari NEUST, dipimpin oleh Dekan College of Nursing, Jean N Guillasper, didampingi 2 orang dosen, June Christian G. Reguyal, dan Grace L Lopez, serta 10 mahasiswa keperawatan tingkat akhir, termasuk 3 mahasiswa dari Capiz State University.
Pada akhir audiensi, Jean Guillasper mengungkapkan rasa sangat senangnya dapat mengunjungi PPNI, karena salah satu tujuan mereka saat berada di Indonesia adalah juga untuk bekerja sama dengan organisasi Perawat karena mereka merupakan Perawat di Philippines.
“Kami sangat berterima kasih kepada Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) karena telah memfasilitasi kami untuk kunjungan ini, sehingga kami mendapatkan banyak informasi terkait perbedaan kegiatan, program, dan proyek yang dilakukan oleh PPNI untuk Perawat di Indonesia,” kata Jean Guillasper.
“Jadi, kami dapat belajar apa saja yang PPNI sediakan dalam bentuk pelayanan dan bantuan bagi anggota Perawat Indonesia. Kami merasa informasi yang dijelaskan oleh Ketua Umum PPNI sangat membantu kami khususnya mengenai tujuan, aktivitas dan pelayanan yang tersedia bagi anggota PPNI. Kami sangat berharap, agar ke depan, dapat bekerjasama dalam pelaksanaan webinar, seminar atau international conference, dan juga dalam bidang penelitian dan publikasi ilmiah. Tentunya juga kerja sama dengan Philippines Nurses Association (PNA), karena kami juga merupakan bagian dari PNA.” sambungnya.
Lebih lanjut, Jean juga menawarkan untuk joint research dan joint publication, mengingat PNA sudah memiliki Philippine Nursing Journal (PNJ) yang terindex scopus. Jean juga menyampaikan siap membantu para Perawat Indonesia dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti examination standar internasional agar lulusan Indonesia dapat diterima bekerja di luar negeri, seperti NCLEX dan Prometric Test.
Pada akhir audiensi, Jean menyampaikan “It is our privilege to meet the National President of INNA and have worthwhile conversation, exchange of ideas and sharing of best practices. We hope we can collaborate with INNA in conducting research, seminars and trainings with the UMP and our University, the NEUST. Mabuhay and Maraming Salamat!”. (IR)