Infokom DPP PPNI, Upaya terus dilakukan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dalam penguatan organisasi profesi termasuk bagi badan kelengkapan PPNI.
Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah, Sekretaris Jenderal DPP PPNI Mustikasari dan Bendahara Umum DPP PPNI Aprisunadi berinisiasi menggelar Training Of Trainer (TOT) Terintegrasi Ikatan dan Himpunan Pusat PPNI.
Kegiatan ini melibatkan Pengurus DPP PPNI lainnya dan para Pengurus Pusat Ikatan dan Himpunan Pusat PPNI berlangsung di Hotel Aone Jakarta, 19-21 Mei 2022.
“Substansi TOT hari ini sudah sampai di tingkat DPD yang memahami. Tinggal DPW melanjutkan kepada sampai tingkat anggota,” ungkap Harif Fadhillah dalam arahannya saat membuka TOT Terintegrasi di Hotel Aone Jakarta, Jumat (19/5/2023).
“Saya berharap juga ikatan/himpunan juga mempunyai mekanisme yang sama, rasanya tidak terlalu sulit, tidak terlalu kompleks. Menurut saya akan lebih simple dan lebih cepat selesainya,” sambung Ketua Umum DPP PPNI ini.
Secara esensial dijelaskannya, PPNI merupakan sebuah organisasi yang cukup besar, bahkan organisasi profesi saat sekarang ini sedang ada ancaman berkaitan dengan adanya RUU Kesehatan, namun PPNI akan terus berjuang untuk mempertahankan UU Keperawatan.
Dengan besarnya PPNI pada saat ini menurutnya, tidak hanya dari jumlah, tapi akan besar dan dipandang oleh orang lain. Maka sejak tahun 2015 dirinya sebagai Ketua Umum DPP PPNI hingga di periode kedua sekarang ini, visi PPNI diterangkannya masih sama yaitu menjadi organisasi yang handal, disayangi anggota, dicintai pemerintah dan disegani organisasi yang lain.
“Itu yang menjadi dasar program dan gerak langkah PPNI, termasuk yang disegani organisasi yang lain,” terangnya.
“Oleh karena itu saya bersyukur sekali sampai hari ini, kita tampak bersatu padu secara organisasi,” lanjut Doktor Keperawatan ini.
Berkaitan TOT Terintegrasi kali ini dikatakannya, bukan hanya menyalurkan materi yang disampaikan narasumber, tapi juga menjadi teladan atau model untuk selanjutnya.
Pada kesempatan ini, Harif Fadhillah mengucapkan selamat bergabung pada kegiatan ini terutama bagi pengurus baru, namun masalah pengurus baru maupun lama hanya urusan waktu saja, tapi kepentingannya adalah sama.
Selain itu disampaikannya, 5 organisasi profesi kesehatan yaitu PPNI, IDI, IBI, PDGI dan IAI mempunyai sikap yang sama dimana menolak RUU Kesehatan Omnibus Law.
Adapun inti penolakan RUU Kesehatan bagi PPNI dijelaskannya, karena pada salah satu pasalnya adalah akan mencabut UU No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan.
Diucapkannya, teman-teman tahu bagaimana memperjuangkan, merebut, juga dengan gerakan yang luar biasa untuk membuat UU Keperawatan tersebut, yang diumpamakannya sebagai pondasi dalam berorganisasi PPNI, sehingga hal itu harus terus dipertahankan.
“Kegiatan TOT ini tidak berhenti sendiri, di created sendiri di badan kelengkapan masing-masing. Tentu Kami memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan,” imbuhnya.
Adapun tujuan dari kegiatan TOT Terintegrasi ini yaitu : 1. Sosialisasi AD/ART PPNI Munas X di Bali, Peraturan Organisasi dan Pedoman yang di buat oleh PPNI., 2. Meningkatkan harmonisasi di antara Ikatan dan Himpunan., 3. Meningkatkan sinergitas pengelolaan organisasi antara PPNI dan Ikatan Himpunan.
Dengan tujuan tersebut diharapkan dapat mengantar terwujudnya visi PPNI yaitu : Menjadikan PPNI sebagai organisasi yang handal, dicintai anggota, disayangi pemerintah dan disegani profesi lain.
Sehubungan dengan jumlah undangan yang hadir sebanyak 149 orang dari 25 Ikatan dan Himpunan PPNI. Ketua Umum DPP PPNI, Sekretaris Jenderal DPP PPNI, Bendahara Umum DPP PPNI dan narasumber dari masing-masing Bidang di DPP PPNI terlibat dalam penyampaian materi TOT Terintegrasi. (IR)
Upaya PPNI Mensinergikan Pengelolaan OP Kepada Ikatan dan Himpunan Perawat
Infokom DPP PPNI, Upaya terus dilakukan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dalam penguatan organisasi profesi termasuk bagi badan kelengkapan PPNI.
Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah, Sekretaris Jenderal DPP PPNI Mustikasari dan Bendahara Umum DPP PPNI Aprisunadi berinisiasi menggelar Training Of Trainer (TOT) Terintegrasi Ikatan dan Himpunan Pusat PPNI.
Kegiatan ini melibatkan Pengurus DPP PPNI lainnya dan para Pengurus Pusat Ikatan dan Himpunan Pusat PPNI berlangsung di Hotel Aone Jakarta, 19-21 Mei 2022.
“Substansi TOT hari ini sudah sampai di tingkat DPD yang memahami. Tinggal DPW melanjutkan kepada sampai tingkat anggota,” ungkap Harif Fadhillah dalam arahannya saat membuka TOT Terintegrasi di Hotel Aone Jakarta, Jumat (19/5/2023).
“Saya berharap juga ikatan/himpunan juga mempunyai mekanisme yang sama, rasanya tidak terlalu sulit, tidak terlalu kompleks. Menurut saya akan lebih simple dan lebih cepat selesainya,” sambung Ketua Umum DPP PPNI ini.
Secara esensial dijelaskannya, PPNI merupakan sebuah organisasi yang cukup besar, bahkan organisasi profesi saat sekarang ini sedang ada ancaman berkaitan dengan adanya RUU Kesehatan, namun PPNI akan terus berjuang untuk mempertahankan UU Keperawatan.
Dengan besarnya PPNI pada saat ini menurutnya, tidak hanya dari jumlah, tapi akan besar dan dipandang oleh orang lain. Maka sejak tahun 2015 dirinya sebagai Ketua Umum DPP PPNI hingga di periode kedua sekarang ini, visi PPNI diterangkannya masih sama yaitu menjadi organisasi yang handal, disayangi anggota, dicintai pemerintah dan disegani organisasi yang lain.
“Itu yang menjadi dasar program dan gerak langkah PPNI, termasuk yang disegani organisasi yang lain,” terangnya.
“Oleh karena itu saya bersyukur sekali sampai hari ini, kita tampak bersatu padu secara organisasi,” lanjut Doktor Keperawatan ini.
Berkaitan TOT Terintegrasi kali ini dikatakannya, bukan hanya menyalurkan materi yang disampaikan narasumber, tapi juga menjadi teladan atau model untuk selanjutnya.
Pada kesempatan ini, Harif Fadhillah mengucapkan selamat bergabung pada kegiatan ini terutama bagi pengurus baru, namun masalah pengurus baru maupun lama hanya urusan waktu saja, tapi kepentingannya adalah sama.
Selain itu disampaikannya, 5 organisasi profesi kesehatan yaitu PPNI, IDI, IBI, PDGI dan IAI mempunyai sikap yang sama dimana menolak RUU Kesehatan Omnibus Law.
Adapun inti penolakan RUU Kesehatan bagi PPNI dijelaskannya, karena pada salah satu pasalnya adalah akan mencabut UU No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan.
Diucapkannya, teman-teman tahu bagaimana memperjuangkan, merebut, juga dengan gerakan yang luar biasa untuk membuat UU Keperawatan tersebut, yang diumpamakannya sebagai pondasi dalam berorganisasi PPNI, sehingga hal itu harus terus dipertahankan.
“Kegiatan TOT ini tidak berhenti sendiri, di created sendiri di badan kelengkapan masing-masing. Tentu Kami memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan,” imbuhnya.
Adapun tujuan dari kegiatan TOT Terintegrasi ini yaitu : 1. Sosialisasi AD/ART PPNI Munas X di Bali, Peraturan Organisasi dan Pedoman yang di buat oleh PPNI., 2. Meningkatkan harmonisasi di antara Ikatan dan Himpunan., 3. Meningkatkan sinergitas pengelolaan organisasi antara PPNI dan Ikatan Himpunan.
Dengan tujuan tersebut diharapkan dapat mengantar terwujudnya visi PPNI yaitu : Menjadikan PPNI sebagai organisasi yang handal, dicintai anggota, disayangi pemerintah dan disegani profesi lain.
Sehubungan dengan jumlah undangan yang hadir sebanyak 149 orang dari 25 Ikatan dan Himpunan PPNI. Ketua Umum DPP PPNI, Sekretaris Jenderal DPP PPNI, Bendahara Umum DPP PPNI dan narasumber dari masing-masing Bidang di DPP PPNI terlibat dalam penyampaian materi TOT Terintegrasi. (IR)