Infokom DPP PPNI - Memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perjuangan Organisasi Profesi (OP) Kesehatan dalam menolak RUU Kesehatan Omnibus Law.
Melalui komitmen 5 OP Kesehatan yaitu Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) bersama organisasi Masyarakat Konstitusi Indonesia menggelar Doa Bersama Demi Kesehatan Bangsa.
Sebelum pembacaan doa dari masing-masing pemuka agama, diawali dengan seruan dari Moh. Adib Khumaidi (Ketua PB IDI), Harif Fadhillah (Ketua Umum DPP PPNI), Usman Sumantri (Ketua PB PDGI), Emi Nurjasmi, Noffendri Roestam (Ketua PB IAI), dan Muhammad Joni (Ketua Masyarakat Konstitusi Indonesia).
“Organisasi profesi di Indonesia ini, khusus organisasi profesi kesehatan, selain yang lima organisasi mempunyai prinsip yang sama, mempunyai tugas yang sama, yaitu menjaga akuntabilitas profesi,” ucap Harif Fadhillah di Kantor PB IDI Jakarta, Rabu (24/5/2023).
“Kemudian, mempersatukan anggotanya untuk membantu pembangunan kesehatan. Itu adalah norma yang diberikan pada negara kepada kita profesi dan organisasi profesi, yang sampai hari ini kita jaga dan kita laksanakan,” lanjutnya.
Menurut Ketua Umum DPP PPNI ini bahwa semua pemikiran, sikap dan upaya yang dilakukan hari ini termasuk pada kondisi sekarang ini adalah bagaimana keinginan untuk tetap berkontribusi terhadap perbaikan kesehatan bangsa.
“Bukan untuk melawan pemerintah, bukan untuk merongrong pemerintah, apa yang kami upayakan hari ini masih dan tetap dalam koridor peran organisasi profesi, peran profesi dan peran di dalam kontribusi membangun kesehatan bangsa,” ungkapnya.
“Jadi inilah yang saya sampaikan kepada seluruh sejawat yang hari ini cenderung dipecah-belah,” sambung Doktor Keperawatan ini.
Ditambahkannya, adanya pihak tertentu yang cenderung menyudutkan sikap dan pemikiran organisasi profesi, tapi diyakininya sampai hari ini paling tidak 5 OP tetap istiqomah untuk berjalan pada yang lurus, hanif dan tetap berjuang demi kesehatan bangsa.
Terkait dengan RUU Kesehatan, dikatakannya pada dasarnya dalam prinsip perjuangan itu telah disampaikan secara santun, prosedural, dan diupayakan secara baik, sehingga bersyukur masih pada jalan yang lurus dan pada koridor-koridor yang benar termasuk upaya hari ini.
Dengan melakukan doa bersama ini, dikarenakan sebagai umat manusia punya keterbatasan, dimana pemikiran dan keinginan boleh tidak terbatas, namun hati tetap lurus.
“Oleh karena itu, berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Yang Maha Esa, Allah SWT , karena Tuhan lah yang mampu membolak-balikkan hati manusia,” tuturnya.
Melalui Doa Bersama ini, Magister Hukum ini mengharapkan agar mudah-mudahan para penguasa, para pemimpin, para rakyat dan juga termasuk anggota profesi diberikan cahaya Ilahi dalam hatinya, sehingga akan tetap berada pada jalan kebenaran.
Untuk itulah diimbaunya kepada seluruh tenaga kesehatan, agar dapat melanjutkan perjuangan ini dengan terus bekerja dan harus punya nilainya.
“Kita lanjutkan perjuangan kita dengan memegang nilai-nilai yang lahir dari tubuh profesi kita,” tutup Harif Fadhillah mengakhiri pernyataannya. (IR)
5 OP Kesehatan Serentak Gelar Doa Bersama Demi Kesehatan Bangsa
Infokom DPP PPNI - Memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perjuangan Organisasi Profesi (OP) Kesehatan dalam menolak RUU Kesehatan Omnibus Law.
Melalui komitmen 5 OP Kesehatan yaitu Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) bersama organisasi Masyarakat Konstitusi Indonesia menggelar Doa Bersama Demi Kesehatan Bangsa.
Sebelum pembacaan doa dari masing-masing pemuka agama, diawali dengan seruan dari Moh. Adib Khumaidi (Ketua PB IDI), Harif Fadhillah (Ketua Umum DPP PPNI), Usman Sumantri (Ketua PB PDGI), Emi Nurjasmi, Noffendri Roestam (Ketua PB IAI), dan Muhammad Joni (Ketua Masyarakat Konstitusi Indonesia).
“Organisasi profesi di Indonesia ini, khusus organisasi profesi kesehatan, selain yang lima organisasi mempunyai prinsip yang sama, mempunyai tugas yang sama, yaitu menjaga akuntabilitas profesi,” ucap Harif Fadhillah di Kantor PB IDI Jakarta, Rabu (24/5/2023).
“Kemudian, mempersatukan anggotanya untuk membantu pembangunan kesehatan. Itu adalah norma yang diberikan pada negara kepada kita profesi dan organisasi profesi, yang sampai hari ini kita jaga dan kita laksanakan,” lanjutnya.
Menurut Ketua Umum DPP PPNI ini bahwa semua pemikiran, sikap dan upaya yang dilakukan hari ini termasuk pada kondisi sekarang ini adalah bagaimana keinginan untuk tetap berkontribusi terhadap perbaikan kesehatan bangsa.
“Bukan untuk melawan pemerintah, bukan untuk merongrong pemerintah, apa yang kami upayakan hari ini masih dan tetap dalam koridor peran organisasi profesi, peran profesi dan peran di dalam kontribusi membangun kesehatan bangsa,” ungkapnya.
“Jadi inilah yang saya sampaikan kepada seluruh sejawat yang hari ini cenderung dipecah-belah,” sambung Doktor Keperawatan ini.
Ditambahkannya, adanya pihak tertentu yang cenderung menyudutkan sikap dan pemikiran organisasi profesi, tapi diyakininya sampai hari ini paling tidak 5 OP tetap istiqomah untuk berjalan pada yang lurus, hanif dan tetap berjuang demi kesehatan bangsa.
Terkait dengan RUU Kesehatan, dikatakannya pada dasarnya dalam prinsip perjuangan itu telah disampaikan secara santun, prosedural, dan diupayakan secara baik, sehingga bersyukur masih pada jalan yang lurus dan pada koridor-koridor yang benar termasuk upaya hari ini.
Dengan melakukan doa bersama ini, dikarenakan sebagai umat manusia punya keterbatasan, dimana pemikiran dan keinginan boleh tidak terbatas, namun hati tetap lurus.
“Oleh karena itu, berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Yang Maha Esa, Allah SWT , karena Tuhan lah yang mampu membolak-balikkan hati manusia,” tuturnya.
Melalui Doa Bersama ini, Magister Hukum ini mengharapkan agar mudah-mudahan para penguasa, para pemimpin, para rakyat dan juga termasuk anggota profesi diberikan cahaya Ilahi dalam hatinya, sehingga akan tetap berada pada jalan kebenaran.
Untuk itulah diimbaunya kepada seluruh tenaga kesehatan, agar dapat melanjutkan perjuangan ini dengan terus bekerja dan harus punya nilainya.
“Kita lanjutkan perjuangan kita dengan memegang nilai-nilai yang lahir dari tubuh profesi kita,” tutup Harif Fadhillah mengakhiri pernyataannya. (IR)