PPNI TOT Terintegrasi Papua Barat : Pengurus Harus Jadi Pelayan Anggota Semaksimal Mungkin <p> <a href="" class="thickbox" title="" ><img src="" alt="" /> </a> <p style="text-align: justify;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><strong>Infoperawat.com </strong>- Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) telah sukses dan konsisten untuk menyelesaikan program Training of Trainer (TOT) Terintegrasi di seluruh DPW PPNI.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah bersama Sekretaris Jenderal DPP PPNI Mustikasari, Bendahara Umum DPP PPNI Aprisunadi dan Pengurus DPP PPNI lainnya sudah memberikan arahan dan materi kepada seluruh Pengurus PPNI. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">Untuk itulah TOT Terintegrasi DPW PPNI Papua Barat sudah ke-34 dan merupakan perhelatan terakhir yang berlangsung sukses di Sorong, 18-19 Februari 2023. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">Harif Fadhillah dalam arahannya memberikan apresiasi kepada semua Pengurus PPNI wilayah Papua Barat yang menggelar kegiatan TOT Terintegrasi. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">“Menjadi Pengurus berarti harus bersedia membela dan menjadi advokat untuk semua kepentingan profesi yang berada di wilayah kerjanya. Maka itu, Pengurus di Papua Barat harus menjadi pelayan anggota semaksimal mungkin,” terang Harif Fadhillah. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">Dikatakannya bahwa PPNI sudah mengadvokasi 41.000 Perawat yang tersebar di daerah terpencil agar lulus uji kompetensi, juga melakukan advokasi sebanyak lima kali ke Kemendikbud agar Perawat dapat lulus uji kompetensi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">“Selain itu pula, PPNI juga mengeluarkan dana sebanyak 5 M untuk melakukan perlindungan hukum kepada Perawat,” ungkapnya. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">Sementara itu, Isaac J.H. Tukayo selaku Korwil VII (Papua dan Papua Barat) DPP PPNI mengucapkan terima kasih kepada Pengurus DPP PPNI yang bersedia memberikan TOT Terintegrasi kepada seluruh Pengurus DPD maupun DPK PPNI di wilayah Papua Barat. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">Diinginkannya, agar kegiatan TOT Terintegrasi ini dapat merubah pemikiran Pengurus DPD yang ada di Papua Barat agar sama dengan Pengurus PPNI yang lain.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">Sedangkan Sekretaris III DPP PPNI Irna Nursanti sebagai penanggung jawab kegiatan TOT Terintegrasi juga mengatakan bahwa kegiatan TOT berlangsung satu hari, dimana materi kegiatan diawali dengan materi umum berkaitan Perkembangan PPNI, Filosofi dan Badan Hukum PPNI yang disampaikan Ketua Umum DPP PPNI. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">Lanjutnya, setelah peserta mengikuti materi umum dilaksanakannya pembagian ruangan, yaitu ruangan I (Bidang Penelitian, Sistem Informasi dan Komunikasi), ruangan II (Bidang Pelayanan), ruangan III (Bidang Organisasi dan Kaderisasi), ruangan IV (Bidang Pendidikan & Pelatihan), ruangan V (Bidang Pemberdayaan Politik dan Hukum), ruangan VI (Bidang Kerja Sama), ruangan VII (Sekretaris), dan ruangan VIII (Bendahara).</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">Rangkaian kegiatan TOT Terintegrasi ditutup oleh Heryanto selaku Ketua Departemen Pemberdayaan Politik DPP PPNI, dan diharapkannya pula agar peserta pelatihan TOT harus dapat mengimplementasikan visi PPNI.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">“Bukti kita ingin disayangi anggota, yaitu harus selalu memberikan pelayanan terbaik untuk anggota PPNI. Selanjutnya bukti bahwa kita dicintai oleh pemerintah yaitu dengan menjadi garda terdepan dalam masa pandemi Covid-19,” kata Heryanto. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-fareast-language: EN-ID;">“Terakhir bukti bahwa kita disegani oleh organisasi lain yaitu dengan menunjukan kekompakan di dalam internal Perawat sendiri, sesama Perawat jangan saling sikut-sikutan, sesama Perawat harus bersinergi sehingga dapat disegani oleh profesi lain,” imbuhnya. (IR)</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"> </span></p> </p> </p>

PPNI TOT Terintegrasi Papua Barat : Pengurus Harus Jadi Pelayan Anggota Semaksimal Mungkin

Infoperawat.com - Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) telah sukses dan konsisten untuk menyelesaikan program Training of Trainer (TOT) Terintegrasi di seluruh DPW PPNI.

Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah bersama Sekretaris Jenderal DPP PPNI Mustikasari, Bendahara Umum DPP PPNI Aprisunadi dan Pengurus DPP PPNI lainnya sudah memberikan arahan dan materi kepada seluruh Pengurus PPNI.  

Untuk itulah TOT Terintegrasi DPW PPNI Papua Barat sudah ke-34 dan merupakan perhelatan terakhir yang berlangsung sukses di Sorong, 18-19 Februari 2023.

Harif Fadhillah dalam arahannya memberikan apresiasi kepada semua Pengurus PPNI wilayah Papua Barat yang menggelar kegiatan TOT Terintegrasi.

“Menjadi Pengurus berarti harus bersedia membela dan menjadi advokat untuk semua kepentingan profesi yang berada di wilayah kerjanya. Maka itu, Pengurus di Papua Barat harus menjadi pelayan anggota semaksimal mungkin,” terang Harif Fadhillah.

Dikatakannya bahwa PPNI sudah mengadvokasi 41.000 Perawat yang tersebar di daerah terpencil agar lulus uji kompetensi, juga melakukan advokasi sebanyak lima kali ke Kemendikbud agar Perawat dapat lulus uji kompetensi.

“Selain itu pula, PPNI juga mengeluarkan dana sebanyak 5 M untuk melakukan perlindungan hukum kepada Perawat,” ungkapnya.

Sementara itu, Isaac J.H. Tukayo selaku Korwil VII (Papua dan Papua Barat) DPP PPNI mengucapkan terima kasih kepada Pengurus DPP PPNI yang bersedia memberikan TOT Terintegrasi kepada seluruh Pengurus DPD maupun DPK PPNI di wilayah Papua Barat.  

Diinginkannya, agar kegiatan TOT Terintegrasi ini dapat merubah pemikiran Pengurus DPD yang ada di Papua Barat agar sama dengan Pengurus PPNI yang lain.

Sedangkan Sekretaris III DPP PPNI Irna Nursanti sebagai penanggung jawab kegiatan TOT Terintegrasi juga mengatakan bahwa kegiatan TOT berlangsung satu hari, dimana materi kegiatan diawali dengan materi umum berkaitan Perkembangan PPNI, Filosofi dan Badan Hukum PPNI yang disampaikan Ketua Umum DPP PPNI.

Lanjutnya, setelah peserta mengikuti materi umum dilaksanakannya pembagian ruangan, yaitu ruangan I (Bidang Penelitian, Sistem Informasi dan Komunikasi), ruangan II (Bidang Pelayanan), ruangan III (Bidang Organisasi dan Kaderisasi), ruangan IV (Bidang Pendidikan & Pelatihan), ruangan V (Bidang Pemberdayaan Politik dan Hukum), ruangan VI (Bidang Kerja Sama), ruangan VII (Sekretaris), dan ruangan VIII (Bendahara).

Rangkaian kegiatan TOT Terintegrasi ditutup oleh Heryanto selaku Ketua Departemen Pemberdayaan Politik DPP PPNI, dan diharapkannya pula agar peserta pelatihan TOT harus dapat mengimplementasikan visi PPNI.

“Bukti kita ingin disayangi anggota, yaitu harus selalu memberikan pelayanan terbaik untuk anggota PPNI. Selanjutnya bukti bahwa kita dicintai oleh pemerintah yaitu dengan menjadi garda terdepan dalam masa pandemi Covid-19,” kata Heryanto.

“Terakhir bukti bahwa kita disegani oleh organisasi lain yaitu dengan menunjukan kekompakan di dalam internal Perawat sendiri, sesama Perawat jangan saling sikut-sikutan, sesama Perawat harus bersinergi sehingga dapat disegani oleh profesi lain,” imbuhnya. (IR)