Infokom DPP PPNI - Peran dan dukungan Perawat maupun tenaga kesehatan lainnya dalam mendukung program pemerintah diperlukan termasuk menyukseskan SUB Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Provinsi Jawa Barat dan Aceh.
Sejalan dengan arahan Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah agar tenaga Perawat selalu setia dan loyal demi mewujudkan program pemerintah di bidang kesehatan.
Sementara itu, Plt. Bupati Bogor Iwan Setiawan memberikan arahan untuk membentuk Satgas atau tim khusus penanganan polio dari tingkat kabupaten hingga desa, sebagai upaya mencegah terjadinya kasus polio di Kabupaten Bogor termasuk mendorong suksesi pelaksanaan SUB PIN Polio di wilayahnya untuk putaran I (3-15 April 2023).
Berkaitan itu pula, Yudi Santoso selaku Camat Ciampea merealisasikan arahan tersebut melalui launching SUB PIN Polio Jabar digelar di Kp. Kebon Kopi, Desa Ciampea Udik, Senin (3/4/2023).
Melalui kolaborasi pemerintah bersama tenaga kesehatan dan pihak terkait lainnya hingga tingkat desa, maka target capaian SUB PIN Polio Jabar, khususnya di wilayah Kecamatan Ciampea akan terealisasi dengan baik.
“Kegiatan SUB PIN ini memang sudah di launching sebelumnya di tingkat Kecamatan Ciampea, dan disebut dengan SUB PIN dikarenakan hanya 2 provinsi saja yang mengadakannya yaitu Jawa Barat dan Aceh, dimana memang ada kasus (polio) 2 provinsi tersebut,” terang H. Lukman Aziz di Posyandu Desa Cicadas, Kec Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/4/2023).
Dikatakannya, peran tenaga kesehatan sangat dominan dan dibutuhkan pada pelayanan kesehatan terutama di puskesmas terutama pada pelaksanaan program SUB PIN saat ini, dimana Dokter sebagai penanggung jawabnya termasuk pelaksana yang melibatkan Perawat dan Bidan.
Kepala Puskesmas Ciampea Udik yang berpendidikan keperawatan ini mengatakan bahwa ada 3 orang Perawat termasuk dirinya yang bertugas di wilayah kerjanya. Selain sebagai Perawat juga ada satu perawat lain yang difungsikan sebagai bendahara di Puskesmas Ciampea Udik.
Namun, Dosen keperawatan ini juga mengungkapkan dukungan tenaga kesehatan lain dan pihak terkait lainnya dapat melakukan program SUB PIN Polio dengan cepat dan terarah.
“Untuk nakes, alhamdulilah nakes cukup dalam melaksanakan SUB PIN ini, dimana dalam satu hari targetnya satu desa, dan rata-rata satu desa itu ada 9 hingga 15 posyandu,” terang H. Lukman Aziz, salah satu dari 3 Kepala Puskesmas seluruh Kabupaten Bogor yang berasal dari Perawat.
Diterangkannya, memang nakes realitanya di luar gedung puskesmas itu hanya 16 orang termasuk dirinya, sehingga disiapkan 15 posyandu agar dapat melayani target sasaran. Sementara di gedung puskesmas juga tetap melakukan pelayanan seperti biasanya, untuk itulah diterapkannya kerja sama dengan lintas jejaring.
“Jadi kita kerja sama dengan Bidan praktek swasta, dengan Perawat praktek swasta, dengan Dokter praktek swasta,” sebut Lukman Aziz.
Dirinya bersyukur atas peran dan antusias nakes dan pihak terkait secara bersama-sama dan saling membantu untuk menyukseskan pelaksanaan SUB PIN Polio kali ini, dikarenakan memang di posyandu itu harus ada 1 hingga 2 orang nakes yang bertugas.
Menurutnya berdasarkan target capaian, bahwa target secara nasional itu 95 %, tentuya untuk wilayah Ciampea Udik berupaya mengejarnya, dimana dari data Pusdatim harus mencapai target 4.341 sasaran, sementara data realnya ada 3.324 sasaran.
Dijelaskannya dari data kemarin saja, dari 2 desa saja sudah mencapai 1.241 sasaran atau sekitar 37% terlampaui. Kemudian untuk target 4 hari ke depan targetnya sekitar 80%, sehingga komitmennya bersama pihak terkait bahwa sampai dengan 15 April 2023 harus minimal tercapai 95%.
Melalu upaya optimal setiap hari untuk melakukan langsung sweaping ke masyarakat, diucapkannya agar target sasaran tercapai, termasuk dirinya bersama rekan lainnya ke area wilayah ini untuk mencapai target disini yang kemarin belum optimal, dikarenakan alasan sasaran PIN Polio kepada mereka (anak-anak) itu ada yang sakit maupun berkunjung ke tempat lain.
“Jadi tujuan di sweaping itu, kita mengejar sasaran yang belum menerima Imunisasi Polio, karena sakit dan memang sedang keluar rumah, tentunya dengan kerja keras insya Allah tanggal 15 nanti bisa mencapai target,” pungkas H. Lukman Aziz, yang sudah 2 tahun menakhodai Puskesmas Ciampea Udik. (IR)
Optimalisasi Perawat & Nakes Lain Sukseskan Program PIN Polio Jawa Barat
Infokom DPP PPNI - Peran dan dukungan Perawat maupun tenaga kesehatan lainnya dalam mendukung program pemerintah diperlukan termasuk menyukseskan SUB Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Provinsi Jawa Barat dan Aceh.
Sejalan dengan arahan Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah agar tenaga Perawat selalu setia dan loyal demi mewujudkan program pemerintah di bidang kesehatan.
Sementara itu, Plt. Bupati Bogor Iwan Setiawan memberikan arahan untuk membentuk Satgas atau tim khusus penanganan polio dari tingkat kabupaten hingga desa, sebagai upaya mencegah terjadinya kasus polio di Kabupaten Bogor termasuk mendorong suksesi pelaksanaan SUB PIN Polio di wilayahnya untuk putaran I (3-15 April 2023).
Berkaitan itu pula, Yudi Santoso selaku Camat Ciampea merealisasikan arahan tersebut melalui launching SUB PIN Polio Jabar digelar di Kp. Kebon Kopi, Desa Ciampea Udik, Senin (3/4/2023).
Melalui kolaborasi pemerintah bersama tenaga kesehatan dan pihak terkait lainnya hingga tingkat desa, maka target capaian SUB PIN Polio Jabar, khususnya di wilayah Kecamatan Ciampea akan terealisasi dengan baik.
“Kegiatan SUB PIN ini memang sudah di launching sebelumnya di tingkat Kecamatan Ciampea, dan disebut dengan SUB PIN dikarenakan hanya 2 provinsi saja yang mengadakannya yaitu Jawa Barat dan Aceh, dimana memang ada kasus (polio) 2 provinsi tersebut,” terang H. Lukman Aziz di Posyandu Desa Cicadas, Kec Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/4/2023).
Dikatakannya, peran tenaga kesehatan sangat dominan dan dibutuhkan pada pelayanan kesehatan terutama di puskesmas terutama pada pelaksanaan program SUB PIN saat ini, dimana Dokter sebagai penanggung jawabnya termasuk pelaksana yang melibatkan Perawat dan Bidan.
Kepala Puskesmas Ciampea Udik yang berpendidikan keperawatan ini mengatakan bahwa ada 3 orang Perawat termasuk dirinya yang bertugas di wilayah kerjanya. Selain sebagai Perawat juga ada satu perawat lain yang difungsikan sebagai bendahara di Puskesmas Ciampea Udik.
Namun, Dosen keperawatan ini juga mengungkapkan dukungan tenaga kesehatan lain dan pihak terkait lainnya dapat melakukan program SUB PIN Polio dengan cepat dan terarah.
“Untuk nakes, alhamdulilah nakes cukup dalam melaksanakan SUB PIN ini, dimana dalam satu hari targetnya satu desa, dan rata-rata satu desa itu ada 9 hingga 15 posyandu,” terang H. Lukman Aziz, salah satu dari 3 Kepala Puskesmas seluruh Kabupaten Bogor yang berasal dari Perawat.
Diterangkannya, memang nakes realitanya di luar gedung puskesmas itu hanya 16 orang termasuk dirinya, sehingga disiapkan 15 posyandu agar dapat melayani target sasaran. Sementara di gedung puskesmas juga tetap melakukan pelayanan seperti biasanya, untuk itulah diterapkannya kerja sama dengan lintas jejaring.
“Jadi kita kerja sama dengan Bidan praktek swasta, dengan Perawat praktek swasta, dengan Dokter praktek swasta,” sebut Lukman Aziz.
Dirinya bersyukur atas peran dan antusias nakes dan pihak terkait secara bersama-sama dan saling membantu untuk menyukseskan pelaksanaan SUB PIN Polio kali ini, dikarenakan memang di posyandu itu harus ada 1 hingga 2 orang nakes yang bertugas.
Menurutnya berdasarkan target capaian, bahwa target secara nasional itu 95 %, tentuya untuk wilayah Ciampea Udik berupaya mengejarnya, dimana dari data Pusdatim harus mencapai target 4.341 sasaran, sementara data realnya ada 3.324 sasaran.
Dijelaskannya dari data kemarin saja, dari 2 desa saja sudah mencapai 1.241 sasaran atau sekitar 37% terlampaui. Kemudian untuk target 4 hari ke depan targetnya sekitar 80%, sehingga komitmennya bersama pihak terkait bahwa sampai dengan 15 April 2023 harus minimal tercapai 95%.
Melalu upaya optimal setiap hari untuk melakukan langsung sweaping ke masyarakat, diucapkannya agar target sasaran tercapai, termasuk dirinya bersama rekan lainnya ke area wilayah ini untuk mencapai target disini yang kemarin belum optimal, dikarenakan alasan sasaran PIN Polio kepada mereka (anak-anak) itu ada yang sakit maupun berkunjung ke tempat lain.
“Jadi tujuan di sweaping itu, kita mengejar sasaran yang belum menerima Imunisasi Polio, karena sakit dan memang sedang keluar rumah, tentunya dengan kerja keras insya Allah tanggal 15 nanti bisa mencapai target,” pungkas H. Lukman Aziz, yang sudah 2 tahun menakhodai Puskesmas Ciampea Udik. (IR)