Infokom DPP PPNI - Mengawali tahun 2023, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) telah menorehkan prestasi yang diberikan Kementerian Kesehatan RI terhadap upaya selama ini dalam pengembangan dan peningkatan SDM bagi anggotanya.
Berkaitan hal itu, Arianti Anaya selaku Direktur Jenderal (Dirjen) Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan RI menyerahkan sertifikat akreditasi Pusbangdiklat (Pusat Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan) PPNI kepada Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah.
Sekretaris Jenderal DPP PPNI Mustikasari, Bendahara Umum DPP PPNI Aprisunadi, dan Pengurus DPP PPNI lainnya juga hadir mengikuti kegiatan penyerahan sertifikat tersebut.
Hadir pula Doddy Izwardy selaku Direktur Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan Kemenkes RI dan pejabat Kemenkes lainnya.
“Jadi memang PPNI ini kan salah satu organisasi besar yang ada untuk tenaga kesehatan, dimana tentu perannya sangat ditunggu-tunggu untuk bisa berkolaborasi dengan pemerintah,” tutur Arianti Anaya usai prosesi penyerahan sertifikat di Graha PPNI - Jakarta, Selasa (3/01/2023).
“Khususnya dalam hal ini, adalah bagaimana bisa meningkatkan kualitas dari SDM,” sambungnya.
Diterangkannya, untuk meningkatkan kualitas SDM ini tentunya harus terstruktur, tercatat dengan baik dan juga dipastikan bahwa kualitas yang diberikan kepada tenaga kesehatan ini sesuai dengan apa yang dibutuhkan, sehingga diperlukan pula kolaborasi.
“Nah untuk itulah perlu kolaborasi, bahwa kurikulumnya itu harus terakreditasi dan juga sarananya untuk pelatihan harus terakreditasi, karena nantinya outputnya tentu akan bisa dipertanggung jawabkan,” katanya.
Untuk itulah kehadirannya pada hari ini, diungkapkannya sebagai hasil kelanjutan proses dari pihaknya yang sebelumnya telah melakukan audit, dimana dengan melalui proses panjang auditnya terhadap sarana pelatihan PPNI dan hasilnya baik.
“Akhirnya PPNI dapat menyelesaikan akreditasi dengan baik dan mendapat akreditasi A,” tutur Dokter Gigi ini.
“Yang artinya, PPNI sudah bisa melakukan pelatihan-pelatihan terutama untuk anggotanya,” ucapnya.
Atas prestasi yang didapat, Arianti Anaya berharap agar PPNI dapat terus bekerja sama dengan pemerintah dalam berbagai kebijakan yang dibuat pemerintah, khususnya untuk melakukan lebih banyak lagi pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan oleh Perawat di seluruh Indonesia, baik itu untuk ke dalam maupun luar negeri.
Selain itu, berkaitan dengan keinginannya yang juga disampaikan di pertemuan ini terhadap kemampuan Perawat untuk dapat mengimbangi perkembangan teknologi atas kecanggihan peralatan-peralatan penunjang di rumah sakit saat ini dan ke depannya.
“Perawat-Perawat ini kan ada di rumah sakit, dan kalau yang mengoperasikan alat-alat ini kan tentunya biasanya Perawat. Untuk itulah, kemampuan atau kecakapan terhadap perkembangan teknologi itu tidak boleh dilupakan, jadi harus menjadi kompetensi yang harus dimiliki oleh Perawat nantinya,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP PPNI menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan PPNI mendapatkan sertifikat akreditasi Pusbangdiklat PPNI tersebut dari Dirjen Nakes Kemenkes RI.
“Alhamdulillah.. kita bersyukur bahwa satu langkah upaya kita untuk menjalankan fungsi organisasi profesi dalam rangka meningkatkan kompetensi anggota melalui pelatihan,” terang Harif Fadhillah.
“Satu langkah awal sudah terlaksana yaitu Pusat Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan PPNI yang sudah mendapatkan penilaian dan diberikan status akreditasi A,” sambungnya.
Dikatakannya, penilaian tersebut artinya pada level akreditasi yang tertinggi dari sisi penilaian terhadap proses penyelenggaraan pelatihan khususnya di bidang keperawatan.
Dengan mendapatkan sertifikasi pelatihan dengan akreditasi nilai A ini menurutnya, menjadi sebuah motivasi, dimana sebagai penambah motivasi untuk terus menerus meningkatkan peran dalam rangka membantu anggota untuk meningkat kualitasnya.
Lanjutnya, dapat memberikan motivasi bagi PPNI dalam upaya melengkapi atau meningkatkan sarana dan prasarana untuk menunjang proses pelatihan itu sesuai dengan kondisi yang terkini.
Kemudian diakuinya, saat ini banyak perubahan-perubahan, sistem digitalisasi dan lain sebagainya, dan itu merupakan tantangan bersama juga.
“Saya kira dengan akreditasi A ini, juga memberikan dampak positif terhadap bagaimana hubungan PPNI dengan pihak-pihak lain, ini menjadi penting buat kita,” ungkap Doktor Keperawatan ini.
“Oleh karenanya, saya kira kami bersyukur sekali sudah mendapatkan status akreditasi A oleh Kementerian Kesehatan RI,” imbuhnya.
Sehubungan peran PPNI terhadap perkembangan dan peningkatan SDM maupun kompetensi anggotanya dalam mengantisipasi kemajuan teknologi, terutama penguasaan menggunakan peralatan canggih dan modern di rumah sakit juga menjadi perhatiannya.
“Iya betul sekali, itu lah yang sangat tergantung kepada kurikulum pelatihan kita, yang tentu terus menerus harus kita perbaiki, kita upgrade sesuai dengan kondisi terkini,” sebutnya.
Dimungkinkan dan diharapkannya pada pelatihan-pelatihan yang akan datang, juga akan memasukkan penguasaan-penguasaan teknologi di setiap bidang pelatihan itu.
“Ini menjadi penting, karena memang kita harus memberikan solusi terhadap persoalan yang ada,” pungkasnya. (IR)
PPNI Terima Sertifikat Pusbangdiklat PPNI Terakreditasi A dari Kemenkes
Infokom DPP PPNI - Mengawali tahun 2023, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) telah menorehkan prestasi yang diberikan Kementerian Kesehatan RI terhadap upaya selama ini dalam pengembangan dan peningkatan SDM bagi anggotanya.
Berkaitan hal itu, Arianti Anaya selaku Direktur Jenderal (Dirjen) Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan RI menyerahkan sertifikat akreditasi Pusbangdiklat (Pusat Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan) PPNI kepada Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah.
Sekretaris Jenderal DPP PPNI Mustikasari, Bendahara Umum DPP PPNI Aprisunadi, dan Pengurus DPP PPNI lainnya juga hadir mengikuti kegiatan penyerahan sertifikat tersebut.
Hadir pula Doddy Izwardy selaku Direktur Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan Kemenkes RI dan pejabat Kemenkes lainnya.
“Jadi memang PPNI ini kan salah satu organisasi besar yang ada untuk tenaga kesehatan, dimana tentu perannya sangat ditunggu-tunggu untuk bisa berkolaborasi dengan pemerintah,” tutur Arianti Anaya usai prosesi penyerahan sertifikat di Graha PPNI - Jakarta, Selasa (3/01/2023).
“Khususnya dalam hal ini, adalah bagaimana bisa meningkatkan kualitas dari SDM,” sambungnya.
Diterangkannya, untuk meningkatkan kualitas SDM ini tentunya harus terstruktur, tercatat dengan baik dan juga dipastikan bahwa kualitas yang diberikan kepada tenaga kesehatan ini sesuai dengan apa yang dibutuhkan, sehingga diperlukan pula kolaborasi.
“Nah untuk itulah perlu kolaborasi, bahwa kurikulumnya itu harus terakreditasi dan juga sarananya untuk pelatihan harus terakreditasi, karena nantinya outputnya tentu akan bisa dipertanggung jawabkan,” katanya.
Untuk itulah kehadirannya pada hari ini, diungkapkannya sebagai hasil kelanjutan proses dari pihaknya yang sebelumnya telah melakukan audit, dimana dengan melalui proses panjang auditnya terhadap sarana pelatihan PPNI dan hasilnya baik.
“Akhirnya PPNI dapat menyelesaikan akreditasi dengan baik dan mendapat akreditasi A,” tutur Dokter Gigi ini.
“Yang artinya, PPNI sudah bisa melakukan pelatihan-pelatihan terutama untuk anggotanya,” ucapnya.
Atas prestasi yang didapat, Arianti Anaya berharap agar PPNI dapat terus bekerja sama dengan pemerintah dalam berbagai kebijakan yang dibuat pemerintah, khususnya untuk melakukan lebih banyak lagi pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan oleh Perawat di seluruh Indonesia, baik itu untuk ke dalam maupun luar negeri.
Selain itu, berkaitan dengan keinginannya yang juga disampaikan di pertemuan ini terhadap kemampuan Perawat untuk dapat mengimbangi perkembangan teknologi atas kecanggihan peralatan-peralatan penunjang di rumah sakit saat ini dan ke depannya.
“Perawat-Perawat ini kan ada di rumah sakit, dan kalau yang mengoperasikan alat-alat ini kan tentunya biasanya Perawat. Untuk itulah, kemampuan atau kecakapan terhadap perkembangan teknologi itu tidak boleh dilupakan, jadi harus menjadi kompetensi yang harus dimiliki oleh Perawat nantinya,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP PPNI menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan PPNI mendapatkan sertifikat akreditasi Pusbangdiklat PPNI tersebut dari Dirjen Nakes Kemenkes RI.
“Alhamdulillah.. kita bersyukur bahwa satu langkah upaya kita untuk menjalankan fungsi organisasi profesi dalam rangka meningkatkan kompetensi anggota melalui pelatihan,” terang Harif Fadhillah.
“Satu langkah awal sudah terlaksana yaitu Pusat Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan PPNI yang sudah mendapatkan penilaian dan diberikan status akreditasi A,” sambungnya.
Dikatakannya, penilaian tersebut artinya pada level akreditasi yang tertinggi dari sisi penilaian terhadap proses penyelenggaraan pelatihan khususnya di bidang keperawatan.
Dengan mendapatkan sertifikasi pelatihan dengan akreditasi nilai A ini menurutnya, menjadi sebuah motivasi, dimana sebagai penambah motivasi untuk terus menerus meningkatkan peran dalam rangka membantu anggota untuk meningkat kualitasnya.
Lanjutnya, dapat memberikan motivasi bagi PPNI dalam upaya melengkapi atau meningkatkan sarana dan prasarana untuk menunjang proses pelatihan itu sesuai dengan kondisi yang terkini.
Kemudian diakuinya, saat ini banyak perubahan-perubahan, sistem digitalisasi dan lain sebagainya, dan itu merupakan tantangan bersama juga.
“Saya kira dengan akreditasi A ini, juga memberikan dampak positif terhadap bagaimana hubungan PPNI dengan pihak-pihak lain, ini menjadi penting buat kita,” ungkap Doktor Keperawatan ini.
“Oleh karenanya, saya kira kami bersyukur sekali sudah mendapatkan status akreditasi A oleh Kementerian Kesehatan RI,” imbuhnya.
Sehubungan peran PPNI terhadap perkembangan dan peningkatan SDM maupun kompetensi anggotanya dalam mengantisipasi kemajuan teknologi, terutama penguasaan menggunakan peralatan canggih dan modern di rumah sakit juga menjadi perhatiannya.
“Iya betul sekali, itu lah yang sangat tergantung kepada kurikulum pelatihan kita, yang tentu terus menerus harus kita perbaiki, kita upgrade sesuai dengan kondisi terkini,” sebutnya.
Dimungkinkan dan diharapkannya pada pelatihan-pelatihan yang akan datang, juga akan memasukkan penguasaan-penguasaan teknologi di setiap bidang pelatihan itu.
“Ini menjadi penting, karena memang kita harus memberikan solusi terhadap persoalan yang ada,” pungkasnya. (IR)