Infokom DPP PPNI - Upaya terus diaplikasikan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk meningkatkan persamaan ataupun kekompakan menjalankan roda organisasi melalui Training of Trainer Ketua, Sekretaris, Bendahara (KSB) DPP dan DPW PPNI.
Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah dalam sambutannya saat membuka TOT KSB PPNI mengatakan bahwa KSB harus kompak dalam kepengurusan, dikarenakan komponen ini merupakan pondasi dari organisasi.
Menurutnya, hal ini disampaikan tidak hanya bagi DPW, DPD maupun DPK PPNI saja, melainkan pula diberlakukan terhadap sayap organisasi PPNI. Berjalannya suatu organisasi disebabkan kekompakan dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara.
“Komponen itu jelas sangat berpengaruh dan berperan dalam berputarnya roda organisasi,” terang Harif Fadhillah di Sunlake Hotel Jakarta, Sabtu (17/12/2022).
Diingatkannya juga agar KSB dapat berperan aktif dalam menjalankan roda organisasi, sementara keberhasilan yang dicapai dikarenakan adanya leadership dari seorang pemimpin dalam suatu organisasi.
“Saya ingin seluruh KSB se-Indonesia ini dapat bersinergis dan menciptakan inovasi dalam mencapai tujuan organisasi, khususnya saat ini PPNI,” ungkapnya.
Harif Fadhillah berharap dengan adanya kekompakan KSB dari pusat maupun daerah, maka PPNI akan kokoh berdiri dalam kondisi apapun, namun begitu sebaliknya, jika KSB tidak menjalankan roda organisasi dengan kompak, maka tidak hanya kepengurusan daerah yang runtuh, bahkan juga di kepengurusan pusat.
“Maka itu, kita harus tetap semangat dan ikhlas dalam menjalankan organisasi ini. Kita harus tetap kompak dan bersinergis dalam mencapai visi misi PPNI,” pungkasnya.
Kegiatan yang dibuka langsung Harif Fadhillah dihadiri Sekretaris Jenderal DPP PPNI Mustikasari, Bendahara Umum DPP PPNI Aprisunadi bersama jajarannya, termasuk KSB dari seluruh DPW PPNI di Indonesia.
Sementara dalam sambutannya, Aprisunadi menyampaikan bahwa merasa TOT ini sangat bermanfaat bagi Pengurus di seluruh Indonesia.
Dikatakannya, materi yang disampaikan Ketua Umum DPP PPNI dan jajaran sesuai apa yang dirasakan di daerah, dan bukan menjadi rahasia lagi, bahwa banyak Ketua, Sekretaris dan Bendahara di daerah sulit menjadi kompak.
Ditambahkannya, hal tersebut terkadang ini menjadi dilema bagi kepengurusan di daerah, yang menyebabkan sering terjadi miskomunikasi dan berlangsung saling jegal, padahal kebijakan tersebut sangat berpengaruh pada capaian PPNI ke depan.
“Saat merencanakan TOT ini untuk digelar, saya begitu apresiasi. Maka saya berharap kepada Ketua, Sekretaris dan Bendahara harus hadir,” katanya.
Aprisunadi juga menyebutkan bahwa dinamika organisasi banyak terjadi berawal dari KSB. Bahkan, jika konflik yang terjadi tidak bisa diredam maka bisa saja kepengurusan daerah tersebut bisa stagnan atau jalan di tempat.
“Jelas yang seperti ini bukan merugikan personal Pengurus saja, tapi juga sangat merugikan organisasi. Apalagi, PPNI sebagai organisasi yang dibentuk untuk melayani anggota Perawat,” ucapnya.
Kemudian diharapkannya agar rekan sejawat PPNI yang hadir dapat memahami betul apa yang diinginkan DPP PPNI.
“Pengurus di daerah seharusnya tidak mementingkan ego. Kita harus menjadi bijak dalam menentukan arah untuk mencapai cita-cita PPNI,” tegasnya.
Diharapkannya juga, kekompakan di kepengurusan semakin berjalan baik setelah mengikuti TOT KSB kali ini.
“Kepengurusan PPNI ataupun sayap organisasi PPNI dapat semakin kompak, karena kekompakan membuat PPNI akan semakin kuat dalam menjalankan roda organisasi,” imbuhnya. (IR)
TOT KSB DPP & DPW PPNI : Harus Tetap Kompak dan Bersinergi
Infokom DPP PPNI - Upaya terus diaplikasikan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk meningkatkan persamaan ataupun kekompakan menjalankan roda organisasi melalui Training of Trainer Ketua, Sekretaris, Bendahara (KSB) DPP dan DPW PPNI.
Ketua Umum DPP PPNI Harif Fadhillah dalam sambutannya saat membuka TOT KSB PPNI mengatakan bahwa KSB harus kompak dalam kepengurusan, dikarenakan komponen ini merupakan pondasi dari organisasi.
Menurutnya, hal ini disampaikan tidak hanya bagi DPW, DPD maupun DPK PPNI saja, melainkan pula diberlakukan terhadap sayap organisasi PPNI. Berjalannya suatu organisasi disebabkan kekompakan dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara.
“Komponen itu jelas sangat berpengaruh dan berperan dalam berputarnya roda organisasi,” terang Harif Fadhillah di Sunlake Hotel Jakarta, Sabtu (17/12/2022).
Diingatkannya juga agar KSB dapat berperan aktif dalam menjalankan roda organisasi, sementara keberhasilan yang dicapai dikarenakan adanya leadership dari seorang pemimpin dalam suatu organisasi.
“Saya ingin seluruh KSB se-Indonesia ini dapat bersinergis dan menciptakan inovasi dalam mencapai tujuan organisasi, khususnya saat ini PPNI,” ungkapnya.
Harif Fadhillah berharap dengan adanya kekompakan KSB dari pusat maupun daerah, maka PPNI akan kokoh berdiri dalam kondisi apapun, namun begitu sebaliknya, jika KSB tidak menjalankan roda organisasi dengan kompak, maka tidak hanya kepengurusan daerah yang runtuh, bahkan juga di kepengurusan pusat.
“Maka itu, kita harus tetap semangat dan ikhlas dalam menjalankan organisasi ini. Kita harus tetap kompak dan bersinergis dalam mencapai visi misi PPNI,” pungkasnya.
Kegiatan yang dibuka langsung Harif Fadhillah dihadiri Sekretaris Jenderal DPP PPNI Mustikasari, Bendahara Umum DPP PPNI Aprisunadi bersama jajarannya, termasuk KSB dari seluruh DPW PPNI di Indonesia.
Sementara dalam sambutannya, Aprisunadi menyampaikan bahwa merasa TOT ini sangat bermanfaat bagi Pengurus di seluruh Indonesia.
Dikatakannya, materi yang disampaikan Ketua Umum DPP PPNI dan jajaran sesuai apa yang dirasakan di daerah, dan bukan menjadi rahasia lagi, bahwa banyak Ketua, Sekretaris dan Bendahara di daerah sulit menjadi kompak.
Ditambahkannya, hal tersebut terkadang ini menjadi dilema bagi kepengurusan di daerah, yang menyebabkan sering terjadi miskomunikasi dan berlangsung saling jegal, padahal kebijakan tersebut sangat berpengaruh pada capaian PPNI ke depan.
“Saat merencanakan TOT ini untuk digelar, saya begitu apresiasi. Maka saya berharap kepada Ketua, Sekretaris dan Bendahara harus hadir,” katanya.
Aprisunadi juga menyebutkan bahwa dinamika organisasi banyak terjadi berawal dari KSB. Bahkan, jika konflik yang terjadi tidak bisa diredam maka bisa saja kepengurusan daerah tersebut bisa stagnan atau jalan di tempat.
“Jelas yang seperti ini bukan merugikan personal Pengurus saja, tapi juga sangat merugikan organisasi. Apalagi, PPNI sebagai organisasi yang dibentuk untuk melayani anggota Perawat,” ucapnya.
Kemudian diharapkannya agar rekan sejawat PPNI yang hadir dapat memahami betul apa yang diinginkan DPP PPNI.
“Pengurus di daerah seharusnya tidak mementingkan ego. Kita harus menjadi bijak dalam menentukan arah untuk mencapai cita-cita PPNI,” tegasnya.
Diharapkannya juga, kekompakan di kepengurusan semakin berjalan baik setelah mengikuti TOT KSB kali ini.
“Kepengurusan PPNI ataupun sayap organisasi PPNI dapat semakin kompak, karena kekompakan membuat PPNI akan semakin kuat dalam menjalankan roda organisasi,” imbuhnya. (IR)