Upaya PPNI Agar Sertifikasi Kompetensi Perawat Diakui Secara Internasional <p> <a href="" class="thickbox" title="" ><img src="" alt="" /> </a> <p style="text-align: justify;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong>Infokom DPP PPNI</strong> - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) terus mengupayakan agar pengakuan atas kompetensi sertifikasi yang dimiliki Perawat mempunyai dampak yang baik di kancah internasional.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah, Sekretaris Jenderal DPP PPNI Mustikasari, dan Pengurus DPP PPNI lainnya mengikuti penutupan Asesmen Awal CBP INNA (Certification Body for Person, International Nurses Nation Indonesia) berlangsung tanggal 23-24 Mei 2023. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">Sebelum rangkaian kegiatan Asesmen Awal ditutup, Irya Triangga Ditya selaku Asesor Kepala didampingi Ace Sudrajat selaku Tenaga Ahli dan Ahmad Bahrul Anam selaku Asesor in trainess menyampaikan hasil penilaian kesesuaian setelah dilakukan selama dua hari tersebut. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">“Kegiatan dua hari ini adalah akreditasi awal Komite Akreditasi Nasional (KAN) untuk skema akreditasi Lembaga Sertifikasi Person atau LSP,” terang Irya Trianga Ditya sebelum kegiatan Asesmen Awal ditutup di Graha PPNI Jakarta, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Rabu (24/5/2023). </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">Pada pelaksanaan pihaknya mengakreditasi lembaga yang menyelenggarakan kegiatan sertifikasi kompetensi, dimana akan memulai kompetensi dari lembaga tersebut, tentunya dalam hal ini PPNI yang menyelenggarakan uji kompetensi kekhususan untuk keperawatan. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">Irya menerangkan bahwa Komite Akreditasi Nasional itu lembaga independen, merupakan lembaga pemerintahan non struktural yang memang diberikan kewenangan untuk melakukan akreditasi terhadap kegiatan penilaian kesesuaian, dimana salah satunya diselenggarakan oleh PPNI.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">“Dengan adanya akreditasi ini merupakan sistim kepercayaan global. Jadi badan akreditasi di semua negara itu ada, salah satu di Indonesia adalah KAN,” sebutnya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">“Nah itu memiliki tingkat pengakuan yang sama untuk dalam hal kegiatan penilaian kesesuaian,” lanjut Irya Trianga Ditya. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">Jadi artinya lembaga yang diakreditasikan itu memiliki tingkat kepercayaan kompetensi yang sama dengan lembaga lain yang diakreditasi di negara lain. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">Adapun benefit atau kelebihan dikatakannya, nanti ketika PPNI diakreditasi oleh KAN, akan memiliki penjaminan kompentensi. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">“Sehingga nanti diharapkan tenaga profesional yang dihasilkan dari sertifikasi kompetensinya itu memiliki kepercayaan hasil yang lebih kuat,” ungkapnya. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">Menurutnya terhadap Perawat di Indonesia yang disertifikasi untuk skema atau ruang lingkup yang telah diakreditasikan itu pasti memiliki dampak, artinya adanya potensi atau peluang untuk mendapatkan pengakuan atau keterimaan dari sertifikat tersebut di kancah internasional. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">Selain itu, berkaitan peluang tenaga keperawatan setelah mendapatkan sertifikasi kompetensi itu akan tetap mengikuti kewenangan dalam proses keterimaan tenaga kerja di negara tertentu, akan menyesuaikan dengan ranah dari masing-masing negara, dan biasanya ada perbedaan di setiap negara. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">“Jadi paling tidak dengan adanya sertifikat kompetensi dari lembaga yang memang diakreditasikan, namun itu sudah memberikan peluang pertama untuk bisa masuk ke kompetensi internasional,” tutupnya. (IR)</span></p> </p> </p>

Upaya PPNI Agar Sertifikasi Kompetensi Perawat Diakui Secara Internasional

Infokom DPP PPNI - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) terus mengupayakan agar pengakuan atas kompetensi sertifikasi yang dimiliki Perawat mempunyai dampak yang baik di kancah internasional.

Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah, Sekretaris Jenderal DPP PPNI Mustikasari, dan Pengurus DPP PPNI lainnya mengikuti penutupan Asesmen Awal CBP INNA (Certification Body for Person, International Nurses Nation Indonesia) berlangsung tanggal 23-24 Mei 2023.

Sebelum rangkaian kegiatan Asesmen Awal ditutup, Irya Triangga Ditya selaku Asesor Kepala didampingi Ace Sudrajat selaku Tenaga Ahli dan Ahmad Bahrul Anam selaku Asesor in trainess menyampaikan hasil penilaian kesesuaian setelah dilakukan selama dua hari tersebut.  

“Kegiatan dua hari ini adalah akreditasi awal Komite Akreditasi Nasional (KAN) untuk skema akreditasi Lembaga Sertifikasi Person atau LSP,” terang Irya Trianga Ditya sebelum kegiatan Asesmen Awal ditutup di Graha PPNI Jakarta,  Rabu (24/5/2023).

Pada pelaksanaan pihaknya mengakreditasi lembaga yang menyelenggarakan kegiatan sertifikasi kompetensi, dimana akan memulai kompetensi dari lembaga tersebut, tentunya dalam hal ini PPNI yang menyelenggarakan uji kompetensi kekhususan untuk keperawatan.

Irya menerangkan bahwa Komite Akreditasi Nasional itu lembaga independen, merupakan lembaga pemerintahan non struktural yang memang diberikan kewenangan untuk melakukan akreditasi terhadap kegiatan penilaian kesesuaian, dimana salah satunya diselenggarakan oleh PPNI.

“Dengan adanya akreditasi ini merupakan sistim kepercayaan global. Jadi badan akreditasi di semua negara itu ada, salah satu di Indonesia adalah KAN,” sebutnya.

“Nah itu memiliki tingkat pengakuan yang sama untuk dalam hal kegiatan penilaian kesesuaian,” lanjut Irya Trianga Ditya.

Jadi artinya lembaga yang diakreditasikan itu memiliki tingkat kepercayaan kompetensi yang sama dengan lembaga lain yang diakreditasi di negara lain.

Adapun benefit atau kelebihan dikatakannya, nanti ketika PPNI diakreditasi oleh KAN, akan memiliki penjaminan kompentensi.

“Sehingga nanti diharapkan tenaga profesional yang dihasilkan dari sertifikasi kompetensinya itu memiliki kepercayaan hasil yang lebih kuat,” ungkapnya.  

Menurutnya terhadap Perawat di Indonesia yang disertifikasi untuk skema atau ruang lingkup yang telah diakreditasikan itu pasti memiliki dampak, artinya adanya potensi atau peluang untuk mendapatkan pengakuan atau keterimaan dari sertifikat tersebut di kancah internasional.  

Selain itu, berkaitan peluang tenaga keperawatan setelah mendapatkan sertifikasi kompetensi itu akan tetap mengikuti kewenangan dalam proses keterimaan tenaga kerja di negara tertentu, akan menyesuaikan dengan ranah dari masing-masing negara, dan biasanya ada perbedaan di setiap negara.

“Jadi paling tidak dengan adanya sertifikat kompetensi dari lembaga yang memang diakreditasikan, namun itu sudah memberikan peluang pertama untuk bisa masuk ke kompetensi internasional,” tutupnya. (IR)