Infokom DPP PPNI - Berbagai pihak dilibatkan untuk menuntaskan permasalahan maupun pencegahan narkotika di tanah air termasuk Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Sehubungan hal tersebut, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia Petrus Reinhard Golose melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) terkait pencegahan narkotika di Gedung Tan Satrisna BNN Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Adapun rencana kerja sama ini akan dapat mengakselerasi War On Drugs dalam upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dan prekursor narkotika.
Melalui penandatanganan ini membuktikan, bahwasannya jejaring kerja sama yang dibangun PPNI dengan berbagai lembaga terus diperluas, guna meningkatkan peran Perawat dalam pelayanan kepada masyarakat.
Hadir dalam kegiatan MoU ini Sekretaris Jenderal DPP PPNI Mustikasari bersama Pengurus DPP PPNI lainnya juga pejabat tinggi pratama, madya dan utama dari BNN.
Dalam kesempatan ini pula Petrus Reinhard Golose menyampaikan sangat berterima kasih kepada 42 orang Perawat yang saat ini bekerja di BNN, khususnya dalam upaya rehabilitasi.
“Tugas Perawat itu sangat mulia karena banyak menyelamatkan banyak orang, untuk itu terima kasih kepada PPNI sebagai organisasi profesi Perawat Indonesia,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP PPNI merespon dengan hangat atas sambutan kepala BNN berkaitan terjalinnya perjanjian kerja sama ini. Disampaikannya bahwa Perawat saat ini telah berubah dan berkemajuan, dengan pendidikannya yang tinggi sampai pada level spesialis dan doktor keperawatan.
“Bahkan telah melahirkan belasan profesor keperawatan, Perawat saat ini telah sangat profesional,” terang Harif Fadhillah.
Dikatakannya, sejak lahirnya Undang-Undang no 38 tahun 2014 tentang keperawatan dengan kompetensinya, dimana peran Perawat semakin dikuatkan dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia.
Ada enam peran Perawat diterangkannya, yaitu sebagai pemberi asuhan keperawatan, konselor dan edukator, pengelola pelayanan keperawatan, peneliti di bidang keperawatan, pelaksana tugas dalam pelimpahan wewenang dan pelaksana tugas dalam keadaan tertentu dimana tidak ada tenaga kesehatan lain.
“Mudah-mudahan, kerja sama ini terus berkelanjutan dan terus meningkatkan peran Perawat dalam akselerasi War of Drug sebagaimana program BNN,” jelasnya.
Harif Fadhillah juga mengatakan, bahwa Perawat berkompeten dalam melakukan tugas sebagai konselor dan edukator, serta PPNI memiliki berbagai media komunikasi yang handal, maka Perawat dapat melakukan upaya pencegahan agar masyarakat mampu memahami dan juga dapat diberdayakan dalam memerangi narkotika.
Di kesempatan ini juga PPNI dan BNN saling bertukar cinderamata sebagai tanda keakraban. Nampak pula sebuah jaket BNN yang sebelumnya dikenakan oleh Kepala BNN diberikan kepada Ketua Umum DPP PPNI dengan penuh keakraban. (IR)
Harif Fadhillah : Tingkatkan Peran Perawat Dalam Mengakselerasi Program BNN
Infokom DPP PPNI - Berbagai pihak dilibatkan untuk menuntaskan permasalahan maupun pencegahan narkotika di tanah air termasuk Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Sehubungan hal tersebut, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia Petrus Reinhard Golose melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) terkait pencegahan narkotika di Gedung Tan Satrisna BNN Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Adapun rencana kerja sama ini akan dapat mengakselerasi War On Drugs dalam upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dan prekursor narkotika.
Melalui penandatanganan ini membuktikan, bahwasannya jejaring kerja sama yang dibangun PPNI dengan berbagai lembaga terus diperluas, guna meningkatkan peran Perawat dalam pelayanan kepada masyarakat.
Hadir dalam kegiatan MoU ini Sekretaris Jenderal DPP PPNI Mustikasari bersama Pengurus DPP PPNI lainnya juga pejabat tinggi pratama, madya dan utama dari BNN.
Dalam kesempatan ini pula Petrus Reinhard Golose menyampaikan sangat berterima kasih kepada 42 orang Perawat yang saat ini bekerja di BNN, khususnya dalam upaya rehabilitasi.
“Tugas Perawat itu sangat mulia karena banyak menyelamatkan banyak orang, untuk itu terima kasih kepada PPNI sebagai organisasi profesi Perawat Indonesia,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP PPNI merespon dengan hangat atas sambutan kepala BNN berkaitan terjalinnya perjanjian kerja sama ini. Disampaikannya bahwa Perawat saat ini telah berubah dan berkemajuan, dengan pendidikannya yang tinggi sampai pada level spesialis dan doktor keperawatan.
“Bahkan telah melahirkan belasan profesor keperawatan, Perawat saat ini telah sangat profesional,” terang Harif Fadhillah.
Dikatakannya, sejak lahirnya Undang-Undang no 38 tahun 2014 tentang keperawatan dengan kompetensinya, dimana peran Perawat semakin dikuatkan dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia.
Ada enam peran Perawat diterangkannya, yaitu sebagai pemberi asuhan keperawatan, konselor dan edukator, pengelola pelayanan keperawatan, peneliti di bidang keperawatan, pelaksana tugas dalam pelimpahan wewenang dan pelaksana tugas dalam keadaan tertentu dimana tidak ada tenaga kesehatan lain.
“Mudah-mudahan, kerja sama ini terus berkelanjutan dan terus meningkatkan peran Perawat dalam akselerasi War of Drug sebagaimana program BNN,” jelasnya.
Harif Fadhillah juga mengatakan, bahwa Perawat berkompeten dalam melakukan tugas sebagai konselor dan edukator, serta PPNI memiliki berbagai media komunikasi yang handal, maka Perawat dapat melakukan upaya pencegahan agar masyarakat mampu memahami dan juga dapat diberdayakan dalam memerangi narkotika.
Di kesempatan ini juga PPNI dan BNN saling bertukar cinderamata sebagai tanda keakraban. Nampak pula sebuah jaket BNN yang sebelumnya dikenakan oleh Kepala BNN diberikan kepada Ketua Umum DPP PPNI dengan penuh keakraban. (IR)