Infokom DPP PPNI - Dalam mengembangkan pelayanan keperawatan di masyarakat secara komprehensif, maka Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) berinisiatif menggelar Seminar dan Workshop Jabatan Fungsional Perawat di Hotel Ibis Jakarta, Jum’at-Sabtu (1-2 Juni 2018).
Pada saat ini jumlah perawat dengan status Aparatur Sipil Negara (ASN) sekitar sepertiga dari jumlah ASN tenaga kesehatan, sekitar 154.500 orang. Tenaga perawat yang ASN merupakan tenaga kesehatan terbanyak. Tentunya keberadaan perawat saat ini sesuai dengan kebutuhan pelayanan keperawatan pada semua tatanan baik di tatanan primer, sekunder maupun tersier.
Permasalahan yang ada saat ini adalah banyaknya kegiatan pelayanan keperawatan dari yang sederhana sampai dengan kegiatan yang kompleks perlu mendapat apresiasi berupa penghargaan angka kredit untuk setiap kegiatan sesuai dengan bobot frekuensi dan durasi kegiatan, selain itu jumlah perawat yang banyak dengan berbagai jenis dan jenjang perlu diatur agar tertata dengan tertib, rapih dan baik.
Mengenai keberadaan Jabatan Fungsional Perawat telah ditetapkan serta diatur dalam PerMenPan-RB Nomor 25 tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Perawat dan Angka Kreditnya.
Dengan dilaksanakan kegiatan pelatihan/workshop Jabatan Fungsional Perawat ini bertujuan untuk mensosialisasikan, meningkatkan pemahaman, meningkatkan kemampuan perawat dalam mengimplementasikan kebijakan jabatan Fungsional Perawat yang tertuang dalam PerMenpan-RB No 25 tahun 2014 dan memahami pentingnya revisi sesuai dengan tuntutan serta memberikan masukan terhadap proses revisi PermenPan-RB tersebut.
Acara pembukaan Seminar dan Workshop ini dibuka secara resmi oleh Ketum DPP PPNI Harif Fadhillah, SKp, SH, M.Kep, dan sebelumnya penyampaian pengantar dari Ketua Panitia Pelaksana oleh Dr. Ati Suryamediawati, SKp, M.Kep.
Adapun narasumber yang menyampaikan materi seminar diantaranya Aba Subagja, S.Sos, MAP dari KemenPAN RB, Suhartati, SKp, M.Kes dari Kementerian Kesehatan RI, dr. Herman, M.Si dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), dr. Jefri Thomas Alpha Edison, MKM Ketua Bidang Pengembangan Jabfung Puskat Mutu SDMK Kemenkes RI dan Dr. Atik Hodikoh, M.Kep. Sp.Maternitas dari Poltekes Bandung.
“Kami menyambut baik atas pertemuan ini untuk menyelesaian masalah Jabatan fungsional yang diinisiasi oleh PPNI dengan mengadakan Seminar dan Workshop Jabatan Fungsional ini, penting dilaksanakan, karena adanya 154 ribuan perawat yang masuk dalam Jabatan Fungsional. Kami juga mengapresiasi kepada PPNI yang sudah tergabung di dalam kegiatan Kemenkes RI khususnya penyelesaian masalah Jabatan fungsional, termasuk revisi PermenPan 25 tentang Jabatan Fungsional, penyusunan juknis maupun penyusunan naskah akademik untuk revisi,” ungkap Suhartati, SKp, M.Kes setelah penyampaian materinya, disela-sela pelaksanaan Seminar dan Workshop Jabatan Fungsional di Hotel Ibis Cawang Jakarta, Jum’at (1/6/2018).
Kepala Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan PPSDM Kemenkes RI ini menginginkan peranan Organisasi Profesi secara kontinyu mengikuti perkembangan terhadap Jabatan Fungsional Perawat.
“Kami berharap Organisasi Profesi (PPNI) secara intens mengikuti jadwal-jadwal kegiatan penyelesaian Permenpan Jabfuk, juknis dan naskah akademik tolong diikuti secara teratur, teamnya diusahan konsisten artinya tidak berganti-ganti personal, agar permasalahan dapat diselesaikan dengan baik,” harapnya.
Kegiatan ini mendapatkan antusias dari peserta yang diikuti 235 orang dari perwakilan DPW PPNI, unsur RS dari RS Umum, Khusus, Balai Kesehatan, PKM, Institusi Pendidikan, perwakilan organisasi PPNI diantaranya HPMI, IPANI, HIPKABI, HIPPI dan HIMPONI serta para undangan lainnya. (IR)
DPP PPNI Gelar Seminar & Workshop Jabatan Fungsional Perawat
Infokom DPP PPNI - Dalam mengembangkan pelayanan keperawatan di masyarakat secara komprehensif, maka Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI) berinisiatif menggelar Seminar dan Workshop Jabatan Fungsional Perawat di Hotel Ibis Jakarta, Jum’at-Sabtu (1-2 Juni 2018).
Pada saat ini jumlah perawat dengan status Aparatur Sipil Negara (ASN) sekitar sepertiga dari jumlah ASN tenaga kesehatan, sekitar 154.500 orang. Tenaga perawat yang ASN merupakan tenaga kesehatan terbanyak. Tentunya keberadaan perawat saat ini sesuai dengan kebutuhan pelayanan keperawatan pada semua tatanan baik di tatanan primer, sekunder maupun tersier.
Permasalahan yang ada saat ini adalah banyaknya kegiatan pelayanan keperawatan dari yang sederhana sampai dengan kegiatan yang kompleks perlu mendapat apresiasi berupa penghargaan angka kredit untuk setiap kegiatan sesuai dengan bobot frekuensi dan durasi kegiatan, selain itu jumlah perawat yang banyak dengan berbagai jenis dan jenjang perlu diatur agar tertata dengan tertib, rapih dan baik.
Mengenai keberadaan Jabatan Fungsional Perawat telah ditetapkan serta diatur dalam PerMenPan-RB Nomor 25 tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Perawat dan Angka Kreditnya.
Dengan dilaksanakan kegiatan pelatihan/workshop Jabatan Fungsional Perawat ini bertujuan untuk mensosialisasikan, meningkatkan pemahaman, meningkatkan kemampuan perawat dalam mengimplementasikan kebijakan jabatan Fungsional Perawat yang tertuang dalam PerMenpan-RB No 25 tahun 2014 dan memahami pentingnya revisi sesuai dengan tuntutan serta memberikan masukan terhadap proses revisi PermenPan-RB tersebut.
Acara pembukaan Seminar dan Workshop ini dibuka secara resmi oleh Ketum DPP PPNI Harif Fadhillah, SKp, SH, M.Kep, dan sebelumnya penyampaian pengantar dari Ketua Panitia Pelaksana oleh Dr. Ati Suryamediawati, SKp, M.Kep.
Adapun narasumber yang menyampaikan materi seminar diantaranya Aba Subagja, S.Sos, MAP dari KemenPAN RB, Suhartati, SKp, M.Kes dari Kementerian Kesehatan RI, dr. Herman, M.Si dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), dr. Jefri Thomas Alpha Edison, MKM Ketua Bidang Pengembangan Jabfung Puskat Mutu SDMK Kemenkes RI dan Dr. Atik Hodikoh, M.Kep. Sp.Maternitas dari Poltekes Bandung.
“Kami menyambut baik atas pertemuan ini untuk menyelesaian masalah Jabatan fungsional yang diinisiasi oleh PPNI dengan mengadakan Seminar dan Workshop Jabatan Fungsional ini, penting dilaksanakan, karena adanya 154 ribuan perawat yang masuk dalam Jabatan Fungsional. Kami juga mengapresiasi kepada PPNI yang sudah tergabung di dalam kegiatan Kemenkes RI khususnya penyelesaian masalah Jabatan fungsional, termasuk revisi PermenPan 25 tentang Jabatan Fungsional, penyusunan juknis maupun penyusunan naskah akademik untuk revisi,” ungkap Suhartati, SKp, M.Kes setelah penyampaian materinya, disela-sela pelaksanaan Seminar dan Workshop Jabatan Fungsional di Hotel Ibis Cawang Jakarta, Jum’at (1/6/2018).
Kepala Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan PPSDM Kemenkes RI ini menginginkan peranan Organisasi Profesi secara kontinyu mengikuti perkembangan terhadap Jabatan Fungsional Perawat.
“Kami berharap Organisasi Profesi (PPNI) secara intens mengikuti jadwal-jadwal kegiatan penyelesaian Permenpan Jabfuk, juknis dan naskah akademik tolong diikuti secara teratur, teamnya diusahan konsisten artinya tidak berganti-ganti personal, agar permasalahan dapat diselesaikan dengan baik,” harapnya.
Kegiatan ini mendapatkan antusias dari peserta yang diikuti 235 orang dari perwakilan DPW PPNI, unsur RS dari RS Umum, Khusus, Balai Kesehatan, PKM, Institusi Pendidikan, perwakilan organisasi PPNI diantaranya HPMI, IPANI, HIPKABI, HIPPI dan HIMPONI serta para undangan lainnya. (IR)