Infokom DPP PPNI - Berbagai bantuan kemanusiaan hadir di wilayah negara Turki yang mengalami bencana alam termasuk keterlibatan tenaga kesehatan yang sangat diperlukan pasca bencana.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) melalui Badan Penanggulangan Bencana (Bapena) PPNI Pusat, kemudian melibatkan Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) turut berperan dalam aksi kemanusiaan di Turki, 13-28 Februari 2023.
PPNI bekerja sama dengan Kemenkes, BNPB, BASARNAS, Kemenko PMK, Kementerian Pertahanan, TNI, dan Polri serta pihak terkait lainnya telah memberangkatkan 30 orang Perawat dari berbagai instansi pemerintah, swasta, TNI, Polri bergabung dalam Emergency Medical Team (EMT) Indonesia for Turkiye earthquake.
Adapun Perawat yang direkrut adalah yang sudah terdaftar sebagai tenaga cadangan kesehatan Kemenkes, kecuali TNI dan Polri yang ditunjuk langsung oleh Panglima TNI dan Kapolri.
Kemenlu RI turut melakukan proses seleksi awal yang dilakukan secara cepat karena kebutuhan permintaan pemerintah Turki, termasuk juga WHO secara resmi ke pemerintah Indonesia.
WHO mensyaratkan harus membuat pelayanan EMT type dua di Turki, dimana hal ini menjadi pengalaman pertama Indonesia membuat type dua di luar negeri. EMT MDMC sudah tersertifikasi WHO, satu satunya di Indonesia untuk EMT type satu.
Sedangkan pelayanan EMT type dua adalah membuat RS lapangan dengan Dokter Spesialis dan Perawat, serta layanan pra hospital. Untuk itulah saat seleksi sangat diperlukan Perawat yang sudah berpengalaman di bencana dan mahir di RS.
Tim Indonesia diberangkatkan dua tahap, yaitu tahap satu BASARNAS (11/2/2023), kemudian tahap kedua EMT (13/2/2023) dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.
Berkaitan dengan itu, Kepala BNPB memberangkatkan Tim EMT Indonesia yang terdiri dari nakes dan pendukung nakes dari lanud Halim Perdanakusuma, Senin (13/2/2023).
Setibanya Tim yang bertugas di Turki mengalami suasana yang sangat dingin, sekaligus juga telah mendirikan tenda sebagai RS lapangan Indonesia di Kota Ardiclie, Provinsi Hatay, Turki.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada korban terdampak, Tim kesehatan dibantu penterjemah dari mahasiswa Indonesia di sana sebanyak 20 orang dan dari Kedubes RI di Turki.
Pada Kamis pagi (16/2/2023), RS lapangan Indonesia di Turki resmi beroperasi untuk poliklinik, rawat inap dan kamar operasi dengan memberikan layanan selama 24 jam.
Berdasarkan informasi, bahwa warga Turki yang antri berobat, operasi maupun konsultasi itu lebih dari 100 pasien di hari pertama, melayani keluhan seperti demam, pilek, diare, luka, infeksi, dan lain-lain.
Selain itu, Menko PMK Muhadjir Effendy berkunjung ke RS lapangan Indonesia didampingi oleh kepala BNPB, Basarnas, Polri dan pejabat lainnya termasuk dari pemerintah Turki pada Selasa (21/2/2023).
Saat kunjungan tersebut, Pemerintah Turki mengucapkan terima kasih kepada Tim Indonesia yang melayani pasien dengan sabar, tersenyum hingga akrab dengan warga Turki, disamping warga Turki juga sangat senang dan cepat bergaul dengan Tim Indonesia.
Sekaligus pula, Menko PMK secara khusus mengucapkan terima kasih kepada PPNI atas dukungan dan terlibat dalam Tim EMT Indonesia.
Sementara itu, kewaspadaan terhadap bencana menjadi perhatian bersama juga disampaikan Ketua Pengurus Pusat HIPGABI, dimana sebelumnya berkesempatan menemui rekan sesama HIPGABI sebelum menuju Turki.
“Agar kita selalu waspada terhadap berbagai potensi bencana yang akan terjadi sesuai hasil mitigasi dan berusaha untuk dapat berkontribusi dalam menurunkan risiko bencana,” ungkap Welas Riyanto melalui pesan tertulisnya, Jumat (24/2/2023).
“Kalaupun bencana tiba, kita sudah siap berbekal pengetahuan, keterampilan serta kompetensi yang kita miliki untuk dapat meringankan beban masyarakat terdampak bencana. Khususnya pelayanan keperawatan di saat bencana serta pasca bencana,” sambungnya.
Ketua Pengurus Pusat HIPGABI ini juga berharap terhadap bantuan yang dikirimkan ke negara Turki dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang terdampak bencana.
“Semoga bantuan yang telah dikirimkan PPNI, dapat meringankan beban masyarakat terdampak bencana, serta masyarakat Turki tetap semangat dan tawakal menghadapinya, Aamiin YRA,” tutupnya.
Perawat yang terlibat dari HIPGABI : 1. Budi Mulyadi (Sekretaris PP HIPGABI), 2. Eri Yanuar (Pengurus PP HIPGABI Bidang Infokom), 3. Arman (Ketua PW HIPGABI dan Bapena Sulawesi Selatan), dan 4. Ruslan Muchtar (Pengurus PW HIPGABI Sulawesi Selatan). (IR)
Sumber : Ketua PP HIPGABI dan Sekretaris PP HIPGABI
Perawat Terlibat EMT Indonesia Untuk Turki : Demi Korban Terdampak Bencana
Infokom DPP PPNI - Berbagai bantuan kemanusiaan hadir di wilayah negara Turki yang mengalami bencana alam termasuk keterlibatan tenaga kesehatan yang sangat diperlukan pasca bencana.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) melalui Badan Penanggulangan Bencana (Bapena) PPNI Pusat, kemudian melibatkan Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) turut berperan dalam aksi kemanusiaan di Turki, 13-28 Februari 2023.
PPNI bekerja sama dengan Kemenkes, BNPB, BASARNAS, Kemenko PMK, Kementerian Pertahanan, TNI, dan Polri serta pihak terkait lainnya telah memberangkatkan 30 orang Perawat dari berbagai instansi pemerintah, swasta, TNI, Polri bergabung dalam Emergency Medical Team (EMT) Indonesia for Turkiye earthquake.
Adapun Perawat yang direkrut adalah yang sudah terdaftar sebagai tenaga cadangan kesehatan Kemenkes, kecuali TNI dan Polri yang ditunjuk langsung oleh Panglima TNI dan Kapolri.
Kemenlu RI turut melakukan proses seleksi awal yang dilakukan secara cepat karena kebutuhan permintaan pemerintah Turki, termasuk juga WHO secara resmi ke pemerintah Indonesia.
WHO mensyaratkan harus membuat pelayanan EMT type dua di Turki, dimana hal ini menjadi pengalaman pertama Indonesia membuat type dua di luar negeri. EMT MDMC sudah tersertifikasi WHO, satu satunya di Indonesia untuk EMT type satu.
Sedangkan pelayanan EMT type dua adalah membuat RS lapangan dengan Dokter Spesialis dan Perawat, serta layanan pra hospital. Untuk itulah saat seleksi sangat diperlukan Perawat yang sudah berpengalaman di bencana dan mahir di RS.
Tim Indonesia diberangkatkan dua tahap, yaitu tahap satu BASARNAS (11/2/2023), kemudian tahap kedua EMT (13/2/2023) dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.
Berkaitan dengan itu, Kepala BNPB memberangkatkan Tim EMT Indonesia yang terdiri dari nakes dan pendukung nakes dari lanud Halim Perdanakusuma, Senin (13/2/2023).
Setibanya Tim yang bertugas di Turki mengalami suasana yang sangat dingin, sekaligus juga telah mendirikan tenda sebagai RS lapangan Indonesia di Kota Ardiclie, Provinsi Hatay, Turki.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada korban terdampak, Tim kesehatan dibantu penterjemah dari mahasiswa Indonesia di sana sebanyak 20 orang dan dari Kedubes RI di Turki.
Pada Kamis pagi (16/2/2023), RS lapangan Indonesia di Turki resmi beroperasi untuk poliklinik, rawat inap dan kamar operasi dengan memberikan layanan selama 24 jam.
Berdasarkan informasi, bahwa warga Turki yang antri berobat, operasi maupun konsultasi itu lebih dari 100 pasien di hari pertama, melayani keluhan seperti demam, pilek, diare, luka, infeksi, dan lain-lain.
Selain itu, Menko PMK Muhadjir Effendy berkunjung ke RS lapangan Indonesia didampingi oleh kepala BNPB, Basarnas, Polri dan pejabat lainnya termasuk dari pemerintah Turki pada Selasa (21/2/2023).
Saat kunjungan tersebut, Pemerintah Turki mengucapkan terima kasih kepada Tim Indonesia yang melayani pasien dengan sabar, tersenyum hingga akrab dengan warga Turki, disamping warga Turki juga sangat senang dan cepat bergaul dengan Tim Indonesia.
Sekaligus pula, Menko PMK secara khusus mengucapkan terima kasih kepada PPNI atas dukungan dan terlibat dalam Tim EMT Indonesia.
Sementara itu, kewaspadaan terhadap bencana menjadi perhatian bersama juga disampaikan Ketua Pengurus Pusat HIPGABI, dimana sebelumnya berkesempatan menemui rekan sesama HIPGABI sebelum menuju Turki.
“Agar kita selalu waspada terhadap berbagai potensi bencana yang akan terjadi sesuai hasil mitigasi dan berusaha untuk dapat berkontribusi dalam menurunkan risiko bencana,” ungkap Welas Riyanto melalui pesan tertulisnya, Jumat (24/2/2023).
“Kalaupun bencana tiba, kita sudah siap berbekal pengetahuan, keterampilan serta kompetensi yang kita miliki untuk dapat meringankan beban masyarakat terdampak bencana. Khususnya pelayanan keperawatan di saat bencana serta pasca bencana,” sambungnya.
Ketua Pengurus Pusat HIPGABI ini juga berharap terhadap bantuan yang dikirimkan ke negara Turki dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang terdampak bencana.
“Semoga bantuan yang telah dikirimkan PPNI, dapat meringankan beban masyarakat terdampak bencana, serta masyarakat Turki tetap semangat dan tawakal menghadapinya, Aamiin YRA,” tutupnya.
Perawat yang terlibat dari HIPGABI : 1. Budi Mulyadi (Sekretaris PP HIPGABI), 2. Eri Yanuar (Pengurus PP HIPGABI Bidang Infokom), 3. Arman (Ketua PW HIPGABI dan Bapena Sulawesi Selatan), dan 4. Ruslan Muchtar (Pengurus PW HIPGABI Sulawesi Selatan). (IR)
Sumber : Ketua PP HIPGABI dan Sekretaris PP HIPGABI